Selasa, 22 Februari 2011

Kraft Scramble Egg Sandwich

Bahan

8 lembar roti tawar,potong kotak
1 sdm margarine
3 butir telur
100 ml susu cair
Merica dan garam secukupnya
2 sdm saus tomat
1 sdm sambal botol
1 sdm mayonnaise
8 lembar Kraft Single BBQ Chicken
1 bh tomat,iris tipis
Beberapa lembar selada

Cara Memasak

1.      Olesi roti tawar dengan margarine hingga rata dan tipis,lalu masak diatas wajan/grill plate panas,masak hingga harum dan kecoklatan,angkat
2.      Kocok telur,susu cair,merica dan garam,aduk hingga tercampur rata. Panaskan wajan anti lengket,beri sedikit margarin lalu tuang adonan telur,aduk aduk hingga telur matang dan membentuk orak arik,angkat
3.      Campur saus tomat,sambal botol,dan mayonnaise,aduk rata lalu oleskan tipis kedasar roti,ratakan
4.      Siapkan roti lalu isi berturut turut dengan selada,telur orak arik,irisan tomat dan Keju Kraft Singles BBQ Chicken,tutup kembali dengan roti diatasnya,sajikan

Kraft Sandwich Lapis Bayam

Bahan

4 lembar roti tawar
1 sdm margarine
2 bh  telur mata sapi (telur ceplok),potong menjadi 2 bagian
50 gr bayam,rebus,tiriskan
1 bh tomat,iris tipis
4 lembar Keju Kraft Singles BBQ Chicken,potong segitiga
Beberapa lembar selada
1 sdm mayonnaise
1 sdm saus tomat
1 sdt bawang putih goreng,untuk taburan

Cara Memasak

1.      Olesi roti tawar dengan maragrin hingga tipis dan rata lalu masak diatas wajan/grill plate panas hingga kecoklatan,angkat dan sisihkan
2.      Campur mayonnaise dan saus tomat ,aduk rata lalu oleskan tipis kedalam roti. Susun selada,telur,bayam,tomat dan Keju Kraft Singles BBQ Chicken lalu tangkupkan roti diatasnya
3.      Taburi bawang putih goreng dan sajikan
Hasil: 4 porsi

Selimut Udang Keju

Bahan-bahan:
10 ekor udang besar
2 sdm saus tiram
10 lbr kulit pangsit goreng
1 buah bawang bombay, iris korek api
1 buah paprika merah, potong kotak 1/2 x 1/2 x 1/2 cm
50 gr Keju Kraft Cheddar, potong kotak 1/2 x 1/2 x 1/2 cm
Minyak untuk menggoreng
Saus sambal, untuk penyajian

Cara Memasak

  1. Kupas udang biarkan kulit di bagian ekornya tersisa sedikit. Cuci bersih. Kerat punggungnya. Buang benang hitamnya. Rendam dengan saus tiram. 
  2. Ambil selembar kulit pangsit. Isi dengan 1 ekor udang, potongan bawang bombay, paprika merah, dan Keju Kraft Cheddar. 
  3. Lipat bentuk segitiga dengan ekor udang ke luar. Rekatkan dengan air. 
  4. Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan dengan api sedang sampai kuning. Angkat. Tiriskan. 
  5. Sajikan dengan saus sambal. 
 Untuk 10 potong

Spagheti Carbonara Kraft

Bahan-bahan:4 btr kuning telur
1 sdm tepung terigu
100 ml susu UHT full cream kemasan, siap pakai
250 gr spaghetti kering, rebus matang, tiriskan
4 buah sosis sapi, iris melintang 1 cm, tumis
100 gr Keju Kraft Cheddar, parut
garam dan merica secukupnya

Cara Memasak

  1. Siapkan semua bahan sesuai petunjuk resep 
  2. Dalam panci, masukkan kuning telur, terigu, susu, garam, dan merica, aduk rata. Panaskan di atas api sedang sambil aduk terus hingga kental. Matikan api. 
  3. Segera masukkan spaghetti rebus, sosis tumis, dan Keju Kraft Cheddar parut, aduk rata. Taruh di piring, sajikan segera.

Roti Pizza Keju


Bahan-bahan:
Roti tawar
Mentega
Bawang bombay
Saus tomat
Sosis diiris atau daging giling
Keju Kraft Singles

Cara Memasak

  1. Olesi roti dengan mentega kemudian dengan saus tomat.
  2. Susun bawang bombay, irisan sosis dan keju Kraft Singles.
  3. Susun di atas wajan atau teflon dengan permukaan rata yang telah dilapisi kertas aluminium kemudian panggang di atas api kecil hingga semua panas (5-7 menit).

