Sabtu, 28 Januari 2012

W A N I T A


Nasihatilah wanita dengan cara yang baik! Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, sementara yang paling bengkok itu bagian teratasnya. Jika engkau bersikeras meluruskannya, ia akan patah. Tetapi jika engkau membiarkannya, ia akan bengkok selamanya. Maka nasihatilah Wanita dengan cara yang baik!” (HRBukhari, muslim, ibnu Abi Syaibah, dan Baihaqi)

Kedudukan wanita dimata Allah adalah sama dengan laki-laki dalam hal keimanan.

Wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, bukan berarti Wanita itu bersifat bengkok (jelek), ini hanya masalah fungsi saja, dimana laki-laki dan Wanita memiliki fungsi yang berbeda.

Mengapa dari tulang rusuk yang bengkok? Bukankah masih ada tulang yang lain yang lurus. jika saja dari tulang yang lurus maka akan sempitlah dadanya, karena itu keberadaan Wanita dapat memberi kenyamanan di mana ia berada

Coba kita tengok bentuk tulang rusuk yang bengkok itu, ia berfungsi sebagai kerangka yang menyusun kekuatan tubuh. Jadi perempuan itu juga bagian yang dapat membangun dan menegakkan kehidupan

Dengan tulang rusuk yang bengkok maka banyak organ-organ yang lunak terlindung. Sama halnya dengan Wanita ,ia dapat menjaga kehidupan keluarganya, anak-anaknya yang masih lemah.

Bengkoknya bukanlah bentuk kelemahan Wanita , karenanya Rasulullah mengatakan untuk menasihati Wanita secara baik-baik. Hal ini untuk menjaga agar jiwa Wanita tidak patah, sehingga dapat menjalankan fungsi utamanya sebagai ibu, istri, maupun sebagai insan Wanita itu sendiri

Ketika Aku menciptakan seorang Wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yg istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia, namun harus cukup lembut pula dalam memberikan kenyamanan

Aku memberinya kekuatan dari dalam untuk menjadi Ibu yg melahirkan anaknya dan menerima segala macam bentuk penolakan yg seringkali datang dari anak-anaknya. Wanita yg memiliki kepekaan yg luar biasa dalam mencintai anak-anaknya di setiap keadaan, bahkan disaat anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya sekalipun

Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh

Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalan, dan melengkapi tulang rusuknya untuk melindungi hatinya

Aku memberinya kebijaksanaan bahwa seorang suami yg baik tak kan menyakiti istrinya, tapi kadang Aku juga menguji kekuatan dan ketetapan hatinya untuk tetap berada disisi suaminya tanpa ragu

Karena tugasnya itulah Wanita diberi kekuatan oleh Allah. Allah telah memberikan kekuatan pada Wanita , karena ditangannya akan terlahir penerus keturunan.

Anak yang baik terlahir dari kehebatan seorang ibu yang mengasuh dan membesarkannya. Di balik kesuksesan suami, ada istri yang hebat yang mendampinginya.

Sejatinya Wanita harus di perlakukan dengan baik, agar jiwanya terbangun dengan kasih sayang dan kesabaran. Kasih dan sayang sepanjang waktu dalam mendampingi anak-anak dan keluarganya tanpa perasaan tersakiti.

Sehingga di harapkan Wanita dapat menjalankan fungsinya dengan baik di dalam keluarga maupun masyarakat.
Dan akhirnya Aku memberinya air mata untuk diteteskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan ketika itu dibutuhkan

Kecantikan seorang Wanita bukanlah dari busana yg ia kenakan, sosok yg ia tampilkan ataupun rambut yg ia merah-merahkan. Kecantikan seorang Wanita hanya bisa dilihat dari dalam sorot matanya, karena disitulah pintu
hatinya, tempat dimana cinta itu ada.

