Jumat, 04 Maret 2011

Asap Rokok Ancam Bayi dan ASI

Akibat paparan asap rokok seseorang terhadap kesehatan orang lain sampai sekarang masih sering disepelekan. Selama ini, orang hanya melarang seorang wanita yang perokok karena dapat membahayakan janin maupun bayinya yang sudah lahir. Padahal, bukan hanya si ibu yang sedang menyusui saja yang perlu menghentikan merokok. Ayah maupun orang di sekitar ibu dan bayinya, juga harus menghentikan kegiatan merokok itu. Apa pasalnya?

Kalau seseorang merokok, itu berarti dia hanya mengisap asap rokoknya sekitar 15 persen saja, sementara yang 85 persen lainnya dilepaskan untuk diisap para perokok pasif. Tak adil, bukan?
WHO, badan kesehatan dunia, bahkan memperkirakan hampir sekitar 700 juta anak atau sekitar setengah dari seluruh anak di dunia ini, termasuk bayi yang masih menyusu pada ibunya, terpaksa mengisap udara yang terpolusi asap rokok. Ironisnya, hal itu justru terjadi lebih banyak di dalam rumah mereka sendiri.
Nikotin masuk ke bayi. Nikotin yang ada dalam rokok terserap dengan cepat dari saluran pernapasan ke aliran pembuluh darah ibu dan langsung ditransfer ke ASI dengan cara difusi.

Jika ada orang luar yang merokok di dekat bayi, maka selain nikotin terserap dari ASI ibu yang terpapar asap rokok, juga diserap langsung melalui pernapasan (udara) si kecil. Nah, nikotin pun (bersama dengan ribuan bahan beracun asap rokok lainnya) masuk ke saluran pernapasan bayi. Nikotin yang terhirup melalui saluran pernapasan dan masuk ke tubuh melalui ASI ibunya akan berakumulasi di tubuh bayi dan membahayakan kesehatan si kecil.

Bukan hanya itu. Nikotin ternyata juga dapat mengubah rasa ASI, dan membahayakan kesehatan bayi. Biasanya, bayi akan rewel dan menolak menyusu jika ibunya baru merokok atau menghirup asap rokok. Akibat gangguan asap rokok pada bayi, antara lain :
  • Muntah
  • Diare
  • Kolik
  • Denyut jantung meningkat, dan lain-lain.
Penelitian membuktikan. Penelitian di Santiago, Chili, menunjukkan bahwa asap rokok yang terhirup oleh ibu menyusui dapat menghambat produksi ASI. Dalam waktu tiga bulan, terlihat berat badan bayi dari ibu yang perokok atau menghirup asap rokok, juga tidak menunjukkan pertumbuhan yang optimal.
Asap rokok yang terpaksa diisap perokok pasif, ternyata mempunyai kandungan bahan kimia yang lebih tinggi dibandingkan dengan asap rokok yang diisap oleh si perokok. Hal ini karena ketika rokok sedang diisap, tembakau terbakar pada temperatur lebih rendah. Kondisi ini membuat pembakaran menjadi kurang lengkap dan mengeluarkan banyak bahan kimia.

Asap rokok itu sendiri mengandung sekitar 3.000-an bahan kimia beracun, 43 diantaranya jelas-jelas bersifat karsinogen (penyebab kanker). Tak heran jika pengaruh asap rokok pada perokok pasif itu tiga kali lebih buruk daripada debu batu bara.

Berbagai penelitian membuktikan asap rokok yang ditebarkan orang lain, imbasnya bisa menyebabkan berbagai penyakit, bukan saja pada orang dewasa, tapi terutama pada bayi dan anak-anak. Mulai dari aneka gangguan pernapasan pada bayi, infeksi paru dan telinga, gangguan pertumbuhan, sampai kolik (gangguan pada saluran pencernaan bayi).