Omelet Lipat Keju

Bahan-bahan:
1 buah bawang bombay, cincang
1 buah tomat, kupas, buang biji, iris membujur
4 buah jamur merang/jamur kancing segar, cincang kasar
6 butir telur
4 lbr Keju Kraft Single, iris kotak-kotak
Garam dan merica secukupnya
Margarin untuk menumis

Cara Memasak

  1. Tumis bawang bombay dengan margarin hingga harum dan layu. Angkat, sisihkan. Tumis tomat dan jamur dengan margarin hingga layu. Angkat, sisihkan.
  2. Kocok telur, garam, dan merica hingga berbuih, masukkan bawang bombay tumis, aduk rata, sisihkan. Panaskan wajan dadar, lelehkan sdm margarin, tuangkan adonan telur, tutup wajan hingga adonan telur hampir beku.
  3. Taburi permukaan telur dengan tomat, jamur tumis, dan Keju Kraft Singles. Lipat dadar menjadi dua bagian sambil tekan-tekan. Masank hingga matang, angkat, sajikan segera.

Pasta Nugget Kraft

Cara Memasak

  1. Siapkan semua bahan sesuai petunjuk resep.
  2. Panaskan minyak, tumis bawang putih hingga harum. Masukkan pasta rebus, aduk cepat dan rata, bubuhi merica.
  3. Masukkan Keju Kraft Cheddar Parut, aduk cepat hingga keju leleh. Angkat. Sajikan segera pasta, taburi nugget dan peterseli cincang.

Tips

  • Jika tidak ada pasta jenis farfale (bentuk kupu-kupu), bisa memakai pasta jenis lainnya misalnya makaroni pendek.
  • Protein yang terkandung dalam keju adalah protein berkualitas tinggi karena mengandung hampir semua jenis asam amino esensial yang tidak dapat dibentuk dalam tubuh dan hanya dapat diperoleh dari asupan.

Nasi Goreng Sosis Keju

1.       Nasi Goreng  sosis keju

Bahan :
1 sdm            margarine
2 siung          bawang putih, cincang halus
½ buah         bawang Bombay, cincang halus
1 butir           telur,kocok lepas
1 buah          cabe merah, iris tipis
2 buah          sosis ayam, iris tipis
3 bh               bakso ayam,iris tipis
1 batang       daun bawang, iris tipis
300 gr            nasi putih
1 sdm            kecap asin
1 buah          wortel, potong dadu kecil,rebus dan tiriskan
50 gr              kacang polong
Merica, gula pasir dan garam secukupnya
75 gr              keju kraft chedar, potong kotak

Cara Memasak


Cara membuat :
  1. Panaskan margarine, tumis bawang putih dan bawang Bombay hingga harum. Masukkan telur kocok,aduk cepat hingga rata dan matang
  2. Masukkan cabe merah, sosis dan daun bawang, aduk hingga rata
  3. Masukkan nasi, dan semua bahan,aduk hingga tercampur rata. Masukkan sebagian keju potong kotak, aduk rata. Angkat
  4. Sajikan nasi goreng dengan ditambahkan sisa keju.
Untuk 2 Porsi

Kroket Kentang

Ternyata Kroket Kentang termasuk salah satu kue tradisional Indonesia lo…Sangat populer hingga saat ini. Dan tersedia dalam berbagai macam variasi.

Resep Bahan Kulit Kroket Kentang (aduk rata) :
  • 500 gram kentang, kukus, haluskan
  • 1/2 sendok teh garam
  • 1/4 sendok teh pala bubuk
  • 1/4 sendok teh merica bubuk
  • 1 sendok makan susu bubuk, jika suka
Resep Bahan Isi Kroket Kentang :
  • 100 gram daging cincang
  • 1 buah wortel, potong dadu 1/2 cm
  • 50 gram buncis, potong tipis
  • 1 batang daun bawang, iris tipis
  • 1 batang seledri, iris tipis
  • 2 buah bawang merah, haluskan
  • 1 buah bawang putih, haluskan
  • 1/2 sendok teh merica bubuk
  • 1 sendok makan tepung terigu, cairkan dengan 2 sendok makan air, garam, dan gula sesuai selera
  • 50 gram tepung panir
  • 1 butir telur, kocok dengan 1 sendok makan air, untuk menggoreng
Cara Membuat Kroket Kentang :
  1. Isi : dengan 2 sendok makan margarin, tumis bawang merah dan putih hingga harum, masukkan daging, wortel, dan buncis. Aduk rata sampai air daging habis. Tambahkan 2 sendok makan air dan semua sisa bahan, aduk rata, kentalkan dengan tepung yang sudah dicairkan, aduk rata, angkat, dinginkan.
  2. Kepal dan pipihkan 1-2 sendok makan adonan, beri 1-2 sendok teh adonan isi. Rapatkan, bentuk menjadi bulat lonjong. Masukkan ke dalam telur kocok, angkat, gulingkan dalam tepung panir.
  3. Goreng kecoklatan, tiriskan, sajikan dengan sambal cuka.
Sambal cuka :

