Senin, 07 Maret 2011

Bila Bayi Menangis di Pesawat

Bepergian dengan pesawat bersama bayi atau batita dapat menjadi saat yang mencemaskan dan tidak mudah bagi orangtua. Jadi sebaiknya Anda istirahat cukup dan sangat siap sebelum melakukan perjalanan.

Bayi sebetulnya merasa bahwa penerbangan menenangkan dan dapat mengejutkan Anda dengan tidur terus selama perjalanan. Disusui, ASI atau formula, pada saat lepas landas dan mendarat dapat membantu bayi terhindar dari telinga berdenging karena tindakan mengisap dan menelan mengurangi tekanan yang ada pada telinga pada saat itu. Minum dengan sedotan dari minuman kotak juga dapat memberikan efek yang sama pada batita.

Setelah terbang, berjalan mondar-mandir di lorong dengan si kecil yang gelisah mungkin lebih tidak mengganggu dibandingkan jika si kecil menangis berjam-jam. Melihat keluar jendela juga dapat mengalihkan perhatian dan menenangkannya. Dengungan mesin juga dapat menutupi tangisan yang keras.

Kebutuhan untuk menjaga agar batita merasa senang dapat lebih menantang,terutama jika batita ingin berlarian tanpa halangan.

Siapkan kantong pernak-pernik, yang berisi cemilan dan mainan kecil baru untuk mengalihkan perhatiannya dan mencegah si kecil bosan. Isinya dapat berupa boneka tangan, buku-buku dengan aneka bentuk ilustrasi yang dapat disentuh dan dirasakan, atau boneka tokoh kartun . Jika si kecil suka krayon, bawakan krayon dan kertas untuk mencoret-coret. Cemilan yang menarik, dikeluarkan pada selang waktu tertentu, dapat mengalihkan perhatian dan membuatnya sibuk.

Jangan pedulikan komentar pedas dari sesama penumpang. Anda akan lebih sering menerima simpati saat Anda mencoba menenangkan si kecil. Bahkan seringkali ada penumpang baik hati di dekat Anda yang mau membantu menghibur si kecil selama beberapa saat. Kadang-kadang wajah yang berbeda dan tidak mengganggu, dapat mengubah perasaan hati si kecil.

Penerbangan Pertama Untuk Bayi


Pada penerbangan kami yang pertama, rasanya saya harus menulis daftar bawaan berulang-ulang. Saya tidak pernah ikut Pramuka, tetapi "selalu siap" adalah moto favorit saya dan sejalan dengan semangat warga Singapura kiasu dalam diri saya. Penerbangan pertama bagi Reuben adalah penerbangan internasional yang memakan waktu 8 jam dan saat itu dia berusia 6 bulan.

Kami pernah mendengar dari teman bahwa bayi biasanya tidak menyukai perubahan tekanan udara, dan kami membayangkan putera kami yang rewel akan mengganggu penumpang lain di sekitar kami saat pesawat lepas landas. Jadi di antara barang-barang yang kami bawa ke kabin, kami menyiapkan empeng (meskipun Reuben tidak pernah menggunakannya untuk kenyamanan atau tidur), dan sebotol air. Saya juga siap untuk menyusuinya jika dibutuhkan.

Ketika kami naik ke pesawat, kami tidak menghadapi masalah menggunakan sabuk pengaman bayi yang disediakan dalam pesawat. Reuben senang dan santai, ingin tahu terhadap lingkungannya. Tapi selama 6 bulan mempelajari kepribadian anak kami, kami tahu bahwa perasaan hatinya dapat berubah dalam sekejap mata, jadi kami mengingatkan diri sendiri untuk tidak terlena. Tiba saatnya kami akan lepas landas, dan pesawat mulai berjalan menuju landasan, dan akhirnya mendaki menembus langit berawan. Kami bersiap-siap memberi Reuben air minum atau empeng jika dia mulai rewel.

Hal itu pasti disebabkan perpaduan antara keberadaannya di pangkuan saya dan pelukan lengan saya - perlakuan istimewa yang jarang dialami oleh bayi yang selalu tidur sendiri di tempat tidurnya - dan dengungan mesin pesawat. Padahal, saat itu bukan jadwal tidurnya.

Tapi, ternyata Reuben malah tertidur.

Hal itu pasti disebabkan perpaduan antara keberadaannya di pangkuan saya dan pelukan lengan saya - perlakuan istimewa yang jarang dialami oleh bayi yang selalu tidur sendiri di tempat tidurnya - dan dengungan mesin pesawat. Padahal, saat itu bukan jadwal tidurnya.