Sebaik-baik Perhiasan Adalah Wanita Sholehah

Subhanallah .... Berbahagialah kita menjadi Wanita

Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi taufik kepada kita agar dapat menjadi wanita yang sholihah
 
 
 
from blog bu Robby

Jumat, 27 Januari 2012

Enggan Berjilbab Dengan Alasan Belum Dapat Hidayah


Banyak dari wanita muslimah yang belum mau (atau tidak mau?!) berjilbab berdalih: "Allah belum memberiku hidayah. Do'akan aku agar segera mendapat hidayah." Maka mereka ini telah TERPEROSOK ke dalam kesalahan yang NYATA. Kami ingin bertanya: "Bagaimana engkau TAHU bahwa Allah belum memberimu hidayah?"


Jika jawabannya: "Aku tahu."

Maka jawablah dua pertanyaan ini:

1. Apakah engkau ingin mengatakan bahwa dirimu telah melihat ke dalam kitab yang tersembunyi (al-Lauhul Mahfuzh)? Bahwa dirimu telah ditulis sebagai orang yang belum atau tidak mendapatkan hidayah, dan dirimu telah tertulis sebagai orang yang celaka dan bakal masuk neraka?

2. Apakah engkau ingin mengatakan bahwa dirimu telah diberitahu oleh orang lain atau makhluk lain? Bahwa dirimu tidak termasuk wanita yang mendapatkan hidayah?

Jika kedua pertanyaan tersebut tidak mampu kau jawab, bagaimana engkau bisa mengetahui bahwa Allah belum memberimu hidayah?

Duhai saudariku muslimah...

Pernahkah engkau mencoba untuk MENCATAT, berapa banyak dosa yang kau lakukan dengan "hati yang ringan" dalam setiap harinya hanya dengan SATU perintah Allah yang ENGGAN kau taati?

Siapkanlah alat tulismu dan cobalah kau catat mulai hari ini:

1. Ketika keluar rumah tanpa berjilbab, maka pada hakikatnya dirimu telah berbuat maksiat karena memperlihatkan aurat. Ada berapa orang yang bukan mahram yang lewat di depan rumahmu dan melihat dirimu "memamerkan" aurat? Catat...

2. Ketika berada di jalan menuju ke pasar atau kemana pun tujuanmu, ada berapa banyakkah orang yang bukan mahram yang melihat dirimu "memamerkan" aurat? Catat...

3. Ketika berada di tempat tujuan, tempat kerja atau apapun tempat yang kau tuju, ada berapa banyakkah orang yang bukan mahram melihatmu "memamerkan" aurat? Catat....

4. Demikian pula ketika menuju pulang ke rumahmu, ada berapa banyakkah orang yang melihat dirimu "memamerkan" aurat? Catat...

Maka cobalah kau jumlah, terhadap berapa banyak orangkah dirimu "mempertontonkan" aurat dalam sehari ini?

Lalu cobalah engkau membaca firman Allah Ta'ala berikut ini:

وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

"Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula." (Az Zalzalah: 8)

Siapakah di antara teman-temanmu atau keluargamu yang dapat membelamu ketika dirimu sudah terbujur kaku di dalam kuburmu?

Engkau menambah dosa dengan dosa, lalu dirimu mengharap tingkatan-tingkatan surga dan kemenangan seorang ahli ibadah. Apakah kau lupakan Rabb-mu saat Dia mengeluarkan Adam dari Surga menuju dunia hanya karena disebabkan satu dosa..??

Ketahuilah wahai saudariku....

Hidayah (petunjuk) ada dua macam, yaitu hidayatut taufiq dan hidayatul irsyad.

1. Hidayatut Taufiq

Semata-mata datangnya dari Allah. Sebagaimana yang dimaksud dalam firman-Nya:

إِنَّكَ لا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang YANG MAU menerima petunjuk." (Al-Qashash: 56)

2. Hidayatul Irsyad

Ini dimiliki oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan setiap orang yang berdakwah ilallah, yang mengajak orang lain menuju kebaikan. Sebagaimana dalam firman-Nya:

…وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

"…Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus." (Asy Syura: 52).

