Rabu, 15 Juni 2011

Jangan Menangis Bunda...

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. "Ibu,
mengapa Ibu menangis?".
Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak".
"Aku tak mengerti" kata si anak lagi.
Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis?
Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?"Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan". Hanya itu jawaban
yang bisa diberikan ayahnya.

Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya,
mengapa wanita menangis.

Pada suatu hari, ia bertemu dengan seorang tua yang bijak lagi penuh wibawa di dalam suatu masjid, lalu ia bertanya ."Wahai Bapak, mengapa
wanita mudah sekali menangis?"
Bapak Tua tersebut menjawab,"Saat diciptakan wanita, Allah membuatnya menjadi sangat utama. Diciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan
isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan
kepala bayi yang sedang tertidur.

Diberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi
dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca
dari anaknya itu.

Diberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang
menyerah, saat semua orang sudah putus asa.

Pada wanita, Diberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih,
walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Diberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua
anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang
anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula
yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Diberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa
sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang
melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?
Diberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk
memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak
pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan
menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri,
sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Diberikan ia air mata agar dapat mencurahkan
perasaannya.Inilah yang khusus Diberikan kepada wanita, agar dapat digunakan
kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun
sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan".

Cintai dan Sayangi Ibumu Semasa Hidupnya..
Berbaktilah Kepadanya..
Perbanyaklah Berdoa dan Beramal Saleh Sepeninggalnya..
Agar Ia Bahagia Di Sana..

Ya Allah..Hamba titipkan Ibu hamba kepadaMu..
Ampuni dan Sayangi dia di sana.. 


dari hati bening.com

Munajat Cinta

YA ALLAH?
Aku Mohon KepadaMU CintaMU?
Cinta Siapa Saja Yang MenCintaiMU?
Cinta Apa Saja Yang Mendekatkanku Kepada CintaMU..
Jadikanlah CintaMU Lebih Berharga Bagiku
Daripada Air Dingin Bagi Orang Yang Kehausan?

YA ALLAH?
Jadikanlah Aku MencintaiMU Dengan Sepenuh Hati?
Selalu Mencari RidhaMU Dengan Upaya Maksimalku?

YA ALLAH?
Jadikanlah Semua Cintaku Hanya UntukMU?
Semua Usahaku Hanya Untuk Meraih RidhaMU?

YA ALLAH?
Hidupkan Aku Dengan CintaMU?
Matikan Aku Dengan CintaMU?
Bangkitkan Aku Dengan CintaMU?
CintaMU Bagiku Adalah Segala-galanya?

Oh Rabbi?
Jika Cintaku Kau Ciptakan Untuk Dia
Tabahkan Hatinya
Teguhkan Imannya
Sucikan Cintanya
Lembutkan Rindunya

Rabbi....
Jika Hatiku Kau ciptakan Untuk Dia
Penuhi Hatinya Dengan KasihMU
Terangi Langkahnya Dengan CahayaMU
Bisikkan Kedamaian Dalam Kegalauan
Temani Dia Dalam Kesepian

Rabbi...
Kutitipkan Cintaku PadaMU Untuknya
Resapkan Rinduku Pada Rindunya
Mekarkan Cintaku Bersama Cintanya
Satukan Hidupku Dan Hidupnya
Dalam CintaMU?
Sebab, Sungguh Aku Mencintainya KarenaMU...


dari hati bening.com

Aku Bukan Siapa-Siapa

Di tengah hamparan lautan yang luas dan dalam aku merenung..
Kiri, kanan, depan dan belakang semuanya lautan..
Melihat ke atas yang tampak hanya langit yang tak terjangkau besarnya beserta awan, matahari pada waktu siang, bulan dan bintang-bintang pada waktu malam..
Melihat ke bawah yang tampak hanyalah lautan yang kedalamannya mencapai seribu seratus meter, satu kilo meter lebih?!..

