Bismillahirahmaanirrahim,
==================
Alkisah, disebuah rumah sederhana, seorang ibu memiliki dua orang anak perempuan, keduanya cantik dan pintar. Suatu hari setelah makan malam sang ibunda berbincang kepada kedua anak gadisnya itu. “Anak-anak bunda yang cantik, ini bunda berikan pertanyaan dalam secarik kertas, tolong tulis jawabannya sesuai dengan isi hatimu ya nak".
Ibu itu memberikan dua lembar kertas dengan pertanyaan yang sama. Pertanyaannya seperti ini :
Duhai anakku yang cantik,
Siapakah orang yang paling kau teladani?
Siapa yang paling kau benci?
Siapa yang paling kau sukai?
Siapa yang ingin kau contoh dan kau ingin menjadi dirinya di dunia ini?
Pertanyaan terakhir, Apa cita-citamu anakku?
Melihat pertanyaan sang ibunda masing-masing gadis itu menjawab penuh semangat di tempatnya masing-masing dan tak berapa lama kertas itu mereka kembalikan ke tangan sang ibunda.
Awalnya sang ibunda membaca kertas yang diberikan anak bungsunya yang berumur 18 tahun, isinya begini:
Orang yang paling aku teladani adalah Obama, karena dia hebat bisa meminpin negara adikuasa dan menjadi presiden Amerika. Aku mau meneladani perjuangannya sehingga bisa hebat seperti dia.
Orang yang paling aku benci ya Krisdayanti karena cerai sama Anang.
Kalau orang yang paling aku sukai adalah Beyonce dan Shakira, karena suaranya dan bodynya bagus, apalagi kalau nari..waw…aku paling suka deh..
Ehm..jawaban yang ke empat aku belum tahu siapa bunda…nanti deh aku jawab… ok?????
dan jawaban tentang Cita-citaku adalah aku ingin menjadi orang kaya raya. :)
Membaca jawabban si bungsu sang ibunda hanya tersenyum tipis dan mengelus kepala anaknya.
Selanjutnya sang ibunda membaca kertas yang kedua dari putri sulungnya yang berusia 19 tahun, isinya begini :
Bundaku tersayang, orang yang paling aku teladani didunia ini ada dua, yang pertama adalah Nabi Muhammad SAW, beliau adalah tauladan seluruh umat, kekasih yang diidam-idamkan, Allah saja sangat mencintainya apalagi aku… aku sangat mencintainya dan segala akhlak terpuji yang dimilikinya, beliaulah suri tauladanku bunda. Yang kedua adalah dirimu bunda, karena kau begitu hebat dalam semua sisi, ibu yang baik bagi kami, istri yang baik bagi suamimu dan anak yang baik bagi orang tuamu.
Bunda, orang yang paling aku benci adalah orang-orang yang merusak kedamaian dunia, penguasa yang zalim, orang-orang yang menyiksa anak kecil, orang yang menzalimi kaum papa, orang yang mengacuhkan anak yatim, orang yang menghina orang miskin, anak yang durhaka kepada kedua orang tua, dan suami yang menzalimi anak istri.
Bunda, orang yang paling aku sukai adalah orang yang baik akhlaknya, luhur budinya, halus perkataannya dan orang itu adalah dirimu.
Bunda, orang yang ingin aku contoh dan aku ingin menjadi dirinya ada tiga, yang pertama adalah Fatimah Az Zahra (Putri Rasulullah), beliau adalah wanita yang sangat dicintai Rasulullah karena akhlak dan pribadinya sangat mulia bahkan Muhammad pernah bersabda: "Fatimah as adalah belahan jiwaku. Dia adalah malaikat berwajah manusia. Setiap kali aku merindukan aroma surga, aku pun mencium putriku, Fatimah", dan aku ingin seperti dirinya. Yang kedua adalah Asiyah (istri firaun), beliau adalah sosok wanita yang lemah lembut dan berbudi pekerti yang luhur. Dalam dirinya terpancar kebaikan, teguh pendirian dan keimanannya. Keteguhan iman dan kesabarannya melalui sekian cobaan berat dalam kehidupan dunia meninggalkan ibrah yang akan terus di kenang dan diikuti oleh wanita-wanita muslimah di sepanjang zaman. Maka apakah yang lebih pantas didapatkan oleh wanita mulia seperti Asiyah melainkan Syurga yang tiada bandingannya. Aku sangat ingin menjadi dirinya. Dan yang ketiga adalah Aisyah (istri Muhammad SAW). beliau tak hanya cantik lahirnya, sopan tutur katanya, dan lembut perilakunya, tetapi juga dikenal sebagai wanita yang cerdas. Aku juga ingin seperti dirinya bunda.
Dan cita-citaku adalah menjadi anak yang berbakti kepada orang tuaku, menjadi istri dan ibu yang baik untuk suami dan anak-anakku kelak dan menjadi orang yang berguna bagi kebaikan bangsa, negara dan umat.
Sang ibunda terharu membaca jawaban anak sulungnya, diciumnya pipi anaknya dan ditunjukkannya kertas itu kepada si bungsu. Ketika sang adik membaca tulisan sang kakak, air matanya menetes, lalu ia berkata. “Bunda, aku malu sekali sama kalian, aku juga malu dengan jawaban-jawabanku tadi, sekarang aku sudah tau jawaban dari pertanyaanmu yang keempat tadi, aku ingin sekali seperti kakakku, dialah orang yang ingin aku contoh karena sangat bijaksana dalam segala hal…
Sahabat-sahabatku yang baik, jika pertanyaan yang sama ditujukan kepada kita kira-kira seperti apakah jawaban kita?????
Semoga bisa menjadi renungan bagi semua…
Wassalam,
0 komentar:
Posting Komentar