Rabu, 01 Februari 2012

Wanita Pilar Rumah Tangga

Seorang wanita, meski fisiknya yang lemah dan perasaannya halus, tetapi merupakan sebuah kekuatan sebuah kekuatan dahsyat dalam rumah tangga. Maka tak heran jika wanita dianggap pilar rumah tangga. Jika ia lupa atau lalai, maka runtuhlah bangunan rumah tangga itu, karena pilarnya tidak mampu menjaganya.

Untuk itu, janganlah bertindak egois. Percayalah, melayani bukan berarti menjadikan pelayan. Tapi bermakna memuliakan sebagai wanita yang sholihah dan berakhlak mulia.
Meski berhak menangis, hendaknya tidak berlebihan. Sebab jika bersedih, tak hanya diri sendiri yang merasakan, tapi juga akan dirasakan suami dan anak-anak. Ungkapkan masalahnya hanya kepada Allah Subhanahu Wata'alaa.

Selain itu, janganlah terlalu banyak menuntut meski itu sudah haknya kalau memang suami terlihat sudah berjuang demi keluarga. Bantulah meringankan beban suami walau hanya sebagian kecil. Jangan malah menambah beban suami dengan keegoisan sesaat.

Coba bayangkan jika sang suami harus menjawab pertanggungjawabannya kepada Allah Subhanahu Wata'alaa, atas sebuah ketidakberdayaannya dalam mendidik keluarga. Maka segeralah hentikan sikap lalai mulai sekarang.

Jangan terlalu banyak mengeluh, ungkapkan saja kekurangan atau protes kepada suami dengan lembut seperti yang diinginkan darinya. Sebab sebuah rumah tangga hanyalah tentang berkomunikasi dan saling bekerja sama menutupi kelemahan masing-masing. Bukan hanya selalu tuntut-menuntut atau mengutarakan kekurangannya.

Simpan baik-baik permasalahan keluarga, tanpa harus mengumbar ke orang lain. Sebab tidak ada orang yang bisa dipercaya seratus persen. InsyaAllah tidak ada yang lebih mengasihimu kecuali Allah Subhanahu Wata'alaa. Lebih baik menyampaikan keluh kesah hanya kepada Allah Subhanahu Wata'alaa. Karena hanya Allah Subhanahu Wata'alaa yang bisa memberikan jalan keluarnya.

Oleh sebab itu, wanita harus menguatkan batinnya sekuat yang ia mampu. Karena keluarga sangat membutuhkan wanita untuk menguatkan anggota keluarga yang lain. Jika sudah tidak mampu menahan ujian, hendaknya jangan berpaling ke orang lain untuk mendukungnya. Percayalah, saat wanita melayani keluarganya karena Allah, maka Allah pun tak akan menyia-nyiakannya, dan wanita akan lebih terlayani oleh kebaikan-Nya. InsyaAllah...

(muslimah)