Saya memandang suami saya dengan perasan takjub.

Setelah beberapa kali terbang bersama si Kecil, saya ingin berbagi beberapa hal sebagai berikut.

Saran:

Memesan Tiket
• Konfirmasikan sebelumnya bahwa Anda ingin duduk di kursi dekat dinding pemisah dengan keranjang bayi. Pada beberapa penerbangan, kursi dengan keranjang bayi jarang tersedia, sehingga jika Anda membutuhkannya, pastikan Anda memesannya sejak awal.

• Jika Anda mempunyai beberapa pilihan jam terbang, pertimbangkan perbedaan waktu di tempat tujuan dan kebiasaan tidur siang si Kecil dan berapa lama kebutuhan tidurnya.

Mengepak
• Anda mungkin akan berupaya untuk mengepak setiap barang yang akan Anda butuhkan. Seringkali perbedaan antara perjalanan panjang dan pendek adalah jumlah popok yang Anda bawa.

• Bawalah kopor sesedikit mungkin. Perjalanan dengan anak-anak berarti Anda akan sering terganggu dan mungkin melupakan sesuatu. Makin sedikit kopor yang Anda harus perhatikan, semakin baik.

• Pastikan Anda tahu tentang barang yang boleh dibawa ke pesawat. Biasanya, ada kelonggaran untuk orangtua yang bepergian bersama bayi, tetapi lebih baik aman daripada menyesal kemudian.

• Jika si Kecil mulai makan makanan padat,. siapkan makanan kecil yang mudah dijangkau dalam kotak plastik. Jika si Kecil minum susu formula, selalu bawa formula cadangan untuk berjaga-jaga apabila ada keterlambatan.

Perlengkapan perjalanan
• Kereta bayi (stroller) model payung ringan atau model satu bagian yang dapat dilipat, lebih direkomendasikan ketimbang kereta bayi model dua bagian. Petugas perusahaan penerbangan mungkin tidak mengetahui cara kerjanya, dan mengepak kereta dua bagian akan merepotkan. Beberapa kereta bayi dua bagian juga berat dan besar, dan petugas bandara mungkin akan memaksa Anda memasukkannya ke bagasi.

• Setiap bandara memiliki lokasi berbeda untuk pengambilan kereta bayi. Kadang langsung saat Anda keluar dari pesawat, di ban berjalan bagasi, atau di loket untuk bagasi yang sangat besar. Langsung cari informasi saat Anda keluar dari pesawat.

Di dalam pesawat
• Selama lepas landas dan saat pesawat mendaki, sebagian anak terganggu dengan perubahan tekanan udara, sementara anak lain sama sekali tidak merasakannya. Untuk bayi, agak sulit menyuruhnya menelan. Jadi siapkan air dalam botol atau susuilah jika sudah waktunya, dan berilah si Kecil minum.

• Anak yang bosan biasanya rewel, karenanya bawalah sebanyak mungkin hiburan. Tetapi perhatikan kenyamanan penumpang lain, yang mungkin tidak terlalu menyukai bunyi lonceng atau giring-giring saat mereka menonton film. Saya memiliki persediaan mainan serta buku baru dan tidak mahal, yang saya keluarkan saat kami berlibur. Jika hilang, saya tidak terlalu sedih, dan karena mainan dan buku itu baru, anak-anak akan lebih menyukainya untuk sementara. Jangan membawa mainan yang terdiri dari banyak bagian, seperti puzzle. Sangat menyebalkan jika Anda kehilangan satu bagian saja.

• Jika si Kecil sudah terlalu besar untuk diletakkan di keranjang bayi, dan Anda mendapatkan tempat duduk ekstra, sebagai alternatif kursi mobil adalah kekang pengaman (safety harness) CARES untuk batita. Lebih ringkas dibandingkan kursi mobil, mudah digunakan, dan disetujui oleh Otoritas Penerbangan Federal.

Jika Bayi Tak Mau Tidur Siang

Bantu dia tidur siang agar tidur malamnya lebih nyenyak

Setiap anak memiliki pola tidur berbeda-beda. Ada bayi yang membutuhkan tidur lebih banyak di siang hari, ada juga yang tidur lebih banyak di malam hari. Akan tetapi, hampir semua bayi membutuhkan tidur siang. Kebanyakan bayi tidur siang tiga kali setiap hari, meskipun ada juga yang membutuhkan dua kali tidur siang yang panjang. Setelah usia satu tahun, banyak batita hanya tidur siang sekali sehari.

