Jika kita ingin anak kita sukses, jangan biarkan anak kita mengidap rasa tidak percaya diri, karena sifat ini menjadi salah satu faktor kegagalan seseorang. Rasa tidak percaya diri memiliki banyak efek negatif bagi anak-anak, di antaranya:
1. Anak-anak tidak bisa melakukan apa pun secara mandiri dan independen. Jika mereka diminta untuk membawa sesuatu dan mendapatkan bahwa sesuatu tersebut berbeda dengan deskripsi dan instruksi yang diberikan, maka mereka menjadi ragu-ragu. Jika kemudian mereka menghadapi masalah, maka mereka tidak bisa mengambil keputusan.
2. Mereka menjadi pendek akal dan tidak kreatif.
3. Mereka senantiasa mengeluh dan merasa tidak nyaman setiap kali diminta untuk melakukan sesuatu. Karena mereka akan berpikir bahwa apa pun yang mereka lakukan pasti salah dan tidak sesuai dengan instruksi yang diberikan.
1. Anak-anak tidak bisa melakukan apa pun secara mandiri dan independen. Jika mereka diminta untuk membawa sesuatu dan mendapatkan bahwa sesuatu tersebut berbeda dengan deskripsi dan instruksi yang diberikan, maka mereka menjadi ragu-ragu. Jika kemudian mereka menghadapi masalah, maka mereka tidak bisa mengambil keputusan.
2. Mereka menjadi pendek akal dan tidak kreatif.
3. Mereka senantiasa mengeluh dan merasa tidak nyaman setiap kali diminta untuk melakukan sesuatu. Karena mereka akan berpikir bahwa apa pun yang mereka lakukan pasti salah dan tidak sesuai dengan instruksi yang diberikan.
4. Mereka tidak memiliki tekad kuat, tidak punya solusi, ‘lembek’, dan apatis di berbagai situasi, serta menjadi sembrono dan tidak teratur.
5. Mereka akan mengalami kegelisahan dan frustrasi, memiliki sikap permusuhan atau tendensi untuk menjadi seorang introvert dan cenderung menarik diri.
Solusi bagi anak yang tidak percaya diri
Untuk menghindari efek-efek negatif seperti di atas, maka para orangtua harus menggunakan berbagai cara untuk mengembangkan kepercayaan diri anak-anak. Di antaranya adalah:
1. Para orangtua harus membuat sejumlah petunjuk umum untuk diikuti, dengan jalan memberitahu mereka tentang hal-hal yang dibolehkan dan dilarang Allah untuk mereka. Dan mereka pun harus menyadari sifat-sifat mulia dan akhlak-akhlak terpuji, sehingga tertanam pada diri mereka kebencian terhadap perangai yang tercela. Setelah itu para orangtua bisa memberi kebebasan kepada mereka untuk bertindak berdasarkan inisiatif mereka.
5. Mereka akan mengalami kegelisahan dan frustrasi, memiliki sikap permusuhan atau tendensi untuk menjadi seorang introvert dan cenderung menarik diri.
Solusi bagi anak yang tidak percaya diri
Untuk menghindari efek-efek negatif seperti di atas, maka para orangtua harus menggunakan berbagai cara untuk mengembangkan kepercayaan diri anak-anak. Di antaranya adalah:
1. Para orangtua harus membuat sejumlah petunjuk umum untuk diikuti, dengan jalan memberitahu mereka tentang hal-hal yang dibolehkan dan dilarang Allah untuk mereka. Dan mereka pun harus menyadari sifat-sifat mulia dan akhlak-akhlak terpuji, sehingga tertanam pada diri mereka kebencian terhadap perangai yang tercela. Setelah itu para orangtua bisa memberi kebebasan kepada mereka untuk bertindak berdasarkan inisiatif mereka.
2. Lalu orang tua harus memberi mereka sejumlah tugas yang bisa mereka kerjakan. Jika mereka membuat sebuah kesalahan, maka orangtua harus melontarkan support dan pujian atas inisiatif mereka, lantas memberitahu mereka apa yang seharusnya mereka lakukan. Dan orangtua juga harus memberikan pujian kepada anak-anak atas usaha yang mereka lakukan, lalu selesaikan pekerjaan dengan cara yang lemah lembut, tanpa memberitahu secara langsung. Apabila pekerjaan atau tugas itu bukan sesuatu yang bisa dilakukan anak-anak, maka orangtua bisa mengambil alihnya dan meminta pendapat mereka. Biarkan mereka memutuskan apa yang menurut mereka baik dan tidak baik. Jadi anak-anak akan menyadari bahwa setiap orang berpotensi melakukan kesalahan, tapi juga bisa melakukan sesuatu dengan benar. Hal tersebut bisa meneguhkan ketetapan hati mereka.
3. Adakalanya orangtua harus memuji anak-anak di hadapan kerabat dan teman-teman mereka, dan memberi mereka balasan yang sesuai dengan usaha mereka. orangtua bisa melontarkan pujian atas amalan-amalan ibadah yang dilakukan anak-anak, seperti shalat, menghafal Al-Qur’an, belajar yang baik, dan lain sebagainya.
4. Teguhkan kehendak anak-anak dengan membiasakan mereka terhadap dua hal:
- menjaga rahasia. Ketika anak-anak mengetahui bagaimana caranya menjaga rahasia, dan tidak membocorkannya, maka kehendak mereka akan semakin meningkat dan tumbuh kuat. Dan pastinya kepercayaan diri mereka pun akan bertambah tinggi.
- biasakan anak-anak untuk berpuasa. Ketika mereka menahan lapar dan haus semasa berpuasa, maka mereka akan merasakan nikmatnya meraih kemenangan melawan hawa nafsu. Perasaan tersebut akan memperkuat kehendak dan kemauan mereka ketika menghadapi hidup, dan tentunya akan menambah rasa percaya diri mereka.