Jenis hidayah yang ke dua ini (hidayatul irsyad), dimiliki oleh setiap orang yang berdakwah ilallah, karena orang yang berdakwah ilallah hanya memberikan sebuah KUNCI menuju jalan yang benar dan lurus kepada orang lain.

Adapun akhir perkaranya, semua kembali kepada Allah. Sehingga, pada akhirnya Allah-lah saja yang menentukan seseorang mendapatkan hidayah dari-Nya (hidayatut taufiq), ataukah tidak.

[Lihat kitab al Qaulul Mufid ‘ala Kitab at Tauhid (1/348-349)]

Maka yang menjadi masalah adalah, apakah seseorang yang sudah melihat datangnya hidayah mau menerima hidayah (petunjuk) tersebut ataukah dia LEBIH SENANG BERPALING menjauhi hidayah tersebut, lalu mengatakan, "Belum mendapat hidayah." (?!)

Orang-orang yang telah "melihat" datangnya hidayah tetapi TIDAK MAU mengikutinya, maka pada hakikatnya adalah orang-orang yang LEBIH MENYUKAI kesesatan daripada hidayah (petunjuk).

Hal ini telah digambarkan oleh Allah Ta'ala sebagaimana dalam firman-Nya:

وَأَمَّا ثَمُودُ فَهَدَيْنَاهُمْ فَاسْتَحَبُّوا الْعَمَى عَلَى الْهُدَى

"Dan adapun kaum Tsamud maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) dari petunjuk itu.." (Al Fushshilat: 17)

Allah Ta'ala berfirman:

وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

"Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya." (Al-Baqarah: 196)

Allah Ta’ala berfirman:

فَإِنْ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَكَ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَاءَهُمْ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنَ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِنَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

“Maka apabila mereka tidak memenuhi seruanmu (wahai Muhammad), ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka itu hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka. Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya tanpa petunjuk dari Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada kaum yang zhalim.” (Al-Qashash: 50).

Allah Ta'ala berfirman:

وَاللَّهُ يُرِيدُ أَنْ يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَنْ تَمِيلُوا مَيْلا عَظِيمًا

"Dan Allah hendak menerima tobatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran)." (An Nisaa': 27)

Semoga bermanfaat.....

Jilbab Ohh…. Jilbab!

Bisimillahirahmanrrahiim…

Duhai…. Senangnya hati ini menyaksikan tekad bulat seorang teman untuk berjilbab. Senang sekali, karena hari demi hari ada saja wanita muslimah yang sadar akan jati dirinya. Masyaallah… kalau bukan karena kasih sayang dan rahmat Allah yang luas, tidak mungkin manusia bisa lepas dari jeratan syaitan yang terkutuk. Alhamdulilah…

Sahabat tergerak bibir ini memuji dan menyanjung Allah saat melihat status seorang teman di FB-nya, “Tekad gue makin bulat buat make kerudung kalo SMA :’)”

Yah… meskipun dia hanya bertekad melaksanakan kewajibannya sebagai muslimah saat nanti SMA, tapi itu adalah sebuah perubahan yang baik. Artinya dia sudah bisa memutus satu jeratan syaitan untuk membawa manusia ke jurang kenistaan. Semangat ya ukhti… semoga mengenakan jilbanya dipercepat! Hehehe…

Sahabat, meskipun hati ini bahagia ternyata di sudut hati terselip rasa khawatir. Banyak sahabat – sahabat muslimah  yang belum benar – benar memahami arti hijab (jilbab) yang sesungguhnya. Realitasnya, mereka mengenakan jilbab kalau lagi ngetrend aja. Jilbab sebagai penambah kecantikan. Padahal jilbab itu gunanya untuk menjaga kehormatan dan menutup aurat (kecantikan) kita dari mata – mata yang tidak bertanggung jawab.

