Kepada Siapa Anda Memberikan Nomor Telepon Anda?
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
وَتَعَاوَنُوا  عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى  الْإِثْمِ  وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ  الْعِقَابِ
Dan  tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa,  dan  jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.  Bertakwalah  kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat  siksa-Nya.  (Al-Maidah: 2)
Wajib atas seorang muslim untuk memilih  teman-teman yang baik, yang bisa  menjadi pembantu/penolongnya dalam  kebaikan dan ketaatan kepada Allah  subhanahu wa ta’ala. Teman dan  saudara yang seperti itulah yang anda  bisa memberikan nomor anda  kepadanya. Karena tidaklah anda akan  mendapati pada mereka kecuali  kebaikan dan kesediaannya untuk membantu  anda dalam meraih keridhaan  Allah ‘azza wa jalla, dan tentunya mereka  pun juga memiliki adab-adab  syar’i yang senantiasa mereka jaga ketika  menelepon dan berbicara  dengan anda.
Di samping itu, orang-orang yang bukan orang shalih  dan bertaqwa mereka  tidak ada upaya untuk menjaga adab-adab seperti  ini. Sehingga terkadang  dia menelepon anda ketika waktu shalat  misalnya, atau menelepon anda di  penghujung malam dalam rangka sekedar  bercanda, atau bahkan bisa jadi  akan mengirim kepada anda gambar-gambar  yang tidak senonoh dan yang  lainnya dari berbagai bentuk dan warna  kejelekan. Maka bersikap waspada  dari mereka itu (orang yang tidak  shalih dan tidak bertaqwa) akan lebih  selamat.
Bimbingan Keduapuluh Dua
Jangan Mengangkat Suara Melebihi Kebutuhan
Di  antara wasiat Luqman Al-Hakim adalah sebagaimana yang dikisahkan oleh   Allah ‘azza wa jalla dalam surat Luqman, tatkala dia berkata kepada   anaknya
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنكَرَ الأَصْوَاتِ  لَصَوْتُ الْحَمِيرِ
Dan  sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.  Sesungguhnya  seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (Luqman: 19)
Al-Imam Ibnu Katsir berkata dalam Tafsir-nya III/44:
“Firman  Allah ‘azza wa jalla : ‘dan lunakkanlah suaramu’, maknanya  adalah  jangan berlebihan dalam berbicara dan jangan mengangkat suaramu  dengan  perkataan yang tidak ada faidahnya, oleh karena itulah Allah  berfirman:  ‘Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.’  Al-Imam  Mujahid dan yang lainnya mengatakan : ‘Sesungguhnya  sejelek-jelek suara  adalah suara keledai, yakni yang paling buruk dari  mengangkat suara  adalah yang kerasnya menyerupai suara keledai, di  samping itu merupakan  sesuatu yang dibenci oleh Allah subhanahu wa  ta’ala . Penyerupaan yang  seperti ini mengandung pengharaman dan celaan  yang sangat keras  terhadapnya, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa  sallam bersabda :
لَيسَ لنَا مَثَلُ السَّوءِ العَائِد فيِ هِبَتِهِ كَالكَلبِ:يَقِيءُ،ثم  يَعُود ُقَيِئِه
Tidak  ada bagi kami permisalan yang jelek. Permisalan seorang yang  meminta  kembali suatu pemberian yang diberikannya kepada orang lain itu  seperti  anjing yang muntah kemudian menjilat kembali muntahannya tadi.  (HR.  Al-Bukhari, Ahmad, An-Nasa’i, At-Tirmidzi, Ath-Thahawi, Al-Baihaqi,   dari shahabat Ibnu Abbas, dan dari shahabat Abu Bakr, sebagaimana dalam   Shahihul Jami’ no. 5426. Dan lafazh yang seperti ini adalah lafazh   An-Nasa’i dalam As-Sunan Al-Kubra IV/124)
Maka dari sini jelaslah  bahwa seorang muslim itu tidaklah mengangkat  suaranya melebihi  kebutuhan atau berbicara yang tidak ada faidahnya.
