Senin, 25 April 2011

Renungan Islam Dan Kecantikan Wanita

Untuk membentuk bibir yang menawan, ucapkanlah kata-kata kebaikan. Untuk mendapatkan mata yang indah, carilah kebaikan pada setiap orang yang anda jumpai. Untuk mendapatkan bentuk badan yang langsing, bagilah makanan kepada mereka yang kelaparan. Untuk mendapatkan rambut yang indah, mintalah anak kecil untuk menyisirnya dengan jemarinya setiap hari. Untuk membentuk sikap tubuh yang indah, berjalanlah dengan segala ilmu pengetahuan dan anda tidak akan pernah berjalan sendiri.

Manusia yang melebihi makhluk ciptaan Allah yang lain. Ia perlu senantiasa berubah, diperbaharui, dibentuk kembali, dan diampuni. Jadi jangan pernah kecilkan seseorang di hati anda. Apabila anda sudah melakukan semuanya itu, ingatlah senantiasa, jika suatu ketika anda memerlukan pertolongan, akan ada tangan yang menghulur. Dan dengan bertambahnya usia anda, anda akan semakin mensyukuri karena telah diberi dua tangan, satu untuk menolong diri anda sendiri dan satu lagi untuk orang lain..

Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dikenakan, bukan pada bentuk tubuh atau cara dia menyisir rambutnya. Kecantikan wanita terletak pada mata, cara dia memandang dunia. Karena di matanya terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia, di mana cinta akan dapat berkembang.

Kecantikan wanita juga bukan pada kehalusan raut wajahnya. Tetapi pada kecantikan yang murni, terpancar pada jiwanya, yang penuh degan kasih sayang, memberikan perhatian dan cinta yang diberikan. Dan sebagai seorang wanita, kita tidak harus membanggakan kecantikan yang kita miliki..

untuk suamiku tersayang

ketika akad itu telah terucap
ada sebuah amanah baru yang harus kita tanggung bersama
amanah sebagai seorang istri dan suami

sebuah perjanjian yang telah terikrarkan
tidak hanya di hadapan penghulu dan orang-orang
namun perjanjian yang disaksikan para malaikat
dan Allah pun memberikan amanah kita untuk menjaga perjanjian suci tersebut
Ada yang perlu kita perjuangkan bersama-sama
mewujudkan keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah
keluarga yang senantiasa berada dalam keberkahan Allah..

saat ini dalam usia pernikahan yang masih sangat baru, ibarat akan memasuki sebuah rumah, maka kini kita baru menginjakkan kaki di halaman rumah tersebut
kita belum sampai di terasnya, apalagi di dalam rumah tujuan kita tersebut
masih banyak langkah yang harus kita ayunkan untuk sampai ke dalam rumah tersebut
masih banyak hal yang harus kita lalui untuk sampai pada tujuan kita

mungkin akan ada banyak godaan dan ujian sebelum kaki ini menapaki teras rumah itu
untuk kemudian masuk ke dalam rumah tersebut
seperti roda kehidupan yang kadang di atas kadang di bawah
bahwa pernikahan tidak selamanya indah, akan ada masa suka dan duka yang datang silih berganti
begitu pun dengan kehidupan rumah tangga kita, akan ada cobaan yang harus kita lalui
ujian dari Allah untuk membuat kita makin baik ke depannya
agar kita makin dewasa dan bijak menghadapi berbagai permasalahan

jangan sampai ujian-ujian tersebut menjadikan kita mundur ke belakang
jangan sampai godaan membuat kita mengingkari amanah dari Allah
jangan sampai membiarkan setan tertawa melihat kita, ketika nafsu telah mengacaukan perjanjian suci tersebut
dan semoga cobaan itu tidak akan membuat kita terpisahkan

hanya dengan memohon petunjuk dan pertolongan-Nya, kita bisa atasi segala cobaan-Nya
karena tidak ada cobaan yang diberikan-Nya melebihi kemampuan kita
dan pasti selalu ada hikmah dibalik semua ujian yang kita alami
skenario-Nya pasti adalah yang terbaik
begitu pun dengan skenario-Nya menyatukan kita dalam sebuah ikatan pernikahan
engkau adalah yang terbaik buat ku, begitu pun diri ini adalah yang terbaik buat mu
apapun kondisi dan keadaan pasangan kita, ada sisi-sisi kebaikan di sana
sehingga Allah menjodohkan kita dalam ikatan pernikahan
semoga dengan pernikahan ini, Alloh bukakan pintu-pintu kebaikan

Allah telah memandang pernikahan sebagai sebuah ikatan yang sangat tinggi dan suci
mitsaqan gholizha (perjanjian yang berat)
kita dituntut harus menjaga kehormatan pernikahan ini
karena ada kesetiaan yang harus dirawat atas perjanjian suci tersebut
tidak hanya kesetiaan pada teman hidup yang telah ikhlas mencintai
tapi lebih dari itu, ada kesetiaan kita pada Allah
sebab ketika menikah kita telah mengambil amanah dari-Nya…

semoga Allah berikan kekuatan dan kesabaran kita hadapi semua cobaan-Nya
semoga Allah kekalkan ikatan kasih sayang kita sampai hayat memisahkan
semoga Allah memperbaiki hati dan perilaku kita
semoga Allah senantiasa menyatukan kita dalam kebaikan
dan semoga Allah memanggil kita beserta keturunan kita seperti janji dalam Az-Zuhruf:70
“dan masuklah ke surga bersama istri kamu untuk digembirakan”
amin

for my beloved husband : semoga Allah senantiasa menjagamu dalam kebaikan dan ketaatan pada-Nya dan menjauhkanmu dari berbagai godaan dan tipu daya dunia..Amin

rinduku pada-Mu

ketika yang lain menjauh
ada Engkau yang tak pernah pergi
ketika yang lain mengacuhkan
ada Engkau yang selalu tak bosan memperhatikan
ketika yang lain menyakitkan
ada Engkau yang selalu memberikan penyejuk
ya Rob…kurindu bertemu denganMu
ku rindu cintaMu…
ijinkanku tuk selalu mencintaiMu
dan tiada pernah akan berpaling pada cinta yang lain..
dan ku bermohon semoga cintaMu selalu tercurah padaku..
karena aku mencintaiMu…
sungguh…aku rindu padaMu…

Manajemen Qolbu

“Hai Manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling beraqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”
(QS al-Hujurat [49]:13).

Sungguh kasihan orang-orang yang terjebak dalam pemikiran yang salah, sehingga membuahkan penyakit yang merugikan dirinya sendiri. Membuat dunia semakin sempit dan menyesakkan dan tidak pernah merasakan nikmat dan lezatnya memiliki hati yang tenang, tentram, sejuk, dan nyaman.
 
Lantas penyakit apakah itu? Dia adalah penyakit rendah diri di hadapan orang lain. Sesungguhnya perasan ini baik bila dikhususkan hanya kepada Allah swt semata, sebaliknya sayang apabila rasa rendah diri ini hanya di hadapan sesama manusia, yang sama hinanya atau bahkan lebih hina di hadapan Allah Yang Maha Suci dan Maha Mulia.

Ciri-cirinya penyakit ini tampak berupa kerepotan bila bertemu atau berkumpul dengan orang-orang yang dianggap lebih. Malu gelisah, tidak tenang, merasa kecil dan tidak berharga, akibatnya dari dalam dirinya selalu muncul dorongan yang kuat berupa keinginan untuk menghindar manakala berkumpul dengan banyak orang, kalaupun dipaksakan, serta merta sikapnya menjadi gugup dan serba salah.
 
Akibat lain adalah senang menyendiri, sehingga semakin lama semakin terkucil dari pergaulan. Wawasannya menjadi semakin sempit bahkan cenderung dikuasai cara berpikirnya sendiri yang terus menerus memperumit dan memperbesar masalah, sehingga merasa diri semakin terpojok, sengsara dan nelangsa batin. Iri dan dengki semakin memilin-milin hatinya, ujungnya perasaan yang semakin gelisah, tekanan batin yang sangat dahsyat, serta menyesalli dan memaki-maki dirinya sendiri dan berujung pada keputus-asaan terhadap hidup ini. Na’udzubillah.
 
Demi Allah perbuatan ini sangatlah sia-sia dan hina sama sekali tidak boleh disediakan tempatnya dalam pribadi muslim. Karenanya, marilah kita telusuri apa saja kira-kira penyebab semua in terjadi dan bagaimana cara mengatasinya.
 