Subhaanallooh…

Apalah artinya aku?..
Alam semesta yang demikian besar dan dahsyat menjadikan aku merasa benar-benar tidak ada apa-apanya dan bukan siapa-siapa..
Ketika aku dilahirkan oleh Ibuku, aku tidak memiliki apa-apa..
Ketika mati nanti, aku juga tidak akan membawa apa-apa selain amal perbuatanku..
Sungguh dunia ini benar-benar permainan dan sendagurau saja, sandiwara saja, dan tidak lebih dari itu..
Betapa banyak kita lalai, lupa dan menyombongkan ilmu, harta atau apa saja yang kita miliki..
Kematian menjadikan kita baru tersadar dan menyesal karena sandiwara telah berakhir, akan tetapi sadar dan penyesalan yang sudah tidak ada gunanya lagi..
Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada guna..

Kematian adalah awal kehidupan yang sebenarnya dan tidak ada sandiwara lagi setelah itu..

Bukankah kita terlahir ke dunia ini tak ubahnya bagaikan batu kerikil ditelan lautan?
Atau bagaikan terlempar ke ruang semesta yang luasnya tak terjangkau nalar?
Jangankan diri kita, sedangkan planet bumi saja bagaikan sebuah kerikil kecil di tengah taburan planet yang tak terhitung jumlahnya.

Lalu apa yang kita miliki?
Apa yang kita banggakan?
Mengapa kita sombong tidak mau taat dan tuunduk kepadaNya?
Kenapa kita selalu menentang dan menyelisihiNya dengan akal dan nasfu kita?

Oh.. Allooh.. Ilaahi.. Robbi.. Duhai Tuhanku..

Daku hanyalah seorang hamba yang miskin papa di hadapan kebesaranMu, dosa-dosaku teramat sangat banyak, amal ketaatanku teramat sangat sedikit, hatiku selalu berbolak-balik, perjalananku cukup jauh, bekalku belum mencukupi, ajalku telah semakin dekat, harapanku Engkau Yang Maha Pengasih [Ar-Rohmaan], Maha Penyayang [Ar-Rohiim], Maha Pemaaf [Al-'Awuff], Maha Pengampun [Al-Ghoffaar, Al-Ghofuur], Maha Menerima Taubat [At-Tawwaab], Maha Lembut [Al-Lathiif], Maha Mencintai [Al-Waduud], Maha Dermawan [Al-Kariim, Al-Jawaad], Maha Baik [Al-Barr], Maha Kasih Sayang [Ar-Ro'uuf] berkenan mengasihi, menyayangi, memaafkan, mengampuni, menerima taubat, memperlakukan dengan kelembutan, mencintai, memberikan kebaikan dan kasih sayang kepada hambaMu yang amat sangat lemah ini ..
”Katakanlah: "Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. 39 Az-Zumar [Rombongan-Rombongan] Ayat 53).

Duhai Ilaahi Robbi..

Bimbinglah selalu hamba agar lurus di jalanMu dan istiqomah dengan sunnah NabiMu. Tanpa bimbinganMu hamba tidak berarti apa-apa dan pasti sia-sia. Jangan tinggalkan hamba walau hanya sekejap mata atau kurang dari itu..

Duhai Allooh Pengobat Jiwa dan Hatiku..

Hamba ingin dan berharap kelak ketika nyawa hamba di cabut oleh Malaikat Maut Alaihis Salam, dikatakan kepada hamba seperti dalam ayat ini… “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hambaKu, masuklah ke dalam syurgaKu.” (QS 89 Al-Fajr [Waktu Fajar] Ayat 27-30).

Duhai Allooh Tuhanku..

Jadikanlah sisa-sisa usia hamba ini hanya untuk mengabdi kepadaMu, berjuang dan berkorban di jalanMu, memberikan dan menerbarkan manfaat kapanpun, dimanapun dan kepada siapapun. Ijinkan hamba menyebarkan agamaMu kepada semua makhluk di alam semesta ini agar semuanya mengenal dan mengagungkanMu dengan sebenar-benarnya.. Jangan sia-siakan keinginan dan harapan hambaMu..

Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi dan RasulMu Muhammad, kekasih hatiku dan panutanku, kepada keluarga, para sahabat dan pengikut setia Beliau sampai akhir zaman.
Segala puji hanya teruntuk bagiMu wahai Robb Pencipta, Pemilik, Penguasa dan Pengatur alam semesta…


dari hati bening

Misteri Hajar Aswat Yang Menggegerkan NASA

 
 
Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.
Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”

 
 
Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.

 
 
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.


 
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

 
 
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.