Kiat membantu si kecil agar cukup tidur sepanjang hari
• Coba terapkan rutinitas. Rutinitas membantu si kecil mengetahui apa yang akan terjadi. Rutinitas juga mendorong Anda untuk mengetahui kapan si kecil biasanya merasa lelah, lapar, atau ingin bermain. Anda tidak perlu bersikap kaku dan ketat dengan waktu, tapi melakukan sesuatu pada waktu yang tetap setiap harinya dapat membantu Anda dan si kecil membangun rutinitas.

• Biarkan si kecil tertidur di tempat yang sama. Idealnya, ia tidur siang di tempat tidurnya di malam hari, sehingga si kecil akan menghubungkan kegiatan tidur dengan satu tempat khusus. Tentu saja si kecil boleh tidur di mobil atau kereta dorongnya jika Anda sedang berada di luar rumah, tetapi cobalah berikan kesempatan pada si kecil untuk tidur di tempat yang sama sesering mungkin. Jika si kecil berada di tempat penitipan anak atau dititipkan di tempat lain, biarkan ia tidur pada saat yang sama dengan saat ia di rumah.

• Seperti yang akan Anda lakukan sebelum tidur malam, lakukan kegiatan yang menenangkan bersama si kecil sebelum tidur siang. Tutup tirai jendela, bacakan cerita, atau nyanyikan lagu pengantar tidur sebagai tanda datangnya saat tidur siang.

• Ajak si kecil tidur jika sudah lelah. Kesalahan yang sering dilakukan orang tua adalah menunggu terlalu lama untuk menidurkan si kecil tidur siang. Kesempatan terbaik untuk segera membuat si kecil tertidur lelap adalah saat ia mulai lelah. Jika Anda menunggu terlalu lama, si kecil menjadi terlalu lelah dan lebih sulit tidur. Belajarlah membaca tanda-tanda yang diberikan si kecil. Ada bayi yang menggosok-gosok matanya, ada juga yang mulai rewel atau menatap dengan mata kosong. Saat si kecil memberi tanda bahwa ia mengantuk, ajaklah ia tidur.

•Coba ajari si kecil agar bisa tidur sendiri. Pada usia sekitar 3 bulan, si kecil biasanya sudah belajar menenangkan diri sendiri untuk kemudian tidur, caranya mulai dari mengisap jempol tangan, memegang selimut, atau mainan kesayangannya, hingga langsung tertidur begitu saja. Mulai beri ia kesempatan untuk tertidur sendiri dan jangan selalu menggendong atau menyusuinya untuk menidurkannya. Setelah si kecil belajar tidur sendiri, Anda akan melihat bahwa ia tidur siang lebih lama.

Membantu si kecil membangun kebiasaan tidur yang baik membutuhkan kesabaran. Dengan mengembangkan kebiasaan ini di usia dini, Anda akan membantu ia tidur dalam waktu yang cukup pada bulan dan tahun-tahun selanjutnya.

Karena Jilbab Lebih dari Sekedar Penutup Kepala

Seruak rasa sedih hadir di hati. Melihat seorang teman lama yang dulu ketika masih dalam kebersamaan begitu anggun dengan jilbab lebarnya dan gamis. Bukan yang pertama kalinya, karena sebelumnya dalam kesempatan yang berbeda, dua orang teman lamapun menyuguhkan hal yang sama di pandang mata, rok yang mengidentikkan dia adalah sorang "akhwat" telah berganti menjadi celana ketat yang sering diidentikkan dengan penampilan modis.
 


Sebuah diskusi kecil dengan seorang sahabat dekat membicarakan fonemena ini baru saja dilakukan. Begitu mengejutkan mendengar pengalamannya, tentang seorang temannya yang dengan mudah melepas jilbabnya demi mengejar kesenangan pribadi yang semu. Identitas kemuslimahan yang seharusnya bukan sekedar menjadi kebanggaan pada ad-dien ini, bisa dengan mudah lumat dimakan waktu dan keadaan.
Mari kita berbicara tentang kemuslimahan ini!