Afwan jiddan sahabat, tapi Ridfa memang harus mengemukakan kebenaran meskipun ini sakit. Jadi, apa definisi jilbab yang sesungguhnya…?
Mari belajar kepada wanita penghulu surga
Fathimah berkata, “Wahai Asma!” Sesungguhnya aku memandang buruk apa yang dilakukan oleh kaum wanita yang mengenakan baju yang dapat menggambarkan  tubuhnya.”
Asma’ berkata : ‘”Wahai putri Rasulullah maukah kuperlihatkan kepadamu sesuatu yang pernah aku lihat di negeri Habasyah?”
Lalu Asma’ membawakan beberapa pelepah daun kurma yang masih basah, kemudian ia bentuk menjadi pakaian lantas dipakai.
Fatimah pun berkomentar: “Betapa baiknya dan betapa eloknya baju ini, sehingga wanita dapat dikenali (dibedakan) dari laki-laki dengan pakaian itu. Jika aku nanti sudah mati, maka mandikanlah aku wahai Asma’ bersama Ali (dengan pakaian penutup seperti itu ) dan jangan ada seorangpun yang menengokku!” Tatkala Fatimah meninggal dunia, maka Ali bersama Asma’ yang memandikannya sebagaimana yang dipesankan. ”
Atau… tengok keteguhan wanita mulia ini
Dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata, Ibnu Abbas berkata padaku,
“Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?”
Aku menjawab, “Ya”
Ia berkata, “Wanita hitam itulah yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Aku menderita penyakit ayan (epilepsi) dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya.’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.’
Wanita itu menjawab, ‘Aku pilih bersabar.’ Lalu ia melanjutkan perkataannya, ‘Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.’
Maka Nabi pun mendoakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan, dengarkanlah nasehat dari Ummul Mukminin,
Dalam sebuah kisah, ‘Aisyah Radhiyyallahu ‘Anha pernah didatangi wanita-wanita dari Bani Tamim dengan pakaian tipis, kemudian beliau berkata, “Jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu.”
Teruntuk Hatiku dan hati – hati Ukhti Fillah renungkanlah… Sebuah nasehat dari seseorang yang perduli pada kita (muslimah.or.id)
“…Wahai pena..! Titiplah salam kami teruntuk kaum wanita. Tak usah jemu kau kabarkan bahwa mereka adalah lambang kemuliaan. Sampaikanlah bahwa mereka adalah aurat …”
Adakah alasan bagi wanita muslimah untuk tidak brjilbab?
Adakah alasan syar’i bagi mereka untuk memampang foto-foto mereka di dunia maya?
Tidakkah mereka sadar bahwa foto-foto mereka dikoleksi tangan-tangan jahil?
Banggakah mereka menanggung dosa mata-mata yang memandang?
Tidakkah mereka sadar bahwa syaitan bangga dan terbahak-bahak dengan apa yang mereka lakukan?
Maukah mereka mencium harum wewangian surga? Duh, Kasihan mereka yang mengatakan “mau”..
Rambut mereka terurai..
Leher. . .
Lengan tangan. .
Dada,.

Mreka menampakkan keelokan wajah dan titik-titik pesona tubuhm di hadapan laki-laki non mahram. mereka menampakkan betis, lengan, kepala dan rambut. mereka keluar rumah dengan dandanan memikat dan mengundang fitnah.mereka pampang foto-foto di dunia maya ini terlebih dengan senyuman menggoda.
mereka memoles Senyum dan wajah-wajah mengundang fitnah. .
Apa yang mereka inginkan??

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” [HR. Muslim no. 2128, dari Abu Hurairah]

نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلَاتٌ مُمِيلَاتٌ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَرِيحُهَا يُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ خَمْسِ مِائَةِ عَامٍ

“..wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, yang berjalan berlenggak-lenggok guna membuat manusia memandangnya, mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mendapati aromanya. Padahal aroma Surga bisa dicium dari jarak 500 tahun..” [HR. Imam Malik dalam al-Muwaththa’ riwayat Yahya Al Laits, no. 1624]
Sadarkah mereka bahwa lelaki-lelaki beriman tidak meridhai apa yang mereka lakoni?