Haluskan 50 gram kacang tanah goreng, 2 buah cabai merah, dan 1/2 sendok teh garam. Campur rata 150 ml air, 1 sendok makan cuka, dan 2 sendok makan gula pasir, didihkan, angkat, dan dinginkan.

Tips : jika adonan kentang terlalu berair, aduk-aduk di atas pai kecil 5-10 menit.

Selamat mencoba

Sembilan Renungan Kehidupan

Kita bangun tidur di waktu subuh dan kemudian membasah wajah dengan air wudlu yang segar. Sesudah melaksanakan sholat dan berdoa. Cobalah menghadap cermin di dinding. Di sana kita mulai meneliti diri :

1.Lihatlah kepala kita!
Apakah ia sudah kita tundukkan, rukukkan dan sujudkan dengan segenap kepasrahan seorang hamba fana tiada daya di hadapan Allah Yang Maha Perkasa, atau ia tetap tengadah dengan segenap keangkuhan, kecongkakan dan kesombongan seorang manusia di dalam pikirannya?

2. Lihatlah mata kita!
Apakah ia sudah kita gunakan untuk menatap keindahan dan keagungan ciptaan-ciptaan Allah Yang Maha Kuasa, atau kita gunakan untuk melihat segala pemandangan dan kemaksiatan yang dilarang?

3. Lihatlah telinga Kita!
Apakah ia sudah kita gunakan untuk mendengarkan suara adzan, bacaan Al Qur’an, seruan kebaikan, atau kita gunakan buat mendengarkan suara-suara yang sia-sia tiada bermakna?

4. Lihatlah hidung Kita!
Apakah sudah kita gunakan untuk mencium sajadah yang terhampar di tempat sholat, mencium istri, suami dan anak-anak tercinta serta mencium kepala anak-anak papa yang kehilangan cinta bunda dan ayahnya?

5. Lihatlah mulut kita!
Apakah sudah kita gunakan untuk mengatakan kebenaran dan kebaikan, nasehat-nasehat bermanfaat serta kata-kata bermakna atau kita gunakan untuk mengatakan kata-kata tak berguna dan berbisa, mengeluarkan tahafaul lisan alias penyakit lisan seperti: bergibah, memfitnah, mengadu domba, berdusta bahkan menyakiti hati sesama?

6. Lihatlah tangan Kita!
Apakah sudah kita gunakan buat bersedekah, membantu sesama yang kena musibah, mencipta karya-karya yang berguna atau kita gunakan untuk mencuri, korupsi, menzalimi orang lain serta merampas hak-hak serta harta-harta orang yang tak berdaya?

7. Lihatlah kaki Kita!
Apakah sudah kita gunakan untuk melangkah ke tempat ibadah, ke tempat menuntut ilmu bermutu, ke tempat-tempat pengajian yang kian mendekatkan perasaan kepada Allah Yang Maha Penyayang atau kita gunakan untuk melangkah ke tempat maksiat dan kejahatan?

8. Lihatlah dada Kita!
Apakah di dalamnya tersimpan perasaan yang lapang,sabar, tawakal dan keikhlasan serta perasaan selalu bersyukur kepada Allah Yang Maha Bijaksana, atau di dalamnya tertanam ladang jiwa yang tumbuh subur daun-daun takabur, biji-biji bakhil, benih iri hati dan dengki serta pepohonan berbuah riya?

9. Lihatlah diri kita!
Apakah kita sering tadabur, Tafakur dan selalu bersyukur pada karunia yang kita terima dari Allah Yang Maha Perkasa?

Semoga Bermanfaat….