Allah Swt, Illah semesta alam yang Mahabijak telah memberikan aturan sedemikian rupa tentang bagaimana seorang wanita Islam memerankan tak hanya kewanitaannya, tapi juga status kemuslimahannya dalam kehidupan. Ada ketaatan-ketaatan yang seharusnya dijalani semata bukan karena mengikuti arus lingkungan yang membentuk pribadinya menjadi wanita taat, tapi ruh ketaatan yang pada hakikatnya harus mengerti mengapa dan untuk apa kita melakukannya begitu. Sadar saja tidak cukup tanpa diiringi kepahaman, pun sebaliknya kefahaman juga butuh kesadaran dalam muara keikhlasan melakukan atau meninggalkan ketetapan aturan.

Di zaman yang dengan begitu mudah informasi dan pengetahuan apapun diakses, tentunya kita semua telah mengetahuinya bagaimana Islam mengatur cara seorang muslimah berpakaian. Batasan-batasan syar'i pakaian seperti apa yang dimaksud pakaian takwa pun telah "disepakati" bersama. Tidak tipis dan transparan dalam artian tanpa dobelan ketika memakai, tidak membentuk lekuk tubuh dalam konteks pakaian
sempit/mempet dan tetap fungsi utamanya adalah sebagai pakaian takwa, bukan hiasan tubuh hingga atas nama hiasan itu seseorang menjadi begitu antusias update mode pakaian. Dan masih ada beberapa persyaratan lagi.

Syarat, menjadi tolak ukur benar tentang ketepatan syar'i tidaknya seorang muslimah mengenakan pakaian. Sehingga dalam hal ini, memenuhi semua syarat menjadi suatu kemutlakan. Pun tak perlu berdebat tentang muslimah yang pakainnya syar'i tapi hatinya masih kotor, sehingga argumen pembenaran ini muncul; "yang penting jilbabi dulu hatinya." Karena jelas ketetapan perintah itu, bahwa semua bagian fisik wajib ditutupi kecuali muka dan telapak tangan. Ini perintah yang sangat jelas, tentang bagaimana seorang muslimah memperlakukan fisiknya. Sementara hati adalah konteks lain yang tentunya juga harus diperhatikan.

Namun, masalah baru pun menemukan ruangnya untuk hadir, ketika menutup aurat bagi seorang muslimah hanya difahami sebatas perintah yang harus ditaati. Ketika hanya sebatas mampu menjawab tanya "mengapa harus menutup aurat?" dengan jawaban "karena sudah selayaknya seorang wanita Islam melakukannya begitu, dalilnya jelas dan menjadi kewajiban yang kalau dilanggar berarti dosa".
Mari kita telisik lebih dalam.

Tidak ada yang salah dengan alasan memenuhi kewajiban menutup aurat bagi seorang muslimah, karena memang demikian adanya. Namun, ketika itu hanya difahami sebagai sebuah kewajiban tanpa adanya upaya mengkaji dan mengetahui lebih dalam mengapa Allah SWT yang Maha Penyayang menginginkannya begitu, secara tidak disadari, barangkali seorang muslimah hanya menghargai jilbab sekedar penutup kepala. Padahal, ada nilai lain mampu menjadi karekter kuat alasan jilbab menjadi sesuatu yang patut di pertahankan sesuai syari'at. Sehingga diujungnya, sebuah kesimpulan hadir dari kepahaman dan kesadaran diri, bahwa menjadi muslimah adalah anugerah yang tak hanya harus disyukur tapi juga dijaga oleh diri sendiri.

Jilbab, bukan hanya sekedar penutup kepala. Tapi adalah kehormatan dan harga diri muslimah. Ya, kehormatan dan harga diri, yang dalam hubungan sosial menjadi hal yang sensitif . Sehingga jika demikian seorang muslimah memberi nilai dan arti pada jilbabnya, maka tak ada lagi "tawar menawar" syarat menutup aurat dengan berderet alasan logis namun dangkal dan menjerumuskan.

Bukankah Allah swt telah begitu luar biasa memberikan penjagaan terhadap muslimah agar tidak mudah diganggu dengan perintah diwajibkannya menutup aurat? Dan sungguh, betapa Allah Swt Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

"Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Ahzab 33; 59)
 
(www.ujecentre.com) 

Sang Maha Pembolak - Balik Hati

Sepuluh tahun lalu si cantik, sebut saja begitu, selalu meludah di depan muka setiap anak-anak aktivis Rohis (kerohanian Islam) di sekolahku. Baginya, sosok berkerudung lebar seperti teman-teman kita tersebut adalah 'kaum sok suci' yang selalu membatasi kebebasan berekspresi, padahal masih remaja, 'masih bebas donk', begitu pikirnya. Juga pernah dari lidahnya keluar cacian bahwa seorang teman terkena sakit cacar karena penyakit kulit yang tertular dari teman yang menutup aurat itu. Astaghfirrulloh.
 