Tak sadarkah mereka bahwa lelaki berhati serigala tengah mengaung bergembira dengan apa yang mereka pajang?
Untuk sholat maka diwajibkanlah wudhu terlebih dahulu. Apakah berhijab membutuhkan hati yang bersih terlebih dahulu? Justru hijab lah yang akan membersihkan hati pemiliknya maupun hati yang memandangnya. .
Tidakkah mereka sadar bahwa maut selalu mengintai?
Ingin dikatakan cantik?
Semua wanita itu cantik. Tak perlu diucapkan. Tapi baiklah akan kami katakan kepada mereka.
“Engkau cantik, kawan”
Puas kah?
Gembira kah?
Riang kah?
Menyuburkan keimanan kah?
Menambah level ketakwaan kah?
Meningkatkan kapasitas keilmuan kah?
Sayangnya itu adalah ungkapan gombal yang basi nan memuakkan. Namun bisa membuat mereka terbang ke dunia hayal.
Wahai pena, . . .

Titiplah salam kami teruntuk kaum wanita. Tak usah jemu kau kabarkan bahwa mereka adalah lambang kemuliaan. Sampaikanlah bahwa mereka adalah aurat. Berilah pengertian bahwa salah satu definisi aurat adalah bagian-bagian yang jika tersingkap atau terbuka maka timbullah gejolak rasa malu bagi pemiliknya. Artinya ketika mereka menampakkan aurat di dunia nyata maupun maya maka mereka telah mencabik rasa malu yang ada di hati. Hancurlah sudah bangunan kemuliaan itu.

Berilah kabar gembira kepada kaum hawa bahwa surga itu lebih luas daripada langit dan bumi. Mereka harus berlomba-lomba dalam kebaikan. Sebagaimana mereka, kami pun merasakan ujian kehidupan. Karena itu, ajaklah mereka untuk menetapi kesabaran. tentu sabar di dunia lebih ringan daripada sabar dalam menahan siksaan di neraka.

Bisikkan pula, selain Maha Pengampun, Allah jua Maha dahsyat siksaannya. Di dalam neraka, Allah memiliki pengawal-pengawal baik dari golongan malaikat maupun ular yang siap menyiksa hebat kaum-kaum yang ingkar.
Sampaikan untaian nasehat kami agar mereka mempelajari tauhid yang benar, aqidah yang shahih, belajar tentang halal dan haram dan mengetahui kewajiban-kewajiban mereka sebagai wanita mulia dalam islam. .

Sekiranya hati mereka luluh akan nasehat kami maka itulah kebaikan bagi mereka. Kami berdo’a semoga mereka dimudahkan dalam memahami dan menjalankan syariat islam yang indah dan paripurna ini. Tidaklah kami mengharap balasan atas apa yang kami atau pun mereka lakukan. Sekiranya mereka enggan nan sombong lagi angkuh maka sekali lagi kabarkanlah mereka bahwa adzab Allah amat pedih lagi dahsyat. .

Wahai jemari dan lisan kami.
Jadilah engkau saksi kelak di hadapan Allah bahwa kami telah menasehati wanita-wanita kami.”
Sahabat, tidakkah kita tersentuh membacanya? Tidakkah raga ini bergetar mendengar seruan ini!
“يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ المُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)
Haduh! Tidakkah hati ini tergerak untuk melaksanakan perintah Tuhan Semesta Alam? Tidakkah kita menginginkan keuntungan yang besar? Subhanallah, jangan! Jangan sampai hati ini terayu oleh bujukan syaitan. Mereka tidak lain hanya ingin kita ikut bersamanya ke dalam neraka Jahnnam. na’uzubillahiminzalik!