Bimbingan Keduapuluh Tiga
Jangan Sekali-kali menutup HP ketika Lawan Bicara Sedang Berbicara,  kecuali jika ada Maslahat yang lebih besar
Seorang  muslim itu hendaknya berhias dengan akhlak yang mulia dan sifat  yang  agung sebagaimana yang telah dianjurkan dalam syari’at agama kita  yang  lurus. Allah Ta’ala berfirman:
{ وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ }
Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar di atas akhlaq yang agung.  (Al-Qalam: 4)
Disebutkan pula dalam sebuah hadits:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أَحسن النَّاس خُلُقًا
Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam  adalah orang yang paling baik   akhlaknya. (HR. Al-Bukhari 5850, Muslim 2150 dari shahabat Anas   radhiyallahu ‘anhu)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Orang  mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik   akhlaknya di antara mereka, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling   bisa bersikap baik terhadap keluarganya. (HR. At-Tirmidzi 1162, Ibnu   Hibban dalam Shahih-nya, At-Tirmidzi berkata: “Ini adalah hadits hasan   shahih.” Asy-Syaikh Al-Albani berkata dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi no.   1162 : “Ini adalah hadits hasan shahih”. Beliau juga berkata dalam   Shahih Al-Jami’ : 1232 : “Ini adalah hadits shahih”. Hadits ini   disebutkan juga di dalam As-Silsilah Ash-Shahihah no. 284)
Menutup  HP dengan cara seperti ini (yakni ketika lawan bicara sedang   berbicara) akan menghilangkan cerminan adab islami dan sifat yang mulia.
Bimbingan Keduapuluh  Empat
Jaga Kesehatan
Di  antara perkara yang wajib untuk diperhatikan adalah menjaga  kesehatan,  karena ini merupakan salah satu nikmat di antara  nikmat-nikmat Allah  yang besar dan wajib untuk dipergunakan dalam meraih  keridhaan-Nya.  Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata:  Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
نعمتان مغبون فيها كثير من الناس :الصحة والفراغ
Ada dua kenikmatan yang kebanyakan manusia melalaikannya: (1) kesehatan,  dan (2) waktu luang. (HR. Al Bukhari 7049)
Oleh  karena itulah kebiasaan menggunakan HP dan lama dalam berbicara -  dan  yang lebih parah dari itu adalah gelombang sinyal yang kuat -  terkadang  bisa memberikan pengaruh yang berbahaya terhadap manusia  -wallahu  a’lam-. Maka berhati-hatilah darinya demi menjaga keselamatan   (kesehatan), dan (nilai) keselamatan itu tidak ada sesuatu pun yang   sebanding dengannya.
Dan sekarang silakan anda perhatikan nukilan  sebagian tulisan dalam  pembahasan ini berupa bahaya (efek negatif)  dari penggunaan HP berikut
Bahaya (efek negatif) HP terhadap Kesehatan
Riset  ilmiah yang dilakukan dengan sangat teliti oleh seorang peneliti  Saudi  yaitu Dr. Sari’ bin Hamd Ad Dausri - seorang ahli di bidang THT   (telinga, hidung, dan tenggorokan), dan dia adalah kepala lembaga   Al-Jum’iyyah As-Su’udiyyah urusan THT, kepala, dan leher - telah   mengungkap tentang hilangnya indera pendengaran salah seorang pekerja   Saudi sebagai akibat dari penggunaan HP dengan frekuensi yang sangat   tinggi.
Dr. Ad-Dausri menyimpulkan hasil penelitiannya tersebut  ketika memeriksa  pasien mobile klinik di RS Universitas King Abdul  Aziz, Saudi. Pasien  tersebut adalah seorang pekerja berusia empat puluh  tahun. Ia  mengeluhkan pendengaran pada telinga kanannya berkurang  selama tiga  bulan, di samping rasa hangat dan rasa sakit di telinga.  Dia mengatakan  bahwa gejala ini terjadi ketika beberapa menit  menggunakan ponsel menit  dan baru hilang satu jam setelah menggunakan  ponsel.