Nasihat Kematian Umar bin Abdul Aziz

Suatu ketika, Umar bin Abdul Aziz r.a mengiringi jenazah. Ketika semuanya telah bubar, Umar dan beberapa sahabatnya tidak beranjak dari kubur jenazah tadi. Beberapa sahabatnya bertanya, “wahai Amirul Mukminin, ini adalah jenazah yang engkau menjadi walinya. Engkau menungguinya disini lalu akan meninggalkannya“.


Umar berkata, “Ya. Sesungguhnya kuburan ini memanggilku dari belakang. Maukah kalian kuberitahu apa yang ia katakan kepadaku?“.

Mereka menjawab, “Tentu”.

Umar berkata, “Kuburan ini memanggilku dan berkata,Wahai Umar bin Abdul Aziz, maukah kuberitahu apa yang akan kuperbuat dengan orang yang kau cintai ini?‘, “Tentu“, jawabku.

Kuburan itu berkata, “Aku bakar kafannya, kurobek badannya dan kusedot darahnya serta kukunyah dagingnya. Maukah kau kau kuberitahu apa yang kuperbuat dengan anggota badannya?“.

Tentu“, jawabku.

Aku cabut (satu per satu dari) telapak ke tangannya, lalu dari tangannya ke lengan dan dari lengan menuju pundak. Lalu kucabut pula lutut dari pahanya. Dan paha dari lututnya. Ku cabut pula lutut itu dari betis. Dan dari betis menuju telapak kakinya“.

Lalu Umar bin Abdul Aziz menangis dan berkata,
Ketahuilah, umur dunia hanya sedikit. Kemuliaan didalamnya adalah kehinaan. Pemudanya akan menjadi renta, dan yang hidup didalamnya akan mati. Celakalah yang tertipu olehnya.
Janganlah kau tertipu oleh dunia. Orang yang tertipu adalah yang tertipu oleh dunia. Dimanakah penduduk yang membangun suatu kota, membelah sungai-sungainya dan menghiasinya dengan pepohonan, lalu tinggal di dalamnya dalam jangka waktu sangat pendek. Mereka tertipu, menggunakan kesehatan yang dimiliki untuk berbuat maksiat.
Demi Allah, di dunia mereka dicengkeram oleh hartanya, tak boleh begini dan begitu, dan banyak orang yang dengki kepadanya. Apa yang diperbuat oleh tanah dan kerikil kuburan terhadap tubuhnya? Apa pula yang diperbuat binatang-binatang tanah terhadap tulang dan anggota tubuhnya?
Dulu, di dunia mereka berada di tengah-tengah keluarga yang mengelilinginya. Diatas kasur yang empuk dan pembantu yang setia. Keluarga yang memuliakan dan kekasih yang menyertainya. Tetapi ketika semuanya berlalu dan maut datang memanggil, lihatlah betapa dekat kuburan dengan tempat tinggalnya. Tanyakan kepada orang kaya, apa yang tersisa dari kekayaannya? Tanyakan pula kepada orang fakir, apa yang tersisa dari kefakirannya?
Tanyalah mereka tentang lisan, yang sebelumnya mereka gunakan berbicara. Juga tentang mata yang mereka gunakan melihat hal-hal yang menyenangkan. Tanyakan tentang kulit yang lembut dan wajah yang menawan serta tubuh yang indah, apa yang dilakukan cacing tanah terhadap itu semua? Warnanya pudar, dagingnya dikunyah-kunyah, wajahnya terlumuri tanah. Hilanglah keindahannya. Tulang meremuk, badan membusuk dan dagingnya pun tercabik-cabik.
Dimanakah para punggawa dan budak-budak? Dimana kawan, dimana simpanan harta benda? Demi Allah, mereka tidak membekali si mayit dengan kasur, bahkan tongkat untuk bertopang sekalipun. Dahulu dirumah mereka merasakan kenikmatan. Kini ia tenggelam dibawah benaman tanah. Bukankah kini mereka tinggal ditempat yang lusuh dan menjijikan? Bukankah sama saja bagi mereka; siang dan malam? Bukankah sekarang mereka tenggelam dalam pekatnya kegelapan? Tak ada lagi kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang tercinta.
Berapa banyak orang yang dulunya mulia, kini wajahnya hancur. anggota badannya tercerai berai. Mulut mereka belepotan dengan darah dan nanah. Binatang-binatang tanah mengerubuti jasad mereka, sehingga satu per satu anggota tubuh terlepas. Hingga akhirnya tak tersisa, kecuali hanya sebagian kecil saja. Mereka telah meninggalkan istananya. Berpindah dari tempat lapang ke lubang yang sempit. Sesudah itu, istri-istri mereka dinikahi orang lain. Anak-anaknya pun berkeliaran dijalan. Harta bendanya dibagi-bagi oleh ahli warisnya.
Diantara mereka, ada pula yang dilapangkan kuburnya. Diberi kenikmatan dan bersenang-senang dengannya didalam kubur. Tetapi ada pula yang di adzab dalam sempitnya lubang kubur. Menyesali apa yang telah mereka kerjakan.
Umar lalu menangis dan berkata, “Wahai yang menjadi penghuni kubur esok hari, bagaimana dunia bisa menipumu? Dimana kafanmu? Dimana minyak (wewangian untuk orang mati)mu dan dimana dupamu? Bagaimana nanti ketika kamu telah berada dalam pelukan bumi. Celakalah aku, dari bagian tubuh yang mana pertama kali cacing tanah itu melumatku? Celakalah aku, dalam keadaan bagaimana aku kelak bertemu dengan malaikat maut, saat ruhku meninggalkan dunia? Keputusan apakah yang akan diturunkan oleh Rabbku?“.