Tak kalah meresahkan dengan ulah si cantik, sesosok wanita berusia sangat senior yang sangat kuhormati, sebut saja kanjeng Ratu, pernah membaluri hidupnya dalam lumpur pengkhianatan pada Sang Tuhan. Bukan hanya berbuat syirik dengan pergi ke dukun, beliau juga sering bersumpah serapah yang sangat menyakitkan hati. Salah satu kalimat mengerikan pernah meluncur dari mulutnya, "Saya tak akan pernah memakai jilbab, dengar itu! dan kalau anakku ikutan memakai jilbab, maka Saya akan telanjang bulat dan berlari keliling lapangan!"Astaghfirrulloh...

Beliau ini benci sekali padaku, semua oleh-olehku dibuangnya, semua kenyataan yang baik-baik diubahnya menjadi cerita jelak dan jahat, memandangku bagaikan melihat musuh terbesar dengan sorot mata tajamnya seolah ingin mencincang tubuhku.

Satu lagi orang dekatku, Pak Sholeh sebutlah namanya begitu, beliau adalah guruku, yang telah dianggap seperti anak sendiri oleh orang tuaku. Beliau ini doyan belajar, memang otaknya encer, daya ingatnya mantap, cerdas sekali. Namun, setidaknya lima belas tahun lalu (waktu itu saya masih SMP), beliau masih sangat membenci sosok-sosok para da’i dan da’iyah. Baginya, sosok-sosok itu tak lebih hanya menutupi kemunafikan, terutama banyaknya peristiwa di depan matanya, yang dilaluinya sehari-hari berhubungan dengan keburukan akhlaq para jilbaber dan para aktivis dakwah kampus. Pak Sholeh pernah berujar, "Saya paling benci dengan cewek berhijab dan cowok yang sok alim, lho dek...", kira-kira redaksinya begitu, menggambarkan kebiasaan busana para aktivis dakwah kampus.

Satu persatu hari berganti, minggu bergulir bulan, tahun bergantian berulang kali... aduhai Tuhanku, keimanan seorang hamba mengalami perubahan, naik-turun bahkan saat perubahan detik ke detik berikutnya. Bahkan Oase Iman dalam catatan cinta ini dibaca oleh jutaan hamba-Nya yang saat memahami hal ini memiliki kadar keimanan yang berbeda. Kami hanya mampu memelas, Yaa muqollibal quluub tsabbit qolbiy ‘alaa diinika wa’ala thoo’atika, ... "wahai Zat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku untuk tetap konsisten dalam dien-Mu dan dalam menaati-Mu.”

Setelah beberapa tahun berlalu, si cantik, kanjeng Ratu dan Pak Sholeh berjumpa kembali denganku dalam waktu yang berbeda. Kali ini, si cantik memang benar-benar cantik, tak ada lagi perangai cemberut dan cemoohan terhadap busana muslimah, malah ia telah menutup auratnya dengan baik. Tak ada yang menduga bahwa si cantik dapat berubah drastis seperti ini. Duhai teman, inilah hidayah Allah. Dia kirimkan kepada siapa saja yang dikehendakiNya.

Begitu pun kanjeng Ratu, yang dulu amat membenciku, yang dulu 'hobi' membuat air mataku membanjir, yang dulu tiap saat bersumpah-serapah dengan sentuhan hidayahNYA, berubahlah ia! Tak ada yang menyangka bahwa dulunya ia sejahat itu, sebab sekarang ia sangat menyayangiku, kata-katanya telah lembut, waktu sholatnya telah teratur, sorot matanya malah penuh rasa rindu. Alhamdulillah… Duhai Allah, Engkaulah Sang Maha pembolak-balik hati. Maka jadikanlah hati kami semua selalu berkumpul dalam cinta, dalam kasih sayang dan keridhoanMU selalu, amiin.