3. Adakalanya orangtua harus memuji anak-anak di hadapan kerabat dan teman-teman mereka, dan memberi mereka balasan yang sesuai dengan usaha mereka. orangtua bisa melontarkan pujian atas amalan-amalan ibadah yang dilakukan anak-anak, seperti shalat, menghafal Al-Qur’an, belajar yang baik, dan lain sebagainya.
4. Teguhkan kehendak anak-anak dengan membiasakan mereka terhadap dua hal:
- menjaga rahasia. Ketika anak-anak mengetahui bagaimana caranya menjaga rahasia, dan tidak membocorkannya, maka kehendak mereka akan semakin meningkat dan tumbuh kuat. Dan pastinya kepercayaan diri mereka pun akan bertambah tinggi.
- biasakan anak-anak untuk berpuasa. Ketika mereka menahan lapar dan haus semasa berpuasa, maka mereka akan merasakan nikmatnya meraih kemenangan melawan hawa nafsu. Perasaan tersebut akan memperkuat kehendak dan kemauan mereka ketika menghadapi hidup, dan tentunya akan menambah rasa percaya diri mereka.
5. Perkuat rasa percaya diri anak-anak ketika mereka berurusan dengan orang lain, yaitu dengan jalan melibatkan mereka mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah, menginstruksikan mereka agar mematuhi perintah-perintah orangtua, dan membiarkan mereka duduk bersama orang-orang dewasa dan teman-teman sejawat mereka.
6. Perkuat rasa percaya diri anak-anak dalam memperoleh pengetahuan dengan mengajarkan mereka Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam serta sirah beliau. Dengan demikian mereka akan tumbuh dengan dibekali pengetahuan melimpah. Hal tersebut akan memicu pesatnya kepercayaan diri mereka, karena memiliki prinsip-prinsip dasar ilmu pengetahuan yang sebenarnya, jauh dari mitos dan legenda-legenda tidak jelas.
Selain semua itu, para orangtua harus mengambil tindakan pencegahan dan tindakan efektif untuk menyelamatkan anak-anak dari perasaan minder. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan perasaan minder pada anak-anak, di antaranya adalah menganggap remeh mereka, mempermalukan dan mengejek mereka dengan nama-nama yang menyakitkan hati di hadapan teman-teman mereka atau orang lain. Hal-hal tersebut membuat mereka merasa tidak bernilai dan berharga serta menyebabkan sejumlah persoalan psikologis yang membuat mereka memandang benci kepada orang lain, menarik diri dari pergaulan, dan merasa ingin lari dari kehidupan.
Tak hanya itu, bahkan penggunaan kata-kata menghina yang dilontarkan orangtua dengan maksud untuk mendisiplinkan anak-anak pun tidak diperbolehkan. Ini mengingat, metode tersebut malah menimbulkan efek buruk terhadap kejiwaan anak-anak, dan mengakrabkan mereka dengan bahasa-bahasa kasar serta hinaan. Jelas, hal demikian akan menghancurkan sisi moral dan psikologis mereka.
Dan yang terpenting, cara terbaik untuk mengatasi persoalan psikologis anak-anak adalah dengan menjelaskan kepada mereka hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan berdasarkan aturan syariat Islam. Ketika terjadi kesalahan yang dilakukan mereka, orangtua harus mengedepankan bukti sehingga membuat mereka mengakuinya, dan berjanji untuk tidak melakukan kesalahan lagi di masa mendatang.
6. Perkuat rasa percaya diri anak-anak dalam memperoleh pengetahuan dengan mengajarkan mereka Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam serta sirah beliau. Dengan demikian mereka akan tumbuh dengan dibekali pengetahuan melimpah. Hal tersebut akan memicu pesatnya kepercayaan diri mereka, karena memiliki prinsip-prinsip dasar ilmu pengetahuan yang sebenarnya, jauh dari mitos dan legenda-legenda tidak jelas.
Selain semua itu, para orangtua harus mengambil tindakan pencegahan dan tindakan efektif untuk menyelamatkan anak-anak dari perasaan minder. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan perasaan minder pada anak-anak, di antaranya adalah menganggap remeh mereka, mempermalukan dan mengejek mereka dengan nama-nama yang menyakitkan hati di hadapan teman-teman mereka atau orang lain. Hal-hal tersebut membuat mereka merasa tidak bernilai dan berharga serta menyebabkan sejumlah persoalan psikologis yang membuat mereka memandang benci kepada orang lain, menarik diri dari pergaulan, dan merasa ingin lari dari kehidupan.
Tak hanya itu, bahkan penggunaan kata-kata menghina yang dilontarkan orangtua dengan maksud untuk mendisiplinkan anak-anak pun tidak diperbolehkan. Ini mengingat, metode tersebut malah menimbulkan efek buruk terhadap kejiwaan anak-anak, dan mengakrabkan mereka dengan bahasa-bahasa kasar serta hinaan. Jelas, hal demikian akan menghancurkan sisi moral dan psikologis mereka.
Dan yang terpenting, cara terbaik untuk mengatasi persoalan psikologis anak-anak adalah dengan menjelaskan kepada mereka hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan berdasarkan aturan syariat Islam. Ketika terjadi kesalahan yang dilakukan mereka, orangtua harus mengedepankan bukti sehingga membuat mereka mengakuinya, dan berjanji untuk tidak melakukan kesalahan lagi di masa mendatang.
Demikian pula, penting sekali untuk menggunakan metode baik dalam memperbaiki kesalahan yang mereka lakukan. Membangun rasa percaya diri anak-anak merupakan langkah awal untuk membangun kepribadian dan karakter mereka di segenap fase kehidupan.
0 komentar:
Posting Komentar