Kamis, 07 Juli 2011

Indahnya Menjadi Wanita

Assalamua'alaikum warahmatullahi wabarokatuh

 

Indahnya wanita, dari sisi anatomi saja siapa yang tidak sepakat dengan pernyataan saya ini bahwa wanita itu memang indah, canggih. Kecanggihannya tidak tertandingi oleh teknologi yang diciptakan oleh ilmuwan manapun. Terlepas dari teknologi dan kecanggihan dari yang Maha sempurna menciptakan keindahan, Dimanakah indahnya wanita?

Mungkin ada di sudut matanya yang mengerling manja, disaat sepasang matanya yang bening bertabur pandang, menyeruak bayang dan sinaran cahaya memancar terang tapi malu-malu.

Boleh jadi ada pula di sepasang bibir merah yang mengatup membisu untuk kata-kata yang dapat menjauhkan kelembutannya. yang tidak jemu-jemu menyerlahkan senyuman manis, mendaratkan kecupan mesra untuk abi dan jundi-jundi kecil, sangat menghangatkan perasaan.

Sejuta perkataan belum cukup untuk menceritakan kecantikan wanita. Sejuta malah berjuta-juta kali ganda perkataan masih tidak cukup untuk mendefinisikan tentang keindahan wanita.

Saudariku... panjangkan syukur atas karunia keindahan yang kita miliki ini. Allah Swt menjadikan kita wanita dan memberikan kita keindahan. Namun, betapa pun dijaga, dipelihara, dibelai dan ditatap di hadapan cermin saban waktu, tiba masanya segalanya akan pergi, wajah akan suram, mata akan kedam. Satu saja yang tidak akan dimakan usia, sifat kewanitaan yang dipupuk dengan iman dan ibadah.

Begitu banyak kelipatan pahala yang akan diraih seorang wanita soleha.
  
Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.

Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 lelaki soleh .

Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk daripada 1,000 lelaki yang jahat.

2 rakaat sholat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.

wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya (susu badan) akan dapat satu pahala daripada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.

wanita yang melayani dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.

wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak nyenyak karena menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba sahaya.

wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat istrinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.

wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumah tangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.

wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadah

wanita yang memerah susu binatang dengan "bismillah" akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkahan.

wanita yang menggiling tepung gandum dengan "bismillah", Allah akan berkahkan rezekinya.

wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti menyapu lantai di Baitullah.

wanita yang menjaga sohlat, puasa dan taat pada suami, Allah akanmengizinkannya untuk memasuki syurga dari pintu manapun yang dia suka.

wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.

wanita yang hamil akan dapat pahala beribadah pada malam hari.

wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun sholat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.

Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin,matinya akan di hitung sebagai mati syahid.

Jika wanita melayani suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun sholat.

Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempo (2 tahun), maka malaikat-malaikat di langit akan kabarkan berita gembira bahwa syurga wajib baginya.

Jika wanita memberi ASI kepada bayinya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun sholat dan puasa.

wanita yang meninggal dunia dengan keridhaan suaminya akan memasuki syurga.

Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadah

Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat,tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya yaitu memakai purdah (cadar) di dunia ini dengan istiqamah.

Barokallohufikum
Wasalam

FENOMENA : 'Tragedi Celana Setengah Paha'

DUH, KOK BANYAK YANG KAYAK GINI?
 
Dahulu, kalo ada wanita yang sampai kebuka pahanya di depan umum mungkin akan malu banget. Gimana nggak malu kalo organ yang paling urgent  kayak gitu harus dilihat oleh orang banyak. Tapi sekarang ceritanya berbeda. Sekarang malah ada sebagian orang yang bangga kalo pahanya tersingkap. Ada juga yang memang sengaja menyingkapnya agar dilihat orang. Lho kok malah kayak gini? Alhasil, celana pendek yang ukurannya sudah mepet malah di desaign lebih ramping hingga panjangnya cuma setengah paha plus rapet banget. Naudzubillah.
Anehnya celana setengah paha kayak gitu malah banyak disukai oleh para remaja putri masa kini. Ini tampak dari mudahnya ditemui remaja putri yang mengenakan celana”aneh” di pusat-pusat keramaian, seperti mall,terminal, dan area pertokoan. Meskipun tak menutup kemungkinan wanita yang sudah berumur mengenakan celana seperti itu, tapi mayoritas pemakai celana setengah paha adalah kelompok usia remaja. Rasa malu dan sungkan seolah sudah tak ada lagi. Tak mengherankan jika para lelaki harus selalu extra gadhulbashar (menundukkan pandangan) saat melewati tempat-tempat seperti itu.
Nah sobat, tentu fenomena ini menjadi keprihatinan banyak kalangan. Nggak hanya orang tua lho, kalangan akademis pun mengaku prihatin dengan trend celana setengah paha ini (kamu juga kan? :-D). Bahkan kalo di Washington, bentuk keprihatinan pemerintahnya sampai mengeluarkan Perda Larangan berpakaian tidak senonoh lho.. kan di Indonesia ada juga UU Pornografi? Betul memang ada UU kayak gitu, tapi efeknya belum membumi alias belum kelihatan banget. Buktinya, bentuk pornografi kayak gitu belum ditangani secara serius oleh pemerintah dan masyarakat. Jangan salahkan kalo masyarakat kita makin hari makin menikmati ‘acara bebas’ ini,hufftt.. :(

LHA KOK MALAH TAMBAH?

 Belum selesai urusan celana setengah paha, budaya ini malah menggandeng tindak maksiat yang lain. Sebut saja perzinaan. Kita memang tidak bisa tutup mata dan telinga untuk masalah yang satu ini. Betapa banyak kasus perzinaan di kalangan remaja yang awalnya cuma dari ngeliat paha. Dari ngeliat itu kemudian dilanjutkan hingga perzinaan,bahkan pemerkosaan. Tak mengherankan jika angka pemerkosaan, hamil diluar nikah, perzinaan, dan seabrek maksiat lainnya selalu meningkat dari waktu ke waktu.
Celana setengah paha juga menggandeng efek negatif lain dari sudut kesehatan. Akibat budaya ini, banyak wanita yang menderita penyakit kanker kulit. Mereka harus berjuang dengan rasa sakit karena sengatan matahari telah merusak kulit. Lebih dari itu, alat-alat kosmetik yang konon bisa melindungi bagian dari sinar matahari malah ada yang menyebabkan penyakit. Nah lho! Anehnya masih banyak yang nggak jera dengan memakai celana setengah paha, ampun dahhh….

KUATKAN IMANMU, PILIHLAH GAYAMU?!
 
Tak bisa dipungkiri kalo fenomena ini bisa merajalela karena lemahnya iman yang bersemayam di hati para remaja putri di sekitar kita itu. Kalo iman itu kuat mengakar, tentu mereka akan malu untuk melakukan hal-hal seperti itu. Jangankan untuk berpakaian seperti itu, bertutur kata yang tidak baik pun mereka akan berpikir seribu kali kalo ada rasa iman dan malu dalam hati.
Selain lemah iman, merajalelanya budaya celana setengah paha juga karena adanya culture attact atau serangan budaya dari dunia barat ke dalam kehidupan masyarakat kita. Budaya celana itu merupakan modifikasi budaya bebas barat yang sangat suka dengan acara buka-buka aurat plus glamour. Dan jangan anggap remeh culture attact ini. Karena culture attact kayak gini bisa membuat orang kuat iman sekalipun bisa termakan oleh fitnah syahwat.