Pengaruh Rokok Terhadap Kandungan

Pada tahun 2004 menurut sebuah survey di Indonesia ada sebanyak 65,6 juta wanita terpapar asap rokok, baik sebagai perokok aktif maupun perokok pasif. Karena para suami merokok lebih banyak saat berada di dalam rumah saat bersama istri dan anak. Bahaya merokok tak hanya mengintai wanita hamil yang merokok aktif saja, tetapi wanita perokok pasif pun memiliki resiko yang sama.

Dari beberapa penelitian klinis diperoleh fakta pengaruh asap rokok bagi kandungan antra lain bayi lahir prematur, bayi terlahir dengan gangguan jantung bawaan, keguguran dan cacat pada janin seperti bibir sumbing. Bahaya merokok bagi ibu hamil ini menjadi perhatian bagi WHO untuk mengkampanyekan berhenti merokok demi keselamatan bayi dan anak-anak.

Asap rokok yang mengandung sekian banyak jenis racun sangat berbahaya kandungan. Bahaya merokok salah satunya adalah membuat fungsi saluran telur pada wanita menjadi terganggu, maka sel telur yang sudah terbuahi dan menjadi calon janin tidak bisa menempel pada dinding rahim akibatnya calon janin tadi tidak dapat berkembang secara normal. Kondisi ini disebut dengan endometriosis.

Keguguran pada janin juga menjadi akibat dari bahaya merokok. Resiko keguguran ini disumbangkan akibat sperma si ayah yang seorang perokok. Racun-racun yang terdapat di dalam rokok dapat merusak DNA dan mengubah bentuk sperma. Maka setelah proses pembuahan, kelainan pada sperma si ayah tadi menyebabkan kecacatan pada janin bahkan keguguran.

Seorang ibu hamil yang memiliki kebiasaan merokok dapat beresiko bayi terlahir dengan cacat bawaan bibir sumbing. Sebuah media informasi yaitu Reutershealth pernah mempublikasikan bahwa sebuah penelitian di Universitas Bergen Norwegia membuktikan sejumlah 573 bayi dari 1.336 kelahiran menderita bibir sumbing. Hasilnya, ditemukan adanya kebiasaan merokok aktif dari ibu bayi-bayi tersebut.

Selain itu ibu hamil yang terpapar asap rokok baik secara aktif atau tidak dapat menyebabkan bayi terlahir dengan berat badan kurang. Racun nikotin dapat mempengaruhi bahkan menghambat proses aliran darah dari ibu kepada janin, akibatnya perkembangan bayi menjadi terlambat. Kondisi ini berjalan terus hingga memasuki masa persalinan, dan menyebabkan bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Selain berat badan rendah, bayi juga dapat lahir premature atau lahir dalam usia yang belum matang. Bayi premature pada umumnya memiliki perkembangan organ dalam yang belum sempurna, sehingga ia sangat rentan terhadap beberapa penyakit.

Penyakit Yang Ditularkan Ibu Pada Janin

Perkembangan janin sangat berkaitan erat dengan kesehatan ibu yang mengandungnya. Jika si ibu dalam keadaan yang sehat dan terpenuhi semua kebutuhan gizinya maka perkembangan janin akan berjalan optimal. Dan jika seorang ibu hamil mengidap suatu penyakit menular maka dapat menularkannya kepada janin dalam kandungan. Berikut beberapa jenis penyakit yang dapat tertular pada janin dalam kandungan dari ibu penderita.
 
Hepatitis B.
Hepatitis B adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B, dan menyerang organ hati. Gejala awal penyakit ini terbilang ringan yaitu mual, demam ringan, nyeri sendi dan terkadang disertai bengkak pada perut bagian kanan atas. Setelah berlanjut beberapa hari akan muncul gejala lain berupa warna kuning pada mata dan kulit tubuh disertai perubahan warna urin yang semakin pekat.

Maka penyakit ini juga sering dikenal dengan nama penyakit kuning. Seorang ibu hamil yang mengidap penyakit ini kemungkinan besar akan menularkannya pada janin dalam kandungan. Penyakit ini lebih mudah tertular dari ibu kepada bayi dibanding penyakit HIV AIDS, angka penularan dari ibu ke bayi ini mendekati angka 100%. Jadi hampir semua bayi yang lahir dari ibu terinfeksi Hepatitis B pasti akan tertular.
 
Syphilis.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, yang bisa menjangkiti seorang ibu hamil salah satunya melalui hubungan seksual. Tidak hanya kesehatan ibu hamil yang terganggu tetapi penyakit ini juga dapat tertular dan berakibat buruk bagi janin dalam kandungan. Infeksi yang dapat tertular pada janin tergantung dari banyaknya bakteri dalam darah si ibu.

Resiko yang dapat terjadi pada janin yang terinfeksi adalah perkembangan janin terganggu sehingga lahir dengan usia dan berat badan kurang, yaitu kurang dari 28 minggu dengan berat antara 500-1000 gram. Yang terburuk adalah dapat menyebabkan kematian bagi janin.
 
AIDS
AIDS adalah penyakit yang merupakan kumpulan dari gejala dan infeksi yang muncul pada seseorang akibat dari kerusakan sistem imunitas yang disebabkan oleh virus HIV. Seseorang yang terinfeksi virus ini akan mengalami kelemahan imunitas sehingga ia akan rentan terhadap berbegai jenis penyakit berbahaya, seperti kanker, penyakit syaraf, dan infeksi saluran pencernaan.

Hingga saat ini belum ditemukan obat untuk penyakit ini, obat yang biasa diberikan pada penderitanya hanya berfungsi untuk memperlambat perkembangan virus. Akibat infeksi ini, kesehatan ibu harus benar-benar di bawah pengawasan dokter karena kemungkinan besar dapat tertular kepada janin dalam kandungan. Diperkirakan penularan AIDS dari ibu kepada janin melalui tiga cara, yaitu secara langsung melalui sirkulasi darah si ibu dan janin dalam kandungan pada masa kehamilan, melalui infeksi kontak antara bayi dengan darah dan cairan ibu yang terinfeksi saat proses persalinan, dan melalui ASI.

Di Indonesia pada tahun 2008 diperkirakan sejumlah 10 bayi terlahir dengan infeksi HIV setiap hari yang tertular dari ibu kandungnya, dan diperkirakan pada tahun 2015 akan terjadi penularan HIV sebanyak 38.500 bayi yang dilahirkan dari ibu penderita HIV, dan sepertiganya akan meninggal sebelum usia 1 tahun.

Melahirkan Dalam Air : Untung - Ruginya

E-mail
manfaat melahirkan dalam airWater birth atau melahirkan dalam air, merupakan sebuah terobosan baru dalam proses persalinan di dunia kedokteran saat ini. Sebuah tindakan persalinan yang dilakukan dokter spesialis kandungan pada pasien yang akan melahirkan dengan menggunakan media air yang disesuaikan dengan ukuran suhu tubuh yaitu sekitar tiga puluh tujuh derajat Celcius.
 
Manfaat melahirkan dalam air dibanding proses persalinan biasa adalah terletak pada kemampuan media air mengurangi rasa sakit pada ibu ketika proses melahirkan berlangsung. Beberapa pasien yang telah mencoba metode water birth ini merasa cukup nyaman, tubuh mengalami rileksasi, dan tidak merasa terlalu sakit .

Selain rasa nyaman yang dirasakan ibu, rasa nyaman tersebut juga dirasakan si cabang bayi. Bayi yang lahir melalui proses water birth tidak terlalu kaget dengan perubahan lingkungan yang dialaminya, mengurangi resiko bayi mengalami cidera kepala, dan bayi tidak mudah keracunan air ketuban.

Tetapi, untuk persalinan dengan metode water birth, Anda harus menyediakan anggaran yang cukup besar, berkisar sebelas juta rupiah hingga lebih, dibandingkan proses melahirkan biasa dengan menggunakan jasa bidan yang hanya mencapai angka satu juta rupiah atau jasa dokter spesialis yang berkisar tiga juta lima ratus ribu rupiah untuk persalinan normal, maka metode water birth terbilang cukup mahal. Selain itu, proses persalinan tersebut hanya berlaku untuk persalinan normal, persalinan untuk kehamilan yang memiliki permasalahan tertentu tetap menggunakan metode atau cara ceser.