Keadaan Tubuh
 
Tubuh terlalu pendek, terlalu kurus, terlalu jangkung, tidak cantik atau terdapat cacat, pendek kata, memiliki beberapa kekurangan secara fisik. Semua ini seringkali menjadi penyebab seseorang menjadi minder, padahal, justru orang-orang yang tidak diberi kelebihan fisik oleh Allah itulah, yang seharusnya merasa beruntung. Bukankah justru faktor kelebihan diri membuat tergelincirnya hati ke dalam jurang kemaksiatan.
 
Ketahuilah, bahwa segala keindahan, kecantikan, kegagahan, dan aneka kelebihannya lainnya yang melekat pada tubuh, semua amanat singkat yang diberikan Allah kepada kita. Lihatlah, betapa banyak manusia menjadi ahli neraka jahanam, justru karena kelebihan-kelebihan yang dimiliknya. Ini dikarenakan, seakan sudah cenderung menjadi kodrat manusia selalu cenderung berkeinginan untuk memamerkan apa-apa yang dianggap lebih pada dirinya. Padahal Allah sebagai Pencipta tubuh ini telah berfirman, “Sesungguhnya Kami ciptakan manusia dalam sebaik-baiknya bentuk”(QS at-Tin [95]:4).
 
Jadi manusia dengan segala bentuknya adalah sebaik-baik bentuk penciptaan menurut Allah Yang Maha Luas Ilmunya serta Maha Adil dan Maha Bijaksana dalam menentukan segala sesuatu. Subhanallah! Mau bentuk seperti apalagi yang kita inginkan kalau sebaik-baiknya bentuk menurut ilmu Allah kita anggap salah dan kurang ?
 
Penilaian kita selalu cenderung inderawi dan duniawi belaka, yang tentu saja amat diselimuti hawa nafsu. Sedangkan penilaian yang didasarakan pada hawa nafsu kita semakin buta terhadap hikmah yang telah ditetapkan-Nya.
 
Sesunguhnya Allah menginginkan kita kembali ke syurga, tempat asal-asul kita semua. Tidak heran kalau Allah membuat berbagai cara, baik tuntutan maupun perlindungan, agar kita benar-benar terpelihara tatkala di alam dunia ini, sehingga semua bisa kembali ke tempat kenikmatan abadi.
 
Ya, bisa jadi diantaranya dengan membuat kekurangan pada tubuh kita ini, sehingga tertutuplah peluang bagi kita untuk berlaku ria, ujub dan takabur.Bukankah Rasulullah saw pernah bersabda, “Sekali-kali tidak akan masuk syurga orang yang di dalam hatinya ada perasaan takabur walau sebesar dzarrah”. Hati yang takabur seringkali mewujud berupa sikap yang cenderung gemar meremehkan orang lain karena merasa diri “lebih”. Bahkan lebih jauh lagi bisa berupa sikap gemar mendustakan kebenaran. Na’udzubillahi min dzaalik!
 
Nah, dengan kenyataan yang ada, insya Allah justru membuat kita terlindung dari sifat ujub, riya, takabur. Tidakkah ini merupakan keuntungan? Karenanya, sudahlah, lebih baik kita ridha saja. Terimalah dengan lapang dada, penuh kegembiraan, serta baik sangka terhadap apapun ketentuan Allah Azza wa Jalla.
 
Terbukti ternyata banyak riwayat yang menggambarkan orang-orang yang ditakdirkan serba kekurangan pada tubuhnya namun kemuliaan diangkat jauh lebih tinggi daripada orang-orang yang sempurna atau bahkan orang yang diberi kelebihan secara fisik. Kita dapat mengambil hikmah dari Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim as, misalnya. Ia adalah seorang bekas budak berkulit hitam legam, namun toh ternyata Allah menakdirkannyamemiliki kemuliaan, sehingga dianggap sebagai perlambang kesempurnaan tawakkal.
 
Bayangkan, seorang wanita dengan bayi yang masih merah, ditinggalkan di tempat yang sepi, tandus, kering dan gersang. Akan tetapi, dia tidak gentar ataupun mengeluh berkat keyakinannya yang sempurna bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakannya. Maka, lihatlah buah dari segala amalnya itu. Selama beribu-ribu tahun hingga saat ini disaksikan perjuangannya menjadi ladang amal dan ladang ibadah bagi ummat Muhammad saw. Sesungguhnya kemuliaan itu hanya ditentukan oleh seberapa besar ketaatan kita kepada Allah. “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa” (QS Al Hujurat [49]:13).
 
Jadi apalah artinya kekurangan yang melekat di tubuh ini. Yang penting adalah sikap dan keyakinan kita bahwa Allah pasti tidak akan pernah zalim terhadap hamba-hamba-Nya. Satu titik kekurangan yang melekat pada tubuh kita pastilah disertai dengan hikmah di balil kejadiannya. Dan bila kita mampu menyadari dan menguak tabir hikmah itu, niscaya Allah Yang Maha Perkasa akan memberikan kita kemuliaan dan kelebihan pada diri kita.
 
Dalam Al-Qur’an Surat Al Mumi’nun ayat 1: Qod aflahal mu’minuun. Al ladziina hum fii sholatihim khoosyi’uun. Amat sangat berbahagia, sukses orang yang beriman yang khusyu dalam sholatnya. Dengan kata lain siapapun yang merindukan kebahagiaan yang hakiki.
 
Kesuksesan sejati, kemenangan dalam hidup ini selayaknya kita memperhatikan kualitas sholat. Dapat dipastikan bahwa perintah sholat bukan untuk kepentingan Allah yang Maha Agung. Yang sudah memiliki segala-galanya dengan sempurna. Perintah sholat seluruh keuntungannya akan kembali kepada pelakunya.
 
Kalau kita simak sholat khusyu bukanlah sesuatu yang mustahil. Karena Allah tidak mungkin memerintahkan kepada kita sesuatu yang mustahil kita lakukan. Setidaknya, sholat khusyu itu bisa kita lihat pada waktu sholat dan sesudah sholat.
 
Pertama, pada waktu sholat dia akan bisa berkomunikasi dengan Allah sangat baik sehingga berbuah ketentraman jiwa, kebahagiaan berkomunikasi dengan Allah. Dan dirikan sholat untuk mengingat Allah.
 
Kedua, sholat yang khusyu’ akan tampak pada perilaku kesehariannya. Berbekas dalam kepribadian, etos kerja maupun prestasi kesehariannya. Jadi tidak mungkin kekhusyuan sholat hanya dinikmati pada waktu sholat saja. Karena sholat yang wajib hanya lima kali sehari jika dilakukan sepuluh menit hanya 50 menit dibanding 24 jam.
 
Pastilah hikmah sholat yang paling besar justru bisa dilihat ketika melakukan aktivitas sehari-hari. Aktivitas hubungan sesama manusia, aktivitas mensejahterakan diri maupun orang lain, harus menjadi bukti kekhusyuan sholat ini.
 
Dalam sholat khusyu, justru yang paling penting adalah saat-saat sesudah sholatnya karena inilah kemenangan yang hakiki. Ketenangan tidak mungkin dirasakan hanya waktu sholat, kita juga harus tenang diwaktu-waktu lainnya.
 
Karena itu kita harus menyadari bahwa ketenangan, tidak hanya menyebut nama Allah saja. Tapi pelengkap syariat dunia, rejeki yang cukup, rumah yang lapang, jaminan keamanan, keluarga yang sakinah, perlindungan dari kawan-kawan, inipun merupakan bagian karunia Allah yang harus kita buru sebagai upaya merealisasikan ketenangan jiwa secara syariat.
 
Ada 7 hikmah dari sholat yang khusyu’:

1. Manajemen waktu (Disiplin waktu)

Allah mengingatkan kita 5 kali sehari. Tidak ada satu agama pun yang begitu intensif mengingatkan waktu selain Islam. Bahkan Allah bersumpah berkali-kali atas nama waktu. Wal’ashr, wal lail, wan nahar dan sebagainya. Karena manusia memang dibatasi waktu. Dan nilai manusia tergantung dari pada bagaimana dia menyikapi waktu. Kita pasti mati dan kita tidak tahu kapan mati.
 
Rasulullah menilai orang yang cerdas bukan orang yang bergelar atau yang banyak ilmu tapi orang yang banyak ingat mati. Dan sangat mempersiapkan diri untuk mati. Sehingga penuh perhitungan terhadap setiap gerak-geriknya.
 
Seorang ahli sholat yang khusyu’, bisa dilihat dari cara menyikapi waktu. Dia begitu menilai berharganya waktu sehingga tidak mau melakukan kesia-siaan. Sikap dan perilakunya yang menggunakan waktu hanya mau melakukan yang bermakna.
 