BANTU SODARAMU!!
 
Jadi inget dengan firman Allah SWT,
“Dan orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan ridho kepada kamu hingga kamu mengikuti millah mereka.” (Al Baqarah: 120)


Cara berpakaian juga bisa jadi merupakan upaya orang-orang kafir untuk menyingkap kehormatan kaum muslimin, terutama para muslimahnya. Perlahan tapi pasti mereka hendak mempreteli semua pakaian yang menutupi kehormatan seorang Muslimah, hingga benar-benar kaum muslimahnya meninggalkan rasa malu. Seperti halnya celana setengah paha, sangat jelas merupakan hasil karya tangan-tangan kafir yang memang dilariskan di kalangan kaum muslimin. Meski tahu itu nggak baik, tetap saja dilakukan.
Ironisnya, para muslimah yang kukuh dengan jilbab syar’inya malah dicap sebagai orang kuno,kampungan,nggak gaul de el el. Sedang mereka yang semi telanjang dibilang modern plus gaul. Emang benar sabda Nabi yang mengatakan bahwa tidak ada generasi kecuali generasi berikutnya lebih buruk dari generasi yang sebelumnya. Terbukti kini, banyak keanehan yang berbau haram dan maksiat kian nyata di depan mata. Pakaian yang tak lagi wajar menjadi trend yang digandrungi plus dipopularkan. Sedang yang syar’I makin dibenci dan ditinggalkan.

Saudari seimanku yang dimuliakan Allah..
Alhamdulillah, jika kamu sudah terbebas dari gaya celana aneh setengah paha. Tentu kamu kudu hati-hati dan berusaha menjaga label iman di dada. Tapi, jangan cuma menguatkan imanmu sendiri lho. Bantulah teman-temanmu juga untuk menguatkan iman mereka. Selalu nasehatilah mereka agar mau bersama-sama meninggalkan hal-hal yang haram dan berlomba-lomba dalam amal shalih. Kalo udah kayak gini, insya Allah,gaya celana setengah paha kayak gitu bisa musnah dari kehidupan sekitar kita. Nggak percaya? Buktikan aja dech…. ^_^

Barokallahufiikum. Semoga Bermanfaat

Wassalamualaikum

ISRA' MI'RAJ: "Mu'jizat, Salah Tafsir, dan Makna Pentingnya"

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
=============ooo=============

Dalam memperingati isra' dan mi'raj sering kita diajak oleh pembicara pengajian akbar melanglang buana sampai ke langit, dan kadang-kadang dibumbui dengan analisis yang nampaknya berdasar sains. Padahal seyogyanya, aspek astronomis sama sekali tidak ada dalam kajian isra' mi'raj.

Tulisan ini saya maksudkan untuk mendudukkan masalah isra' mi'raj sebagai mana adanya yang diceritakan di dalam Al-Qur'an dan hadits-hadits sahih. Untuk itu pula akan kita ulas kesalahpahaman yang sering terjadi dalam mengaitkan isra' mi'raj dengan kajian astronomi. Inilah makna penting isra' mi'raj yang mestinya kita tekankan.

Kisah dalam Al-Qur'an dan Hadits
Di dalam QS. Al-Isra':1 Allah menjelaskan tentang isra':
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad SAW) pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Dan tentang mi'raj Allah menjelaskan dalam QS. An-Najm:13-18:
"Dan sesungguhnya dia (Nabi Muhammad SAW) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, di Sidratul Muntaha. Di dekat (Sidratul Muntaha) ada syurga tempat tinggal. (Dia melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh suatu selubung. Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar."

Sidratul muntaha secara harfiah berarti 'tumbuhan sidrah yang tak terlampaui', suatu perlambang batas yang tak seorang manusia atau makhluk lainnya bisa mengetahui lebih jauh lagi. Hanya Allah yang tahu hal-hal yang lebih jauh dari batas itu. Sedikit sekali penjelasan dalam Al-Qur'an dan hadits yang menerangkan apa, di mana, dan bagaimana sidratul muntaha itu.

Kejadian-kejadian sekitar isra' dan mi'raj dijelaskan di dalam hadits- hadits nabi. Dari hadits-hadits yang sahih, didapati rangkaian kisah-kisah berikut. Suatu hari malaikat Jibril datang dan membawa Nabi, lalu dibedahnya dada Nabi dan dibersihkannya hatinya, diisinya dengan iman dan hikmah. Kemudian didatangkan buraq, 'binatang' berwarna putih yang langkahnya sejauh pandangan mata. Dengan buraq itu Nabi melakukan isra' dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha (Baitul Maqdis) di Palestina.

Nabi SAW salat dua rakaat di Baitul Maqdis, lalu dibawakan oleh Jibril segelas khamr (minuman keras) dan segelas susu; Nabi SAW memilih susu. Kata malaikat Jibril, "Engkau dalam kesucian, sekiranya kau pilih khamr, sesatlah ummat engkau."
Dengan buraq pula Nabi SAW melanjutkan perjalanan memasuki langit dunia. Di sana dijumpainya Nabi Adam yang dikanannya berjejer para ruh ahli surga dan di kirinya para ruh ahli neraka. Perjalanan diteruskan ke langit ke dua sampai ke tujuh. Di langit ke dua dijumpainya Nabi Isa dan Nabi Yahya. Di langit ke tiga ada Nabi Yusuf. Nabi Idris dijumpai di langit ke empat. Lalu Nabi SAW bertemu dengan Nabi Harun di langit ke lima, Nabi Musa di langit ke enam, dan Nabi Ibrahim di langit ke tujuh. Di langit ke tujuh dilihatnya baitul Ma'mur, tempat 70.000 malaikat salat tiap harinya, setiap malaikat hanya sekali memasukinya dan tak akan pernah masuk lagi.

Perjalanan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha. Dari Sidratul Muntaha didengarnya kalam-kalam ('pena'). Dari sidratul muntaha dilihatnya pula empat sungai, dua sungai non-fisik (bathin) di surga, dua sungai fisik (dhahir) di dunia: sungai Efrat dan sungai Nil. Lalu Jibril membawa tiga gelas berisi khamr, susu, dan madu, dipilihnya susu. Jibril pun berkomentar, "Itulah (perlambang) fitrah (kesucian) engkau dan ummat engkau." Jibril mengajak Nabi melihat surga yang indah. Inilah yang dijelaskan pula dalam Al-Qur'an surat An-Najm. Di Sidratul Muntaha itu pula Nabi melihat wujud Jibril yang sebenarnya.

Puncak dari perjalanan itu adalah diterimanya perintah salat wajib. Mulanya diwajibkan salat lima puluh kali sehari-semalam. Atas saran Nabi Musa, Nabi SAW meminta keringanan dan diberinya pengurangan sepuluh- sepuluh setiap meminta. Akhirnya diwajibkan lima kali sehari semalam. Nabi enggan meminta keringanan lagi, "Saya telah meminta keringan kepada Tuhanku, kini saya rela dan menyerah." Maka Allah berfirman, "Itulah fardlu-Ku dan Aku telah meringankannya atas hamba-Ku."

