Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan isyarat bahwa yang paling mulia diantara hamba-hamba-Nya adalah yang paling bertakwa kepada-Nya. Maka tiadalah suatu kemuliaan akan terwujud kecuali beriringan dengan ketakwaan.
Harus ada pembeda untuk membedakan antara muslimah yang benar-benar bertakwa dan muslimah yang hanya mengaku bertakwa padahal dia tidak meniti jalan takwa, atau bahkan dia berada di jalan yang salah. Oleh karena itu -sebagai pembeda- penjelasan tentang sifat-sifat muslimah yang benar-benar bertakwa sangat diperlukan. Semoga sifat-sifat di bawah ini dapat mewakilinya:
1. Mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya.
Kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya, akan mendorong seorang muslimah untuk senantiasa taat kepada Allah -Subhanahu wa Ta’ala- dan Rasul-Nya.
Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata, “Cinta laksana sebuah pohon yang tumbuh di dalam hati. Akar akarnya adalah rasa rendah di hadapan Dzat yang dicintainya. Batangnya adalah mengenal-Nya. Rantingnya adalah rasa takut kepada-Nya. Daun daunnya adalah rasa malu kepada-Nya. Buahnya adalah taat kepada-Nya. Dan bahan yang digunakan untuk menyirammya adalah mengingat-Nya (dzikir). Jika salah satu hal tersebut tidak ada dalam cinta maka cinta tersebut tidak sempurna.”
2. Muraqabah; senantiasa merasa dalam pengawasan Allah Subhanahu wa Ta’ala
Kelika seorang muslimah lupa bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa mengawasi dan memperhatikannya, akan ada dorongan untuk melanggar larangan-larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bermaksiat kepada-Nya, tanpa ada rasa bersalah. Berbeda dengan muslimah yang bertakwa, ia senantiasa merasa berada dalam pengawasan Allah Azza wa Jalla, sehingga ia malu untuk menyelisihi perintah-perintah-Nya. Lahir dan bathinnya bersih dari perkara yang dapat menimbulkan murka Allah Subhanahu wa Ta’ala.
3. Menundukkan dan mengalahkan hawa nafsunya
Seorang muslimah yang bertakwa senantiasa berusaha untuk menundukkan hawa nafsunya. Memerangi dan mengalahkan keduanya dengan menjalankan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, mendekatkan diri kepada-Nya dan senang kepada-Nya. la selalu mengintrospeksi dirinya. Jika ia mendapati kekurangan pada dirinya, ia akan mencelanya, berusaha untuk mencegahnya dengan mengerjakan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jika kekurangan tersebut masih tersisa, maka jiwanya akan berusaha untuk mengikis dan membersihkan. Hawa nafsunya senantiasa dikendalikan oleh syari’at. Sedangkan muslimah yang tidak menjaga dan mengendalikan hawa nafsunya, ia akan binasa, jiwanya menjadi rusak dan ia akan menderita kerugian yang nyata.
4. Tidak mengikuti langkah-langkah setan
Hal ini dapat terwujud dengan sempurna bila seorang muslimah benar-benar mengetahui tipu daya dan perangkap setan. Senantiasa waspada terhadap bisikan dan makarnya. Hal pertama yang wajib diketahui oleh seorang muslimah adalah; setan adalah musuh yang nyata bagi bani Adam. Maka tidak mungkm setan menyuruhnya untuk berbuat kebaikan dan mencegahnya dari perbuatan mungkar.
5. Mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah Subhanahu wa Ta’ala
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.”(QS. Al-Hajj:32)
Sya’aair adalah bentuk plural dan sya’irah; yaitu segala sesuatu yang diperuntukkan untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan mengandung sesuatu yang maklum diketahui, sebagaimana yang dijelaskan oleh imam Al-Qurthubi Rahimahullah.
Muslimah yang senantiasa menjaga shalat, hijab, lisan dan auratnya pada hakikatnya adalah muslimah yang mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah Subhanahu wa Ta’ala.
0 komentar:
Posting Komentar