Siapapun yang sholatnya seperti bagus tetapi begitu banyak membuang waktu percuma, kufur nikmat terhadap waktu, perlu ditanyakan lagi tentang kekhusyuan yang sebenarnya. Dengan kata lain orang yang khusyu dalam sholatnya terlihat dari pribadinya yang sangat menjaga diri dari kesia-siaan apalagi kemaksiatan.
 
2. Manajemen niat

Ternyata rahasia sholat dari niat. Qobla subuh, tahiyatul masjid dan sholat shubuh sama-sama 2 rakaat. Yang membedakan adalah niatnya. Rasulullah bersabda, Innamal ‘amalu binniat, Setiap amal tergantung dari niat.
 
Siapapun yang ingin sukses harus selalu bertanya niat apapun dibalik yang dia lakukan dan yang diucapkan. Dia tidak mau bergerak, sebelum lurus niat karena Allah, tidak menerima amal apapun kecuali niat yang bersih karena Allah SWT. Semakin bersih niat kita semakin bahagia, semakin ringan yang kita lakukan, semakin tentram batin ini, semakin indah apapun yang kita lakukan. Orang-orang yang niatnya ikhlas jauh berbeda dengan orang yang berniat buruk berniat jahat atau niat yang tidak benar.
 
3. Manajemen sense of clean
 
Ternyata tidak ada satu pun yang berani melakukan sholat tanpa diawali wudhu atau tayamum. Proses bersih dari awal merupakan kunci sukses sholat yang khusyu. Berarti orang yang sangat mencintai bersih lahir batin itu adalah rahasia penting kesuksesan dunia akhirat.
 
Niat lurus dalam aktivitas sehari-hari harus dijaga kebersihan pikiran, dari licik, jahat, kotor dan mesum. Kita harus jaga kebersihan mata kita dari memandang yang diharamkan. Kita harus jaga pendengaran kita dari senang mendengar aib, dll.
 
Juga semua berasal dari hati yang bersih yang kita jaga tidak diselimuti kebencian, kedengkian melainkan yang bersih. Juga tubuh bersih dari makanan yang haram, arta kita bersih dari hak-hak orang lain.

Orang yang sangat mencintai bersih lahir batin insya Allah tidak akan didatangi kehinaan. Karena kehinaan biasanya dilekatkan dengan segala sesuatu yang kotor. Maka kalau kita ingin sukses kita harus benar-benar hidup mencintai bersih lahir batin.
 
4. Manajemen Tertib (Rukun Sholat Tertib)
 
Rupanya Allah SWT menjadikan hidup tertib teratur dengan proporsional adalah kunci sukses. Sholat itu dilakukan dengan tertib. Barang siapa yang hidupnya tidak teratur, tidak teratur makan sakit maag, tidak teratur tidur kesehatan terganggu, tidak teratur makan obat akan teracuni. Perkataan yang tidak teratur akan menimbulkan masalah, manajemen keuangan yang tidak teratur akan jadi bangkrut.
 
Melakukan sesuatu tanpa aturan, jalan yang tidak teratur akan semrawut, macet. Maka pertanyaan pada diri kita, apakah kita termasuk orang yang memiliki senang hidup dalam sebuah tatanan yang teratur dengan baik proporsional?
 
Jikalau menjadi orang yang seenaknya sendiri tidak mau hidup dalam aturan yang benar dan disiplin menjalankan aturan yang benar dan disiplin menjalankan aturan maka tipis harapan kita akan berprestasi. Kita harus menikmati hidup yang teratur, rapi, tertib dengan baik. Yang dilakukan dengan proporsional ikhlas karena Allah semata. Bersih dari cacat cela perbuatan nista, insya Allah.
 
5. Tumaninah
 
Tumaninah ini artinya tenang. Ini yang sangat dahsyat dalam sebuah prestasi. Kita sering melakukan sesuatu tapi pada saat tubuh kita melakukan sesuatu pikiran kita tidak disana, hati kita tidak disana akibatnya prestasi apa yang bisa dicapai tanpa kehadiran konsentrasi.
 
Sholat yang baik itu gerakannya disempurnakan disana hatinya hadir pikiran tertuju konsentrasi. Sebuah kombinasi amal yang sangat indah. Jika kita sedang bekerja, 8 jam efektif dengan perasaan bahagia, tenang, konsentrasi yang baik.
 
Inilah sebenarnya orang yang akan berprestasi maksimal, seimbang dalam melakukan apapun adil dalam waktu-waktunya hadir lahir batinnya. Begitu pun juga fokus dalam sikapnya, tentram dalam tindak tanduknya. Subhanallah.
 
6. Siap dalam segala situasi
 
Berdiri, ruku, sujud. Ketika berdiri akal lebih tinggi dari hati. Bagaimana saatnya mengolah akal kita. Suatu saat sedang ruku keseimbangan antara qolbu dengan akal, begitupun ketika sujud, akal harus tunduk kepada qolbu kita. Tidak takabur si akal dengan kecerdasannya. Tawadlu dengan qolbu subhanallah.
 
Keseimbangan antara hati, ada saatnya akal benar-benar kita peras sedemikian rupa sebagian kerja kita dan fisik kita ikut. Cobalah kita lihat bagaimana hidup ini ada saatnya diatas, di tengah, dibawah, berulang. Kita nikmati sebagai bagian episode hidup kita.
 
Tidak usah heran sekarang mudah, besok sulit. Adakalanya akal kita begitu sulit memecahkan, hati kita yang dominan. Keseimbangan inilah yang dibutuhkan, tindakan yang selalu proporsional dalam gerak gerik kita. Tawadlu adalah kunci sukses, jauh dari ketakaburan walaupun telapak kaki kita sama dengan kening kita.
 
7. Salam
 
Sholat ditutup dengan salam. Dengan salam kita memberikan jaminan pada orang-orang disekitar kita. Bahwa kita berharap keselamatan. Dan saya bukan biang kezaliman bagi siapapun dan saya tidak akan merugikan siapapun.
 
Artinya seorang yang sholatnya khusyu dia akan menjaga tindak tanduknya. Agar orang lain merasa aman tidak teraniaya, oleh apapun yang dia miliki, dia lakukan. Seorang yang benar-benar ahli sholat yang khusyu, akhlaknya akan bebas dari kezaliman terhadap siapa pun. Sholat yang khusyu adalah sholat yang sangatproduktif dengan kebaikan.
 
Orang yang khusyu dalam sholatnya, ibadah komunikasinya nikmat tentram ketika dalam sholat dan tentram pula dalam aktivitas sehari-hari. Karena ia sangat berprestasi, disiplin waktunya, manajemen waktu yang optimal, dengan niat yang selalu lurus dan bersih sehingga tidak goyah oleh imbalan pujian makhluk-makhluk pribadi yang selalu menjaga kebersihan lahir batin, hartanya juga.
 
Pribadi yang selalu tertib bersikap apapun teratur sehingga efektif dan efisien tindakannya.
 
Pribadi yang benar-benar tumaninah menjalankan setiap tugasnya hadir dengan kemantapan pribadi ketentraman jiwa, kesungguhan, keseriusan.
 
Pribadi yang benar-benar siap menyikapi setiap episode dengan baik dan penuh ketawadluan. Dan pribadi yang merupakan jaminan tidak akan memberikan kerugian, kezaliman bagi siapapun juga.
 
Mudah-mudahan dengan hikmah sholat seperti ini maka Allah menghimpun kesuksesan duniawi, harta, kedudukan, persahabatan yang merupakan bagian dari rasa aman yang Allah berikan kepada makhluknya.

Wallahu’alam

Bila Kuburan Diagungkan

Dlm perjalanan hidup manusia terkadang perlu utk kembali menengok ke sejarah masa lampau masa-masa sebelum datang cahaya Islam. Sebuah masa yg penuh dgn perilaku kejahilan dan semangat hawa nafsu di mana di dlm terdapat tatanan kehidupan yg didasarkan hanya pada pandangan baik akal dan “kesepakatan” orang banyak. Bukan tatanan kehidupan yg dibimbing oleh wahyu dari Dzat Yang Maha Benar.

Kita perlu menengok kepada kehidupan di masa jahiliyyah itu krn realita kehidupan kita di masa ini ternyata banyak memiliki kesamaan dgn realita di masa jahiliyyah. Padahal dgn diutus Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yg membawa cahaya Islam berbagai konsep kemasyarakatan ala masyarakat jahiliyyah itu semesti terhapuskan krn bertentangan dgn nilai-nilai Islam. Dengan demikian menggali kembali hakikat alam kehidupan jahiliyyah bukan suatu keterbelakangan dan kejumudan berfikir namun merupakan langkah utk lbh maju ke depan.