Urutan kejadian sejak melihat Baitul Ma'mur sampai menerima perintah salat tidak sama dalam beberapa hadits, mungkin menunjukkan kejadian- kajadian itu serempak dialami Nabi. Dalam kisah itu, hal yang fisik (dzhahir) dan non-fisik (bathin) bersatu dan perlambang pun terdapat di dalamnya. Nabi SAW yang pergi dengan badan fisik hingga bisa salat di Masjidil Aqsha dan memilih susu yang ditawarkan Jibril, tetapi mengalami hal-hal non-fisik, seperti pertemuan dengan ruh para Nabi yang telah wafat jauh sebelum kelahiran Nabi SAW dan pergi sampai ke surga. Juga ditunjukkan dua sungai non-fisik di surga dan dua sungai fisik di dunia. Dijelaskannya makna perlambang pemilihan susu oleh Nabi Muhammad SAW, dan menolak khamr atau madu. Ini benar-benar ujian keimanan, bagi orang mu'min semua kejadian itu benar diyakini terjadinya. Allah Maha Kuasa atas segalanya.

"Dan (ingatlah), ketika Kami wahyukan kepadamu: "Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi segala manusia". Dan Kami tidak menjadikan pemandangan yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia...." (QS. 17:60).
"Ketika orang-orang Quraisy tak mempercayai saya (kata Nabi SAW), saya berdiri di Hijr (menjawab berbagai pertanyaan mereka). Lalu Allah menampakkan kepada saya Baitul Maqdis, saya dapatkan apa yang saya inginkan dan saya jelaskan kepada mereka tanda-tandanya, saya memperhatikannya...." (HR. Bukhari, Muslim, dan lainnya).

Hakikat Tujuh Langit
Peristiwa isra' mi'raj yang menyebut-nyebut tujuh langit mau tak mau mengusik keingintahuan kita akan hakikat langit, khususnya berkaitan dengan tujuh langit yang juga sering disebut-sebut dalam Al-Qur'an.

Bila kita dengar kata langit, yang terbayang adalah kubah biru yang melingkupi bumi kita. Benarkah yang dimaksud langit itu lapisan biru di atas sana dan berlapis-lapis sebanyak tujuh lapisan? Warna biru hanyalah semu, yang dihasilkan dari hamburan cahaya biru dari matahari oleh partikel-partikel atmosfer. Langit (samaa' atau samawat) berarti segala yang ada di atas kita, yang berarti pula angkasa luar, yang berisi galaksi, bintang, planet, batuan, debu dan gas yang bertebaran. Dan lapisan-lapisan yang melukiskan tempat kedudukan benda-benda langit sama sekali tidak ada.
Bilangan 'tujuh' sendiri dalam beberapa hal di Al-Qur'an tidak selalu menyatakan hitungan eksak dalam sistem desimal. Di dalam Al-Qur'an ungkapan 'tujuh' atau 'tujuh puluh' sering mengacu pada jumlah yang tak terhitung. Misalnya, di dalam Q.S. Al-Baqarah:261 Allah menjanjikan:

"Siapa yang menafkahkan hartanya di jalan Allah ibarat menanam sebiji benih yang menumbuhkan TUJUH tangkai yang masing-masingnya berbuah seratus butir. Allah MELIPATGANDAKAN pahala orang-orang yang dikehendakinya...."
Juga di dalam Q.S. Luqman:27:
"Jika seandainya semua pohon di bumi dijadikan sebagai pena dan lautan menjadi tintanya dan ditambahkan TUJUH lautan lagi, maka tak akan habis Kalimat Allah...."
Jadi 'tujuh langit' lebih mengena bila difahamkan sebagai tatanan benda-benda langit yang tak terhitung banyaknya, bukan sebagai lapisan-lapisan langit.

Lalu, apa hakikatnya langit dunia, langit ke dua, langit ke tiga, ... sampai langit ke tujuh dalam kisah isra' mi'raj? Mungkin ada orang mengada-ada penafsiran, mengaitkan dengan astronomi. Para penafsir dulu ada yang berpendapat bulan di langit pertama, matahari di langit ke empat, dan planet-planet lain di lapisan lainnya. Kini ada sembilan planet yang sudah diketahui, lebih dari tujuh. Tetapi, mungkin masih ada orang yang ingin mereka-reka. Kebetulan, dari jumlah planet yang sampai saat ini kita ketahui, dua planet dekat matahari (Merkurius dan Venus), tujuh lainnya --termasuk bumi-- mengorbit jauh dari matahari. Nah, orang mungkin akan berfikir langit dunia itulah orbit bumi, langit ke dua orbit Mars, ke tiga orbit Jupiter, ke empat orbit Saturnus, ke lima Uranus, ke enam Neptunus, dan ke tujuh Pluto. Kok, klop ya. Kalau begitu, Masjidil Aqsha yang berarti masjid terjauh dalam QS. 17:1, ada di planet Pluto.

Dan Sidratul Muntaha adalah planet ke sepuluh yang tak mungkin terlampaui. Jadilah, isra' mi'raj dibayangkan seperti kisah Science Fiction, perjalanan antar planet dalam satu malam. Na'udzu billah mindzalik.

Saya berpendapat, pengertian langit dalam kisah isra' mi'raj bukanlah pengertian langit secara fisik. Karena, fenomena yang diceritakan Nabi pun bukan fenomena fisik, seperti perjumpaan dengan ruh para Nabi. Langit dan Sidratul Muntaha dalam kisah isra' mi'raj adalah alam ghaib yang tak bisa kita ketahui hakikatnya dengan keterbatasan ilmu manusia. Hanya Rasulullah SAW yang berkesempatan mengetahuinya. Isra' mi'raj adalah mu'jizat yang hanya diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW.

Makna pentingnya
Bagaimanapun ilmu manusia tak mungkin bisa menjabarkan hakikat perjalanan isra' mi'raj. Allah hanya memberikan ilmu kepada manusia sedikit sekali (QS. Al-Isra: 85). Hanya dengan iman kita mempercayai bahwa isra' mi'raj benar-benar terjadi dan dilakukan oleh Rasulullah SAW. Rupanya, begitulah rencana Allah menguji keimanan hamba-hamba-Nya (QS. Al-Isra:60) dan menyampaikan perintah salat wajib secara langsung kepada Rasulullah SAW.

Makna penting isra' mi'raj bagi ummat Islam ada pada keistimewaan penyampaian perintah salat wajib lima waktu. Ini menunjukkan kekhususan salat sebagai ibadah utama dalam Islam. Salat mesti dilakukan oleh setiap Muslim, baik dia kaya maupun miskin, dia sehat maupun sakit. Ini berbeda dari ibadah zakat yang hanya dilakukan oleh orang-orang yang mampu secara ekonomi, atau puasa bagi yang kuat fisiknya, atau haji bagi yang sehat badannya dan mampu keuangannya.

Salat lima kali sehari semalam yang didistribusikan di sela-sela kesibukan aktivitas kehidupan, mestinya mampu membersihkan diri dan jiwa setiap Muslim. Allah mengingatkan:
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut:45)


Sabar dan shalat

Andai kita tarik garis merahnya, ada beberapa urutan dalam perjalanan Rasulullah SAW ini. Pertama, adanya penderitaan dalam perjuangan yang disikapi dengan kesabaran. Kedua, kesabaran yang berbuah balasan dari Allah berupa perjalanan Isra Mi'raj dan perintah shalat. Dan ketiga, shalat menjadi senjata bagi Rasulullah SAW dan kaum Muslimin untuk bangkit dan merebut kemenangan. Ketiga hal ini terangkum dengan sangat indah dalam Alquran,

"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. (Yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya." (QS Al-Baqarah [2]: 45-46).

Wallahu a'lam bish-shawab.
--------------------------------------------------------------

Barakallahufiikum... Semoga Bermanfaat

Wassalamualaikum


♥♥ MULIANYA SEORANG WANITA SHOLEHAH ♥♥

←←♥ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ♥←←

Ukhti fillah!. Engkau adalah bunga kehidupan, teramat sayang memperlakukanmu dengan kasar karena hal itu akan merusak keindahan yang ada dalam dirimu dan menodai kesempurnaanya sehingga menjadikannya layu tak berseri. Allah telah memuliakanmu, mensucikanmu dan mengangkat derajatmu dalam agama ini, karenanya raihlah ia dengan memupuk ketaatanmu pada-Nya, merajut benang-benang kehidupanmu diatas jalan Allah dan manhaj Rasulnya agar kebahagiaan tak pernah jemu menghampirimu. Ingatlah selalu firman-Nya:

"Dan barang siapa mentaati Allah dan Rasulnya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar" (Al -Ahzab:71).

Camkanlah selalu dalam hatimu, bahwa berjalan diatas kebenaran (sunnah) ibarat memegang bara api, banyak aral dan rintangan yang menghalangimu. Lihatlah keluar, musuh kita bersatu padu untuk mengahancurkan kita. Dengan segenap daya dan upaya mereka ingin agar kita melepaskan pakaian akhlak dan rasa malu dari diri kita, sehingga mereka lebih leluasa merongrong agama ini. Aku tidak ingin, dirimu dan juga diriku (dengan izin Allah) menjadi korban serigala-serigala liar itu. Karena itu palingkan wajahmu dari mereka dan sambutlah dengan penuh suka cita jalan kebenaran yang ditawarkan Allah dan Rasul-Nya. Peganglah tali kendali itu dengan sekuat tenaga agar tidak jatuh dalam kehancuran. Buatlah mereka marah dan sedih dengan keteguhanmu berpegang pada agamamu, dengan menjaga rasa malumu dan beriltizam dengan hijabmu.

Ukhti fillah!. Sesungguhnya mereka iri dengan apa yang kita miliki, wanita-wanita mereka telah terperosok jauh dalam kubangan dosa, kehinaan dan maksiat sehingga tidak ada lagi yang bisa diharapkan. Sedangkan engkau??? Engkau adalah wanita berkedudukan tinggi, engkau wanita dengan kemuliaan, kesucian dan kehormatan yang tinggi. Kedudukanmu tinggi karena Al -Qur'an, engkau mulia dengan iman dan suci karena engkau berpegang teguh pada agama ini. Oleh karena itu engkau adalah mutiara yang teramat mahal, tidak sembarang orang boleh menyentuhnya apalagi menyakitinya. Itulah kelebihan dan keistimewaan yang tidak akan kau dapati selain dalam agama ini.

Maka wahai ukhti fillah Al 'Afifah, yang senantiasa sholat dan sujud kepada Dzat yang Maha Hidup dan terus menerus mengurus makhluknya, dan menundukkan pendengaran dan penglihatan untuk-Nya, cukuplah hadist Rasulullah berikut sebagai penyejuk hati :

"Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah." (HR. Muslim).

Ya, engkau adalah sebaik-baik perhiasan dunia, engkau adalah harapan agama, yang diharapkan dapat melahirkan generasi robbani. Perhiasan itu tidak mudah didapat, harganya terlalu mahal dan menjaganya pun tidaklah mudah. Setiap abdi Allah ingin mendapatkannya, namun tidak semua bisa memilikinya. Ia memberikan kesejukan dikala hati gersang dan menyegarkan pandangan dikala mata suram. Perhiasan dunia itu, dalam kehidupannya senantiasa menampakkan kemuliaan dirinya. Bagaikan sekuntum mawar yang sedang mekar, harumnya tergambar dari pribadinya yang santun. Tunduk pandangannya, tegas bicaranya.

Sedikitpun tidak ada keraguan jika meninggalkannya di rumah. Ia menjaga harta suaminya, mendidik anak-anaknya dan senantiasa menjaga kehormatan diri dan suaminya. Dalam kehidupan sehari-hari senantiasa diselimuti prestasi. Ia tahu mana kegiatan yang disukai Rabbnya , untuk itu ia tidak pernah putus asa. Ia senantiasa menjaga kesucian dirinya. Tidak mudah mengeksploitasi diri dan kehormatannya, apalagi hanya sekedar menggodanya. Karena ingatlah selalu, bunga istimewa hanya untuk yang istimewa.

Ukhti fillah!. Itulah gambaran tentang dirimu. Sungguh teramat agung kedudukanmu. Maka senantiasalah bersyukur kepada-Nya atas semua karunia, rahmat dan petunjukNya. Takutlah engkau pada Allah dan laksanakan tugas-tugas yang Dia wajibkan kepadamu agar engkau termasuk dalam golongan hambaNya yang selamat dan bahagia di dunia maupun di akhirat. Bertaqwalah kepada Allah, semoga Allah memberikanmu taufiq kepada apa-apa yang dicintai dari apa-apa yang engkau dengar dan engkau baca.

Wassalamu'alaikumwarahmatu​llah wabrakatuh

Al-Quran Penyejuk Qolbu



 
Ketahuilah Al-Qur’an itu mengandung obat segala penyakit qolbu . Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Wahai manusia telah datang kepada kalian mauidzhoh dari Rabb kalian dan penyembuh apa yg ada dalam hati.” .“ Dan kami turunkan dari Al-Qur’an ini sesuatu yg merupakan penyembuh dan rahmat bagi orang-orang mu’min.” .Segala penyakit qolbu itu bermuara pada syubhat dan syahwat dan Al-Qur’an adl dapat menyembuhkan keduanya.Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah mengatakan bahwa Al-Qur’an mencakup obat dan rahmat. Dan itu bukan utk tiap orang tetapi hanya utk orang-orang yang beriman yg beriman dgn Al-Qur’an membenarkan ayat-ayat-Nya dan mengetahui makna-maknanya.Adapun orang-orang dzalim yg tidak membenarkan atau mengamalkannya maka ayat-ayat Al- Qur’an itu tidak menambah kepada mereka kecuali kerugian….Maka penyembuhan Al-Qur’an itu mencakup penyembuhan Qolbu dari syubhat kebodohan pemikiran-pemikiran yg rusak penyelewengan dan maksud-maksud yg jelek….Juga mencakup kesembuhan jasmani dari berbagai penyakit.” .

