Oleh Abdul Al-Hafizh
Berjilbab tapi telanjang, sebuah ungkapan yang mungkin terlalu kasar ato bagaimana gitu. Tapi memang seperti itulah faktanya sekarang ini, begitu banyak akhwat yang berjilbab tapi mereka terkesan mempermainkan kesan jilbab tersebut tanpa memperhatikan dan memperdulikan aturan-aturan seputar jilbab tersebut.
Berjilbab adalah perintah dari Allah agar para wanita bisa menjaga auratnya. Akan tetapi sekarang jilbab cuma menjadi sekedar mode belaka, ngga lebih. Banyak orang yang berjilbab yang hanya ikut-ikutan saja tanpa memperdulikan “bener ngga sih jilbab gue ini?” atau “jilbab gue ini sudah sesuai islam ato cuma penutup kepala doang ya?”. Mereka hanya mengikuti apa yang dilakukan oleh idolanya saja, “cantik bener tuh artis A pake jilbab diiket ke leher, gue ikutin ah” atau “gaul juga ya artis B itu, pake jilbab tapi masih pake kaos ketat ato pake celana jeans ketat, gue ikutin ah”.
Dilihat dari keadaan sekarang, emang bener sih ngga mutlak 100 % kesalahan para jlbabers gaul itu. Peran televisi, artis, dan para idola mereka juga cukup demikian besar membentuk suatu stigma dan paradigma tentang apa itu jilbab, dan bagaimana cara berjilbab yang benar. Sebagian besar orang sekarang ini hanya menganggap jilbab sebagai suatu penutup kepala doang, “gue udah pake tutup kepala, jadi gue udah berjilbab dong, jadi terserah gue mau pake baju kaya gimana” mungkin itu yang ada dipikiran mereka. Tapi maaf, pernyataan itu 1000% salah. Jilbab bukan hanya sekedar penutup kepala, tapi jilbab merupakan suatu kesatuan pakaian yang berfungsi sebagai penutup aurat bagi seoarang wanita atau perempuan.
Sungguh miris sebenarnya keadaan ini, karena tanpa mereka sadari berjilbab dengan hanya ikut-ikutan artis atau idola tanpa memperhatikan aturan yang ada itu bisa termasuk dalam kategori mempermainkan agama. Sedangkan Allah sendiri sangat membenci dengan orang yang menjadikan agama sebagai bercanda atau senda gurau belaka.
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab, “Sesungguhnya Kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah, “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.” (At-Taubah: 65-66)
Karena itu coba deh kita perhatikan dengan sungguh-sungguh perintah berjilbab yang telah diberikan Allah dan RasulNya, agar ngga termasuk dalam golongan yang mempermainkan agama.
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isteri engkau, anak-anak perempuan engkau dan isteri-isteri orang mu’min, supaya mereka menutup kepala dan badan mereka dengan jilbabnya supaya mereka dapat dikenal orang, maka tentulah mereka tidak diganggu (disakiti) oleh laki-laki yang jahat. Allah pengampun lagi pengasih” ( Al-Ahzab : 59 )
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” ( An-Nur : 30 )”
Perintah Allah diatas ditegaskan lagi oleh Nabi Muhammad S.A.W. dalam hadist beliau yang artinya : “Wahai Asma! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah cukup umur, tidak boleh dilihat seluruh anggota tubuhnya, kecuali ini dan ini, sambil rasulullah menunjuk muka dan kedua tapak tangannya”.
Dari ayat quran dan hadist di atas sudah sangat jelas tentang perintah berjilbab dan, cara berjilbab dan keutamaan berjilbab. Jadi berjilbab itu bukan hanya sekedar menutup kepala, akan tetapi jilbab itu adalah suatu tata cara berpakaian yang menutup aurat yang sesuai dengan perintah Allah dan RasulNya.
Mungkin ada sebagian orang yang berpikir “ya lumayanlah daripada tidak berjilbab sama sekali”, tapi mengapa harus berpikiran seperti itu. Lumayan daripada tidak berjilbab ok, tapi kalau bisa lebih baik lagi mengapa tidak. Mengapa kita hanya mengambil batu jika begitu banyak emas yang tersedia, mungkin itu adalah ungkapan yang tepat untuk menjawabnya.
Jadi mumpung sebentar lagi bulan Ramadhan, perbaiki deh jilbabnya. Jangan hanya sekedar berjilbab tanpa mengikuti aturan yang kaffah.
Firman Allah (artinya) : “Wahai orang-orang yang beriman masuklah kalian dalam Islam secara keseluruhan”