Merupakan suatu keterbelakangan bila kita tdk mau mempelajari berbagai praktek kehidupan jahiliyyah sehingga disadari atau tdk kita telah terjatuh kepada perilaku kehidupan jahiliyyah itu. Tanpa sadar kita telah menjadi pendukung utk menghidupkan syi’ar-syi’ar mereka. Telah digambarkan oleh banyak sastrawan bagaimana kejahatan dan kebiadaban ala hewan dlm alam jahiliyyah. Yang kuat berkuasa dan yg lemah diinjak-injak bahkan menjadi budak.

Penggambaran dgn bahasa yg indah tentang kehidupan jahiliyyah sesungguh tdk mewakili pengupasan akar kejahatan tersebut lebih-lebih jika ingin mencabutnya. Cikal bakal kehidupan jahiliyyah memunculkan segala wujud kejahatan berupa kerusakan dlm bentuk pemerkosaan hati tiap insan dgn perbuatan kedzaliman yg terbesar yaitu “Kesyirikan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala”.

Penghambaan yg keluar dari aturan Allah Subhanahu wa Ta’ala penghambaan yg diiringi dgn penghinaan diri kepada sesuatu yg lbh rendah darinya. Penghambaan kepada batu kuburan pohon tempat-tempat keramat dan sebagai merupakan pembunuhan terhadap fitrah yg suci di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menciptakan tiap hamba dengannya. Juga merupakan perusakan terhadap akal manusia yg Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memuliakan dan membedakan dgn makhluk-makhluk lain. Penjajahan terhadap kemerdekaan tiap insan utk bisa langsung berhubungan dgn Rabb- dan perbudakan diri yg tdk pada tempatnya. Inilah kejahatan yg hakiki.

Menelaah kembali prinsip-prinsip hidup jahiliyyah bukan berarti ingin mengembang-biakkan namun semata-mata utk membentengi diri dan memperingatkan umat utk tdk terjatuh padanya.

Hudzaifah ibnul Yaman radhiallahu ‘anhu menyatakan:

كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُوْنَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنِ الشَّرِّ مَخَافَةً أَنْ يَدْرِكَنِي “orang2 berta kepada 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kebaikan dan aku berta kepada tentang kejahatan khawatir menimpa diriku.”

‘Umar bin Al-Khaththab radhiallahu ‘anhu berkata: “Sesungguh ikatan Islam akan putus seikat demi seikat apabila muncul di dunia Islam orang2 yg tdk mengetahui jahiliyyah.”

Seorang penyair mengatakan:

Aku mengetahui kejahatan bukan utk melakukannya melainkan utk menjaga diri darinya. Barangsiapa yg tdk mengenal kebaikan dari kejahatan khawatir dia terjatuh padanya. Semoga dgn menelaah prinsip-prinsip hidup yg rusak itu kita bisa mewanti-wanti diri anak dan generasi muslimin darinya. Di antara sekian praktek hidup jahiliyyah adl mengagungkan kuburan.

Hakekat Kematian

Kematian merupakan suatu kepastian yg telah ditentukan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada tiap yg bernyawa. Ketentuan yg tdk bisa dimajukan dan dimundurkan yaitu berpisah ruh dari jasad. Perpisahan ini menggambarkan sesuatu yg tdk bisa berbicara lagi berpikir bergerak melihat mendengar sebagaimana tabiat kehidupan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاََّ مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
 
“Tiap-tiap yg bernyawa akan merasakan mati dan sesungguh pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dlm surga sungguh dia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tdk lain hanyalah kesenangan yg memperdayakan.”

Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan: “Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitakan tentang sesuatu yg akan menimpa seluruh makhluk bahwa tiap yg bernyawa akan mengalami kematian seperti firman Allah: “Sesuatu yg ada di bumi itu akan binasa dan tetap kekal Wajah Rabbmu Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan” . Dia Allah Subhanahu wa Ta’ala Dzat yg Esa dan tdk akan mengalami kematian manusia dan jin yg akan mengalami kematian demikian juga seluruh malaikat dan para pemikul ‘Arsy Allah.”

Manusia telah bersepakat bahwa bila ruh berpisah dgn jasad mk jasad tersebut tdk bisa bergerak berbicara mendengar bekerja berdiri dan tanda-tanda kehidupan lainnya. Namun kerusakan aqidah mereka menyebabkan terbalik keyakinan tersebut. Sehingga mereka meyakini bahwa orang mati itu bisa muncul lagi ke dunia bisa berbuat sesuatu di luar perbuatan orang yg hidup mendatangi keluarga lalu menyapa mereka muncul di atas kubur menarik kaki orang2 yg berjalan di atas dan sebagainya. Ini semua adl cerita-cerita khurafat yg didalangi oleh Iblis dan tentara-tentara utk merusak aqidah orang2 Islam.

Bisakah si mayit mendengar dan berbuat sesuatu sehingga kita bisa menjadikan dia sebagai perantara dgn Allah atau kita bisa meminta sesuatu kepadanya?

Bisakah si mayit membantu orang yg mengalami malapetaka dan kesulitan hidup?

Tentu tiap orang akan menjawab bahwa mayit tdk akan sanggup melakukan yg demikian. Namun keyakinan banyak manusia sekarang justru sebaliknya. Begitulah bila kuburan telah diagungkan dan fitrah telah rusak.

Kerusakan Fitrah krn Cerita dan Dongeng

Perusakan fitrah tiap insan tdk akan berhenti dan terus akan berlangsung sampai hari kiamat hingga tiap orang akan bisa menjadi santapan seruan Iblis. Oleh krn itu mari kita melihat bahaya cerita dan dongeng yg mengandung khurafat-khurafat di antaranya:

a. Menyebabkan seseorang memiliki keyakinan yg berbeda dgn kesucian fitrah dan memiliki keyakinan yg bertolak belakang.
b. Menyebabkan seseorang memiliki sifat penakut.
c. Melemahkan keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
d. Menjatuhkan seseorang kepada kesyirikan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dlm Al Qur’an:

إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيآئَهُ فَلاَ تَخَافُوْهُمْ وَخَافُوْنِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِيْنَ
 
“Sesungguh mereka itu tdk lain hanyalah setan yg menakut-nakuti kamu dgn kawan-kawannyas. Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka tetapi takutlah kepada-Ku jika kamu benar-benar orang yg beriman.”

Asy-Syaikh As-Sa’di rahimahullah di dlm Tafsir- mengatakan: “Di dlm ayat ini terdapat pelajaran tentang wajib takut hanya kepada Allah semata dan itu termasuk dari tuntutan keimanan. Oleh krn itu seseorang memiliki rasa takut berdasarkan tinggi rendah imannya. Dan takut yg terpuji adl ketakutan yg menjaga seseorang dari segala keharaman Allah.”
Sesuatu yg tadi hanya berbentuk cerita-cerita khurafat kemudian diwujudkan dlm bentuk film-film hidup gambar-gambar dan kengerian kuburan. Semua itu memperkuat perusakan fitrah sehingga menjadi fitrah yg mati dan kaku hidup di hadapan cerita-cerita takhayul dan khurafat.

Jahiliyah dan Kuburan

Kuburan merupakan salah satu ajang kekufuran dan kesyirikan di masa jahiliyah. Terbukti hal yg demikian dgn firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

أَفَرَأَيْتُمُ الاَّتَ وَالْعُزَّى وَمَنَاةَ الثَّالِثَةَ اْلأُخْرَى أَلَكُمُ الذَّكَرُ وَلَهُ اْلأُنْثَى تِلْكَ إِذًا قِسْمَةٌ ضِيْزَى
 
“Apakah patut kamu menganggap Al-Lata dan Al-’Uzza dan Manat yg ketiga yg paling terkemudian . Apakah patut utk kamu laki2 dan utk Allah anak perempuan. Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yg tdk adil.”

Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan: “Allah Subhanahu wa Ta’ala mencerca kaum musyrikin dgn peribadatan mereka kepada patung-patung tandingan-tandingan bagi Allah dan berhala-berhala di mana mereka memberikan rumah-rumah utk menyaingi Ka’bah yg telah dibangun oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Bagaimana pendapat kalian tentang Al-Lata”. Al-Lata adl sebutan utk batu yg terukir di mana di atas dibangun rumah dan berada di kota Thaif. Ia memiliki kelambu dan juru kunci dan di sekitar terdapat halaman yg diagungkan oleh penduduk Thaif yaitu kabilah Tsaqif dan yg mengikuti mereka. Mereka berbangga-bangga dengan di hadapan seluruh kabilah Arab kecuali Quraisy.”