Wahai Perempuan, Akrablah dengan Al-Quran

Kitab suci Al-Quran terbukti sebagai sebuah mukjizat yang tidak pernah lekang oleh waktu. Selama 14 abad lebih keberadaan Al-Quran, tak satu pun huruf di dalamnya berubah. Ratusan ribu Muslim menghafal dan menelihara bacaan-bacaan Qur-an dalam hati mereka. Al-Quran juga berisi fakta-fakta ilmiah menakjubkan, yang kebenarannya terbukti kemudian. Dan Allah Swt berjanji untuk melindungi dan menjaga kemurnian

Al-Quran dalam firmanNya;
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS.Al-Hijr :9)

Ayat-ayat Al-Quran ditulis dalam bahasa yang indah dan puitis. Lebih dari itu, salah satu bukti keajaiban Al-Quran adalah bagaimana kitab yang mulia itu mampu mengubah seseorang yang membacanya, memahaminya dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang suka membaca dan memahami dan mempelajari tafsir Al-Quran biasanya dibarengi dengan perubahan yang baik dalam gaya hidupnya, kebiasaan, peribadahan, hubungannya dengan orang lain dan kehidupan spritualnya.
Dalam kaitannya dengan kaum perempuan, Al-Quran memberikan pengaruh yang besar. Yang utama adalah untuk lebih menguatkan keimanan akan keesaan Allah Swt sehingga mereka terhindar dari penyakit hari dan perbuatan syirik sesuai yang tersebut dalam firmanNya;

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.” (QS. An-Nisaa’ :36)

Seorang perempuan yang sering membaca Al-Quran tidak mudah silau dengan gemerlapnya dunia. Sudah menjadi kecenderungan kaum perempuan menyukai harta benda, perhiasan bagus, sepatu dan pakaian indah dan barang-barang mewah lainnya dan kadang sangat khawatir dengan penampilan fisiknya, sehingga bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk mempercantik diri. Jika tidak waspada, hal-hal semacam itu akan membuat tergelincir menjadi pecinta dunia dan tidak menempatkan cinta pada Allah Swt sebagai cintanya yang utama. Semuanya itu tidak akan terjadi jika perempuan yang bersangkutan mengetahui ajaran-ajaran dalam Al-Quran.

Al-Quran juga membuat seorang perempuan untuk selalu menjaga kebersihan dan kesucian dirinya, yang akan berdampak pada kehidupan keluarga dan rumahnya. Sehingga seorang perempuan yang selalu membaca Al-Quran akan menghindari kehidupan yang bebas tanpa batasan, menghindari pamer kemewahan, menghindari gaya hidup boros dan sangat peduli untuk menjaga kebersihan dirinya dan lingkungannya seperti firman Allah Swt dalam Surat Al-Bqarah ayat 222;

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”

Pengetahuan akan isi Al-Quran juga menjaga seorang perempuan dari kebiasaan memanfaatkan waktu dengan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat, seperti jalan-jalan ke mall hanya untuk melihat-lihat barang di etalase, membeli barang-barang sebenarnya tidak diperlukan, nonton sinetron dan acara gosip di televisi, ngobrol berjam-jam di telepon, menghadiri pesta-pesta mewah untuk menaikkan gengsi dan kegiatan tak berguna lainnya.

Seorang perempuan yang suka membaca Al-Quran sangat paham bahwa waktu sangat berharga dan harus diisi dengan aktivitas yang bernilai pahala, seperti menghadiri pengajian, menuntut ilmu atau membaca buku-buku yang bermanfaat. Pada akhirnya, Al-Quran akan menyelamatkan perempuan dari berbagai penyakit sosial.

Para muslimah yang memiliki bekal pengetahuan tentang Al-Quran akan menyebarkan pengetahuannya itu pada orang lain, pada keluarga dan masyarakat lewat interaksinya dalam berbagai kegiatan sosial. Para muslimah itu menjadi pelopor terbentuknya sebuah keluarga yang kuat karakter islamnya, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada pembentukan masyarakat yang islami.

Semakin seorang perempuan mempelajari Al-Quran, ia makin sadar bagaimana harus bertatakrama sebagai seorang muslimah. Ia sadar untuk menutup auratnya dan memilih busana yang dikenakannya dan bagaimanan ia harus merias diri. Ia tahu bagaimana berbicara dengan laki-laki yang bukan muhrimnya atau sekedar melontarkan humor dalam pergaulan sehari-hari.

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.” (QS. Al-Ahzab:33)

Pemahaman yang dalam akan isi Al-Quran membuat seorang muslimah makin meningkat ketaqwaannya pada Allah Swt. Ketaqwaan inilah yang mendasari hubungan antar sesama dimana ia menjadi lebih sabar, toleran, memahami kekurangan orang lain dan bersikap lebih baik dibandingkan mereka yang tidak tidak mengerti kandungan Al-Quran. Seorang muslimah yang mempelajari Al-Quran juga tahu bagaimana ia harus memperlakukan orang-orang tua, suami bahkan anak-anak mereka sesuai tuntunan Allah Swt.
Lebih jauh lagi, Al-Quran memberikan kedamaian di hati bagi mereka yang membacanya maupun yang mempelajarinya. Allah Swt berfirman;

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Surat Yunus:57)

Tetapi berkah Al-Quran yang terbesar yang diberikan pada para muslimah adalah hati yang dipenuhi dengan rasa cinta pada Allah Swt. Hati yang penuh cinta pada Allah semata bebas dari rasa kebencian, dendam, iri hati dan tidak mengenal putus asa dan selalu berharap akan rahmat Allah Swt dalam kondisi susah maupun senang.