Dr. Sari’ menambahkan, bahwa pasien tersebut menggunakan  ponsel lebih  dari 90 menit dalam sehari dan tepat pada telinga  kanannya. Hal itu  berlangsung selama lebih dari dua tahun.
Kemudian  dia rutin berkunjung ke klinik setiap tiga bulan. Setelah  dilakukan  pemeriksaan medis secara seksama, terlihat bahwa pendengaran  berkurang  sekitar 25 desibel pada telinga kanan. Berkurangnya  pendengaran  tersebut semakin besar dengan bertambahnya waktu penggunaan  ponsel.  Kemudian si pasien diminta menggunakan ponsel di telinga  kirinya.  Setelah 6 bulan pendengaran di telinga kanan mulia membaik.  Telinga  kanan semakin membaik ketika pengunaan ponsel dihentikan. Namun  ketika  diulang kembali menggunakan ponsel pada telinga kanan tersebut,   pendengaran kembali berkurang. Maka pasien disarankan untuk menggunakan   telepon biasa dan mengurangi penggunaan ponsel, dan mengurangi   penggunaan speakerphone, di mana pasien mengurangi penggunaan ponsel   sampai 15 menit sehari. Dengan demikian sembulah penderitaannya, namun   si pasien tetap mengalami sedikit penguraan pendengaran selamanya. Dr   Ad-Dausari mengungkapkan hal itu dalam sebuah artikel yang diterbitkan   oleh Organisasi Kesehatan Dunia berjudul “efek ponsel terhadap kesehatan   dan perlunya penelitian lebih lanjut” bahwa semakin meningkat   penggunaan telepon selular berarti semakin menambah efek biologis dan   efek kesehatan. Akibat pajanan terhadap elektro-magnetik mobile   gelombang perangkat, atau menara transmisi booster. Di mana penelitian   yang dipublikasikan menunjukkan adanya efek kerusakan kesehatan,   seperti: kelelahan, sakit kepala, pusing, dan gangguan tidur.  ….
* * *
Mengambil Manfaat dari HP
1.       Menyambung hubungan dengan keluarga dan kerabat anda  (silaturahim).
2.       Menelepon para ‘ulama dan bertanya kepada mereka tentang  beberapa masalah yang terjadi.
3.       Membantu memenuhi kebutuhan anda baik dalam perkara agama  maupun dunia.
4.       Merekam suara bacaan Al-Qur’an, tulisan, dan muhadharah.
5.       Mengambil manfaat dari situs-situs internet yang bermanfaat.
6.       Turut serta dalam kegiatan yang ilmiah di internet.
7.       Membangunkan orang tidur (misalnya dengan mengaktifkan jam  alarm).
8.        Sebagai pengingat jadwal kegiatan anda baik umum maupun khusus,   dan termasuk juga adalah sebagai peringatan telah masuknya waktu   shalat.
9.       Mengetahui keadaan (kabar) seorang alim.
10.   Dakwah di jalan Allah.
11.    Mengambil gambar (foto) pemandangan alam yang tidak ada gambar   makhluk bernyawa yang dengannya akan membantu anda dalam mengingat Allah   sehingga akan bertambahlah keimanan anda kepada Allah ta’ala sebagai   Dzat yang Maha menciptakan, Rabb, pemberi rizqi, dan yang mengatur alam   semesta ini dan Dia adalah Ilah yang satu (satu-satunya Dzat yang  berhak  diibadahi) tidak ada sekutu bagi-Nya.
Sungguh indah apa yang diungkapkan oleh seseorang
وفي كل شيء له آية …تدل على أنه واحد
Dan segala sesuatu di alam ini merupakan ayat (tanda) bagi-Nya
Yang menunjukkan bahwa Dia adalah Dzat yang Maha Esa.
12.   Memberikan pertolongan pertama pada kecelakan
(Sumber http://www.assalafy.org/mahad/?p=386)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar