Jumat, 08 Juli 2011

KISAH NABI IDRIS AS MELIAHT SURGA DAN NERAKA

Setiap hari Malaikat Izrael dan Nabi Idris beribadah bersama. Suatu kali, sekali lagi Nabi Idris mengajukan permintaan. “Bisakah engkau membawa saya melihat surga dan neraka?”
“Wahai Nabi Allah, lagi-lagi permintaanmu aneh,” kata Izrael.
Setelah Malaikat Izrael memohon izin kepada Allah, dibawanya Nabi Idris ke tempat yang ingin dilihatnya.
“Ya Nabi Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para Malaikat pun takut melihatnya,” kata Izrael.
“Terus terang, saya takut sekali kepada Azab Allah itu. Tapi mudah-mudahan, iman saya menjadi tebal setelah melihatnya,” Nabi Idris menjelaskan alasannya.
Waktu mereka sampai ke dekat neraka, Nabi Idris langsung pingsan. Penjaga neraka adalah Malaikat yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah semasa hidupnya. Nabi Idris tidak sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang mengerikan itu. Api neraka berkobar dahsyat, bunyinya bergemuruh menakutkan, tak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibanding tempat ini.
Dengan tubuh lemas Nabi Idris meninggalkan tempat yang mengerikan itu. Kemudian Izrael membawa Nabi Idris ke surga. “Assalamu’alaikum…” kata Izrael kepada Malaikat Ridwan, Malaikat penjaga pintu surga yang sangat tampan.
Wajah Malaikat Ridwan selalu berseri-seri di hiasi senyum ramah. Siapapun akan senang memandangnya. Sikapnya amat sopan, dengan lemah lembut ia mempersilahkan para penghuni surga untuk memasuki tempat yang mulia itu.
Waktu melihat isi surga, Nabi Idris kembali nyaris pingsan karena terpesona. Semua yang ada di dalamnya begitu indah dan menakjubkan. Nabi Idris terpukau  tanpa bisa berkata-kata melihat pemandangan sangat indah di depannya. “Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah…” ucap Nabi Idris beulang-ulang.
Nabi Idris melihat sungai-sungai yang airnya bening seperti kaca. Di pinggir sungai terdapat pohon-pohon yang batangnya terbuat dari emas dan perak. Ada juga istana-istana pualam bagi penghuni surga. Pohon buah-buahan ada disetiap penjuru. Buahnya segar, ranum dan harum.
Waktu berkeliling di sana, Nabi Idris diiringi pelayan surga. Mereka adalah para bidadari yang cantik jelita dan anak-anak muda yang amat tampan wajahnya. Mereka bertingkah laku dan berbicara dengan sopan.
Mendadak Nabi Idris ingin minum air sungai surga. “Bolehkah saya meminumnya? Airnya kelihatan sejuk dan segar sekali.”
“Silahkan minum, inilah minuman untuk penghuni surga.” Jawab Izrael. Pelayan surga datang membawakan gelas minuman berupa piala yang terbuat dari emas dan perak. Nabi Idris pun minum air itu dengan nikmat. Dia amat bersyukur bisa menikmati air minum yang begitu segar dan luar biasa enak. Tak pernah terbayangkan olehnya ada minuman selezat itu. “Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah,” Nabi Idris mengucap syukur berulang-ulang.
Setelah puas melihat surga, tibalah waktunya pergi bagi Nabi Idris untuk kembali ke bumi. Tapi ia tidak mau kembali ke bumi. Hatinya sudah terpikat keindahan dan kenikmatan surga Allah.
“Saya tidak mau keluar dari surga ini, saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kiamat nanti,” kata Nabi Idris.
“Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah di hisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang yang beriman lainnya,” kata Izrael.
“Tapi Allah itu Maha Pengasih, terutama kepada Nabi-Nya. Akhirnya Allah mengkaruniakan sebuah tempat yang mulia di langit, dan Nabi Idris menjadi satu-satunya Nabi yang menghuni surga tanpa mengalami kematian. Waktu diangkat ke tempat itu, Nabi Isris berusia 82 tahun.
Firman Allah:
“Dan ceritakanlah Idris di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah orang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi, dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS Al-Anbiya:85-86).
*** Pada saat Nabi Muhammad sedang melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau bertemu Nabi Idris. “Siapa orang ini? Tanya Nabi Muhammad kepada Jibril yang mendampinginya waktu itu.
“Inilah Idris,” jawab Jibril. Nabi Muhammad mendapat penjelasan Allah tentang Idris dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya ayat 85 dan 86, serta Surat Maryam ayat 56 dan 57.

KETIKA IFFAH MULAI LUNTUR ( DI BALIK FENOMINA FACEBOOK)

Ketika perpecahan keluarga menjadi TONTONAN YANG DITUNGGU dalam sebuah episode infotainment setiap hari. Ketika aib seseorang ditunggu-tunggu ribuan mata bahkan jutaan dalam berita-berita media massa.

Ketika seorang celebritis DENGAN BANGGA menjadikan kehamilannya di luar pernikahan yang sah sebagai ajang sensasi yang ditunggu-tunggu "siapa calon bapak si jabang bayi ?"

Ada kabar yang lebih menghebohkan, lagi-lagi seorang celebrities yang belum resmi berpisah dengan suaminya, tanpa rasa malu berlibur, berjalan bersama pria lain, dan dengan mudahnya mengolok-olok suaminya.

Wuiih......mungkin kita bisa berkata ya wajarlah artis, kehidupannya ya seperti itu, penuh sensasi. Kalau perlu dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi, aktivitasnya diberitakan dan dinikmati oleh publik.

Wuiiih......ternyata SEKARANG BUKAN HANYA ARTIS yang bisa seperti itu, SADAR atau TIDAK, ribuan orang sekarang sedang menikmati aktivitasnya apapun diketahui orang, dikomentarin orang bahkan mohon maaf ....'DILECEHKAN' orang, dan HERAN-NYA perasaan yang didapat adalah 'KESENANGAN'...???

Fenomena itu bernama FACEBOOK, setiap saat para facebooker meng update statusnya agar bisa dinikmati dan dikomentarin lainnya. Lupa atau sengaja hal-hal yang semestinya menjadi konsumsi internal keluarga, menjadi kebanggaan di statusnya. Lihat saja beberapa status facebook :

Seorang wanita menuliskan :

"Hujan-hujan malam2 sendirian, enaknya ngapain ya.....?"Kemudian puluhan komen bermunculan dari lelaki dan perempuan, bahkan seorang lelaki temannya menuliskan,"mau ditemanin ? Dijamin puas deh..."

Seorang wanita lainnya menuliskan :

"Bangun tidur, badan sakit semua, biasa....habis malam jumat ya begini..."Kemudian komen2 nakal bermunculan...

Ada yang menulis,

"bete nih di rumah terus, mana misua jauh lagi....",Kemudian komen2 pelecehan bermunculan

Ada pula yang komen di wall temannya,"eeeh ini si anu ya..., yg dulu dekat dengan si itu khan? Aduuh dicariin tuh sama si itu....”Lupa klu si anu sudah punya suami dan anak-anak yang manis

Yang laki-laki tidak kalah hebat menulis statusnya:"habis minum jamu nih...., ada yang mau menerima tantangan ?"Langsung berpuluh2 komen datang..

Ada yang hanya menuliskan,"lagi bokek, kagak punya duit..."

Dan ribuan status-status yang numpang beken dan pengin ada komen-komen dari lainnya

Dan itu sadar atau tidak sadar dinikmati oleh indera kita, mata kita, telinga kita, bahkan pikiran kita.

Ada yang lebih kejam dari sekedar status facebook, dan herannya seakan hilang rasa empati dan sensitifitas dari tiap diri terhadap hal-hal yang semestinya di tutup dan tidak perlu di tampilkan.

Seorang wanita dengan nada guyon mengomentarin foto yang baru sj di upload di albumnya, foto-foto saat SMA dulu setelah berolah raga memakai kaos dan celana pendek.....padahal sebagian besar yg didalam foto tersebut sudah berjilbab.

Ada seorang karyawati mengupload foto temannya yang sekarang sudah berubah dari kehidupan jahiliyah menjadi kehidupan islami, foto saat dulu jahiliyah bersama teman2 prianya bergandengan dengan ceria....

Ada pula seorang pria meng-upload foto seorang wanita mantan kekasihnya dulu yang sedang dalam kondisi sangat seronok padahal kini sang wanita telah berkeluarga dan hidup dengan tenang.

Rasanya hilang apa yang diajarkan seseorang yang sangat dicintai Allah...., yaitu Muhammad, Rasulullah kepada umatnya. Seseorang yang sangat menjaga kemuliaan dirinya dan keluarganya. Ingatkah ketika Rasulullah bertanya pada Aisyah :
"Wahai Aisyah apa yang dapat saya makan pagi ini?" maka Istri tercinta, sang humairah, sang pipi merah Aisyah menjawab "Rasul, kekasih hatiku, sesungguhnya tidak ada yang dapat kita makan pagi ini". Rasul dengan senyum teduhnya berkata "baiklah Aisyah, aku berpuasa hari ini."Tidak perlu orang tahu bahwa tidak ada makanan di rumah Rasulullah....

Ingatlah Abdurahman bin Auf mengikuti Rasulullah berhijrah dari mekah ke madinah, ketika saudaranya menawarkannya sebagian hartanya, dan sebagian rumahnya,

Maka abdurahman bin auf mengatakan, tunjukan saja saya pasar. Kekurangannya tidak membuat beliau kehilangan kemuliaan hidupnya. Bahwasanya kehormatan menjadi salah satu indikator keimanan seseorang, sebagaimana Rasulullah, bersabda:

"Malu itu sebahagian dari iman." (Bukhari dan Muslim).

Dan fenomena di atas menjadi Tanda Besar buat kita umat Islam, hegemoni ‘kesenangan semu’ dan dibungkus dengan ‘persahabatan fatamorgana’ ditampilkan dengan mudahnya celoteh dan status dalam facebook yang melindas semua tata krama tentang Malu, tentang menjaga Kehormatan Diri dan keluarga.

Dan Rasulullah menegaskan dengan sindiran keras kepada kita,

“Apabila kamu tidak malu maka perbuatlah apa yang kamu mau.” (Bukhari).

Arogansi kesenangan semakin menjadi-jadi dengan tanpa merasa bersalah mengungkit kembali aib-aib masa lalu melalui foto-foto yang tidak bermartabat yang semestinya dibuang saja atau disimpan rapat.

Bagi mereka para wanita yang menemukan jati dirinya, dibukakan cahayanya oleh Allah sehingga saat di masa lalu jauh dari Allah kemudian ter inqilabiyah – tershibghoh, tercelup dan terwarnai cahaya ilahiyah, hatinya teriris melihat masa lalunya dibuka dengan penuh senyuman, oleh orang yang mengaku sebagai teman, sebagai sahabat.

Maka jagalah kehormatan diri, jangan tampakkan lagi aib-aib masa lalu, mudah-mudahan Allah menjaga aib-aib kita.

Maka jagalah kehormatan diri kita, simpan rapat keluh kesah kita, simpan rapat aib-aib diri, jangan bebaskan ‘kesenangan’, ‘gurauan’ membuat Iffah kita luntur tak berbekas.

Siasat SETAN "MENELANJANGI" WaANITA

Setan dalam menggoda manusia memiliki berbagai macam strategi dan yang sering dipakai adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu, yang memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis su’). Setan tahu persis kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan Allah, termasuk melepaskan hijab atau pakaian muslimah. Berikut ini tahapan-tahapannya.

MENGHILANGKAN DEFINISI HIJAB Dalam tahap ini setan membisikkan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekedar pakaian atau mode hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar’i, pakaian ya pakaian, apa pun bentuk dan namanya. Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai. Berbeda halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar’i (identitas keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekedar mode. Biarpun hidup kapan saja dan di mana saja, maka hijab syar’i tetap dipertahankan. Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan beralih dengan strategi yang lebih halus

Caranya?

Pertama@ Membuka Bagian Tangan. Telapak tangan mungkin sudah terbiasa terbuka, maka setan mem-bisik kan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bagian hasta (siku hingga telapak tangan). “Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang? Begitu bisikan setan. Dan benar sang wanita akhirnya memakai pakain model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki yang melihat nya juga biasa-biasa saja. Maka setan berbisik,” Tuh tidak apa-apa kan?

Kedua@, Membuka Leher dan Dada. Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan hal baru lagi. “Kini buka tangan sudah lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bagian atas dada kamu.” Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekedar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak gerah. Cobalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya bagian kecil saja yang terbuka. Maka dipakailah pakaian model baru yang terbuka bagian leher dan dadanya dari yang model setengah lingkaran hingga yang model bentuk huruf “V” yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bagian sensitif lagi dari dadanya.

Ketiga@, Berpakian Tapi Telanjang. Setan berbisik lagi, “Pakaian kok hanya gitu-gitu saja, cari model atau bahan lain yang lebih bagus! Tapi apa ya? Sang wanita bergumam. “Banyak model dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih enak dipandang,” setan memberi ide baru. Maka tergodalah si wanita, di carilah model pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan. “Nggak apa-apa kok, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan modelnya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih feminin,” begitu dia menambahkan. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparan, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita kasiyat ‘ariyat (berpakaian tetapi telanjang).

Keempat@, Agak di Buka Sedikit. Setelah para wanita muslimah mengenakan busana yang ketat, maka setan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan ide baru yang sepertinya segar dan enak, yakni dibisiki wanita itu, “Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa nggak sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha?” Dengan itu kamu akan lebih leluasa, lebih kelihatan lincah dan enerjik.” Lalu dicobalah ide baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai bagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih enak dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik ke jok mobil. “Yah tersingkap sedikit nggak apa-apa lah, yang penting enjoy,” katanya. Inilah tahapan awal setan merusak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya model, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar’i yang sebenarnya. Maka kini mulailah setan pada tahapan berikutnya.

TERBUKA SEDIKIT DEMI SEDIKIT Kini setan melangkah lagi, dengan trik dan siasat lain yang lebih ampuh, tujuannya agar para wanita menampak kan bagian aurat tubuhnya.

Pertama,, Membuka Telapak Kaki dan Tumit. Setan Berbisik kepada para wanita, “Baju panjang benar-benar membuat repot, kalau hanya dengan membelah sedikit bagiannya masih kurang leluasa, lebih enak kalau di potong saja hingga atas mata kaki.” Ini baru agak longgar. “Oh ada yang kelupaan, kalau kamu bakai baju demikian, maka jilbab yang besar tidak cocok lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan gaul, toh orang tetap menamakannya dengan jilbab.” Maka para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini buru-buru mencari model pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan sepatu hak tinggi, yang kalau untuk berjalan mengeluarkan suara yang menarik perhatian orang.

Kedua,, Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis. Terbuka telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang-orang yang melihat juga tidak begitu peduli. Maka setan kembali berbisik, “Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak bereaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari model lain yang lebih enak, bukankah kini banyak rok setengah betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu mencolok, hanya terlihat kira-kira sepuluh senti saja.” Nanti kalau sudah terbiasa, baru kamu cari model baru yang terbuka hingga setengah betis.” Benar-benar bisikan setan dan hawa nafsu telah menjadi penasehat pribadinya, sehingga apa yang saja yang dibisikkan setan dalam jiwanya dia turuti. Maka terbiasalah dia mema-kai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.

Ketiga,, Terbuka Seluruh Betis. Kini di mata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, setan telah berhasil membalikkan pandangan jernihnya. Terkadang sang wanita berpikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu. Namun buru-buru bisikan setan dan hawa nafsu menyahut, “Ah jelas enggak, kan sekarang zaman sudah berubah, kalau zaman dulu para lelaki mengangkat pakaiannya hingga setengah betis, maka wanitanya harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain, sekarang banyak laki-laki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki, maka wanitanya harus menyelisihi mereka yaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih ke atas lagi, sehingga nampak seluruh betisnya.” Tetapi… apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum laki-laki,” gumamnya. “Fitnah? Ah itu kan zaman dulu, di masa itu kaum laki-laki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup.

Tapi sekarang sudah berbeda, kini kaum laki-laki kalau melihat bagian tubuh wanita yang terbuka malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini berarti sudah tidak ada lagi fitnah, karena sama-sama suka? Lihat saja model pakaian di sana-sini, dari yang di emperan hingga yang yang bermerek kenamaan, seperti Kristian Dior, semuanya menawarkan model yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikuti model itu akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman.” Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis biasa dia kenakan, apalagi banyak para wanita yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempermasalahkan itu. Kini tibalah saatnya setan melancarkan tahap terakhir dari siasatnya untuk melucuti hijab wanita.

SERBA MINI Setelah pakaian yang menampak kan betis menjadi pakaian sehari-hari dan dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan setan yang lain. “Pakaian membutuhkan variasi, jangan itu-itu saja, sekarang ini modelnya rok mini, dan agar serasi rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah.” Maka akhirnya rok mini yang menampakkan bagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bagian dada sekaligus bagian punggung nya dan berbagai model lain yang serba pendek dan mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian pesta, berlibur, pakaian kerja, pakaian resmi, pakaian malam, sore, musim panas, musim dingin dan lain-lain, tak ketinggalan celana pendek separuh paha pun dia miliki, model dan warna rambut juga ikut bervariasi, semuanya telah dicoba.

Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh setan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia. Hingga suatu ketika, muncul ide untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, di mana semua wanitanya sama, hanya dua bagian paling rawan saja yang tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan “bikini”. Karena semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na’udzu billah bisikan setan berhasil, tujuannya tercapai, “Menelanjangi Kaum Wanita.” Selanjutnya terserah kalian wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan laki-laki lain, di tempat umum. Kelak kalian sama-sama di neraka, karena engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri "dosamu” setan tak mau ambil resiko.

Demikian halus, cara yang digunakan setan, sehingga manusia terjerumus dalam dosa tanpa terasa. Maka hendaklah kita semua, terutama orang tua jika melihat gejala menyimpang pada anak-anak gadis dan para wanita kita sekecil apapun, segera secepatnya diambil tindakan. Jangan biarkan berlarut-larut, karena kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka sangat sulit bagi kita untuk mengatasinya. Membiarkan mereka membuka aurat berarti merelakan mereka mendapatkan laknat Allah, kasihanilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yang menyengsarakan, baik di dunia maupun di akhirat.

Wallahu a’lam bis shawab.

ANEH TAPI NYATA, ADA PRESIDENT YG SEPERTI ITU........??????????

Presiden Iran saat ini: Mahmoud Ahmadinejad, ketika di wawancara oleh TV Fox (AS) soal kehidupan pribadinya: "Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pa...da diri anda?"Jawabnya: "Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:"Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran ."

Berikut adalah gambaran Ahmadinejad, yang membuat orang ternganga:

1. Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid2 di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.

2. Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.

3. Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.

4. Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri2 nya untuk datang kepadanya dan menteri2 tsb akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan2 darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri2nya untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri2 tsb berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.

5. Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu2nya uang masuk adalah uang gaji bulanannya.

6. Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.

7. Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah yang dimilikinyaseorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan. Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.

8. Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.

9. Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.

10. Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri2 nya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sdh dilakukan, dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri2 nya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara2 seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal2 spt itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.

11. Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut. Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden?Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal2nya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Menurut koran Wifaq, foto2 yg diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipublikasikan oleh media masa di seluruh dunia, termasuk amerika.

12. Sepanjang sholat, ia tidak duduk di baris paling muka

13. ketika suara azan berkumandang, ia langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa

14. Ia juga tidak mau bersalaman dengan wanita yang bukan muhrimnya, cukup menundukan kepala sebagai rasa hormat

TRAGEDI PADANG KARBALA........

Pentas Karbala, Simbol Perlawanan Atas Kebatilan*
Refleksi Atas Kesyahidan Imam Husain bin ‘Ali
Oleh; Novendra Dj

Catatan sejarah umat Islam mengabadikan satu tragedi yang memilukan dan menohok jantung orang-orang muslim yang peka dengan agama dan hakikat kemanusiaan. Tepat pada hari ke-10 dibulan Muharram tahun 61 H, suatu peristiwa pembantaian sadis menimpa al Husain bin ‘Ali bin Abithalib beserta  para pengikut setianya. Tragedi yang mengambil tempat di padang Karbala, Iraq ini menyisakan kepiluan dan kepedihan hati kaum mu’min. Bagaimana tidak, karena yang dibantai adalah cucunda Rasulullah saw, anak putri tercinta beliau, Fathimah az Zahra. Dan yang melakukannya adalah orang-orang yang mengaku umat Muhammad saw.

Sang kesatria dan hujjatullah dibantai oleh Yazid bin Mu’awiyah, salah seorang khalifah dinasti Umayyah. Mereka membunuh seorang putra Bani Hasyim demi memadamkan cahaya Islam dan memuluskan jalan nafsu keserakahan atas kekuasaan dan harta benda. Kesilauan dunia telah memperdayakan dinasti Umayyah, hingga mereka tega menumpahkan darah suci keturunan Rasulullah saw. Bala tentara kezaliman itu menggenangi tanah Nainawa (nama lain dari Karbala) dengan darah yang dialiri dari tubuh Imam Husain beserta pendukung setianya.

Perang antara Imam Husain bersama pengikut setianya dengan pasukan Yazid berlangsung tidak seimbang. Puluhan orang dari barisan beliau melayani serangan ribuan prajurit Yazid yang dibekali persenjataan lengkap. Sangat tidak adil jika dikatakan peristiwa Karbala tersebut adalah peperangan, melainkan sebentuk pembantaian. Sang petempur terakhir yang hidup (Husain) merenggang nyawa dalam keadaan teraniaya. Pribadi agung ini menjadi tonggak keteladanan, merelakan dirinya syahid dalam keadaan teraniaya demi pengabdiannya kepada Islam. Ia menjawab panggilan dan menjalankan dengan sempurna amanat Allah dan Rasulnya.

Tragedi Karbala sebuah peristiwa yang tidak ada bandingannya dalam sejarah manusia. Bentuk pengorbanan dan ketabahan yang ditampilkan Imam Husain menjadi energi dahsyat bagi orang-orang yang yakin dengan janji-janji Rabba nya. Husain menjemput ajalnya di Karbala bukanlah berlatar putus asa atau pasrah pada takdir yang ditentukan Allah Swt untuknya. Tetapi dia datang dengan visi dan misi yang jelas, yaitu upaya penyelamatan dan mengembalikan eksistensi serta kemurnian agama kakeknya, Muhammad saw.

Kemurnian Islam sejak wafatnya Rasulullah saw mulai terkikis. Pelbagai penyelewengan terjadi akibat nafsu serakah sebagaian kalangan elit yang masih menyimpan dihati mereka bongkahan-bongkahan kebencian dan dendam kepada al Mustafa dan ahlulbaitnya, terutama kepada ‘Ali bin Abithalib. Keadaan yang mencederai citra Islam ini mendorong Imam Husain bangkit dan melawan, terutama setelah Mu’awiyah mencabik-cabik traktat perdamaian antara ia dengan Imam Hasan. Dimana traktat tersebut berisi kesepakatan bahwa kaum muslim akan memilih khalifahnya setelah meninggalnya Mu’awiyah. Namun Mu’awiyah dibalik itu berusaha memperoleh bai’at bagi Yazid, putranya. Dan mulai menebar fitnah atas ahlulbait Nabi, secara khusus terhadap pribadi Imam ‘Ali.

Namun pribadi seperti al Husain tidak tinggal diam dan pasrah membiarkan cahaya Islam redup. Dia tidak akan sudi membai’at dan membiarkan urusan umat Islam ditangan orang seperti Yazid. Al Husain memandang perlu membangun simbol lebih jelas antara kebenaran dan keadilan yang diwakili dirinya, dengan simbol kebatilan dan kezaliman yang diwakili Yazid bin Mu’awiyah. Tentunya langkah yang diambil al Husain tersebut membawa konsekuensi besar mengenaskan. Dimana kepedihan dan kedukaan dahsyat akan menimpa Rasulullah dan keluaganya beserta orang-orang yang setia pada agama yang hanif. Karena tipe Yazid tidak sungkan menumpahkan darah orang-orang yang menghalanginya, meskipun itu manusia agung seperti al Husain.

Kita bisa bayangkan bagaimana Imam Husain, cucunda kesayangan Rasulullah saw, dibantai dengan sangat biadab. Begitu juga sangat memilukan saat Ali Al Ashgar, bayi Imam Husain syahid dengan panah beracun menembus lehernya. Kekejaman terhadap keturunan Rasul saw ini senantiasa membuat kesedihan mendalam.
Tetapi di balik kesedihan itu, banyak makna lain terkandung dibalik pengorbanan dan syahidnya Imam Husain beserta para pengikutnya. Disitu tersimpan kisah heroik, sebelum menjemput syahidnya, Imam Husain dengan gagah berani melawan ribuan prajurit seorang diri. Ini mengisyaratkan pesan bahwa seorang muslim mesti tetap tegar melawan kezaliman. Bagaimana pun keadaannya.

Peristiwa karbala memotret dua sisi yang saling bertolak belakang. Barisan pengusung bendera haq satu pihak dan barisan kebatilan dipihak lain. Imam Husain beserta rombongannya datang ke tanah Karbala demi menegaskan tapal batas haq dan batil. Ia datang dengan kesadaran ilahiah, bahwa pengorbanan dan kucuran darahnya akan merobek tabir-tabir kejahilan dan kezaliman. Beliau menyadari bahwa umat Islam selanjutnya membutuhkan suatu tonggak inspirasi yang akan memompa spirit mereka dalam menentang penindasan dan ketidak adilan.

Disisi lain, perlakuan Yazid dan bala tentaranya terhadap Imam Husain, putri-putri Bani Hasyim, dan para pengikut setianya adalah mempertontonkan budaya ala rezim penindas. Peristiwa ini sungguh menegaskan bahwa antara haq dan kebatilan tidak akan pernah bisa bercampur. Haq tidak akan pernah tunduk dihadapan lawannya, keduanya senantiasa berhadap-hadapan. Semangat perlawananan atas kezaliman mesti senantiasa dipupuk, dijadikan spirit yang mengakar dikalangan umat Islam. Jika tidak, maka kezaliman akan merasa aman memegang kendali, dan ia juga bisa menyelubungi dirinya dengan jubah kebenaran, dan topeng keadilan.

Keprihatinan kita, Peristawa Karbala seperti terlupakan oleh umat Islam mayoritas. Entah karena sengaja demi menyelamatkan muka umat Islam dari rona buram lembaran sejarah pilu. Namun demikian, tidak bisa dihindari, sejarah umat ini ternyata tidak semulus dalam lembaran buku-buku yang popular beredar ditengah-tengah kita. Pelbagai fakta terkait tragedi-tragedi menyayat hati turut memburamkan fenomena umat ini. Diantara peristiwa besar dan terpenting serta layak dikenang, adalah tragedi Karbala.

Tragedi menyesakkah hati ini memang hanya akrab dan selalu dikenang oleh umat Islam dari mazahab Syiah. Kalangan umat Islam yang memiliki loyalitas tinggi pada ahlulbait Nabi saw ini melihat peristiwa tersebut sebagai pembuka mata umat Islam atas batasan haq dan batil yang tidak mungkin dicapur satu sama lain. Membangunkan kesadaran umat bahwa Islam beserta kebenaran dan keadilan yang diusungnya mesti senantiasa diperjuangkan, meskipun harus dibayar dengan penderitaan dan darah sekalipun. Dan mereka senantiasa menjadikan kenangan Asyura sebagai wadah membangun spirit untuk bangkit, loyalitas pada kebenaran, dan senantiasa menolak kezaliman dan penindasan.
Namun demikian, pembelajaran ataupun hikmah Asyura bukanlah monopoli Islam Syiah saja. Sejatinya peristiwa ini menjadi spirit bersama umat Islam dari kalangan manapun yang setia dengan ajaran Rasulullah saw, yang menginginkan batasan haq dan batil tetap dikenali, dan keadilan ditegakkan. Karena Imam Husain telah menggoreskan tonggak keteladanan – dengan kemuliaan pengorbanannya demi kemurnian dan tegaknya agama Muhammad saw – dan menjadikannya sebagai pesan agung, bahwa duduk bersanding dengan penindas dan kezaliman itu sendiri adalah aib dan kehinaan. Dan umat Islam dituntut untuk senantiasa berada dalam kemuliaan, penyampai kebenaran, dan pengimplementasi keadilan. 




SEJARAH APRIL MOP

Sebenarnya, April Mop adalah sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib yang dilakukan lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka.

Biasanya orang akan menjawab bahwa April Mop—yang hanya berlaku pada tanggal 1 April—adalah hari di mana kita boleh dan sah-sah saja menipu teman, orangtua, saudara, atau lainnya, dan sang target tidak boleh marah atau emosi ketika sadar bahwa dirinya telah menjadi sasaran April Mop. Biasanya sang target, jika sudah sadar kena April Mop, maka dirinya juga akan tertawa atau minimal mengumpat sebal, tentu saja bukan marah sungguhan.

Walaupun belum sepopuler perayaan tahun baru atau Valentine's Day, budaya April Mop dalam dua dekade terakhir memperlihatkan kecenderungan yang makin akrab di masyarakat perkotaan kita. Terutama di kalangan anak muda. Bukan mustahil pula, ke depan juga akan meluas ke masyarakat yang tinggal di pedesaan. Ironisnya, masyarakat dengan mudah meniru kebudayaan Barat ini tanpa mengkritisinya terlebih dahulu, apakah budaya itu baik atau tidak, bermanfaat atau sebaliknya.

Perayaan April Mop berawal dari suatu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan? April Mop, atau The April's Fool Day, berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau bertepatan dengan 892 H.

Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walaupun sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah barat yang berupa pegunungan. Islam telah menerangi Spanyol.

Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik dan rendah hati, banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan saja beragama Islam, namun sungguh-sungguh mempraktikkan kehidupan secara Islami. Tidak saja membaca Al-Qur'an, namun bertingkah-laku berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.

Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun selalu gagal. Maka dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam Spanyol.

Akhirnya mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yakni dengan pertama-tama melemahkan iman mereka melalui jalan serangan pemikiran dan budaya. Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirimkan alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari daripada membaca Al Qur'an. Mereka juga mengirimkan sejumlah ulama palsu untuk meniup-niupkan perpecahan ke dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.

Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan salib. Penyerangan oleh pasukan salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai, tetapi juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua. Satu-persatu daerah di Spanyol jatuh.

Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara salib terus mengejar mereka. Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara salib mengetahui bahwa banyak muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka.

Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun beberapa dari orang Muslim diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah disediakan, mereka pun segera bersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar meninggalkan Spanyol.

Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari rumah-rumah mereka dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan berjalan menuju ke pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai pasukan salib, memilih bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika mereka membakari rumah-rumah tersebut bersama dengan orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.

Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya bisa terpana ketika tentara salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang para tentara salib telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.

Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara salib segera membantai umat Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman.

Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The April's Fool Day). Pada tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Bagi umat kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka.

Bagi umat Islam, April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya se-iman disembelih dan dibantai oleh tentara salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas juga ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Siapapun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, 5 abad silam.

Jadi, perhatikan sekeliling kita, anak kita, atau kita sendiri, mungkin terkena bungkus jahil April Mop tanpa kita sadari.

~ Kisah Tujuh Malaikat Penjaga Pintu-Pintu Langit ~

Allah menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan langit dan bumi . Di setiap langit ada satu malaikat yang menjaga pintu .

Ibnu Mubarak mengatakan bahwa Khalid bin Ma’an berkata sahabat Mu’adz bin Jabal Radhiallahu anhu ,” Ceritakanlah satu hadits yang kau dengar dari Rasulullah SAW ,
yang kau menghafalnya dan setiap hari kau mengingatnya lantaran saking keras , halus ,dan dalamnya makna yang menurut pendapatmu paling penting ? “ Mu’adz menjawab ,” Baiklah , akan kuceritakan . “ Sesaat kemudian , ia pun menangis hingga lama sekali , lalu ia bertutur , “ Hmmm , sungguh kangennya hati ini kepada Rasulullah SAW , ingin rasanya segera bersua dengan beliau .

Ia melanjutkan ,” Suatu saat aku menghadap Rasulullah SAW . Beliau menunggangi seekor unta dan menyuruhku naik di belakangnya , maka berangkatlah kami dengan unta tersebut . Kemudian beliau menengadahkan wajahnya ke langit dan berdo’a ,” Puji syukur ke hadirat Allah , Yang Maha Berkehendak kepada makhluk-Nya menurut kehendak-Nya.

Kemudian beliau SAW berkata ,” Sekarang aku akan mengisahkan satu cerita kepadamu yang apabila engkau hafalkan , akan berguna bagimu , tapi kalau engkau sepelekan , engkau tidak mempunyai hujjah kelak di hadapan Allah SWT .”

“ Hai , Mu’adz ! Allah menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan langit dan bumi . Pada setiap langit ada satu malaikat yang menjaga pintu , dan tiap-tiap pintu itu dijaga oleh malaikat penjaga pintu sesuai kadar pintu dan keagungannya .

Maka , malaikat hafazhah ( malaikat yang memelihara dan mencatat amal seseorang ) naik ke langit dengan membawa amal seseorang yang cahayanya bersinar-sinar bagaikan cahaya matahari . Ia , yang menganggap amal orang tersebut itu banyak , memuji amal-amal orang itu . Tapi sampai di pintu langit pertama , berkata malaikat penjaga pintu langit itu kepada malaikat hafazhah ,” Tamparkanlah amal ini ke wajah pemiliknya , aku ini penjaga tukang pengumpat , aku diperintahkan untuk tidak menerima masuk tukang mengumpat orang . Jangan sampai amal ini melewatiku untuk mencapai langit berikutnya .
Keesokan harinya , ada lagi malaikat hafazhah yang naik ke langit dengan membawa amal sholeh seorang lainnya yang cahayanya berkilauan . Ia juga memujinya lantaran begitu banyaknya amal tersebut . Namun malaikat di langit kedua mengatakan ,” Berhentilah , dan Tamparkanlah amal ini ke wajah pemiliknya , sebab dengan amalnya itu , dia mengharap keduniaan . Allah memerintahkanku untuk menahan amal seperti ini , jangan sampai lewat hingga langit berikutnya .Maka seluruh malaikat pun melaknat orang tersebut sampai sore hari .

Kemudian ada lagi malaikat hafazhah yang naik ke langit dengan membawa amal hamba Allah yang sangat memuaskan , dipenuhi amal sedekah , puasa , dan bermacam-macam kebaikan yang oleh malaikat hafazhah dianggap demekian banyak dan terpuji .Namun saat sampai di langit ketiga , berkata malaikat penjaga orang sombong . Allah memerintahku untuk tidak menerima orang sombong masuk . Jangan sampai amal ini melewati untuk mencapai langit berikutnya . Salahnya sendiri ia menyombongkan dirinya di tengah-tengah orang lain .

Kemudian ada lagi malaikat hafazhah yang naik ke langit keempat , membawa amal seorang yang bersinar bagaikan bintang yang paling besar , suaranya bergemuruh , penuh dengan tasbih , puasa , shalat ,naik haji dan umrah . Tapi ketika sampai ke langit keempat , malaikat penjaga pintu langit keempat mengatakan kepada malaikat hafazhah ," Berhentilah , jangan lanjutkan , Tamparkanlah amal itu ke wajah pemiliknya , aku ini penjaga orang-orang yang suka ujub ( membangga-banggakan diri ). Aku diperintahkan untuk tidak menerima masuk amal tukang ujub . Jangan sampai amal itu melewatiku untuk mencapai langit yang berikutnya, sebab ia , kalau beramal selalu ujub .

Kemudian naik lagi malaikat hafazhah ke langit kelima , membawa amal hamba yang diarak bagaikan pengantin wanita diiring kepada suaminya , amal yang begitu bagus , seperti amal jihad , ibadah haji , ibadah umrah . Cahaya amal itu bagaikan matahari . Namun , begitu sampai di langit kelima , " Aku ini penjaga sifat hasud ( dengki , iri hati) . Pemilik amal ini , yang amalnya sedemikian bagus , suka hasud kepada orang lain atas kenikmatan yang Allah berikan kepadanya . Sungguh ia benci kepada apa yang diridhai Allah SWT . Saya diperintahkan agar tidak membiarkan amal seperti orang ini untuk melewati pintuku menuju pintu selanjutnya .

Kemudian ada lagi malaikat hafazhah naik dengan membawa amal lain berupa wudhu yang sempurna , shalat yang banyak , puasa , haji dan umrah . Tapi saat ia sampai di langit keenam malaikat penjaga pintu ini mengatakan , " Aku ini malaikat penjaga rahmat . Amal yang seolah-olah bagus ini . Tamparkanlah ke wajah pemiliknya . Salah sendiri ia tidak pernah mengasihi orang lain . Apabila ada orang lain yang mendapat musibah , ia merasa senang , tidak menghiraukan , apalagi membantu . Aku diperintahkan agar amal seperti ini tidak melewatiku hingga dapat sampai langit berikutnya .

Kemudian ada lagi malaikat hafazhah naik ke langit ketujuh dengan membawa amal hamba berupa bermacam-macam sedekah , puasa , shalat , jihad dan kewara'an . Suaranya pun bergemuruh bagaikan geledek . Cahaya bagaikan kilat . Namun tatkala sampai dilangit ketujuh , malaikat penjaga langit ketujuh mengatakan ," Aku ini penjaga sum'at ( ingin terkenal ) . Sesungguhnya orang ini ingin dikenl dalam kumpulan – kumpulan , selain ingin terlihat lebih unggul disaat berkumpul , dan ingin mendapat pengaruh dari para pemimpin . Allah memerintahku agar amalnya itu tidak sampai melewatiku . Setiap amal yang tidak bersih karena Allah , itulah yang disebut riya' . Allah tak akan menerima amal orang-orang yang riya' .

Kemudian ada lagi malaikat hafazhah naik membawa amal seorang hamba , shalat , zakat , puasa , haji , umrah , akhlak yang baik , tidak banyak bicara , pendiam , banyak dzikir kepada Allah . Amalnya itu diiringi malaikat hingga langit ketujuh , bahkan sampai menerobos memasuki hijab-hijab dan sampailah ke hadirat Allah . Para malaikat berdiri di hadrat Allah . Semua menyaksikan bahwa amal ini adalah amal yang sholeh dan ikhlas karena Allah SWT . Namun Allah berfirman ," Kalian adalah hafazhah , pencatat amal-amal hamba-Ku . Sedangkan Aku-lah yang mengintip hatinya . Amal ini tidak karena-Ku . Yang dimaksud oleh pemiliknya amal ini bukanlah Aku . Amal ini tidak diikhlaskan demi Aku . Aku lebih mengetahui dari kalian apa yang dimaksud olehnya dengan amalan itu . Aku laknat dia , karena menipu orang lain , dan juga menipu kalian ( para malaikat hafazhah ) . Tapi Aku tak akan tertipu olehnya .

Aku ini Yang Paling Tahu akan hal Tahu akan hal-hal yang ghaib . Akulah yang melihat isi hatinya , dan tidak akan samara kepada-Ku setiap apapun yang samara . Tidak akan tersembunyi bagi-Ku setiap apapun . Pengetahuan-Ku atas apa yang telah terjadi sama dengan pengetahuan-Ku akan apa yang akan terjadi . Pengetahuan-Ku atas apa yang telah lewat sama dengan pengetahuan-Ku atas apa yang akan datang . Pengetahuan-Ku kepada orang-orang terdahuluku sebagaimana pengetahuan-Ku kepada orang-orang kemudian . Aku lebih tahu atas apa pun yang lebih samara daripada rahasia . Bagaimana bisa amal hamba-Ku menipu-Ku . Dia bisa menipu makhluk-makhluk , yang tidak tahu , sedangkan Aku ini Yang Mengetahui hal-hal yang ghaib . Laknat-Ku tetap kepadanya . Tujuh malaikat hafazhah yang ada pada saat itu dan 3.000 malaikat lain yang mengiringinya menimpali ," Wahai Tuhan kami , dengan demekian tetaplah laknat-Mu dan laknat kami kepaada-Nya . Maka , semua yang ada di langit pun mengatakan ," Tetaplah laknat Allah dan laknat mereka yang melaknat kepadanya .

Mu'adz pun kemudian menangis terisak-isak dan berkata ," Ya Rasulullah , bagaimana bisa aku selamat dari apa yang baru engkau ceritakan itu ?" . Rasulullah SAW menjawab ," Wahai Mu'adz , ikutilah nabimu dalam hal keyakinan " . Mu'adz berkata ," Wahai Tuan , engkau adalah Rasulullah . Sedangkan aku ini hanya Mu'adz bin Jabal , bagaimana aku dapat selamat dan terlepas dari bahaya tersebut ?" . Rasulullah bersabda ," Seandainya dalam amalmu ada kelengahan , tahanlah mulutmu , jangan sampai menjelek-jelekkan orang lain , dan saudara-saudaaramu sesame ulama . Apabila engkau hendak menjelek-jelekkaan orang lain , ingatlah pada dirimu sendiri . Sebagaimana engkau tahu , dirimu pun penuh dengan aib . Jangan membersihkan dirimu dengan menjelek-jelekkan orang lain . Jangan mengangkat diri sendiri dengan menekan orang lain . Jangan riya' dengan amalmu agar diketahui orang lain . Jangan termasuk golongan orang yang mementingkan dunia dengan melupakan akhirat . Kamu jangan berbisik-bisik dengan seseorang padahal disebelahmu ada orang lain yang tidak diajak berbisik .Jangan takabur kepada orang lain , nanti akan luput bagimu kebaikan dunia dan akhirat . Jangan berkata kasar dalam suatu majelis dengan maksud supaya orang-orang takut akan keburukan akhlakmu itu . Jangan mengukit-ukit apabila berbuat kebaikan . Jangan merobek-robek ( pribadi ) orang lain dengan mulutmu , kelak kamu akan dirobek-robek oleh anjing-anjing neraka jahannam , sebagaimana firman Allah , " Wannaasyithaati nasythaa " ( Di neraka itu ada anjing-anjing perobek badan-badan manusia yang mengoyak-ngoyak daging dari tulangnya ) .

Aku ( Mu'adz ) berkata ," Ya Rasulullah , siapa yang akan kuat menanggung penderitaan semacam ini " . Jawab Rasulullah SAW ," Wahai Mu'adz , yang kuceritakan tadi akan mudah bagi mereka yang dimudahkan Allat SWT . Cukup untuk mendapatkan semua itu , engkau menyayangi orang lain sebagaimana engkau menyayangi dirimu sendiri ,dan membenci sesuatu terjadi kepada orang lain , apa-apa yang engkau benci bila sesuatu itu terjadi kepadamu.
Apabila bisa seperti itu , engkau akan selamat , terhindar dari penderitaan itu terjadi kepadamu .

Khalid Ma'dan ( yang meriwayatkan hadist itu dari Mu'adz ) mengatakan ," Mu'adz sering membaca hadist ini sebagaimana seringnya ia membaca A-Qur'an , mempelajari hadits ini sebagaimana ia mempelajari Al-Qur'an dalam majelisnya.

Moga kita semua dapat mengambil mutiara ilmu dari cerita ini , berusaha dan berdoa supaya amal kita jangan tertolak dengan menghindari dari berbagai sebab amal itu tertolak …. Aamin Allahumma aamiin .

Barakallahufiikum.
Salam ukhuwahfillah.

WANITA (DIALOG ALLAH DENGAN MALAIKAT)

Ketika ALLAH menciptakan wanita, DIA lembur pada hari ke-enam. Malaikat datang dan bertanya,

Malaikat : “Mengapa begitu lama, Tuhan?”

Tuhan : “Sudahkan engkau lihat semua detail yang saya buat untuk menciptakan mereka?Dua tangan ini harus bisa dibereskan, tetapi bahannya bukan dari plastik. Setidaknya terdiri dari 200 bagian yang bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan. Mampu menjaga banyak anak saat yang bersamaan. Punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan…., dan semua dilakukannya cukup dengan dua tangan ini.”

Malaikat pun takjub.

Malaikat : “Hanya dengan dua tangan?…. impossible!! Dan itu model standard?! Sudahla Tuhan, cukup dulu untuk hari ini, besok kita lanjutkan lagi untuk menyempurnakannya.”

Tuhan : “Oh… Tidak, aku akan menyelesaikan ciptaan ini, karena ini adalah ciptaan favorit saya. O ya…. Dia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri, dan bisa bekerja 18 jam sehari.”

Malaikat mendekat dan mengamati bentuk wanita ciptaan TUHAN itu.

Malaikat : “Tapi ENGKAU membuatnya begitu lembut TUHAN ?”

Tuhan : “Yah.. SAYA membuatnya lembut. Tapi ENGKAU belum bisa bayangkan kekuatan yang SAYA berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa.”

Malaikat : “Dia bisa berpikir?”

Tuhan : “Tidak hanya berpikir, dia mampu bernegosiasi.”

Malaikat itu menyentuh dagunya….

Malaikat : “TUHAN, ENGKAU buat ciptaan ini kelihatan lelah & rapuh! Seolah terlalu banyak beban baginya.”

Tuhan : “Itu bukan lelah atau rapuh….itu air mata.”

Malaikat : “Untuk apa?”


TUHAN melanjutkan….

Tuhan : “Air mata adalah salah satu cara dia mengekspressikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan.”

Malaikat : “Luar biasa, ENGKAU jenius TUHAN. ENGKAU memikirkan segala sesuatunya, wanita ciptaanMU ini akan sungguh menakjubkan!”

Tuhan : “Ya pastii…! Wanita ini akan mempunyai kekuatan mempesona laki-laki. Dia dapat mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki. Dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri. Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit. Mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang dicintainya. Mampu berdiri melawan ketidakadilan. Dia tidak menolak kalau melihat yang lebih baik. Dia menerjunkan dirinya untuk keluarganya. Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat. CINTANYA TANPA SYARAT. Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang. Dia girang dan bersorak saat melihat kawannya tertawa. Dia begitu bahagia mendengar kelahiran. Hatinya begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian. Tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.

Hanya ada satu hal yang kurang dari wanita, DIA LUPA BETAPA BERHARGANYA DIRINYA…TERUTAMA KEHORMATANNYA YANG KADANG TAK MAMPU DIJAGANYA.

Makhluk Yang Pertama Dibakar Oleh Api Neraka

Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan dia menghasankannya, Ibnu Hibban dalam shahihnya, keduanya dengan lafaz yang sama dari al-Walid bin al-Walid Abu Ustman al-Madini bahwa Uqbah bin Muslim menyampaikan kepadanya bahwa Syufai al-Ashbahi menyampaikan kepadanya,

“Bahwasanya dia datang ke Madinah, dia mendapatkan seorang laki-laki yang dikerumuni oleh banyak orang, dia bertanya, “Siapa dia?” “Abu Hurairah” jawab orang-orang. Dia berkata, “Lalu aku mendekat kepadanya sehingga aku duduk di hadapannya, sementara dia terus menyampaikan hadits kepada orang-orang. Ketika dia telah selesai dan menyendiri, aku berkata kepadanya, “Aku memohon kepadamu dengan kebenaran dan dengan kebenaran, anda belum menyampaikan kepadaku sebuah hadits yang anda dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang kamu pahami dan kamu ketahui.”