Kemudian beliau berkata: “Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma Mujahid Rabi’ bin Anas mereka membaca dgn ditasydidkan taa dan mereka menafsirkan dengan: “Seseorang yg mengadoni gandum utk para jamaah haji di masa jahiliyyah. Tatkala dia meninggal mereka i’tikaf di kuburan lalu menyembahnya.”

Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan: Telah diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata tentang firman Allah “Al-Latta dan Al-’Uzza.”: “Al-Latta adl seseorang yg menjadikan gandum utk para jamaah haji.”

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah mengatakan: “Al-Latta dgn bacaan ditasydidkan huruf taa adl bacaan Ibnu ‘Abbas berdasarkan bacaan ini berarti isim fa’il dari kata ‘latta’ patung ini asal adl seseorang yg mengadoni tepung utk para jamaah haji yg dicampur dgn minyak samin lalu dimakan oleh para jamaah haji. Tatkala dia mati orang2 i’tikaf di kubur lalu mereka menjadikan sebagai berhala.”

Metode Penyesatan Setan

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan: “Termasuk dari tipu daya setan yg telah menimpa mayoritas orang sehingga tdk ada seorangpun yg selamat-kecuali orang2 yg dipelihara oleh Allah- yaitu “Apa-apa yg telah dibisikkan para setan kepada wali-wali berupa fitnah kuburan.”

Yang mengawali terjadi fitnah besar ini adl kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam sebagaimana telah diberitakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang mereka:

قَالَ نُوْحٌ رَبِّ إِنَّهُمْ عَصَوْنِي وَاتَّبَعُوْا مَنْ لَمْ يَزِدْهُ مَالُهُ وَوَلَدُهُ إِلاَّ خَسَارًا وَمَكَرُوْا مَكْرًا كُبَّارًا وَقَالُوْا لاَ تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلاَ تَذَرُنَّ وَدًّا وَلاَ سُوَاعًا وَلاَ يَغُوْثَ وَيَعًوْقَ وَنَسْرًا وَقَدْ أَضَلُّوْا كَثِيْرًا وَلاَ تَزِدِ الظَّالِمِيْنَ إِلاَّ ضَلاَلاً
 
“Nuh berkata: Ya Rabbku sesungguh mereka telah mendurhakaiku dan telah mengikuti orang2 yg harta dan anak-anak tdk menambah kepada melainkan kerugian belaka. Dan melakukan tipu daya yg amat besar. Dan mereka berkata jangan sekali-kali kamu meninggalkan tuhan-tuhan kalian dan jangan pula sekali-kali kalian meninggalkan Wadd dan jangan pula Suwa’ Yaghuts Yauq dan Nasr. Dan sesungguh mereka menyesatkan kebanyakan manusia. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang2 yg zalim itu selain kesesatan.”

Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma dlm riwayat Al-Bukhari menyatakan: “Mereka adl nama-nama orang shalih dari kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam. Ketika orang2 shalih itu mati tampillah setan menyampaikan kepada orang2 agar mendirikan di majelis-majelis mereka gambar orang2 shalih tersebut dan namakanlah dgn nama-nama mereka! orang2 pun melakukan hal tersebut dan belum disembah sampai ketika mereka meninggal dan ilmu semakin dilupakan mk gambar-gambar itu pun disembah.”

Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan: “Bukan hanya satu ulama salaf yg mengatakan: ‘Mereka adl orang2 shalih dari kaum Nuh. Tatkala mereka meninggal orang2 i’tikaf di kubur-kubur mereka lalu membuat patung-patung tersebut hingga masa yg sangat panjang lalu menjadi sesembahan.” Kemudian beliau mengatakan: “Mereka telah menghimpun dua fitnah yaitu fitnah kubur dan fitnah menggambar.”

Tahapan dan metode penyesatan Iblis dan tentara-tentara terhadap penyembah kubur sebagai berikut:

Tahapan pertama Bahwa membangun kuburan i’tikaf di samping termasuk wujud kecintaan kepada para nabi dan orang2 shalih serta berdoa di sisi cepat diterima.

Tahapan kedua tawassul dlm berdoa dan bersumpah dgn penghuni kubur tersebut.

Tahapan ketiga berdoa dan menyembah kepadanya.

Tahapan keempat menyeru orang utk berdoa dan beribadah kepada dan menjadikan sebagai tempat utk merayakan hari raya.

Tahapan kelima membela dan berjihad dlm membela perbuatan tersebut terhadap tiap orang yg mengingkari perbuatan dan menganggap bahwa orang yg mengingkari perbuatan tersebut tdk memiliki kehormatan dan kedudukan.

Demikianlah sepak terjang Iblis dan tentara-tentara dlm menyusun metode penyesatan tiap insan dgn memulai dari yg paling kecil menuju yg paling besar. Program yg mereka canangkan dan jaringan yg mereka siapkan telah memakan banyak korban. Semoga Allah melindungi kita darinya.

Haram Membangun Kubur

Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dlm kitab beliau yg berjudul Tahdzir As-Sajid membawakan hadits-hadits yg semua melarang membuat bangunan di atas kuburan. Di antara hadits tersebut antara lain:

1. Hadits ‘Aisyah radhiallahu ‘anha Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ketika di ranjang menjelang wafat beliau:

لَعَنَ اللهُ الْيَهُوْدَ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوْا قُبُوْرَ أَنْبِيآئِهِمْ مَسَاجِدَ
 
“Allah melaknat orang2 Yahudi dan Nashrani krn mereka menjadikan kuburan nabi mereka sebagai sebagai masjid-masjid.”

Hadits yg semakna dgn hadits di atas diriwayatkan dari banyak shahabat di antara dari Abu Hurairah yg diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim dari shahabat Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma yg diriwayatkan oleh Al-Imam Bukhari dan Al-Imam Muslim dari Jundub bin Abdullah Al-Bajali diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim dari Harits An-Najrani dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan sanad shahih di atas syarat Muslim dari Usamah bin Zaid diriwayatkan oleh Ath-Thayalisi di dlm Musnad- dan Ahmad dari Abu ‘Ubaidah ibnul Jarrah dikeluarkan oleh Al-Imam Ahmad Ath-Thahawi di dlm Musykilul Atsar Abu Ya’la dan selainnya. Juga dari Zaid bin Tsabit diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad dari Abdullah bin Mas’ud diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah Ibnu Hibban dan selainnya. Dari ‘Ali bin Abi Thalib dikeluarkan oleh Ibnu Sa’d dan Ibnu ‘Asakir dan dari Abu Bakar diriwayatkan oleh Ibnu Zanjawaih .

2. Hadits Jabir bin Abdullah radhiallahu ‘anhuma:

نَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُجَصَّصَ الْقَبْرُ وَأَنْ يُقْعَدَ عَلَيْهِ وَأَنْ يُبْنَى عَلَيْهِ
 
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang utk mengapur kuburan duduk di atas dan membuat bangunan di atasnya.” .

Hadits yg semakna datang dari shahabat Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu diriwayatkan oleh Abu Ya’la di dlm Musnad- . Asy-Syaikh Al-Albani di dlm kitab Tahdzir As-Sajid mengatakan: “Sanad shahih.” Al-Haitsami mengatakan: “Semua rawi terpercaya.” Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah mengatakan: “Maka jelaslah dari hadits-hadits yg telah lewat tentang bahaya menjadikan kuburan sebagai masjid-masjid dan akibat bagi orang2 yg berbuat demikian berupa ancaman yg pedih dari sisi Allah.”

Kemudian beliau berkata: “Keumuman hadits mencakup pembangunan masjid di atas kubur sebagaimana pula mencakup pembangunan kubah di atasnya. Dan tentu yg pertama larangan lbh keras sebagaimana telah jelas.”

Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah mengatakan: “Hadits ini menunjukkan haram membangun masjid di atas kubur-kubur orang shalih dan menggambar mereka di dlm masjid tersebut sebagaimana dilakukan orang2 Nashrani dan tdk ada keraguan bahwa masing-masing dari kedua adl haram. Menggambar anak Adam adl haram dan membangun masjid di atas kuburan juga diharamkan sebagaimana ditunjukkan oleh nash-nash lain dan akan datang penyebutan sebagiannya.”

Beliau selanjut berkata: “Gambar-gambar yg ada di banyak gereja yg disebutkan oleh Ummu Habibah dan Ummu Salamah berada di dinding dan tdk berdimensi. mk menggambar para nabi dan orang shalih utk bertabarruk dengan dan meminta syafaat kepada adl diharamkan dlm agama Islam dan termasuk bentuk peribadatan kepada berhala. Inilah yg telah diberitakan oleh Rasulullah bahwa pelaku termasuk makhluk terjahat pada hari kiamat. Membuat gambar dgn tujuan ketika melihat gambar tersebut bisa mengambil contoh atau utk mensucikan diri dgn cara seperti itu atau utk sesuatu yg tdk ada manfaat adl perbuatan yg diharamkan dan termasuk dosa besar. Pelaku termasuk orang yg mendapat adzab paling keras pada hari kiamat. Ia telah melakukan kezaliman dan menyerupai perbuatan-perbuatan Allah yg para makhluk-Nya tdk sanggup utk melakukan. Tidak ada sesuatupun yg menyerupai Allah baik pada Dzat-Nya sifat-sifat-Nya dan perbuatan-perbuatan-Nya.”

Makna Menjadikan Kuburan sebagai Masjid

Menjadikan kuburan sebagai masjid memiliki tiga makna:

1. Shalat di atas kuburan arti sujud di atasnya.
2. Sujud menghadap kepada dan menjadikan sebagai kiblat di dlm shalat dan berdoa.
3. Membangun masjid di atas dan berniat utk melaksanakan shalat padanya.
Wallahu a’lam bish shawab.

Sebagaimana doa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam:

وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ اْلأَصْنَامَ

“Dan jauhkan diriku dan anakku dari menyembah patung-patung.”

Kunci Surga

Bismillahirrahmanirrahiim...

"Kunci Surga adalah kesaksian laa ilaaha illAllahu (tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah)” (HR Ahmad)

Kalimat Tauhid ini tidak hanya sekedar diucapkan tetapi membutuhkanaplikasi nyata dalam kehidupan. Seorang muslim yang bertauhid, dia beribadah hanya kepada Allah dan karena Allah. Menghujam kuat dalam jiwanya sebuah keyakinan bahwa yang berkuasa atas segala sesuatu hanyalah Allah. Dia yakin bahwa yang melapangkan dan menyempitkan adalah Allah. Dia sadar bahwa yang memberi rizki hidup, sehat dan materi hanyalah Allah. Bukan kuburan orang-orang yang dianggap wali, bukan juga orang yang diberi kelebihan diri sehingga dikatakan sakti, juga bukan benda-benda yang dianggap keramat. Dia datang meminta hanya kepada Allah. Oleh karenanya dia pasrahkan segala bentuk amal sholeh yang diridhoi oleh Allah tersebut hanya untukNya dan hanya karenaNya semata.

Rasulullah shollAllahu ‘alaihiwa sallam bersabda‘ "Barangsiapa yang berinfak dengan sepasang unta atau kuda atau lainnya di jalan Allah, maka ia dipanggil dari pintu-pintu surga ,‘Wahai hamba Allah, pintu ini lebih baik. Barangsiapa rajin sholat,maka ia dipanggil di pintu sholat. Barangsiapa berjihad. Maka ia dipanggildi pintu jihad. Barangsiapa rajin bershodaqoh,maka ia dipanggil di pintu shodaqoh. Dan barangsiapa puasa, maka ia dipanggil di pintu Royyan.


”Abu Bakar berkata,”Wahai Rasulullah, apakah setiap orang dipanggil dari pintu-pintu tersebut? Adakah orang dipanggil dari semua pintu tersebut? Rasulullah saw. menjawab,”Ya, dan aku berharap engkau termasuk dari mereka.”
”(HR. Bukhori dan Muslim)

Dan bagi para muslimah, Allah karuniakan keistimewaan, diantaranya diberi kesempatan untuk memasuki Surga tersebut dari kedelapan pintu itu sesuai keinginannya. Inilah bingkisan istimewa untuk muslimah, dimana Allah memberi kunci untuk membuka pintu surga dari mana saja yang ia sukai.

Sebagaimana hadits dari AbuHurairoh rodhiAllahu anhu bahwa Rasulullah shollAllahu ‘alaihi wa sallambersabda, "Apabila seorang wanita menjaga sholatnya yang lima waktu, berpuasa di bulannya (Ramadhan),menjaga kehormatannya dan menta‘ati suaminya niscaya dia akan masuk surga daripintu mana saja yang ia sukai. (HR. Ahmad).

Empat hal yang disampaikan dihadits tersebut kunci untuk bisa memasuki Surga Allah bahkan menjadi kelapanganbagi wanita untuk memilihnya.
  • Yang pertama adalah menjaga sholat. Yang dimaksud disini adalah menjaga waktunya dengan tidak melalaikannya dan mengakhirkan. Berusaha sekuat mungkin untuk menjagakehusyuannya dan memenuhi rukun-rukunnya dengan sebaik-baiknya.
  • Yang kedua menjaga puasa. Maksudnya adalah puasa pada bulan Ramadhan, dengan memenuhi rukun-rukunnya dan berusahamenghindarkan dari hal yang merusak kesempurnaan puasanya.
  • Yang ketiga menjaga kehormatan diri, dengan tidak memperlihatkan aurat kepada laki-laki bukan mahram, tidakbercengkrama dengan bebas bersama laki-laki bukan mahram. Termasuk katagori ini adalah menjaga diri dengan tidak berkhalwat (berdua-duaan) dengan laki-laki bukan mahram dan menjaga diri agar tidak saling bersentuhan. Pada saat seorang muslimah menjaga dirinya, maka Allah akan menjaganya.
  • Yang keempat adalah mentaati suaminya. Inilah lahan besar untuk paramuslimah yang sudah diamanahi seorang suami untuk berkhidmat dan memberikan hak-hak suaminya dengan cara mentaatinya selama ketaatan itu dalam hal yangbaik, bukan kemaksiatan kepada Allah. Baik ketaatan itu untuk mentaati Allah atau sekalipun untuk memenuhi keinginan suami dalam pelayanan fisik dan psikisnya. Karena ketika seorang istri tidak taat pada saat suami meminta pelayanan khusus berupa biologis, sementara suami dalam keadaan marah, maka malaikat melaknatnya.
Marilah kita terus berupaya untuk mencari dan mengamalkan perbuatan yang dapat membuka pintu surga bagi kita, sehingga kita termasuk ke dalam orang-orang yang dirindukan oleh surga Allah SWT. Amin…..

Wassalam...

Tidurlah Dalam Keadaan Suci

Bismillahirramanirrahiim...
 
Diantara yang bisa meningkatkan dan membangkitkan gairah Qiyamul Lail atau tahajud adalah tidur dalam keadaan suci, baik hati maupun tubuhnya. Penyucian hati dilakukan dengan membersihkannya dari sifat dengki, iri hati dan curang pada orang muslim, sedang penyucian tubuh adalah dengan berwudlu.

Rasulullah SAW. menganjurkan kita agar tidur dalam keadaan suci, dan beliau menjelaskan pahala yang besar karena hal tersebut. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

"Sucikanlah tubuh ini maka Allah akan menyucikan kalian. Sesungguhnya tidak ada seorang hamba yang melewati malam dalam keadaan suci kecuali ia akan melewati malam dengan diselimuti oleh para malaikat. ia tidak bergerak sesaat pun di malam itu kecuali mengucapkan:`Ya Allah, ampunilah hamba-MU, sesungguhnya ia melewati malam dalam keadaan suci`" (Riwayat Ath-Thabrani dalam kitab al-Ausath, juga oleh Abu as-Syaikh dari ibn Umar. Al-Haitsumi mengatakan:saya berharap hadits ini sanadnya hasan. Al-Munziri mengatakan:jalan sanadnya bagus. Al-Albani dalam kitab Shahih al-Jami` menganggap hadits ini hasan, nomor 33831)

Diriwayatkan dari Mu`adz bin Jabal RA, bahwasanya Nabi SAW, bersabda:

" Tidak ada seorang muslim yang melewati malam dengan mengingat Allah dan dalam keadaan suci kemudian terbangun pada malam harinya (dalam keadaan tetap ingat kepada Allah) lalu memohon kebaikan dalam urusan dunia dan akhirat kepada Allah, kecuali ia akan diberi (yang dimintanya)." (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan An-Nasai dalam kitab Amal al-Yum wa al-Lailah, Ahmad dalam kitab Al-Musnad, dan al-Albani mensahihkannya dalam kitab Shahih al-Jami`, nomor 5754)

Al-Manawi rahimahullah mengomentari hadits diatas: Ada dua macam suci dalam tidur, yaitu suci secara zhahir yang dikenal dangan wudhu`, dan suci secara batin yaitu dengan taubat, dan ini lebih kuat daripada suci secara zhahir. Bisa saja seseorang mati pada waktu tidur ketika ia masih berlimang dengan kotoran dosa. Maka hendaknya ia bertaubat dan membersihkan hatinya dari sifat-sifat curang, dengki dan hal-hal yang dibenci oleh muslim (Al-Manawi, Faidh al-Qadir, IV:271)

Diriwayatkan dari al-Barra` bin Azib RA, dalam hadits yang sudah masyhur, bahwasanya Nabi SAW pernah bersabda kepadanya:

"Jika kamu hendak menuju tempat tidurmu, berwudhulah seperti wudhumu untuk shalat..." (Muttafaq `alaih)
Wassalam

Munajat

Nastaghfirullah min kulli dzambin 'adzim wanatuubu ilaihi taubatan nashuuha,
Ya Allah, kami memohon maghfiroh-Mu atas sebesar apapun dosa-dosa yang kami lakukan dan kami bertaubat atasnya dengan sebenar-benarnya taubat.
Terimakasih Ya Allah...,
Wahai Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang
Kau berikan kepadaku
Pendamping yang sesuai kriteriaku dan terbaik menurut-Mu
Peliharalah cinta, kasih sayang, ketenangan bathin antara kami
Jadikanlah kami pasangan di dunia dan akhirat....
Ya ilahi berikanlah kepada kami keturunan yang baik
Mereka yang cinta dan ta'at kepada-Mu, Rasul-Mu dan kepada kami
Mereka yang menjadi buah cinta dankasih sayang kami,
Mereka penerus perjuangan dan cita-cita kami
Mereka yang mendo'akan kami
tatkala jasad kami bersatu dengan asalnya
Ya robb....
Jadikan kami hamba yang senantiasa bersyukur
Atas segala karunia yang Kau anugerahkan kepada kami
Jadikan kami hamba yang senantiasa bersabar
Atas segala ujian yang Kau alamatkan kepada kami
Kokohkan iman dan islam dalam hati kami
Sehinga kami terus menikmati saat-saat indah disetiap malam
Dikala Engkau menjenguk kamiDikala Engkau menyapa lara kami
Dikala Engkau menanti do'a kami
Dikala Engkau berjanji akan mengampuni dosa-dosa kami
Wahai Tuhan...
Kami yang hina dan nista ini, Jiwa kami yang berlumuran dosa ini
Datang bermunajat kepada-Mu, Datang mengharap kepadamu
Datang ingin curhat kepada-Mu, Datang ingin berdekatan dengan-Mu
Datang dengan membawa 1001 dosa dan kesalahan
1001 masalah dan problematika hidup
serta 1001 permohonan dan harapan

Obat Itu Bernama : Syukur, Sabar, dan Shalat Malam

Qumillail ya habibati...
Wake up honey...
Bangun sayang...
Udah jam tiga nih...
Ditungguin tuh ama Allah dari tadi,
Mau setoran engga ?.....

Kalimat singkat itu adalah SMS yang dikirimkan Ahmad kepada istri tercintanya hampir setiap dini hari menjelang terbit fajar ketika ia bertugas diluar kota. Ada penyesalan yang mendalam bila kehidupan malam terlewatkan oleh mereka begitu saja tanpa curhat, berkeluh-kesah, bermunajat, mengharap dan memohon kepada Sang Penguasa jagat, Sang Pemberi maaf dan Penerima taubat, kepada Sang Pengasih dan Penyayang. Serasa nikmat bila sedang terjaga dimalam hari tatkala banyak orang tidur dengan lelapnya. Kenikmatan itu mungkin takkan mereka rasakan bila Allah tidak menguji terlebih dahulu dan kemudian Dia selalu menyayangi dan membimbing mereka kejalan-Nya.

Tepat tiga tahun Ahmad menikah dengan istri tercinta. Khairani, yang 'dipacari' hanya dalam tempo dua mingguan yang kemudian dilamar, selang kurang lebih dua bulan tepatnya Sabtu 28 Desember 2002, mereka menikah. Sungguh masa ta'aruf (perkenalan) yang begitu singkat menurut ukuran remaja sekarang. Entah mengapa Ahmad merasa dialah istri yang Allah kirimkan kepadanya, hingga saat perjumpaan pertama sudah ada rasa penasaran dan keyakinan yang mendalam dalam hatinya. Ia sosok yang berbeda, seorang wanita yang sholehah, tegar, dewasa, percaya diri, cerdas, manis, ceria dan 'kekeh' dalam pendirian, tempat curhat teman-temannya, sosok problem solver, sorot matanya yang syahdu menjadikan Ahmad salah tingkah dibuatnya dan yang unik mereka mempunyai kesamaan hobbi yaitu selalu membawa Al-Qur'an kecil dalam tas mereka dan sama-sama menyukai musik kitaro. Ia sosok wanita yang dijumpainya lewat mimpi-mimpi pasca istikhoroh. Hampir 90% kriteria yang Ahmad harapkan dalam munajatnya ada pada dirinya.


Ternyata Allah menguji kesabaran, kasih sayang dan kesetiaan Ahmad dan istrinya secara bertubi-tubi, disaat mereka sedang menikmati indahnya 'berpacaran' pasca nikah, Allah menyapa mereka melalui kesulitan ekonomi, sakit maag, asam lambung tinggi dan sakit di kepala yang diderita istrinya. Gadis blesteran Betawi-Sunda yang besar di kampung orang ini, jantung hati Ahmad dan pendamping hidup yang selama beberapa tahun dikenalnya ini seolah-olah berubah 180° menjadi orang lain dan asing, phsykisnya terganggu. Dia menjadi nerves, mudah labil, sering mengeluh, kekhawatiran yang berlebihan dan ketakutan yang tak beralasan, shalat tidak khusyu'. Menangis adalah solusi yang tercepat yang diambilnya kagak ngurus dimanapun dan kapanpun, pernah sampai beberapa malam tidak bisa tidur, entah pikiran apa yang merasuk dibenak dan perasaannya , dia sendiri bingung untuk mengutarakannya, hingga kurus sekali badannya. Allah menyapa Ahmad dan isterinya dengan ujian agar mereka tetap bersabar;


"Dan sesunguhnya kami akan menguji kalian, sehingga terbukti siapa diantara kalian yang melakukan jihad sebenarnya dan siapa yang sabar. Dan Kami akan menguji sepak terjang kalian." (QS. Muhammad[47] ; 31)


" Ujian yang tiada henti-hentinya menimpa kaum Mu'min pria dan wanita, yang mengenai dirinya, hartanya dan anaknya, tetapi ia tetap bersabar, ia akan menemui Allah dlam keadaan tiada berdosa" (H.R. Turmudzi)


Subhanallah. .. Allah sangat sayang kepada Ahmad dan istrinya, mereka dibimbing-Nya dan diberi petunjuk agar lebih memahami pesan-pesan- Nya, untuk lebih bersabar dan bersyukur atas ujian tersebut, untuk lebih mendewasakan diri, untuk lebih dekat dalam mengenal dan mencintai-Nya, untuk saling mengenal dan memahami karakter kami yang sesungguhnya, untuk lebih bisa mengambil hikmah dibalik setiap kejadian, untuk lebih gigih dalam bekerja dan berusaha, untuk lebih banyak belajar tentang makna hidup dan kehidupan. Ahmad merasa bersyukur, karena Allah Yang Maha Mengetahui apa yang tersembunyi dan tergores di dalam hati hamba-hamba- Nya menyapanya dengan ujian. Mari kita perhatikan hadits qudsyi yang diriwayatkan oleh imam Thabrani dari Abu Umamah r.a berikut: Allah berfirman kepada Malaikat-Nya: "Pergilah kepada hamba-Ku. Lalu timpakanlah bermacam-macam ujian kepadanya karena Aku mau mendengar suaranya".


Al-hamdulillah hingga kini Ahmad terus memegang salah satu pesan penuh makna dari KH Imam Badri, mantan Direktur KMI yang kini menjadi salah seorang Pimpinan PM. Gontor, beliau berpesan: "in shobarta 'alal-asyaqqi qoliilan, istamta'ta 'alal-aladzdzi thowiilan" , artinya : "Jika ananda bersabar dengan kesulitan dan kesusahan yang sebentar, maka kamu akan menikmati kelezatan yang panjang".


Di Semarang, Ahmad mendapat nasehat yang sangat berharga dari Eyang Ikhwan, mertua temannya yang sudah dianggap seperti orangtuanya. Beliau berpesan: " Bungah susah ayo podo dilakoni" yang bermakna: "Susah senang mari nikmati dan jalani bersama".


David J. Mahoney, Pendiri Banyan System, Inc.(1983) Perusahaan yang bergerak di bidang system operasi jaringan dalam bidang bisnis dan kini menguasai hamper separuh pasar Amerika Serikat. Ia berkata: " Agar punya pengalaman, anda harus terpentok dulu.. miliki pengalaman. Jika anda bisa bertahan berarti anda diajarkan bagaimana bangkit kembali".