Al-Quran Telah Menyebutkan 22 Sifat Buruk Bangsa Yahudi

Dalam Al-Quran sedikitnya disebutkan 22 sifat buruk bangsa Yahudi, yakni:
1. Keras hati dan dzalim (Al-Baqarah:75,91,93,120,145,170; An-Nisa:160; Al-Maidah:41)
2. Kebanyakan fasik dan sedikit beriman kepada Allah SWT (Ali Imran:110; An-Nisa:55)
3. Musuh yang paling bahaya bagi orang-orang Islam (Al-Maidah:82)
4. Amat mengetahui kekuatan dan kelemahan orang-orang Islam seperti mereka mengenal anak mereka     sendiri (Al-An’am:20)
5. Mengubah dan memutarbalikkan kebenaran (Al-Baqarah:75,91,101,140,145,211; Ali Imron:71,78; An-Nisa:46; Al-Maidah:41)
6. Menyembunyikan bukti kebenaran (Al-Baqarah:76,101,120,146; Ali Imron:71)
7. Hanya menerima perkara-perkara atau kebenaran yang dapat memenuhi cita rasa atau nafsu mereka (Al-Baqarah:87,101,120,146; Al-Maidah:41)
8. Ingkar dan tidak dapat menerima keterangan dan kebenaran AlQuran (Al-Baqarah:91,99; Ali Imron:70)
9. Memekakkan telinga kepada seruan kebenaran, membisukan diri untuk mengucapkan perkara yang benar, membutakan mata terhadap bukti kebenaran dan tidak menggunakan akal untuk menimbangkan kebenaran (Al-Baqarah:171)
10. Mencampuradukkan yang benar dan yang salah, yang hak dan yang batil (Ali Imran:71)
11. Berpura-pura mendukung orang Islam tetapi apabila ada di belakang orang-orang Islam, mereka mengutuk dengan sekeras-kerasnya (Al-Baqarah:76; Ali Imran:72,119)
12. Hati meraka sudah tertutup akan Islam karena dilaknat oleh Allah SWT yang disebabkan oleh kekufuran mereka sendiri (Al-Baqarah:88,120,145,146)
13. Kuat berpegang pada rasa kebangsaan mereka dan mengatakan bahwa mereka adalah bangsa yang istimewa yang dipilih oleh Tuhan dan menyakini agama yang selain daripada Yahudi adalah salah (Al-Baqarah:94,111,113,120,135,145; Al-Maidah:18)
14. Tidak akan ada kebaikan untuk seluruh manusia jika mereka memimpin (An-Nisa:53)
15. Tidak suka, dengki, iri hati terhadap orang-orang Islam (Al-Baqarah:90,105,109,120)
16. Mencintai kemewahan dan kehidupan dunia, bersifat tamak dan rakus, menginginkan umur yang panjang dan mengejar kesenangan serta takut akan kematian (Al-Baqarah:90,95,96,212)
17. Berkata bohong, mengingkari janji dan melampaui batas (Al-Baqarah:100,246,249 Ali Imran:183,184; An-Nisa:46)
18. Berlindung di balik mulut yang manis dan perkataan yang baik (Al-Baqarah:204,246; Ali Imron:72; An-Nisa:46)
19. Mengada-ada perkara-perkara dusta dan suka kepada perkara-perkara dusta (Ali Imran:24,94,183,184; Al-Maidah:41)
20. Berlaku sombong dan memandang rendah terhadap orang-orang Islam (Al-Baqarah:206,212,247)
21. Tidak amanah dan memakan hak orang lain dengan cara yang salah (Ali Imran:75,76; At-Taubah:34)
22. Selalu melakukan kerusakan dan menganjurkan peperangan (Ali Imran:64)

Posted by Administrator in Artikel Islam

Meraih Manisnya Syukur, Menggapai Indahnya Sabar

Secara global kehidupan semua manusia adalah sama, mereka hanya akan melewati dua sisi hidup yang Allah Ta’ala pasangkan; bahagia dan bencana, mudah dan sulit, suka dan duka. Kita pun sudah, sedang, dan akan terus merasakan keduanya silih berganti. Kehidupan ini bagaikan roda yang berputar, kadang posisi kita di atas dan kadang di bawah, semua akan mendapatkan gilirannya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَتِلْكَ الأيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ
“Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia ..” (QS. Ali Imran (3): 140)

Demikianlah hidup kita. Namun, tidak sedikit manusia yang tidak terima kenyataan ini. Keinginan mereka adalah semua hari adalah bahagia, semua cuaca adalah cerah, semua tanah adalah subur, semua air adalah jernih. Tidak demikian. Manusia semacam ini akan terombang ambing oleh impian dan dipenjara oleh fatamorgana yang hanya dapat berubah jika mereka mau menerima kenyataan hidup dan siap mengarunginya.
Ada pun bagi seorang beriman, mereka akan menyikapi dua sisi hidup ini secara ikhlas dan penuh ridha. Mereka meyakini, baik atau buruk dari apa yang dialami manusia, pastilah memiliki pelajaran berharga dan rahasia manis yang dapat diketahui cepat atau lambat. Tidak ada yang sia-sia.

Allah Ta’ala menceritakan perkataan orang-orang yang mendalam ilmunya (Ulil Albab):
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا
“Tuhan kami, tidaklah apa yang Engkau ciptakan ini sia-sia.” (QS. Ali Imran (3): 190)

Ya, semua keadaan pasti membawa manfaat untuk kita, sebab Allah Ta’ala tidaklah mengadakannya untuk main-main dan kesia-siaan. Oleh karena itu, sikap terbaik terhadap bencana adalah bersabar, sikap terbaik terhadap kebahagaiaan adalah bersyukur. Inilah cara yang ditempuh orang beriman, sikap yang diambil para shalihin (orang-orang shalih), dan jawaban yang diberikan para fuqaha (orang-orang yang faham agama).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga telah menggambarkan:
عَجَباً لأمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَلِكَ لأِحَدٍ إِلاَّ للْمُؤْمِن: إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خيْراً لَهُ
“Sungguh mengagumkan melihat urusan orang mukmin, baginya, semua masalah adalah baik. Dan, sikap yang demikian tidaklah terjadi kecuali oleh orang beriman. Jika dia mendapatkan kebahagiaan dia bersyukur dan itu adalah hal yang baik baginya, dan jika dia mendapatkan keburukan dia bersabar, dan itu adalah hal baik baginya.” (HR. Muslim No. 2999, Ibnu Hibban No. 2896)

Syukur Itu Manis

Manusia yang di dadanya dipenuhi rasa syukur adalah manusia kaya sebenarnya. Hatinya lapang dan jiwanya bersih dari angan-angan kosong dan impian yang melemahkan gairah hidup. Tidak ada waktu baginya memikirkan apa-apa yang dimiliki orang lain, tetapi dia sibuk dengan berbagai nikmat yang Allah Ta’ala yang tak terhingga yang dia dapatkan dariNya. Sehingga lahirlah jiwa yang kaya, dan jiwa yang kaya itulah kaya yang hakiki.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
ليس الغنى عن كثرة العرض، ولكنَّ الغنى غنى النفس
“Bukanlah kekayaan dengan banyaknya harta benda, tetapi kekayaan sebenarnya adalah yang kaya jiwanya.” (HR. Bukhari No. 6081, Muslim No. 1051, At Tirmidzi No. 2373, Ibnu Majah No. 1386, Ibnu Hibban No. 679, Ahmad No. 7316, Abu Ya’la No. 3079, 6583, Ishaq bin Rahawaih dalam Musnadnya No.320)

Jiwa yang kaya itulah raja sebenarnya, seorang raja tidak lagi membutuhkan apa-apa yang ada pada orang lain, begitu pula hamba Allah Ta’ala yang pandai bersyukur, dia merasa cukup dan puas, sehingga mata dan wajahnya tidak pernah menoleh kepada apa yang bukan hak dan miliknya.

Seorang penyair berkata:
اذا كنت ذا قلب قنوع فأنت و مالك الدنيا سواء
“Jika engkau memiliki hati yang puas (qanuu’), maka engkau dan rajanya dunia adalah sama saja!”

Seorang hamba bersyukur bukan hanya di bibir dengan ucapan Alhamdulillah, tetapi dia tampakkan dalam sikap hidup; yaitu menjaga dan memanfaatkan sebaik-baiknya nikmat yang Allah Ta’ala berikan kepadanya dengan cara dan tujuan yang baik pula, tidak iri dan dengki terhadap anugerah yang Allah Ta’ala titipkan kepada orang lain, serta adanya perbaikan dalam kualitas hubungan dengan Allah Ta’ala (ibadah) dan hubungan dengan manusia (sosial).