Abu Hurairah berkata,

“Baiklah sungguh aku akan menyampaikan kepadamu sebuah hadits yang telah disampaikan Rasulullah kepadaku, yang aku pahami dan aku ketahui”. Kemudian Abu Hurairah menarik nafas panjang lagi berat sampai hampir pingsan (karena sedih atau takut). Kami diam, kamudian dia tersadar. Dia berkata “Sungguh aku akan menyampaikan kepadamu sebuah hadits yang disampaikan oleh Rasulullah kepadaku saat aku dan beliau di rumah ini, tidak ada orang lain selain aku dan beliau.” Kemudian Abu Hurairah menarik nafas panjang lagi berat. Kemudian dia tersadar dan mengusap wajahnya. Dia berkata, “Baiklah sungguh aku akan menyampaikan kepadamu sebuah hadits yang disampaikan oleh Rasulullah kepadaku pada saat aku dan beliau di rumah ini, tidak ada orang lain selain aku dan beliau.” Kemudian Abu Hurairah menarik nafas lebih berat dan panjang lalu dia terjatuh di atas wajahnya, aku menahannya cukup lama. Kemudian dia tersadar, dia berkata, “Rasulullah menyampaikan kepadaku,

“Bahwa sesungguhnya pada hari kiamat Allah turun kepada para hamba untuk memberi keputusan diantara mereka, masing-masing umat berlutut. Orang-orang yang pertama kali dipanggil adalah orang yang mengumpulkan al-Qur’an, orang yang terbunuh di jalan Allah, dan orang yang berharta melimpah. Allah berfirman kepada qari (yang pandai baca al-Qur’an), “Bukankah Aku telah mengajarkan kepadamu apa yang Aku telah turunkan kepada RasulKu?” dia menjawab, benar wahai Rabbku. Allah bertanya, “Apa yang kamu lakukan terhadap apa yang diajarkan kepadamu?” dia menjawab, “aku menegakkannya di tengah malam dan siang. Allah berfirman, “kamu dusta”. Malaikat juga berkata kepadanya, “kamu dusta”. Allah berfirman, “kamu ingin agar digelari al-Qari’ dan itu telah dikatakan”.

Pemilik harta melimpah didatangkan, Allah berfirman kepadanya, “Bukankah Aku telah melapangkan hidupmu sampai kamu tidak memerlukan seorangpun?” dia menjawab, “benar ya Rabbi”. Allah bertanya, “lalu apa yang kamu lakukan terhadap pemberianKu?” dia menjawab, aku menjalin hubungan silaturahim dan bersedekah”. Allah berfirman kepadanya, “kamu dusta”. Malaikat juga berkata kepadanya “kamu dusta”, Allah berfirman, “Akan tetapi kamu ingin agar dikatakan, “fulan dermawan” dan itu telah dikatakan”.

Orang yang terbunuh di jalan Allah dihadirkan. Allah bertanya kepadanya, “Dalam rangka apa kamu terbunuh?” dia menjawab, “Ya Rabbi, Engkau memerintahkan berjihad dijalanMu, lalu aku berperang sehingga aku terbunuh”. Allah berfirman “kamu dusta”. Malaikat pun berkata, “kamu dusta”. Allah berfirman, “Akan tetapi kamu ingin agar dikatakan “fulan pemberani”, dan itu telah dikatakan”.

Kemudian Rasulullah memukul lututku lalu bersabda, “Wahai Abu Hurairah, tiga orang itu adalah makhluk Allah pertama yang dibakar oleh api neraka pada hari kiamat.”

Al-Walid Abu Utsman al-Madini berkata, “Uqbah memberitakan kepadaku bahwa syufailah yang datang kepada Muawiyah dan memberitakan ini kepadanya. Abu Utsman berkata, “Dan al-Ala’ bin Abu Hakim menyampaikan kepadaku bahwa dia adalah algojo Muawiyah, dia berkata, “Lalu seorang laki-laki datang kepadanya dan menyampaikan ini kepadanya dari Abu Hurairah”. Muawiyah berkata, “Mereka telah diperlakukan demikian, lalu bagaimana dengan manusia-manusia yang lain?” Kemudian Muawiyah menangis dengan keras sampai kami mengira dia celaka. Kami berkata, “Orang ini telah datang kepada kami membawa keburukan”. Kemudian Muawiyah tersadar dan mengusap wajahnya. Dia berkata, “Allah dan RasulNya benar, “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. Hud 15-16)

HR. at-Tirmidzi.




Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Sesungguhnya manusia pertama yang diputuskan perkaranya pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang mati syahid, dia dihadapkan, ditunjukkan kenikmatan-kenikmatannya maka dia pun mengenalnya. Allah bertanya, “Apa yang telah kamu lakukan padanya?” Orang itu menjawab “Aku berperang karenaMu sehingga aku mati syahid.” Allah berfirman, “Kamu dusta, akan tetapi kamu berperang agar dikatakan ‘fulan pemberani’ dan itu telah dikatakan,”
Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sehingga dia dicampakkan ke dalam neraka.

Dan seorang laki-laki yang belajar dan mengajarkan ilmu serta membaca al-Qur’an, dia dihadapkan, ditunjukkan kenikmatan-kenikmatannya maka dia pun mengenalnya. Allah bertanya, “Apa yang telah kamu lakukan padanya?” Orang itu menjawab, “Aku belajar dan mengajarkan ilmu serta membaca al-Qur’an karenaMu’. Allah berfirman, “kamu dusta, akan tetapi kamu belajar agar kamu dipanggil ‘alim’ dan kamu membaca al-Qur’an agar dipanggil ‘qari’ dan itu telah dikatakan”, kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sehingga dia dicampakkan ke dalam neraka.

Dan seorang laki-laki yang dilapangkan hidupnya oleh Allah, Dia memberinya bermacam-macam harta, dia dihadapkan, ditunjukkan kenikmatan-kenikmatannya, maka dia pun mengenalnya. Allah bertanya, “Apa yang telah kamu lakukan padanya?” Orang itu menjawab, “Tidak ada jalan di mana Engkau ingin di infakkan kepadanya kecuali aku berinfak padanya demi Engkau”. Allah berkata, “Kamu dusta, akan tetapi kamu lakukan itu agar dikatakan “dia itu dermawan”, dan itu telah dikatakan”, lalu diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sehingga dia dicampakkan ke dalam neraka.
-HR. Muslim dan an-Nasa’i-


Bahaya riya
=======

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Sampaikan berita gembira kepada umat ini bahwa mereka akan meraih kemuliaan, agama dan ketinggian (kejayaan) serta kekuasaan di muka bumi. Barangsiapa di antara mereka yang melakukan amal akhirat demi dunia maka di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa-apa”.
-HR. Ahmad dan Ibnu Hibban dalam shahihnya-


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
“Barangsiapa yang memperdengarkan (amalnya) niscaya Allah akan memperdengarkannya, dan barangsiapa yang memamerkan (amalnya) niscaya Allah akan memamerkannya.”
-HR. Bukhari dan Muslim-

(Penjelasan): Barangsiapa menampakkan amalnya kepada manusia karena riya’ maka Allah memperlihatkan niatnya yang rusak pada amalnya itu pada hari kiamat dan mempermalukannya di hadapan seluruh makhluk-Nya. (shahih At-Targhib wa At-Tarhib, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Tidak ada seorang hamba yang berdiri (beramal) di duni di atas pijakan riya’ dan sum’ah kecuali Allah akan mempermalukannya dengan memperlihatkan niat busuknya pada hari kiamat di hadapan makhluk-makhluk-Nya.
-HR. ath-Thabrani dengan sanad hasan-

Dari Rubaih bin Abdurrahman bin Abu Said al-Khudri dari bapaknya dari kakeknya dia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi kami sedangkan kami pada saat itu sedang membicarakan al-Masih ad-Dajjal, maka beliau bersabda, “Bersediakah kalian aku beritahu sesuatu yang menurutku lebih aku khawatirkan terhadap kalian dari al-Masih ad-Dajjal?” Kami menjawab, “Tentu ya Rasulullah.” Rasulullah bersabda, “Syirik yang samar, yaitu seseorang mendirikan shalat maka dia memperindah shalatnya karena merasa ada orang yang melihat shalatnya.”
-Hadits Hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan al-Baihaqi-

Dari Mahmud bin Labid radhiyallahu ‘anhu dia berkata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar lalu bersabda,
“Wahai sekalian manusia, jauhilah syirik yang tersembunyi.” Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, apa itu syirik tersembunyi?” Nabi bersabda, “Seorang laki-laki mendirikan shalat lalu dia bersungguh-sungguh memperindah shalatnya karena dia mengetahui ada orang yang melihatnya, itulah syirik yang tersembunyi.”
-Hadits Hasan. Di riwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya-

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya perkara yang paling aku takutkan pada kalian adalah syirik kecil. Kata mereka, “Apa itu syirik kecil ya Rasulullah?” Nabi menjawab, “Riya”. Apabila Allah membalas manusia sesuai dengan amal perbuatan mereka, Dia berfirman, “Pergilah kalian kepada orang-orang yang kalian pamerkan (amal-amal kalian) kepada mereka maka lihatlah, adakah kalian mendapatkan balasan di sisi mereka?”
-Hadits Shahih. HR. Ahmad dan al-Baihaqi-