Penyakit Syubhat atau kerancuan pemikiran keragu-raguan terhadap ajaran Islam ataupun munculnya ajaran-ajaran sesat yg menyelinap dalam qolbu seseorang tentu menimbulkan sakit walaupun terkadang tidak dirasakan oleh yg bersangkutan. Penyakit subhat ini akan mengakibatkan rusaknya ilmu penilaian dan pemahaman sehingga seseorang tidak dapat menilai sesuatu sesuai dgn hakekatnya.Itu semua dapat disembuhkan dgn Al-Qur’an krn di dalamnya terdapat keterangan dan bukti-bukti nyata lagi pasti. Al-Qur’an menerangkan tauhid menetapkan adanya hari kebangkitan dan adanya kenabian serta membantah pendapat-pendapat yg sesat dan ajaran yg menyimpang.Al-Qur’an menerangkan semua itu dgn sebaik-baik keterangan menjelaskannya dgn sejelas-jelas penjelasan sangat bagus dan indah tiada yg menandingi mudah di pahami dan di cerna oleh akal. Al-Qur’an merupakan obat hakiki utk menyembuhkan penyakit-penyakit qolbu.

Sebagai contoh pengalaman seorang pakar filsafat yaitu Al-Fahrurrozi yg telah mencapai tingkatan paling tinggi di masanya dalam ilmu filsafat. Namun filsafat ternyata sebuah penyakit ganas pada qolbu seseorang yg hanya menimbulkan keraguan pada I’tiqad seorang muslim lalu menimbulkan kegelisahan pada qolbunya sebagaimana dikatakan bahwa “akhir keadaan ahli filsafat adl keraguan”.Ia menyatakan dgn penuh kesadaran : “Saya perhatikan teori-teori ilmu kalam dan metodologi filsafat saya nilai tidak mampu mengobati orang sakit dan menghilangkan dahaga. Saya melihat jalan yg paling dekat adl jalan Al-Qur’an ….Dan barang siapa yg mencoba seperti percobaanku maka ia akan mengetahui sebagaimana yg aku ketahui.”Penyembuhan dgn Al-Qur’an tergantung pada pemahaman terhadap Al-Qur’an itu sendiri dan pengetahuan terhadap makna-maknanya.

Orang yg Allah beri pemahaman mata hatinya akan melihat yg haq dan yg bathil dgn begitu jelas sebagaimana ia melihat perbedaan siang dan malam.Adapun penyakit qalbu berupa syahwat dan keinginan hawa nafsu niat-niat yg rusak iri dengki tamak dan sebagainya. Al-Qur’anpun penuh dgn obat penyakit ini krn di dalamnya terkandung mutiara-mutiara hikmah nasehat-nasehat yg indah memberi semangat utk kebaikan mengancam dari perbuatan jelek dan mengajak utk juhud. Al-Qur’an memberikan perumpamaan dan kisah-kisah yg menyiratkan berbagai ibrah sehingga membuat qolbu mencintai kebenaran dan membenci kesesatan selalu memiliki keinginan kepada yg baik dan kembali kepada fitrahnya yg suci.Dengan qolbu yg seperti itu maka perbuatannya menjadi baik dan dia tidak menerima kecuali yang haq bagaikan seorang bayi tidak menerima makanan selain susu. Qolbunya mendapat gizi keimanan dari Al-Qur’an sehingga menguatkan dan menumbuhkannya menyenangkan dan membuatnya giat sehingga menjadikannya semakin kokoh.Qolbu membutuhkan segala sesuatu yg memberinya manfaat dan melindunginya dari mudharat sebagaimana jasmani membutuhkan segala sesuatu yg memberinya manfaat dan melindunginya dari mudharat. Dengan itu ia akan berkembang menuju kesempurnaan. Tiada jalan menuju kepada kesempurnaan qolbu kecuali dgn Al-Qur’an.

Jangan Tangisi Apa Yang Bukan Milikmu!



Dalam perjalanan hidup ini seringkali kita merasa kecewa. Kecewa sekali. Sesuatu yang luput dari genggaman, keinginan yang tidak tercapai, kenyataan yang tidak sesuai harapan. Akhirnya angan ini lelah berandai-andai ria. Sungguh semua itu telah hadirkan nelangsa yang begitu menggelora dalam jiwa.

Dan sungguh sangat beruntung andai dalam saat-saat terguncangnya jiwa, masih ada setitik cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran. Masih ada kekuatan untuk melangkahkan kaki menuju majlis-majlis ilmu, majlis-majlis dzikir yang akan mengantarkan pada ketenteraman jiwa.

Hidup ini ibarat belantara. Tempat kita mengejar berbagai keinginan. Dan memang manusia diciptakan mempunyai kehendak, mempunyai keinginan. Tetapi tidak setiap yang kita inginkan bisa terbukti, tidak setiap yang kita mahu bisa tercapai. Dan tidak mudah menyadari bahwa apa yang bukan menjadi hak kita tak perlu kita tangisi. Banyak orang yang tidak sadar bahwa hidup ini tidak punya satu hukum: harus sukses, harus bahagia atau harus-harus yang lain.

Betapa banyak orang yang sukses tetapi lupa bahwa sejatinya itu semua pemberian Allah hingga membuatnya sombong dan bertindak sewenang-wenang. Begitu juga kegagalan sering tidak dihadapi dengan benar. Padahal dimensi tauhid dari kegagalan adalah tidak tercapainya apa yang memang bukan hak kita. Padahal hakekat kegagalan adalah tidak terengkuhnya apa yang memang bukan hak kita.

Apa yang memang menjadi jatah kita di dunia, entah itu rizki, jabatan atau kedudukan, pasti akan Allah sampaikan. Tetapi apa yang memang bukan milik kita, ia tidak akan kita bisa miliki. Meski ia nyaris menghampiri kita, meski kita mati-matian mengusahakannya.

"Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berdukacita terhadap
apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.." (al-Hadiid: 22-23)

Demikian juga bagi yang sedang galau terhadap jodoh. Kadang kita tak sadar mendikte Allah tentang jodoh kita, bukannya meminta yang terbaik dalam istikharah kita tetapi benar-benar mendikte Allah: "Pokoknya harus dia Ya Allah! Harus dia, karena aku sangat mencintainya. " Seakan kita jadi yang menentukan segalanya, kita meminta dengan paksa. Dan akhirnya kalau pun Allah memberikannya maka tak selalu itu yang terbaik. Bisa jadi Allah tak mengulurkannya tidak dengan kelembutan, tapi melemparkannya dengan marah karena niat kita yang terkotori.

Maka wahai jiwa yang sedang gundah, dengarkan ini dari Allah:
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu. Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kamu. Allah Maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui." (al-Baqarah: 216)

Maka setelah ini wahai jiwa, jangan kau hanyut dalam nestapa jiwa berkepanjangan terhadap apa-apa yang luput darimu. Setelah ini harus benar-benar dipikirkan bahwa apa-apa yang kita rasa perlu di dunia ini harus benar-benar perlu, bila ada relevansinya dengan harapan kita akan bahagia di akhirat. Karena seorang Mu'min tidak hidup untuk dunia, tetapi menjadikan dunia untuk mencari hidup yang sesungguhnya: hidup di akhirat kelak.

