Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam.”
(HR. Bukhari)
Rasulullah SAW bersabda:”Barangsiapa berpagi-pagi dan akhirat menjadi obsesi terbesarnya, maka Allah akan menghimpun seluruh kebutuhannya untuknya dan menjadikan kekayaan ada di dalam hatinya. lalu dunia akan mendatanginya dengan menunduk. Dan barangsiapa yang dunia menjadi obsesi utamanya, maka Allah akan membuyarkan impiannya, dan menjadikan kemiskinan di depan matanya dan dunia tidak akan mendatanginya kecuali apa yang sudah ditetapkan untuknya.”
(HR. Turmudzi)
Rasulullah SAW bersabda:”Jadikanlah anak-anakmu hanya takut kepada Allah”
(HR. Thabrani)
Diantara tertib terpenting bagi orang yang menyuruh berbuat baik dan melarang berbuat jahat ialah; Menjauhi sifat-sifat sombong, berlaku kasar, berkata nista dan mencaci maki terhadap orang yang mengerjakan maksiat. Sebab, yang demikian bisa menghapuskan pahala yang besar dan bahkan mendatangkan dosa dan siksa. Bisa jadi ketimpangan sikap itu akan menyebabkan kebenaran yang diserukannya itu ditolak oleh orang-orang yang mengerjakan maksiat.
(Habib Abdullah Al Haddad)
Seorang mukmin adalah pemimpin bagi dirinya dan selalu menghisab dirinya.
(Hasan Al Bashri)
Jika engkau merasakan kekesatan dalam hatimu, maka duduklah dengan orang-orang yang berdzikir dan orang-orang zuhud”
(Ahmad bin Abi Al Hawari Ad Damsyiqi)
Jangan remehkan sedikitpun tentang ma’ruf, meskipun hanya menjumpai kawan dengan berwajah ceria (tersenyum).
(HR. Muslim)
Wahai manusia, engkau memang memerlukan bagianmu dari dunia. Tapi engkau lebih memerlukan bagianmu di akhirat. Jika bagianmu bermula dari akhirat, maka bagianmu kepada akhirat akan terlewati. maka aturlah dengan sebaik-baiknya. Tapi bila engkau memulai dari bagianmu di dunia, maka bagianmu di akhirat akan hilang sedangkan bagian duniamu terancam bahaya.
(Mu’adz bin Jabbal .ra)
Jika manusia takut pada neraka sebagaimana ia takut pada kemiskinan, niscaya ia akan selamat dari keduanya. jika ia menginginkan surga sebagaimana ia menginginkan kekayaan niscaya ia akan mendapatkan keduanya. Dan jika ia takut pada Allah dalam hatinya sebagaimana ia takut pada Allah dalam perilakunya secara lahir, niscaya ia bahagia di dunia dan akhirat.
(Ahli Hikmah)
Jangan sekali-kali engkau menganggap ada sesuatu lebih penting dari jiwamu sendiri. Karena sesungguhnya, tak ada istilah sedikit dalam perbuatan dosa.
(Umar bin Abdul Aziz)
Jika engkau menghadapi dunia dengan jiwa lapang, engkau akan memperoleh banyak kegembiraan yang semakin lama semakin bertambah, semakin luas, duka yang semakin mengecil dan menyempit. Engkau harus tahu bahwa bila duniamu terasa sempit, sebenarnya jiwamulah yang sempit, bukan dunianya.
(Ar Rafi’i dalam Wahyul Qalam)
Allah merahmati seorang hamba yang berhenti saat terlintas keinginannya. Jika itu dilakukan untuk Allah, ia lanjutkan, jika tidak ia tunda.
(Hasan Al Bashri)
Rasakanlah kerendahan saat engkau ruku’ dalam sholat. Karena engkau meletakkan jiwamu pada asalnya, yakni tanah. mengembalikan cabang ke pokoknya, dengan cara bersujud ke tanah yang darinya engkau diciptakan.
(Imam Al Ghazali)
Rasulullah SAW bersabda:”Kemuliaan seseorang adalah agamanya, harga dirinya (Kehormatannya) adalah adalah akalnya, sedangkan ketinggian kedudukannya adalah akhlaknya.
(HR. Ahmad dan Al Hakim)
Rasulullah SAW bersabda:”Kebijaksanaan adalah tongkat yang hilang bagi seorang mukmin. Dia harus mengambilnya dari siapa saja yang didengarnya, tidak peduli dari sumber mana datangnya.
(HR. Ibnu Hibban)
Rasulullah SAW bersabda:”Alangkah baiknya orang-orang yang sibuk meneliti aib diri mereka sendiri dengan tidak mengurusi (membicarakan) aib-aib orang lain.
(HR. Ad-dailami)
Janganlah kamu menjadi orang yang ikut-ikutan dengan mengatakan, kalau orang berbuat kebaikan, kami pun akan berbuat kebaikan dan kalau mereka berbuat zalim, kami pun akan berbuat zalim. Tetapi teguhkanlah dirimu dengan berprinsip, kalau orang lain berbuat kebaikan, kami berbuat kebaikan pula dan kalau orang lain berbuat kejahatan, kami tidak akan melakukannya.
(HR. Attirmidzi)
Bukanlah dari golongan kami orang yang tidak mengasihi dan menyayangi yang lebih muda, tidak menghormati orang yang lebih tua, dan tidak beramar ma’ruf dan nahi munkar.
(HR. Attirmidzi)
Permudahlah (segala urusan), jangan dipersulit dan ajaklah dengan baik, jangan menyebabkan orang menjauh.
(HR. Muslim)
Bila seseorang dari kamu sedang marah hendaklah diam.
(HR. Ahmad)
Seorang mukmin bukanlah pengumpat, pengutuk, berkata keji atau berkata busuk.
(HR. Bukhari dan Al Hakim)
Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa.
(HR. Bukhari)
Seorang yang baik keislamannya ialah yang meninggalkan apa-apa yang tidak berkepentingan dengannya.
(HR. Ahmad)
0 komentar:
Posting Komentar