Jika seseorang mencintai seorang, maka ia akan selalu mendekatinya.  Selalu ingin berdekatan. Melihat wajahnya. Berusaha memberi perhatian  lebih. Lalu bagaimana jika Allah mencintai hamba-Nya?
Bukan bermaksud membandingkan dengan manusia atau cinta sesama  manusia, bukan. Tetapi hanya sedikit menyadarkan tanpa bermaksud  menyamakan dengan makhluk. Maaf Allah, aku yang salah berkata ini.
Jika Allah cinta, mungkin seperti cintanya manusia dan lebih lagi.  Allah akan membuat kita mendekat kepada Allah. Diberi cobaan dan  kesulitan agar selalu mendekat kepada Allah melalui doa dan rintihan  kesedihan.
Allah akan lebih suka lagi jika kita ingat dosa-dosa dan bertobat  ketika tengah kesusahan. Allah kemudian memberi kebahagiaan agar kita  bersyukur dan memuji-Nya. Allah selalu memperhatikan kita, menjaga kita,  men-spesial-kan kita, karena kita beriman dan selalu yakin kepadaNya.  Karena Allah mencintai orang-orang yang bertakwa.
Berbeda dengan orang-orang yang tidak Allah cinta, dibiarkannya  berbuat sesuka hati. Diberi ujian tidak mendekat apalagi diberi  kelapangan, malah semakin jauh. Allah tidak akan membuat dia merintih  dengan ujian dan penderitaan. Allah juga tidak peduli jika dia tidak  bersyukur saat bahagia. Karena Allah tidak cinta, Allah hanya mengasihi  mereka. Ah, ini hanya pemikiran dan persangkaanku saja. Sebuah pemikiran  yang tidak tepat.
Jadi, berbahagialah untuk kita (semoga aku juga termasuk di dalamnya)  yang merintih dan memelas, memohon kepada Allah. Mengadukan segala  kesedihan hanya kepada Allah. Karena kita terpilih menjadi hamba yang  dicintai Allah.
Kita dituntun untuk mendekat kepada-Nya. Karena Allah suka jika dekat  dengan hamba yang dicintai-Nya. Lalu kenapa kita tak juga membalas  cinta-Nya? Kenapa masih juga tidak ikhlas dengan kehendak-Nya. Tidak  bersabar dengan kesulitan-kesulitan yang datang. Bahkan selalu mengeluh  dan menolak jalan ini.
Sebaiknya, mulai sekarang kita harus lebih peka pada setiap kehendak  Allah. Apakah itu berwujud cinta Allah agar kita makin meningkatkan  ketakwaan, atau berwujud peringatan Allah agar kembali ke jalan Allah  dan mendekat kepada-Nya. atau berwujud hadiah dari Allah agar kita  bersyukur dan memuji kemurahan Allah. Jangan sampai itu berwujud azab  Allah karena kita telah durhaka kepada Allah, naudzubilah. 
Semoga kita selalu membersihkan hati dari dosa-dosa yang kita  perbuat. Agar kita bisa peka dengan kehendak Allah yang selalu terbaik  untuk kita. Amin...
(Allah tengah mengawasiku yang sedang menulis ini, semoga Allah  menyukainya, semoga benar yang kupikirkan, semoga Allah selalu cinta  padaku). Semoga ini merupakan wujud cintaku kepada Allah... Amin ya  Robbal 'Alamin....

0 komentar:
Posting Komentar