Dalam masa terapi istrinya , Ahmad betul-betul menikmati dan tak henti-hentinya bersyukur atas bimbingan dan pertolongan- Nya, istrinya langsung di bimbing dan dikonseling oleh Allah swt, Dialah Allah, Dzat yang mempertemukan istrinya dengan Ust. Yusuf Mansur, seorang hafidz, penulis, anak muda yang gigih, ulet, futurist, pantang menyerah, dan lebih dewasa ketimbang umurnya, yang mengerti kejiwaan dan dijuluki orang dengan sebutan 'Ustadz spesialis sedekah'.


Dialah Allah SWT, yang mempertemukannya dengan dokter Hari Wibowo, seorang ahli kejiwaan ternama di RS. Honoris Tangerang yang menumbuhkan kembali semangat dan motivasi istrinya . Allah jualah yang mempertemukannya dengan Kyai Sa'adih Al-Batawi, seorang Kyai "sedekah' yang mempunyai majelis dzikir dan balai pengobatan robbani 'ala Ibnu Sina yang 'bebas pulsa' bahkan ia kerap kali memberi ongkos pulang dan uang jajan kepada pasiennya, dengan dialek betawinya yang khas ia selalu menasehati pasiennya agar berserah diri seutuhnya hanya kepada Allah.


"Hasbunallah wani'mal wakieil Ni'mal maula wani'man nashier" ( Makasih Robb, Kau bimbing dan tunjukan kepada kami jalan yang benar).


Suatu malam isteri Ahmad bermimpi saat kerinduan yang sangat akan kehadiran anak titipan Allah dalam kehidupan berumahtangga mereka, saat ia sedang disapa Allah dengan penyakitnya, dalam tidurnya ia kedatangan seorang Kyai berjubah putih dan kepalanya ditutupi lilitan sorban putih, belum pernah ia kenal sebelumnya dengan rambut, kumis dan jenggotnya yang panjang dan putih semua, kulitnya keriput, sorotan matanya tajam bak burung elang, tangannya mengenggam erat sebuah tongkat. Dalam mimpi tersebut istrinya tertegun dengan nasehat Kyai Misterius itu , dengan suaranya yang agak serak sang Kyai berkata : "Qumillail !!!...", sebuah

kalimat perintah yang singkat, padat dan penuh makna. Sang Kyai langsung pergi begitu saja dan spontan sang isteri bangun dari tidurnya, sambil berucap :" subhanallah, walhamdulillah wala ilaha illallahu wallahu akbar,walahawla walaquwwata illa bilahil 'aliyyil'adzhim. .. terima kasih Tuhan Kau tak henti-hentinya membimbingku"


Sedari peristiwa itu mereka kembali menggalakkan tradisi yang dulu hanya dilakoni saat butuh kepada Allah saja, tradisi yang dulu sebenarnya dicanangkan dan diniatkan berdua sebelum menikah yaitu: Qiyaamul-lail, sunnah Nabi Muhammad SAW yang dalam salah satu haditsnya beliau berkata: "Hendaklah kamu melaksanakan shalat malam meskipun hanya satu raka'at". Perintah Allah dalam Al-Qur'an yang diiming-imingi dengan maqomam mahmuda (tempat yang terpuji) sebagai ganjarannya. Tradisi orang-orang sholeh terdahulu yang selalu mengingat Allah dalam kondisi apapun dan bagaimanapun, mereka yang tidak pernah sombong dan senantiasa jauh dari tempat tidur selalu berdo'a , takut kepada Allah dan senantiasa berinfaq serta bersedekah.


Sebuah tradisi yang dilazimkan oleh beberapa orang zaman 'saiki' yang sukses dan diberkahi Allah dalam urusan dunianya. Mereka yang pada siang harinya bagai singa, dan malam bagai para pengibadah yang zuhud. Tradisi yang akan mengharmoniskan hubungan kita dengan Sang Kholiq dan juga sebagai penebus dosa-dosa yang kita lakukan, mencegah diri kita dari perbuatan dosa, dan mengusir bala dan obat bagi penyakit yang ada pada jasmani dan rohani kita. Tradisi yang akan membedakan orang-orang cerdas (alladzina ya'lamun) dan orang-orang yang bodoh (alladzina la ya'lamun). Tradisi yang akan menyebabkan seseorang masuk sorganya Allah dengan selamat, aman, tentram dan damai.


Suatu hari dalam majelis Rasulullah Saw, shahabat RA. Bertanya:

" Ya Rasulullah!! Dosa-dosamu yang lalu dan akan datang telah diampuni oleh Allah, mengapa engkau harus bersusah payah dalam beribadah dan taat kepada Allah hingga tumitmu bengkak dan pecah-pecah? .


Rasulullah saw menjawab:

"Apakah tidak boleh aku bersyukur atas segala karunia yang Allah berikan kepadaku, Dia yang menghidupkanku dari tiada menjadi ada,

Apakah tidak boleh aku bersyukur sementara Allah telah menganugerahkan kepadaku akal, pikiran, pemahaman dan kenabian,

Apakah tidak boleh aku bersyukur kepada Allah yang telah memberikanku taufiq dan bimbingan-Nya untuk selalu taat

Apakah tidak boleh aku bersyukur kepada Allah yang telah menerima taatku dan ibadahku" (Al-hadits)


Demikian Rasulullah SAW, seorang manusia luar biasa yang diberikan tempat terpuji disisi Allah (maqomam mahmuda) sebab akhlak mulianya dan keta'atannya kepada Allah, yang dalam sehari semalam beristighfar minimal 70 kali, sedangkan kita,.... Siapa sih kita , apa sih kita dimata Allah ? Jaminan apa yang bisa kita banggakan ? Bahkan amal-amal kitapun terkadang masih diringi riya. Sungguh merugilah kita yang kehilangan saat-saat Allah menjenguk kita setiap sepertiga malam, saat Allah turun kelangit dunia ini, saat Allah bertutur :


" Siapa yang berdo'a maka akan Aku kabulkan, siapa yang meminta akan Aku beri,

siapa yang mohon ampun atas dosa-dosanya akan aku ampuni"


Oleh itu saudaraku, marilah kita temui Allah setiap malam, kita nikmati indahnya kehidupan malam saat Sang Kholiq menjenguk kita dan menawarkan solusi atas segala problematika hidup kita. Kita jumpai dan ingat Allah saat malam hari maka Allah akan menjumpai dan mengingat kita saat siang hari, kita libatkan dan ingat Allah saat senang kita maka Allah akan mengingat kita saat kesedihan menimpa dengan memberi solusi yang terbaik. Amien...

Cukuplah Engkau, Ya Allah!

{Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta pada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.} (QS. Ar-Rahman: 29)

Ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, dan angin bertiup kencang menerjang, semua penumpang kapal akan panik dan menyeru: "Ya Allah!"

Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir, kendaraan menyimpang jauh dari jalurnya, dan para kafilah bingung menentukan arah perjalanannya, mereka akan menyeru: "Ya Allah!"

Ketika musibah menimpa, bencana melanda, dan tragedi terjadi, mereka yang tertimpa akan selalu berseru: "Ya Allah!"

Ketika pintu-pintu permintaan telah tertutup, dan tabir-tabir permohonan digeraikan, orang-orang mendesah: "Ya Allah!"

Ketika semua cara tak mampu menyelesaikan, setiap jalan terasa menyempit, harapan terputus, dan semua jalan pintas membuntu, mereka pun menyeru: "Ya Allah!"

Ketika bumi terasa menyempit dikarenakan himpitan persoalan hidup, dan jiwa serasa tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus Anda pikul, menyerulah:"Ya Allah!"

Kuingat Engkau saat alam begitu gelap gulita, dan wajah zaman berlumuran debu hitam Kusebut nama-Mu dengan lantang di saat fajar menjelang, dan fajar pun merekah seraya menebar senyuman indah Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang menetes penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang menggundahgulanakan hati adalah hanya pantas ditujukan ke hadirat-Nya.

Setiap dini hari menjelang, tengadahkan kedua telapak tangan, julurkan lengan penuh harap, dan arahkan terus tatapan matamu ke arah-Nya untuk memohon pertolongan! Ketika lidah bergerak, tak lain hanya untuk menyebut, mengingat dan berdzikir dengan nama-Nya. Dengan begitu, hati akan tenang, jiwa akan damai, syaraf tak lagi menegang, dan iman kembali berkobar-kobar.

{Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya.} (QS. Asy-Syura: 19)