Ia menangis dan terus menangis, lalu pergi . Tak lebih dari satu pekan setelah itu, ia meninggal. Semoga Beliau dirahmati Allah

Renungan Hidup

Yang Paling "Ter" Di Dunia Menurut Imam Ghozali !

1) Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya…. pertama,
“Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?”
Murid-muridnya menjawab “orang tua, guru, kawan, dan sahabatnya”.
Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah “MATI“. Sebab itu sememangnya

janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (Ali Imran 185).-

2) Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua.
“Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?”

Murid-muridnya menjawab “negara Cina, bulan, matahari dan bintang-bintang”.
Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan itu adalah benar. Tapi yang paling benar adalah “MASA LALU“. Walau dengan apa cara sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu.
Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

3) Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga.
“Apa yang paling besar di dunia ini?”

Murid-muridnya menjawah “gunung, bumi dan matahari”.
Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah “NAFSU” (Al A’Raf 179).
Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

4) Pertanyaan keempat adalah, “Apa yang paling berat di dunia ini?”
Ada yang menjawab “besi dan gajah”. Semua jawaban adalah benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah “MEMEGANG AMANAH” (Al Ahzab 72).
Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya.

5) Pertanyaan yang kelima adalah,
“Apa yang paling ringan di dunia ini?“.

Ada yang menjawab “kapas, angin, debu dan daun-daunan”.

Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHALAT.
Gara-gara pekerjaan kita meninggalkan shalat, gara-gara aktivitas kita meninggalkan shalat.

6) Dan pertanyaan keenam adalah,
“Apakah yang paling tajam di dunia ini?”.

Murid-muridnya menjawab dengan serentak, “pedang”.
Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah “LIDAH MANUSIA“. Karena melalui lidah, Manusia selalunya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Sumber : http://woamu.blogspot.com/

Penyakit Yang Menimpa Perempuan Tidak Berjilbab

Rasulullah bersabda, “Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya (HR. Abu Daud) Rasulullah bersabda, “Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab) (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)

Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apa lagi gadis ataupun putri-putri yang mengenakan pakaian ketat-ketat. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas milanoma pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki. Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh putri-putri di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun. dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas.

Dan sungguh Majalah kedokteran Inggris tersebut telah pun telah melakukan polling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir Arab) yang di da’wahi oleh Rasulullah. Tentang hal ini Allah berfirman: Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur’an) adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih ( Q.S. Al-Anfaal:32)

Dan sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan dari hal itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker itu adalah seganas-ganasnya kanker dari berbagai kanker. Dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang disekujur pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka kenakan. Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan kadar yang berbeda-beda. Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di daerah sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusaknya.

Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada dan perut karena adanya dua ginjal, sampai menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Dan terkadang juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, sebagaimana obat luka sebagai kesempatan untuk sembuh untuk semua jenis kanker (selain kanker ganas ini), dimana obat-obatan ini belum bisa mengobati kanker ganas ini.