Percayalah, sikap syukur tidak akan memberikan apa-apa bagi pelakunya kecuali hanya kebaikan dan kebaikan. Dia akan dicintai manusia, sebab kehadirannya bukan ancaman bagi orang lain. Dia akan dicintai Allah Ta’ala, sebab dia tidak kufur atas nikmatNya, bahkan Allah Ta’ala akan menambah nikmat untuk hamba-hambaNya yang bersyukur.

Allah Ta’ala berfirman:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim (14): 7)

Seorang ulama berkomentar tentang ayat ini:
Ingatkah ketika Tuhanmu bersumpah dengan keagunganNya, kekuasaanNya, dan kemahabesaranNya, jika kalian benar-benar mensyukuri nikmatku atas kalian, maka Aku akan benar-benar tambahkan nikmat itu untuk kalian, dan jika kalian kufur terhadap nikmat itu dengan menutup-nutupinya dan mengingkarinya, maka nikmat itu akan diambilNya kembali dan Dia akan memberikan hukuman. (Imam Ibnu Katsir, Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 4/479. Dar Ath Thayyibah Lin Nasyr wat Tauzi’)

Beginilah Cara Mereka Bersyukur

‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha menceritakan tentang ibadahnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم كَان يقُومُ مِنَ اللَّيْلِ حتَّى تتَفطَرَ قَدمَاهُ، فَقُلْتُ لَهُ، لِمْ تصنعُ هذا يا رسولَ اللَّهِ، وقدْ غفَرَ اللَّه لَكَ مَا تقدَّمَ مِنْ ذَنبِكَ وما تأخَّرَ؟ قال: “أَفَلاَ أُحِبُّ أَنْ أكُونَ عبْداً شكُوراً؟
Bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdiri pada shalat malam (tahajud) sampai bengkak kedua kakinya, lalu aku berkata kepadanya: “Kenapa kau lakukan ini wahai Rasulullah? Padahal Allah telah mengampunimu baik dosa yang lalu dan yang akan datang?” Beliau menjawab: “Tidakkah aku suka jika aku menjadi hamba yang bersyukur?” (HR. Bukhari No. 1078, Muslim No. 2819, Ibnu Majah No. 1419, At Tirmidzi No. 412, An Nasa’i No. 1644, Ibnu Khuzaimah No. 1182, 1184)

Lihat! Walaupun Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sudah diampuni semua dosa yang lalu dan akan datang, dia tetap beribadah, bahkan lebih kuat lagi. Tidak justru ‘mentang-mentang’ sudah diampuni lalu menghabiskan waktu dengan senang-senang semata.

Imam Ibnu Qudamah Rahimahullah menceritakan tentang seorang ulama nan shalih, Imam Al Fudhail bin ‘Iyadh. Suatu malam Beliau sedang shalat tahajud, ternyata tanpa sepengetahuannya anaknya yang laki-laki mengikutinya jadi makmum, sampai dia membaca satu ayat yang memilukan hati anak itu, lalu anak itu terjatuh dan wafat.

Keesokan harinya ramai manusia bertakziah ke rumahnya, sebagai rasa ikut berduka. Tetapi, Imam Al Fudhail bin ‘Iyadh justru mengeluarkan perkataan yang mengherankan bagi manusia saat itu. Dia tidak bersedih, tak ad air mata, justru senyumanlah yang ada darinya.

“Jangan kalian kira aku sedang bersedih, justru aku bergembira dengan wafatnya anakku ini, karena dia wafat dalam keadaan husnul khatimah.”

Ya, beliau bukan sedang berduka cita dan bersabar, tetapi sedang bergembira dan bersyukur karena anaknya wafat dalam keadaan yang sangat bagus yakni ketika shalat tahajud. Sungguh jika bukan karena tawakal yang mendalam, sikap seperti Imam Al Fudhail bin ‘Iyadh adalah sikap yang amat sulit dilakukan manusia zaman sekarang.

Sabar Itu Indah

Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah pernah mengatakan bahwa di surga hanya ada dua kelompok manusia; manusia yang bersyukur dan manusia yang bersabar.

Orang-orang sukses, dunia dan akhirat, salah satu kuncinya oleh kesabaran. Lihatlah betapa sabarnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya dalam mendakwahkan Islam di Jazirah Arab. Walau tantangan, ancaman, pengusiran, bahkan percobaan pembunuhan sudah berkali-kali dirasakannya ketika tiga belas tahun dakwah di Mekkah, akhirnya Allah Ta’ala menangkan dakwah Islam karena buah kesabaran Beliau dan para sahabatnya.

