Sabtu, 21 Mei 2011

Indahnya Malam Pertama

Satu hal sebagai bahan renungan kita...
 
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
 
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawiah semata
 
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam dan Hawa  
 
Justeru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Mauuut
 
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
 
Hari itu...mempelai sangat dimanjakan Mandipun...harus dimandikan  
 
Seluruh badan kita terbuka....
 
Tak ada sehelai benangpun menutupinya..
 
Tak ada sedikitpun rasa malu...
 
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
 
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan  
 
Bahkan lubang ? lubang itupun ditutupi kapas putih...

Itulah sosok kita....
 
Itulah jasad kita waktu itu  
 
Setelah dimandikan...,
 
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih  
 
Kain itu ...jarang orang memakainya..
 
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan  
 
 Wewangian ditaburkan ke baju kita...
 
Bagian kepala..,badan..., dan kaki diikatkan  
 
Tataplah....tataplah...itulah wajah kita
 
Keranda pelaminan... langsung disiapkan  
 
Pengantin bersanding sendirian...
 
Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga  
 
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul kita
 
Diiringi langkah gontai seluruh keluarga  
 
Serta rasa haru para handai taulan
 
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah kudus  
 
Akad nikahnya bacaan talkin...
 
Berwalikan liang lahat..  
 
Saksi - saksinya nisan-nisan..yang tlah tiba duluan  
 
Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan dan akhirnya..... 
 
Tiba masa pengantin..
 
Menunggu dan ditinggal sendirian...
 
Tuk mempertanggungjawabkan seluruh langkah kehidupan  
 
Malam pertama bersama KEKASIH..
 
Ditemani rayap - rayap dan cacing tanah
 
Di kamar bertilamkan tanah..
 
 
Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
 
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat...
 
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
 
Ataukah kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
 
Kita tak tahu...dan tak seorangpun yang tahu....
 
Tapi anehnya kita tak pernah galau ketakutan....
 
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima Kita sungkan sekali meneteskan air mata...
 
Seolah barang berharga yang sangat mahal...  
Dan Dia Kekasih itu.. Menetapkanmu ke syurga..
 
Atau melemparkan dirimu ke neraka.. Tentunya kita berharap menjadi ahli syurga...
 
Tapi....tapi ....sudah pantaskah sikap kita selama ini... Untuk disebut sebagai ahli syurga ?????????
  
Wahai Sahabat...mohon maaf...jika malam itu aku tak menemanimu Bukan aku tak setia...
 
Bukan aku berkhianat.... Tapi itulah komitmen azali tentang hidup dan kehidupan
 
Rasa sayangku padamu lebih dari apa yang kau duga  
 
 Aku berdo'a...semoga kita bisa chusnul chotimah sehingga jadi ahli syurga.    
 
> Amien....

Wanita Sejati, Muslimah Sholihah

1. Wanita itu tidak menggunakan kain tipis untuk membuat bajunya, sehingga terbayang kulitnya. Karena dia tau bahwa pakaian seperti itu adalah pakaian yang layak dipakai oleh perempuan jalang.

2. Wanita memang tak menggunakan minyak wangi yang baunya semerbak. Wanita yang tak memakai wangian yang kuat ini tau bahwa inilah yg dipesan oleh Nabi Muhammad SAW. Bukan tak boleh berwangi-wangian tapi bersederhanalah dalam pemakaian wangian tsb.

3. Wanita memang tak menggunakan kata-kata yang keji, karena dia tau siapa saja yang bercakap perkara yang keji adalah mereka yang rendah akhlaknya. Laki-laki/perempuan yang bercakap menggunakan perkataan yang buruk atau jahat, adalah seperti pohon yang rusak akarnya.

4. Wanita tidak menggunakan masa berbicara untuk mengatakan urusan orang disekitarnya atau dengan kata lain ngrumpi, memperkatakan keaiban saudaranya. Dia tau bahwa sekiranya orang yang suka ghibah baik pria/wanita dia seolah-olah memakan daging saudaranya sendiri.

5. Wanita memang tak menggunakan bahasa lembut yang bisa menggoda seorang lelaki. Bertegaslah dalam percakapan, jangan gunakan suara untuk menarik perhatian lelaki sehingga menjadi fitnah.

6. Wanita memang tak menggunakan alat make-up untuk menonjolkan kejelitaannya melainkan dihadapan suaminya saja.

7. Wanita tak menggunakan kerudung kecil & transparan, karena apabila memakai kerudung seperti ini, akan nampak bentuk perbukitan pada badannya dan akan nampak pula bagian yang sepatutnya ditutup rapi dari pandangan orang lain. Rambut adalah mahkota, tapi jangan biarkan mahkota itu tak "berharga" dengan menayangkannya tanpa sesuatu perlindungan.

Diambil dari Mutiara Amaly, vol. 16, hal. 26.