Temanku, jangan balas kebencian dengan dendam, sentuhlah hati dengan hati yang tulus pula, serta ingatlah satu-satunya tempat bergantung kita hanyalah Allah SWT. Maka optimislah, bahwa orang-orang yang keras hatinya, yang membenci dirimu, mencaci atau mencela disertai penyakit hati lainnya, cukup 'maklumi saja', ilmuNYA belum sampai pada mereka ini. Dan lihatlah contoh sang kanjeng Ratu yang sebegitu hebat sepak terjangnya—banyak merugikan moril dan materi bagiku dan keluarga, namun ternyata, dia bisa berubah, insya Allah, inilah petunjukNya.

Kita hanya berusaha mengajak untuk selalu mengingat Sang Khaliq, Allah berfirman, "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah- hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d [13] : 28).

Kalau tak mengalami sendiri, sungguh diriku pun masih belum percaya sepenuhnya. Saat kubaca catatan artikel milik Pak Sholeh melalui dunia internet, semuanya berisi pujian pada Allah SWT. Kalimat-kalimatnya indah, menggambarkan kecerdasannya sebagai ilmuwan yang religious. Contohnya saat ia berujar bahwa "sesungguhnya penemuan para ilmuwan hanyalah menemukan sesuatu yang sudah diciptakan oleh Allah SWT, maka dimanakah hak untuk menyombongkan diri?" atau kalimatnya “Jangan tutupi penuaan yang terjadi padamu…karena itu mendudukanmu pada tempat dan waktu yang tepat,”subhanalloh… “Tempat kebijakan adalah diam yang mendengarkan, lisan yang menentramkan, marah yang disenyumkan, kegembiraan yang dibagikan dan sedekah yang diikhlaskan, semua hanya karena Allah semata!”nuraniku ikut tentram membaca kalimat hikmahnya. Dan bukan itu saja, dia yang dulunya mencemooh para aktivis dakwah, malah sekarang merupakan bagian dari mereka. Ya Allah… kejutan yang luar biasa di era modern ini, bahkan dengan tegasnya ia mengatakan, “wanita Islam itu bisa dilihat dengan identitas pakaiannya : auratnya hanya dibuka di depan suaminya!”, bayangkan… dulunya kalimat yang berkebalikan-lah yang meluncur dari bibirnya.

Sehingga tergelitik saya bertanya padanya, (maklumlah, sepuluh tahun kami tak berjumpa, beliau lama menuntut ilmu di negara lain, maka hal perubahan Pak Sholeh ini amatlah 'luar biasa' bagiku), “bagaimana pengalaman spiritual, kenapa mas bisa berubah begitu....?”tulisku mengirim pesan untuknya. Ternyata beliau menjawab, “Karena Allah, mas pernah mati tapi masih diberikan kesempatan hidup.. mungkin itu yang membuat mas kapok, dek...”

Secarik kata, mati. Masyaalloh... mengingat mati akan melembutkan hati dan menghancurkan ketamakan terhadap dunia. Karenanya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan wasiat untuk banyak mengingatnya. Beliau bersabda dalam hadits yang disampaikan lewat sahabatnya yang mulia Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu : “Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (yakni kematian).” (HR. At-Tirmidzi no. 2307, An-Nasa`i no. 1824, Ibnu Majah no. 4258). Benar, kematian memang pelajaran berharga, dengan mengingat bahwa “Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati,” dan entah di hari ini, esok ataupun lusa 'due-datenya', maka jiwa kita akan luluh, sesegera mungkin meraih taubatan nasuha, tak ingin menemui ajal yang buruk, tak ingin berada di jalan kotor yang berselubung dosa saat mengakhiri detik nafas kehidupan.

Wahai saudara-saudari yang merindukan cinta-Nya, jangan paksa orang lain untuk menyukai atau mencintaimu, ujungnya pasti jelek dan menyakitkan. Pakailah strategi ketulusan hati baginda Rasulullah SAW, dengan cara berserah diri pada Allah SWT—mengajak mereka mencintaiNya, lebih banyak mengintrospeksi dan memperbaiki diri sendiri, dan pasti kalian dapat melihat bukti kekuasaan Allah SWT, Sang Maha Pembolak-balik Hati.

Wahai para pemilik hati yang optimis karena Allah SWT, yang selalu mengejar hidayahNYA, yang senantiasa merindukan belaian dan didikanNYA, semoga kelak kita berkumpul bersama dalam pimpinan baginda Rasulullah SAW, dalam barisan kaum yang beriman, yang selalu bertaubat, yang dirahmatiNYA, bukan dalam golongan orang yang dimurkaiNYA. Amiin… amiin Ya Robb. Wallohu ‘alam bisshowab.

(www.ujecentre.com)