Untuk Anda yang berdomisili bukan di kota besar, metode water birth belum tentu dapat Anda temukan dengan mudah di rumah sakit maupun klinik persalinan terdekat. Hanya rumah sakit di wilayah tertentu di tanah air yang sudah menerapkan metode persalinan water birth tersebut. Beberapa lokasi tempat bersalin yang menggunakan metode persalinan water birth, yaitu Klinik Bersalin Anugerah di jalan Gunung Sanghyang, Denpasar-Bali, di Jakarta dapat ditemui di RS Bunda dan RS Carolus.

Memilih Makanan Bayi



Memilih makanan untuk bayiBayi yang telah memasuki usia enam bulan secara teori sudah membutuhkan makanan pendamping ASI, yang berarti selain meminum ASI bayi juga memerlukan tambahan berupa makanan bayi sebagai sumber nutrisi. Memberi makanan bayi diawali dengan makanan lunak dan encer tetapi meiliki unsur gizi yang cukup. Karena bayi memiliki sistem pencernaan yang masih lemah dan sensitif, ia memerlukan jenis makanan yang jauh berbeda dengan anak usia balita.

Berdasar kebutuhan nutrisi pada bayi, kriteria berikut dapat menjadi panduan dalam menentukan jenis makanan sehat yang dapat diberikan kepada buah hati. Makanan bayi harus memiliki kandungan kalori dan vitamin yang cukup. Kalori diperlukan oleh bayi karena berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K. Kalori dalam makanan bayi dapat diperoleh dari jenis lemak, karbohidrat dan protein, misalnya pada bubur susu, ikan, telur dan beras. Sementara vitamin dapat meningkatkan sistem dalam tubuh bayi, dan dapat diperoleh dari wortel, pisang dan bayam.

Makanan bayi juga harus bersih dan mudah dicerna karena sistem pencernaan bayi masih lemah. Makanan bayi yang tidak terjamin kebersihannya bisa menimbulkan efek negatif bagi bayi, seperti diare. Begitu pula jika makanan lunak yang diberikan orang tua tak mudah dicerna akan dapat menimbulkan keluhan kesehatan. Jenis makanan yang paling mudah dicerna oleh bayi adalah yang berasal dari bahan-bahan nabati seperti bubur buah dan bubur susu.

Memiliki tekstur dan jumlah yang sesuai dengan usia bayi. Memberi makanan bayi dimulai dengan makanan lunak kemudian secara bertahap ditingkatkan menjadi makanan yang lebih bertekstur kasar sesuai dengan perkembangan usia dan pertumbuhan gigi bayi. Tekstur pada makanan bayi akan melatih perkembangan dan kemampuan bayi dalam mencerna makanan mulai dari mengecap, mengunyah, menelan dan mengurai makanan dalam lambungnya.

Dan jumlah adtau porsi makanan sehat yang cukup membuat bayi terpenuhi kebutuhan nutrisinya. Tetapi perlu diingat bahwa setiap bayi memiliki perkembangan dan kemampuan yang berbeda-beda. Jadi sebelum memberi makanan bayi kepada buah hati, orang tua harus memperhatikan tingkat kesiapan bayi dalam menerima makanan

10 Mitos Penyebab Keguguran



Mitos, kadang bikin bingung, kadang bikin takut, kadang bikin kita tertawa. Sebelum menilai lebih jauh, teliti terlebih dahulu faktanya.

Seks
Mitos:
Ibu hamil tidak boleh melakukan hubungan seksual pada 12 minggu pertama kehamilannya''.
Fakta:
Belum ada penelitian medis yang membuktikan hubungan seksual menyebabkan keguguran. Jadi sepanjang hal itu tidak menyakitkan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan, silakan saja.