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika Allah mengumpulkan orang-orang pertama dan terakhir pada hari kiamat, hari yang tidak ada keraguan padanya, seorang penyeru berseru, “Barangsiapa telah menyekutukan Allah dengan seseorang dalam amalnya maka hendaknya meminta pahala kepadanya karena Allah adalah Yang paling tidak membutuhkan persekutuan.”
-Hadits Hasan. HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan al-Baihaqi-

Dari Abu Ali, seorang laki-laki dari Bani Kahil dia berkata, Abu Musa al-Asy’ari berkhutbah pada kami, dia berkata, “Wahai sekalian manusia, takutlah kalian terhadap syirik ini, karena ia lebih samar dari langkah semut hitam.” Lalu Abdullah bin Hazan dan Qais bin al-Mudharib berdiri kepadanya dan berkata, “Demi Allah kamu harus keluar dari apa yang kamu katakan atau kami akan mendatangi Umar diizinkan untuk kami atau tidak diizinkan.” Abu Musa menjawab, “Aku keluar dari apa yang aku katakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah kepada kami pada suatu hari. Beliau bersabda, “Wahai sekalian manusia, takutlah kalian terhadap syirik ini karena ia lebih samar dari langkah semut.” Maka orang-orang berkata kepada Rasulullah, “Bagaimana kami menjauhinya, sementara ia lebih samar daripada langkah semut ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Ucapkanlah,

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ.

Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu, agar tidak menyekutukan kepadaMu, sedang aku mengetahuinya dan minta ampun terhadap apa yang tidak aku ketahui.”
-HR. Ahmad dan ath-Thabrani-


Semoga nasehat ini bermanfaat untuk kita semua agar senantiasa berhati-hati untuk menjaga keikhlasan kepada Allah dalam beramal shalih.

Hadanallahu wa iyyakum.

Katakan Tidak Jika Riba !!

Di dalam kitab suci Al Qur’an, Allah Subhanahu wata'ala tidak pernah memaklumkan perang kepada seseorang kecuali kepada pemakan riba, Allah Subhanahu wata’ala berfirman  (yang artinya) :

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan RasulNya akan memerangimu” (Al Baqarah: 278-279).

Cukuplah ayat diatas sebagai petunjuk betapa keji dosa riba di sisi Allah Subhanahu wata'ala. Orang yang mememperhatikan pengaruh riba dalam kehidupan individu hingga tingkat negara, niscaya akan mendapatkan kesimpulan, melakukan kegiatan riba akan mengakibatkan kerugian, kebangkrutan, kelesuan, dan kelemahan. Baik karena lilitan utang yang tak terbayar atau berupa kepincangan ekonomi, tingginya angka pengangguran, ambruknya perseroan dan usaha bisnis.

Di samping itu kegiatan riba menjadikan hasil keringat dan jerih payah kerja tiap hari hanya dikonsentrasikan untuk membayar bunga riba yang tak pernah ada akhirnya. Ini berarti menciptakan kesenjangan sosial, membangun gunung rupiah untuk satu kelompok masyarakat yang jumlahnya minoritas di satu sisi dan di sisi lain menciptakan kemiskinan di tengah masyarakat yang jumlahnya mayoritas yang sudah merana dan papa. Barang kali inilah salah satu potret kalazhiman dari kegiatan riba, sehingga Allah Tabaroka wata’ala memaklumkan perang atasnya.
Semua pihak yang berperan dalam kegiatan riba, perantara, atau pembantu kelancaran kegitan riba adalah orang-orang yang dilaknat melalui lisan Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam :

Dari Jabir Radhiallahu'anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melaknat pemakan riba, pemberi riba, penulis, dan kedua orang yang menjadi saksi atasnya. ia berkata : “mereka itu sama (saja)” (HR Muslim : 3/219).

Berdasarkan hadits di atas, maka setiap umat Islam tidak diperkenankan bekerja sebagai sekretaris, petugas pembukuan, penerima uang nasabah, nasabah, pengantar uang nasabah, satpam dan pekerjaan lainnya yang mendukung kegiatan riba.

Sungguh Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam telah menerangkan betapa buruk kegiatan riba tersebut.
Abdullah Bin Mas’ud Radhiallahu’anhu meriwayatkan bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

“Riba itu (memiliki) tujuh puluh tiga pintu, yang paling ringan dari padanya adalah seperti (dosa) seorang laki-laki yang menyetubuhi ibunya (sendiri). Dan sejahat-jahat riba adalah kehormatan seorang muslim” (HR Al Hakim dalam Al Mustadrak, 2/27; shahihul jam’ :2533).

Juga dalam sabda beliau Shallallahu'alaihi wasallam :
“Sedirham (uang) riba yang dimakan oleh seorang laki-laki sedang dia mengetahui (uang itu hasil riba) lebih keras (siksaanya) daripada tiga puluh enam kali berzina” (HR Imam Ahmad: 5/225, lihat shahihul jami’ : 3375).

Pengharaman riba berlaku umum, tidak dikhususkan sebagaimana yang diduga oleh sebagian orang, hanya antara si kaya dengan si miskin. Pengharaman itu berlaku untuk semua orang dan dalam semua keadaan.
Betapa banyak kita saksikan bangkrutnya pedagang-pedagang besar dan orang-orang kaya karena melibatkan diri dalam kegiatan ribawi. Atau paling tidak, berkah uang riba tersebut meski jumlahnya banyak dihilangkan oleh Allah Tabaroka wata’ala.

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“(Uang) riba itu meski (pada awalnya) banyak, tetapi pada akhirnya ia akan (menjadi) sedikit: (HR Al Hakim, 2/37, shahihul jami’ : 3542).

Riba juga tidak dikhususkan pada jumlah peredaran uang, sehingga dikatakan kalau dalam jumlah banyak, riba itu haram dan kalau sedikit tidak. Sedikit atau banyak riba hukumnya haram. Orang yang memakan atau mengambil uang riba, kelak dia akan dibangkitkan dari dalam kuburnya pada hari kiamat seperti bangkitnya orang yang kemasukan syaitan lantaran tekanan penyakit gila.

Allah berfirman yang (artinya)

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Rabbnya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Al Baqarah:275)

Meskipun riba adalah suatu dosa yang sangat keji, tetapi Allah tetap menerima taubat orang yang hendak meninggalkan perbuatan tersebut. Langkah yang harus ditempuh oleh orang yang benar-benar taubat dari kegiatan riba adalah sebagaimana dituturkan firman Allah Subhanahu wata'ala :

“Dan jika kamu bertaubat (dari kegiatan dan pemanfaatan riba) maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya” (Al Baqarah : 279).

Dengan mengambil langkah tersebut, maka keadilan benar-benar terwujud. Setiap pribadi muslim harus menjauhkan diri dari dosa besar ini, memandangnya sebagai sesuatu yang buruk dan keji.

Orang-orang itu tidak boleh meminta bunga deposito dari bank-bank ribawi. Jika bunga itu di masukkan dalam rekeningnya, maka ia harus menggunakan uang tersebut untuk sesuatu yang dibolehkan (seperti untuk membangun WC umum atau yang semisalnya), sebagai bentuk penghindaran dari uang tersebut, tidak sebagai sedekah. Karena Allah adalah Dzat Yang Maha Baik tidak mnerima sesuatu kecuali yang baik. Ia tidak boleh mamanfaatkan uang riba tersebut dalam bentuk apapun. Tidak untuk makan, minum, pakaian, kendaraan, atau tempat tinggal. Juga tidak boleh untuk diberikan sebagai nafkah kepada istri, anak, bapak, atau ibu. Juga tidak boleh untuk mengeluarkan zakat, atau menjadikannya sarana untuk menolak kezaliman yang menimpanya. Tetapi hendaknya ia membebaskan diri daripadanya karena takut kepada siksaan Allah Subhanahu wata'ala.

Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa (Al Baqarah:276)

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) JIKA KAMU ORANG-ORANG YANG BERIMAN.
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.
(Al Baqarah:278-279)

dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih. (An Nisaa':161)

Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan." (Al Maa'idah:100)

... Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. (An Nisaa':13)