Sahabat, tolong… tolong sampaikan pada mereka yang masih enggan berhijab. Jangan biarkan sahabat – sahabat kita diseret oleh iblis kedalam kenistaan. Tarik tangan mereka. Kalau perlu kejutkan mereka yang terlena! Biarkan mereka sadar untuk kembali pada kebenaran.

Ya Allah… berikan hidayahmu kepada Hamba, sahabat – sahabat muslim dan muslimah untuk menerima kebenaran darimu… Amin…!

wallahu’alam…

Ekstrimkah Muslimah Bercadar?

 Assalamu'alaikum semua…!!!

Eh, eh… saya mau numpang curhat dikit, ye. Dibaca yuks, mareee!

Saya heran, deh. Kenapa ya sekarang jaman udah kebulak (kabalik, deng) yang bener disangka sesat, yang salah disangka baik. Aneh nggak, tuh? Buktinya aja fenomena muslimah – muslimah bercadar. Mereka, kan hebat! Melaksanakan sunnah Rosul dan menjaga kehormatan dirinya secara maksimal dan sesuai dengan syariat Allah. Kenapa dibilang ninja, teroris, sesat, atau apalah gitu. Itu kan nggak bener banget tauuu…!!

Justru yang bener itu mereka sangat menjunjung tinggi hak – hak Allah. Menjadi hamba yang benar – benar mengabdi pada tuhannya, bukanya hamba yang mengabdi pada hawa nafsu! Iya, kan? Jujur deh, saya kagum dengan kepribadian mereka. Di tengah fitnah – fitnah yang merajalela dia tetap konsisten, kokoh, seperti batu karang yang gak akan pernah mau lari meskipun diterpa ombak yang bertubi tubi (cielah bahasanya!). Kepribadian mereka benar- benar kuat. Kenapa mereka bisa sekuat itu? Karena Allah menjadi pelindungnya! Karena Allah menjadi penyejuk hatinya! Karena Allah menjaga setiap gerak geriknya. Jadi untuk apa dia takut dengan manusia? Toh, rajanya manusia udah menjaganya dan mengayominya, kok.

Nah, itu loh rahasia mereka, sehingga mereka nggak patah arang dalam menempuh hidup ini. Kalau dibilang ekstrim ya ekstrem lah perjuangan mereka. Bukannya syariatnya yang ektrem, lah wong itu syariat dari kerajaan langit yang tinggi, hebat, dan megah serta perkasa kok. Jadi, syariat itulah yang benar. Datangnya dari pencipta kita sendiri!

Hmmm… bahkan nih sobat ada yang bilang kalau bercadar itu bukan budaya islam! Ihhh… padahal pake kerudung yang setengah – setengah itulah, yang kelihatan rambutnya itulah yang bukan budaya Islam.Padahal sahabat – sahabat nabi dulu (yang wanitanya) menggunakan cadar setelah turun ayat hijab, loh. Surat Al-Ahzab ayat 59, artinya :

Wahai Nabi katakanlah kepada istri – istrimu, anak – anak perempuanmu, dan wanita wanita orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang

Nah, menurut tafsirannya, jilbab itu adalah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, wajah, dan dada.

So, sobat muslim… wanita bercadar itu bukan berarti fanatik atau islam garis keras! Tapi mereka benar –benar tunduk pada Allah dengan kepasrahan yang mendalam.

Hebat, ya? Kalo dibandingin sama kita? Ya ampuunn… beda jauh banget, kita takut dibilang nggak gaul kalo nggak pacaran. Dibilang cupu ka lo nggak dandan sana – sini and pastinya lebih rela dijauhin sama Allah daripada sama temen. Nauuzubillahiminzalik….!

Tapi seenggaknya kita jangan meremehkan mereka yang menjalankan syariat Allah dengan sebenar – benarnya. Meskipun kita nggk bisa seperti mereka, paling enggak kita mendukung mereka, siapa tahu kita bakal ketularan ketaqwaanya. Dan dicintai sama Allah. Amin…

So, sobat muslim mare ubah pandangan kita menjadi lebih baik, Jangan sampai kita menganggap yang benar itu salah dan salah itu benar. Sebelum memutuskan suatu perkara atau ucapan ada baiknya kita ngerti dulu duduk permasalahannya. Siapa tahu kiat akan dapat kebenaran, dan dituntun menuju cahaya ilahi. Amin ya rabbal alamin…

Rabu, 18 Januari 2012

Menghitung Harga Nafas Kita

Sahabatku ..

Pernahkah kita menanyakan harga Oksigen di Apotik ?
Jika belum tahu, +/- Rp 25rb/ltr,

Pernahkah kita menanyakan harga Nitrogen di apotik ?
Jika belum tahu, +/- Rp 9.950/ltr.


>> Taukah kita Bahwa <<

Dalam sehari manusia menghirup 2.880 liter Oksigen & 11.376 liter Nitrogen-

2.880 x Rp.25.000,- = Rp. 72.000.000,-
11.376 x Rp. 9.950,- = Rp.113.191.200,-
--------------------------
-------------
Total biaya sehari - = Rp.185.191.200,-

biaya bernafas 1 bln = 30 x 185.191.200,- = Rp.5.555.736.000,-

1 thn 365 hari maka biaya utk bernafas selama 1 th
365 x 185.191.200 = Rp.67.594.788.000,-


Jika harus dihargai dengan Rupiah
maka Oksigen & Nitrogen yang kita hirup,
akan mencapai Rp.185Juta lebih/hr/manusia.



Sahabatku ...

Jika kita hitung kebutuhan kita sehari Rp.185 Juta,
Maka sebulan Rp.5,5M/org, setahun Rp.67,5 Milyar /org
sudah berapa lamakah kita hidup di bumi Allah ini?
dan.... berapa rupiah biaya yang harus kita keluarkan untuk hidup selama itu
jika udara yang kita hirup harus dibayar?



SUBHANALLAH ..

Sungguh manusia pada hakekatnya
sangat LEMAH & TIDAK LAYAK BERLAKU SOMBONG di muka BUMI ini ..


Orang yang paling KAYApun tidak akan sanggup melunasi biaya Nafas
hidupnya,


Masihkah kita belum mau BERSYUKUR , dan BERSIMPUH SUJUD untuk NYA ..

Baru nafas saja kita sudah semestinya menghabiskan Rp.185.191.200,-/hari
dan itu GRATIS dari Allah



Sungguh, Allah maha pemurah atas segala karunia-Nya. Tak terkecuali nikmat Allah dari udara yang digunakan manusia sebagai bahan bernafas setiap saatnya.


Udara yang melimpah ruah di alam adalah bukti kasih sayang Allah yang luar biasa. Sekumpulan gas tersebut diberikan Allah kepada manusia dengan cuma-cuma. Tak sepeser pun dipungut dari manusia atas nikmat yang amat penting tersebut. Oleh karenanya, sudah sepantasnyalah manusia bersyukur kepada Sang Pencipta.




Dia-lah Rabb yang mengurus kita di siang dan di malam hari sebagaimana firman Allah,

قُلْ مَنْ يَكْلَؤُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ مِنَ الرَّحْمَ?نِ ? بَلْ هُمْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهِمْ مُعْرِضُونَ

“katakanlah: ‘Siapakah yang dapat memelihara kamu di waktu malam dan siang hari selain Allah) Yang Maha Pemurah?’…”(QS Al Anbiyaa’ 21: 42).


وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَةَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ اللّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.An-Nahl 16:18)


وَآتَاكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَتَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ الإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (QS. Ibrahim 14:34)


فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ


Sungguh ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang akan kita dustakan?