Olahraga
Mitos:
Ibu hamil tidak boleh berolahraga.
Fakta:
Latihan olahraga yang teratur dalam porsi cukup selama kehamilan bagus untuk Anda dan bayi. Sama sekali tidak ada resiko keguguran, asalkan porsinya tidak terlalu berlebihan dan membuat anda lelah melakukannya. Yang harus diperhatikan hindari memulai jenis olahraga baru yang belum pernah Anda lakukan pada saat sebelum hamil.

Perjalanan udara
Mitos:
Berpergian dengan pesawat terbang menyebabkan keguguran.
Fakta:
Tidak ada bukti yang menyebutkan bepergian naik pesawat terbang menyebabkan keguguran, entah itu perjalanan singkat maupun panjang.

Pemeriksaan ultrasonografi
Mitos:
Pemeriksaan ultrasonografi, seperti USG bisa menyebabkan keguguran.
Fakta:
Pemeriksaan USG tidak terbukti dapat meningkatkan risiko keguguran, meski ada beberapa kasus yang pada sejumlah ibu yang menjalani beberapa kali pemeriksaan USG selama kehamilannya ternyata melahirkan bayi-bayi kidal.

Sauna
Mitos:
Sebuah studi tahun 1970-an mengaitkan mandi sauna dengan sejumlah problem kehamilan, risiko terbesarnya adalah keguguran.
Fakta:
Penelitian ini tidak dikonfirmasi lebih lanjut, sehingga tidak terbukti kebenarannya. Namun untuk mencegah janin di dalam kandungan menderita panas berlebih. Mandi sauna sebaiknya dibatasi hanya 10 menit, dan sebaiknya hindari air yang terlalu panas.

Kopi
Mitos:
Konsumsi kopi bisa menyebabkan keguguran
Fakta:
Penelitian menyebutkan jika ibu hamil minum lebih dari enam gelas kopi, teh, atau cola per hari, makan berisiko tinggi mengalami keguguran. jadi, asal porsinya tidak berlebihan tidak akan bermasalah pada janin, tetapi memang ada baiknya anda tetap menghindari mengkonsumsi kopi, teh, cola, dan minuman berkafein lainnya.

Sinar-X
Mitos:
Pemeriksaan sinar-X menyebabkan keguguran
Fakta:
Satu kali pemeriksaan dengan Sinar-X atau X-Ray selama kehamilan tidak akan menyebabkan keguguran, menimbulkan masalah pada kehamilan, atau berbahaya bagi janin. Meski demikian, dokter biasanya sangat berhati-hati dalam penggunaan X-ray pada ibu hamil, dan tidak pernah merekomendasi suatu seri terapi X-Ray pada ibu hamil sebelum usia kehamilannya 8 minggu.

Menggunakan Komputer
Mitos:
Menggunakan komputer bagi ibu hamil bisa menyebabkan keguguran
Fakta:
Jika ibu bekerja dengan komputer, tidak perlu khawatir radiasi layar monitor menyebabkan keguguran. Sebuah study menunjukan tidak ada hubungan antara penggunaan komputer dengan keguguran atau problem persalinan lainnya, meski Anda sepanjang hari mengetik di keyboard sekali pun.

Penggunaan Microwave dan Oven
Mitos:
Penggunaan microwave bisa menyebabkan gangguan kehamilan
Fakta:
Baru-baru ini ada laporan di media massa yang menyebutkan radiasi microwave berpeluang mencetus problem kehamilan, namun laporan ini tidak didukung penelitian ilmiah. Hal ini sekaligus mengkonfirmasi bahwa belum ada penelitian terhadap benda elektronika sejenis di sekitar ibu hamil yang radiasinya menyebabkan keguguran.

Tambalan Gigi
Mitos:
Tambalan dari tembaga pada gigi harus dikeluarkan saat hamil
Fakta:
Tambalan tembaga yang diperuntukan gigi tidak mengandung merkuri yang berbahaya bagi kandungan. Jadi tidak harus dikeluarkan saat ibu sedang hamil