Selasa, 15 November 2011

Jika Anak Mengalami Kesulitan Belajar

Anak-anak yang mengalami kesulitan belajar seringkali membuat orangtua stres dan mendapat cap buruk di sekolah. Tapi orangtua perlu menyadari bahwa anak yang sulit belajar bukanlah suatu penyakit dan hal ini bisa ditangani.

"Kesulitan belajar bukanlah suatu penyakit, melainkan tanda dari perkembangan otak yang masih kurang optimal," ujar Ike R Sugianto, Psi, seorang psikolog anak dalam rilis seminar Identifikasi Gangguan Perkembangan yang diterima detikHealth.

Ike menuturkan ada beberapa ciri yang menunjukkan anak mengalami kesulitan belajar yaitu:

   1. Nilai pelajaran yang naik turun
   2. Sulit mengatur kegiatan atau barang
   3. Mudah lupa
   4. Sering kehilangan barang-barang
   5. Sering melamun
   6. Ceroboh dan tidak teliti
   7. Tidak termotivasi untuk belajar
   8. Mudah menyerah
   9. Sulit duduk tenang untuk jangka waktu yang lama
  10. Banyak berbicara
  11. Sulit menunggu giliran
  12. Suka jail, iseng dan impulsif

Meski begitu ada hal-hal yang harus dihindari karena tidak akan membantu anak mengatasi kesulitan belajarnya seperti:

   1. Memarahi, menghukum atau mempermalukannya
   2. Memberi cap atau sebutan negatif
   3. Memperbanyak latihan dan les
   4. Mengiming-imingi hadiah

"Tapi orangtua tidak perlu khawatir karena kesulitan belajar bisa ditangani," ujar Ike yang telah mendapatkan International Licensed Brain Gym International dan telah menjadi International RMT Consultant.

Apa yang orangtua bisa lakukan?

 1. Menerima keadaan yang ada, dalam hal ini bukan berdiam diri, bukan menyangkali, berhenti menyalahkan diri sendiri, orang lain atau Tuhan serta berhenti menangisi diri sendiri
 2. Melakukan pemeriksaan baik secara psikologis, motorik, neurologis, mata, THT dan alergi
 3. Berkomitmen 100 persen untuk menjalani program terapi serta mengubah pola pikir dan pola asuh
 4. Menyeimbangkan antara kasih sayang dan disiplin
 5. Memberikan pujian
 6. Menghindari label negatif


Sementara itu guru juga bisa berperan dengan memberikan suasana belajar yang menyenangkan seperti menggunakan visual, auditori atau praktek, menggunakan minat anak dalam memberikan contoh, memberikan target yang jelas, memberikan pernyataan positif serta menjadi inspirasi.

0 komentar:

Posting Komentar