Menyambut Bulan Suci Ramadhan

“Wahai manusia, sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yg paling utama.

Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.

Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.

Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

Ketahuilah, Allah Ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengadzab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbal-alamin.

Wahai manusia, barangsiapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu.

(Seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.” Rasulullah meneruskan khotbahnya, “Jagalah dirimu dari api neraka walau pun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walau pun hanya dengan seteguk air.”)

Wahai manusia, siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini, ia akan berhasil melewati Sirathal Mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain.

Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.”

(Aku –Ali bin Abi Thalib yang meriwayatkan hadits ini– berdiri dan berkata, “Ya Rasulullah, apa amal yang paling utama di bulan ini?” Jawab Nabi, “Ya Abal Hasan, amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah”.)

sedikit coretan buat muslimah

Allah Swt mengutus 124 ribu Nabi dan Rasul tak ada satu orang pun dari kalangan wanita, tapi tak ada seorang nabi pun terkecuali Adam a.s yang lahir MELAINKAN dari rahim wanita, begitu mulianya seorang wanita sehingga dari rahimnya Allah swt hadirkan kekasih-kekasih Allah Swt yang membawa risalah demi mencapai kehidupan yang harmoni didunia dan akhirat.

 Nabi saw bersabda : “ Wahai sekalian wanita, sesungguhnya yang paling baik diantara kalian akan memasuki surga sebelum orang yang paling baik di antara lelaki. Mereka akan mandi, dan memakai minyak wangi dan menyambut suami-suami diatas keledai-keledai merah dan kuning. Bersama mereka anak-anak kecil, mereka seperti batu permata yang berkilau”

Bahkan Rasulullah bersabda : “ Sampaikanlah kepada seluruh wanita yang kamu jumpai, bahwasanya : “Taat kepada suami dengan penuh kesadaran, maka pahalanya seimbang dengan pahala perang membela agama Allah Swt, tetapi sedikit sekali dari kamu sekalian yang mau menjalankannya”

* Seoarang wanita solehah adalah lebih baik dari pada 70 orang wali, seoarang wanita yang jahat lebih buruk dari pada 1.000 orang lelaki yang jahat.

* Isteri yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang maka Allah akan memandangnya dengan pandangan rahmat.

* Seorang wanita yang menyusui anaknya hingga cukup tempo yaitu 2 ½ tahun, maka malaikat-malaikat di langit akan mengabarkan berita bahawa syurga wajib baginya.

* Sungguh burung-burung diudara , ikan-ikan dan malaikat dilangit meminta keampunan untuk seorang isteri yang berbakti kepada suaminya selama ia sentiasa dalam kerelaan suaminya.

* Siapa saja isteri yang meninggal dunia, sedang suaminya ridha terhadap pemerergiannya, maka ia akan masuk syurga.

* Bila seorang suami pulang kerumah dengan perasaan gelisah, dan isterinya menghiburnya maka isterinya akan mendapatkan pahala jihad.

* Bila seorang wanita, mengerjakan dan menjaga solatnya, berpuasa pada bulan ramadhan, menjaga amanah suaminya dan mentaati suaminya, Allah Swt akan memberikan izin padanya untuk memasuki syurga melalui pintu mana saja yang disukainya.

* Bila seorang wanita hamil solat 2 rakaat adalah lebih baik dari pada 80 rakaat wanita yang tidak hamil.

* Bila seorang wanita tidak dapat tidur kerana sakit dan menyusukan anaknya, Allah Swt akan mengampuni seluruh dosa-dosanya dan mendapatkan pahala 12 tahun ibadah.

* Bila seorang wanita menyapu rumahnya dengan berzikir maka Allah Swt akan memberikan pahala meyapu Ka’bah.

* Bila seorang wanita hamil , sehingga dia melahirkan anaknya, Allah Swt akan memberikan pahala sebagaimana ia berpuasa pada siang hari dan solat sepanjang malam.

* Bila seorang wanita meninggal diantara 40 hari setelah melahirkan anaknya, ia mendapatkan pahala syahid.

* Bila seorang anak menangis di malam hari, dan ibunya tidak marah tetapi memmujuknya, ia akan mendapatkan pahala satu tahun Ibadah.

* Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah Swt di akhirat tetapi Allah Swt datang sendiri kepada wanita yang menjaga auratnya, iaitu memakai purdah didunia secara istiqomah. Begitu mudahnya seorang wanita mendapatkan keredhaan Allah Swt mana kala dia taat kepada suaminya , tentunya ketaatan disini dalam batasan-batasan Agama , kerana mana kala seorang suami sudah melanggar apa yang digariskan agama maka tidak ada lagi ketaatan bagi seorang wanita. Kerana “Tidak ada ketaatan kepada mahluk dalam mendurhakai AL-Khalik”

Sebagaimana kisah Asiah istri Fir’aun. Di tengah-tengah kaum yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya, ia tetap berpegang teguh kepada Allah Swt, walaupun untuk menjaga keimanan tersebut , ia harus menerima kematian ditangan suaminya sendiri, iaitu Fir’aun la’natullahu ‘alaihi. Rasulullah saw bersabda bahawa wanita yang terbaik dan paling sempurna adalah Asiah isteri Fir’aun dan Maryam.

Syekh Ibarahim Ali mengatakan seorang wanita jika sudah dominan dalam kehidupan lelaki, maka ia akan menjadi buah hati dan ruhnya. Bahkan akan menjadi segenap badan dan perasaan lelaki. Semua tindakan kebaikan atau kejahatan yang dilakukan oleh seorang laki, kerana dorongan wanita. Fikiran dan amal para wanita muslimah akan ikut serta berhembus dengan angin, mengalir dengan air, menyatu dengan tanah, tanpa memerlukan kenderaan untuk membawanya, tanpa memerlukan tenaga untuk mengangkutnya. Kebaikan yang akan merebak atau kejahatan.. Semua tergantung kepada amalan para wanita.

Dalam buku Ya binti waya ibnii , Ali Atthonthowi menulis :

“Wahai puteriku, pintu kebaikan ada di hadapanmu. Kunci pintu itu ada ditanganmu. Jika engkau meyakininya dan engkau berusaha memasuki pintu itu, maka keadaan akan berubah dan menjadi baik. Engkau benar puteriku, bahawa kaum pemuda lah yang pertama melangkah menempuh jalan dosa, bukan wanita, tetapi ingat, bahawa tanpa kerelaanmu dan tanpa kelunakan sikapmu, mereka tidak akan berkeras melangkah maju”

Sekarang sudah jelas dengan apa dan bagaimana seharusnya kita bersikap, wanita akan mejadi baik ketika para pemuda dapat mengarahkan wanita kearah kebaikan, selama dari pihak pemuda tidak mempunyai keinginan kearah tersebut maka segala bentuk perbaikan akan sia-sia…

SIAPA YANG AKAN MENYOLATKAN JENAZAHMU KELAK?