Dari sini, kita mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam perspektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syari’at. yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena “adzab dunia” seperti penyakit tersebut di atas, apalagi adzab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporer ini -padahal sudah ada penegasan hukum syari’at yang bijak sejak 14 abad silam- kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab), bahkan malah tetap bertabarruj???

Seharusnya Seperti Ini Pakaian Seorang Muslimah

Sering kita lihat dikehidupan sehari-hari beberapa kesalahan tentang cara berpakain seorang muslimah yang pada umunya tidak tau atau tidak istikomah dengan pengetahuanya tentang cara berpakainya, yang pada akhirnya menebarkan dosa setiap harinya….semoga bisa memberikan pencerahan….

akhwat2

Enam kriteria jilbab menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah:
1. Menutup aurat seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan
2. Longgar tidak menampakkan bentuk tubuh
3. Tebal tidak transparan
4. Model tidak glamour
5. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
6. Tidak serupa dengan pakaian non-muslim

Kisah Nyata

Ini Adalah sebuah Kisah nyata yang mengharukan….
Jika Allah memberi Anda hidayah, ini dapat mengubah hidup, cara berpikir, dan tujuan utama dalam hidup Anda.
Ini adalah cerita tentang seseorang dari Bahrain bernama Ibrahim Nasser. Dia telah lumpuh total sejak lahir dan hanya dapat menggerakkan kepala dan jarinya. Bahkan bernapasnya dilakukan dengan alat bantu.
Pemuda ini sangat ingin bertemu syekh Nabeel Al-Awdi. Maka, ayah Ibrahim pun menghubungi syekh lewat telepon untuk mengatur kunjungan ke Ibrahim.
Kemudian Syekh Nabeel pun tiba di bandara, memenuhi undangan Orang tua Ibrahim.
Ibrahim sangat senang melihat kedatangan syekh Nabeel ketika membuka pintu kamarnya. Lihatlah ekpresi wajahnya, Ia hanya bisa melihat kebahagiaan dari ekspresi wajahnya karena ia tidak dapat berbicara. Dan ini adalah ekspresi Ibrahim ketika bertemu dengan syekh Nabeel. Perhatikan juga alat pernapasan di leher Ibrahim… Ia bahkan tidak mampu bernapas dengan normal seperti kita.
Dan sebuah kecupan kasih sayang, di kening untuk Ibrahim.
Ibrahim dengan ayahnya, pamannya, dan syekh Nabeel.
Lalu syekh Nabeel dan Ibrahim mulai berbicara tentang Dakwah di internet dan perjuangannya yang diperlukan. Mereka juga saling bertukar cerita.
Dan selama percakapan mereka itu, syekh Ibrahim Nabeel melontarkan pertanyaan. Sebuah pertanyaan yang membuat Ibrahim menangis… dan air mata bergulir dikelopak mata dan pipi Ibrahim.
Ibrahim tidak bisa menahan tangisnya ketika ia ingat kondisi dirinya dan beberapa kenangan masa lalunya yang menyakitkan.
Tahukah Anda pertanyaan apa yang membuat Ibrahim menangis???
Syekh itu bertanya: “Wahai Ibrahim .. jika Allah telah memberi kesehatan kepadamu … apa yang akan kamu lakukan?”

Dan Ibrahim pun menangis tersedu-sedu, dan ia membuat syekh, ayahnya, pamannya dan semua orang di ruangan menangis .. bahkan pria yang memegang kamera pun ikut menangis juga.
Dan jawaban Ibrahim adalah:

“Demi Allah saya akan melaksanakan shalat di masjid dengan sukacita .. Saya akan menggunakan nikmat kesehatan saya dalam segala sesuatu yang akan menyenangkan Allah SWT.

Saudara – saudariku, Allah SWT telah menganugerahi kita dengan kelincahan dan kesehatan.
Tapi kita tidak melaksanakan (mendirikan) ibadah shalat kita di masjid?? Dan kita justru duduk berjam-jam di depan komputer atau Televisi….
“Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.” (QS. Qaf: 37).

Semoga Allah selalu membimbing kita ke jalan yang benar & menjaga diri kita agar tetap berpendirian teguh….

 

 

dari astijo.student.umm.ac.id