Sabar memang berat. Oleh karena itu, Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyah memasukkan sabar dalam menuntut ilmu, sabar dalam menghafalkan ilmu, dan sabar dalam menyampaikan ilmu adalah termasuk jihad fisabilillah. Maka, dari sini kita bisa mengetahui bahwa sabar bukanlah kelemahan, justru sabar adalah kekuatan, sabar bukan kelesuan tetapi dia adalah gairah hidup, sabar bukan kecengengan tetapi dia adalah ketegaran, sabar bukanlah pesimis tetapi dia adalah optimis, dan sabar bukanlah diam membisu tetapi dia adalah pantang menyerah. Dan, orang sabar bukan sekedar yang tidak menangis ketika mendapatkan musibah, bukan pula sekedar tidak mengeluh ketika tertimpa kesulitan, sebab itu barulah tahapan awal kesabaran.

Allah Ta’ala berfirman:
وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
`Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (QS. Ali Imran (3): 146)

Dibalik Sabar Ada Kemenangan

Ini adalah janji Allah Ta’ala kepada hamba-hambaNya yang bersabar. Dan, janjiNya adalah benar. Namun jangan lupa, sabar juga bukan kekuatan tanpa perhitungan, sabar bukan ketegaran tanpa tujuan, sabar bukan pesimis tanpa arahan, sabar bukanlah gerak pantang menyerah namun tanpa pemikiran yang matang. Tidak demikian. Tetapi sabar adalah berpadunya kekuatan dan perhitungan, ketegaran dan tujuan, optimis dan arahan, gerak pantang menyerah dan pemikiran matang, maka tunggulah kemenangan yang Allah Ta’ala janjikan.

Perhatikan firman Allah Ta’ala berikut:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ عَلَى الْقِتَالِ إِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ يَغْلِبُوا أَلْفًا مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لا يَفْقَهُونَ (65) الآنَ خَفَّفَ اللَّهُ عَنْكُمْ وَعَلِمَ أَنَّ فِيكُمْ ضَعْفًا فَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ صَابِرَةٌ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ أَلْفٌ يَغْلِبُوا أَلْفَيْنِ بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ (66) }

Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti. Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Anfal (8): 65-66)

Maka, Maha Benar Allah ketika berfirman:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. (QS. Al Baqarah (2): 45)

Ya, orang sabar akan menjadi pemenang, bagaimana mungkin mereka kalah padahal Allah Ta’ala bersama mereka? Innallaha ma’ash shaabiriin (sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar) …..

Beginilah Kesabaran Mereka

Nabi Nuh ‘Alaihissalam menyebarkan dakwah tauhid dalam waktu 950 tahun, walau dia tahu pengikutnya tidak akan banyak, namun dia tetap berjuang tanpa putus asa.

“Dan telah diwahyukan kepada Nuh bahwasanya tidak akan ada yang beriman di antara kaumnya kecuali orang-orang yang telah beriman ( dari sebelumnya ) maka janganlah kamu putus asa karena apa yang mereka lakukan.” ( QS. Huud : 36 )

Dari ayat ini kita bisa tahu bahwa Nabi Nuh ‘Alaihissalam tidak akan banyak pengikut, tetapi dia terus mendakwahkan agama tauhid tanpa putus asa selama 950 tahun.

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, kemudian dia tinggal di antara mereka selama 950 tahun …” ( QS. Al ’Ankabut : 14 )

Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah mengalami penyiksaan yang amat memilukan selama tiga periode kepempimpinan khalifah yang berbeda yakni khalifah Al Makmun, Al Mu’tashim, dan Al Watsiq, demi mempertahankan aqidah yang benar bahwa Al Quran adalah kalamullah (firman Allah), dan Al Quran bukan makhluk Allah sebagaimana keyakinan kelompok menyimpang Mu’tazilah. Namun, akhirnya pada Al Watsiq beliau dibebaskan, bahkan khalifah ini mengakui kebenaran keyakinan Imam Ahmad bin Hambal dan mendukung dakwahnya.

Imam Ibnu Hajar Al ‘Asqalani Rahimahullah menyusun kitab Fathul Bari selama 25 tahun. Kitab yang memberikan penjelasan terhadap hadits-hadits yang terdapat kitab Shahih Bukhari. Dan, kita ini dinilai sebagai kitab terbaik dan terlengkap dalam bidangnya, khususnya dalam memberikan penjelasan (syarah) terhadap Shahih Bukhari.

Masih banyak contoh-contoh kesabaran orang-orang besar dan sukses selain mereka.

Lalu, di manakah posisi kita di antara mereka?

Wallahu A’lam