Saudaraku, Siapa yang akan menyolatkan jenazahmu kelak? Apakah engkau sudah memilih orang-orang yang akan berdiri mengisi shaf-shaf di belakang jenazahmu, untuk menyolatkanmu? Pertanyaan yang mungkin terdengar aneh dan membingungkan. Apa mungkin kita memilih itu? Apakah kita pantas untuk memilih orang yang akan menyolatkan kita?Jangan gusar saudaraku, sabar.. buka hatimu sebelum membuka mata dan telingamu! Sudah menjadi kebiasaan, bahwasanya yang akan menyolatkan jenazahmu adalah orang-orang yang engkau cintai dan teman-temanmu, bukankah begitu?Sekarang cobalah lihat orang-orang di sekelilingmu, lihatlah teman-teman dekatmu, siapa di antara mereka yang pantas untuk menyolatkanmu apakah si A atau si B, apakah dia memang pantas menyolatkanmu?

Saudaraku,Janganlah menutup mata dari realita yang ada dan jangan sumbat telingamu dari nasehat yang berharga. Bisa jadi kenyataan yang ada memang pahit dan nasehat yang akan engkau dengar menyakitkan. Lapangkanlah dadamu semoga Allah Ta’ala memberkahimu.

Saudaraku, kita harus menelan pahitnya permasalahan ini. Karena itu lebih baik dari kita menelan akibatnya di hari kiamat, di mana tak mungkin lagi mengulangi kehidupan di dunia.

Saudaraku,
-          Siapa yang akan memandikanmu?
-          Siapa yang akan mengafankanmu?
-          Siapa yang akan mengangkat kerandamu?
-          Siapa yang akan menyolatkanmu?
-          Siapa yang akan meletakkanmu di liang lahad?
-          Siapa yang akan mendo’akanmu?
-          Siapa yang akan berdiri di sisi kuburanmu, berdo’a untukmu agar Allah meneguhkanmu ketika malaikat menanyamu?

Jawablah saudaraku!
Siapa yang akan menangisimu?
-          Apakah orang yang tidak mau tunduk dan sholat kepada Robbnya itu?
-          Ataukah orang yang meninggalkan puasa dan zakat ini?
-          Ataukah orang yang membiarkan istri dan anak perempuannya bebas berkeliaran di jalanan dan tempat hiburan dengan penampilan yang buruk dan pakaian yang hampir telanjang? Orang yang rela dirinya menjadi seorang Dayyuts?
-          Ataukah orang yang bergelimang maksiat dan dosa besar?
-          Ataukah orang yang tidak memalingkan pandangannya dari wanita bukan mahrom, memandangnya seakan-akan menelanjanginya dengan matanya?

Saudaraku, siapa orang yang engkau inginkan menangisi kematianmu?
-          Apakah temanmu yang mengajakmu ke tempat-tempat minuman keras, ataukah orang yang mengajakmu ke majlis-majlis ilmu?
-          Atau orang yang kalau berbicara, tema pembicaraannya denganmu adalah berita-berita artis, bintang film, penari dan penyanyi, serta menyampaikan kepadamu berita-berita cabul dan keji, ataukah orang yang kalau berbicara kepadamu mengatakan,; Allah berfirman  .. Rasulullah bersabda?
-          Atau orang yang mengajakmu ke tempat hiburan, pantai, sinema dan menghabiskan waktu dengan menonton televisi serta perlombaan-perlombaan ataukah yang mengajakmu ke taman-taman surga?
-          Apakah orang yang mengajak atau  bersamamu jalan2, main catur ataukah orang yang membukakan untukmu lembaran-lembaran Mushaf Al Qur’an?

Saudaraku, Siapa teman dekat dan sahabat akrabmu? Kami bantu engkau untuk memilih sahabat atau teman yang akan menyolatkan jenazahmu esok.

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama bersabda,

(( لاتصحب إلا مؤمناً ولا يأكل طعامك إلا تقي))

“Janganlah bersahabat kecuali dengan seorang mukmin dan janganlah memakan makananmu kecuali seorang yang bertakwa”. (HR. Ahmad, Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Al Hakim, dihasankan oleh Al Albany, Shohih Al Jami’ no. 7341)

Beliau shollallahu ‘alaihi wasallama juga bersabda,

(( مثل الجليس الصالح والجليس السوء كمثل صاحب المسك وكير الحداد ، لايعدمك من صاحب المسك أن تشتريه أو تجد ريحه ، وكير الحداد يحرق بدنك أو ثوبك أو تجد منه  ريحاً خبيثاً))

“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk itu laksana berteman dengan penjual minyak wanig dan pandai besi. Seorang penjual minyak wangi engkau bisa membeli darinya atau setidaknya mendapatkan aromanya. Sedangkan pandai besi akan membakar badanmu atau pakaianmu atau engkau mendapatkan darinya bau yang tidak sedap”. (HR. Bukhari)

Coba engkau renungkan buah dari persahabatan yang baik dengan orang yang baik di dunia sebelum manfaatnya di akhirat!

Rasul kita shollallahu ‘alaihi wasallama mengisahkan,  ada tiga orang dari umat sebelum kalian yang melakukan perjalanan, sehingga mereka terpaksa bermalam di sebuah go’a, tatkala mereka telah memasukinya bebatuan dari atas gunung berjatuhan sehingga menutupi pintu gua. Mereka berkata, ‘Sesungguhnya tidak ada yang akan menyelamatkan kalian dari gua ini kecuali setiap kalian berdo’a kepada Allah dengan amal sholehnya’.

Nabi shollallahu ‘alaihi wasallama menyebutkan di dalam kisah tersebut, bahwasanya orang yang pertama berdo’a dengan amal sholehnya maka terbukalah sedikit pintu gua yang tertutup bebatuan yang longsor itu, akan tetapi mereka belum bisa keluar.

Dan yang kedua berdo’a dengan amal sholehnya, lalu batu yang menutup pintu goa bertambah terbuka namun mereka belum juga bisa keluar darinya.Dan yang ketiga juga berdo’a dengan amal sholeh maka terbukalah pintu gua tersebut dan merekapun keluar. (kisah ini diriwayatkan oleh Bukhari)Perhatikan bagaimana persahabatan ini bermanfaat sehingga Allah Ta’ala mengeluarkan semuanya dengan selamat.Bayangkan saudaraku, Kalaulah salah seorang dari mereka tidak memiliki kesalehan, niscaya mereka tidak dapat keluar, bahkan bisa jadi semuanya mati, akibat siapa? Akibat maksiat yang seorang itu.

Rasululllah shollallahu ‘alaihi wasallama bersabda,

(( مامن رجل مسلم يموت فيقوم على نجازته اربعون رجلاً لايشركون بالله شيئاًإلا شفعهم الله فيه ))

“Tidaklah seorang muslim wafat, lalu berdiri menyolatkan jenazahnya empat puluh orang yang tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun melainkan Allah jadikan mereka sebagai syafa’at baginya”. (HR. Muslim)

Ini mencakup dua perkara :

Pertama : mereka menjadi syafaat baginya maksudnya tulus berdo’a untuknya memohonkan ampuntan untuknya.Kedua : mereka adalah orang-orang yang beriman; akidah mereka bersih dari syirik kecil apalagi yang besar.Saudaraku, kesempatan masih terbentang di hadapanmu.Tidakkah engkau melihat jenazah dan orang-orang yang berjalan mengiringi di belakangnya, keadaan mereka sama seperti keadaan si mayit. Bukan itu kenyataan yang ada?

Bahkan engkau lihat, orang yang mengantar jenazahmu ini bisa jadi tidak ikut menyolatkanmu, akan tetapi ia menunggu di luar mesjid. Apabila orang selesai menyolatkanmu dia ikut mengangkatmu untuk memasukkanmu ke liang lahad. Bukankah ini realita yang memedihkan yang kita saksikan? Bahkan mungkin engkau sendiri tidak menyolatkan jenazah salah seorang temanmu yang engkau antar.

Mungkin engkau akan mengatakan, lantas apa yang harus aku lakukan? Apa jalan yang harus aku tempuh?

Simaklah kisah berikut ini, yang dikisahkan oleh Nabi kita shollallahu ‘alaihi wasallama, “Dahulu pada masa orang-orang sebelum kalian ada seseorang yang telah membunuh Sembilan puluh sembilah jiwa. Lalu ia bertanya siapa orang yang paling berilmu. Maka ditunjukanlah kepadanya seorang rahib. Ia pun pergi mendatanginya. Ia berkata kepada rabib tersebut, ‘Sesungguhnya aku telah membunuh Sembilan puluh Sembilan jiwa, apakah masih ada taubat untukku? Rahib berkata, ‘Tidak’. Maka ia membunuhnya, genaplah seratus orang dibunuhnya. Kemudian ia menanyakan lagi tentang orang yang paling berilmu (tempatnya bertanya). Ditunjukkanlah kepadanya seorang ‘alim (yang berilmu). Ia mendatanginya dan berkata, ‘Aku telah membunuh seratus orang, apakah masih ada taubat untukku? Ahli ilmu itu menjawab, ‘Ya, siapa yang akan menghalangi antara engkau dengan  taubat?! Pergilah ke negeri ini dan ini, sesungguhnya di sana ada orang-orang yang mengibadati Allah, ibadatilah Allah bersama mereka jangan pulang ke kampungmu, sesungguhnya kampungmu itu tempat yang buruk’.

Berangkatlah ia sehingga di pertengahan jalan, Malaikat Maut mendatanginnya, maka malaikat rahmat dan malaikat azab saling berebut untuk membawa ruhnya. Malaikat rahmat berkata, ‘Ia datang kepada kami dengan bertaubat, menghadap Allah dengan hatinya’. Dan malaikat azab berkata, ‘Dia belum melakukan amal kebaikan sama sekalipun’. Maka Allah mengutus seorang malaikat kepada mereka. Dan memerintahkan kedua malaikat itu mengukur jarak antara ke dua tempat tersebut. Ketempat mana jaraknya yang terdekat denganya maka orang itu untuknya. Maka mereka mengukurnya, mereka mendapatkannya lebih dekat ke negeri yang ditujunya, maka malaikat rahmat membawanya”.

Dalam riwayat lain, “Maka Allah mewahyukan kepada bumi yang ditinggalkannya untuk menjauh dan bumi yang akan ditujunya untuk mendekat”. (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Baihaqy dan  Ibnu Majah)

Saudaraku, inilah berkah keta’atan, berkah bersegera bertaubat.

Dari kisah ini kita petik pelajaran berharga, bahwasanya disukai bagi seorang yang bertaubat meninggalkan tempat-tempat dia dulu melakukan perbuatan dosa, dan teman-teman yang dulu membantunya berbuat maksiat, serta memutus persahabatan dengan mereka selama mereka tidak berobah masih bergelimang lumpur maksiat. Dan hendaklah ia menggantikan mereka dengan berteman dengan orang-orang yang baik dan sholeh, serta ahli ilmu dan ibadah, dan orang-orang yang bisa dijadikan teladan serta berteman dengan mereka mendatangkan manfaat dunia dan akhirat.

Allah Ta’ala memrintahkan kita bertaubat dan kembali kepadaNya,

﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأنهار ﴾ [اتحريم:8].

Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nashuhah, mudah-mudahan Robb kamu mengampuni dosa-dosa kamu dan memasukkan kamu ke dalam surge-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai”.

Dari sekarang saudaraku, jangan tutup halaman ini kecuali engkau telah menutup lembahan-lembaran masa lalumu. Untuk membuka lembaran-lembaran baru yang putih bersih ..awal jalanmu menuju Allah, jalan menuju ridhoNya, jalan menuju Daarus Salam.

﴿ وَاللّهُ يَدْعُو إِلَى دَارِ السَّلاَمِ وَيَهْدِي مَن يَشَاء إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ ﴾ [يونس : 25]

Artinya, “Dan Allah menyerumu kepada Daarus Salam dan menunjuki orang-orang yang dikehendakiNya kepada jalan yang lurus”.

Ya Allah, tunjukilah kami kepada jalanMu yang lurus, dan kumpulkanlah kami kelak di hari kiamat bersama para nabi, orang-orangh yang shiddiq, orang-orang yang mati syahir dan orang-orang yang sholeh, merekalah sebaik-sebaik teman, Allahumma Aamiin.

Muslimah...



Ia tidak harus berbalut sutera untuk terlihat menawan,,,
Ketika busana panjang tanpa pita2 pun mampu menembus kabut pesona zaman,
Ia tidak harus mendongakkan kepala untuk menyirat kehormatan..
Ketika tunduknya hati dan pandangan menempatkan diri pada kemuliaan..
Ia tidak harus berhiaskan intan berlian untuk meraih keanggunan..
Ketika cahaya kesabaran akan meluruhkan kilaunya butiran tasbih mulia menghitung akhlaknya..
Titian menuju Ridha MU memang tidak dihiasi mawar melati dan sedap malam sekali-kali masih tercium harumnya, karena mungkin masih ada terjaga prilaku dan lisannya,,
Perjalanan menuju MU sangat panjang dan meletihkan,,
hanya mendung dan pelangi,,
hanya gelap dan terang,,
saling berganti menyapa,,
Ya Rabb…
Tanpa keridhan Mu, bisakah sedekah, shalat, dan sujud mengantar diri ke ujung pengembaraan pada MU??…

Do'a hari ini


Ya ALLAH..
Seiring berjalannya sang waktu..
Jadikanlah kehidupan hamba sebagai kesempatan untuk memperbanyak amal sholeh..
Jadikanlah hamba buah tutur yang baik bagi orang-orang di sekeliling hamba..
Anugerahkanlah kepada hamba karunia-MU..
Luaskanlah rizqi hamba yang baik dan halal..
Baguskanlah agama, dunia dan akhirat hamba..

Ya ALLAH..
Jangan biarkan hamba terpuruk dan terhina dalam dosa dan maksiat..
Peliharalah daging dan kulit hamba dari siksa kubur dan neraka..
Jangan Engkau hinakan hamba di akhirat-MU nanti..
Wafatkan hamba dalam iman dan Islam secara sempurna dalam keridhoan-MU..
Wafatkan hamba dalam keadaan husnul khotimah..
Masukkanlah hamba ke dalam surga-MU dengan rahmat-MU ketika hamba kembali kepada-MU..

Amin...