Dari Abu Sa'id Al Khudri, bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
"Ahli surga masuk ke dalam surga, dan ahli neraka masuk ke dalam neraka. Kemudian Allah Ta'ala berfirman (kepada malaikat-malaikat penjaga neraka): Keluarkanlah olehmu semua, setiap orang yang di dalam kalbunya ada benih keimanan sekalipun hanya seberat biji sawi. Orang-orang yang beriman itu lalu keluar dari neraka dan tubuhnya sudah hangus hitam sama sekali. Mereka selanjutnya dimasukkan ke dalam sungai Hayat (kehidupan), lalu tumbuhlah badannya itu (menjadi manusia yang baik dan sempurna) sebagaimana tumbuhnya biji yang terbawa oleh banjir. Tidaklah engkau melihat biji itu yang kemudiannya lalu tumbuh kuning dan membelok-belokkan." (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Seorang mukmin yang terlanjur mengerjakan dosa besar dan kemudian belum sempat menebusnya dengan hukuman yang berupa had, rajam, kifarat dan sebagainya, begitu juga seorang mukmin mengerjakan suatu kesalahan kemudian belum sempat bertaubat, maka kelak pada hari penghisapan (yaumul Muhasabah) semua amal yang ia lakukan akan dihitungan dengan timbangan keadilan (al Mizan) dengan seadil-adilnya tak satupun yang akan dirugikan dalam hal ini.
Apabila berat timbangan amal kebaikannya (pahala) sudah barang tentu ia berhak mendapatkan keuntungan yang amat besar disisi Allah Swt. yaitu surga yang telah Allah janjikan untuk orang-orang yang beriman, yang telah mengerjakan segala yang diperintahkan serta berbuat baik (ihsan). Tetapi jika amal buruknya (dosa) lebih berat dari amal kebaikannya, maka ia akan dimasukkan kedalam neraka sesuai dengan berat dosanya ( hanya sementara).
Jadi ia disiksa di dalam neraka itu hanya di hitung besar atau kecil dosa yang telah diperbuat sewaktu hidup di dunia, sesudah itu ia dikeluarkan dan selanjutnya dimasukkan ke dalam surga, ia pun hidup kekal di dalamnya.
Kenapa orang-orang mukmin yang berada di dalam neraka itu hanya sementara, karena sewaktu di dunia ia pernah mengucapkan kalimat Laa Ilaha Illa Allah dan di dalam hatinya ada kebaikan. Inilah yang dimaksudkan dalam hadis tersebut diatas "setiap orang yang di dalam kalbunya ada benih keimanan sekalipun hanya seberat biji sawi".
Di ceritakan pula dari Anas ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Keluar dari neraka setiap orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallaah dan di dalam hatinya ada kebaikan sebesar kacang (gandum), keluar pula dari neraka orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallaah dan di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji sawi, juga keluar dari neraka orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallaah dan dalam hatinya ada kebaikan seberat semut kecil. (HR. Imam Bukhari dan Muslim)
Jadi, umat Islam yang di dalam hatinya ada iman serta tidak pernah mempersekutukan Allah dengan yang lain, walaupun ia sering atau pernah melakukan kesalahan, baik dosa besar atau kecil, kecuali syirik, waktu hidup di dunia, maka baginya layak masuk surga.
"Ahli surga masuk ke dalam surga, dan ahli neraka masuk ke dalam neraka. Kemudian Allah Ta'ala berfirman (kepada malaikat-malaikat penjaga neraka): Keluarkanlah olehmu semua, setiap orang yang di dalam kalbunya ada benih keimanan sekalipun hanya seberat biji sawi. Orang-orang yang beriman itu lalu keluar dari neraka dan tubuhnya sudah hangus hitam sama sekali. Mereka selanjutnya dimasukkan ke dalam sungai Hayat (kehidupan), lalu tumbuhlah badannya itu (menjadi manusia yang baik dan sempurna) sebagaimana tumbuhnya biji yang terbawa oleh banjir. Tidaklah engkau melihat biji itu yang kemudiannya lalu tumbuh kuning dan membelok-belokkan." (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Seorang mukmin yang terlanjur mengerjakan dosa besar dan kemudian belum sempat menebusnya dengan hukuman yang berupa had, rajam, kifarat dan sebagainya, begitu juga seorang mukmin mengerjakan suatu kesalahan kemudian belum sempat bertaubat, maka kelak pada hari penghisapan (yaumul Muhasabah) semua amal yang ia lakukan akan dihitungan dengan timbangan keadilan (al Mizan) dengan seadil-adilnya tak satupun yang akan dirugikan dalam hal ini.
Apabila berat timbangan amal kebaikannya (pahala) sudah barang tentu ia berhak mendapatkan keuntungan yang amat besar disisi Allah Swt. yaitu surga yang telah Allah janjikan untuk orang-orang yang beriman, yang telah mengerjakan segala yang diperintahkan serta berbuat baik (ihsan). Tetapi jika amal buruknya (dosa) lebih berat dari amal kebaikannya, maka ia akan dimasukkan kedalam neraka sesuai dengan berat dosanya ( hanya sementara).
Jadi ia disiksa di dalam neraka itu hanya di hitung besar atau kecil dosa yang telah diperbuat sewaktu hidup di dunia, sesudah itu ia dikeluarkan dan selanjutnya dimasukkan ke dalam surga, ia pun hidup kekal di dalamnya.
Kenapa orang-orang mukmin yang berada di dalam neraka itu hanya sementara, karena sewaktu di dunia ia pernah mengucapkan kalimat Laa Ilaha Illa Allah dan di dalam hatinya ada kebaikan. Inilah yang dimaksudkan dalam hadis tersebut diatas "setiap orang yang di dalam kalbunya ada benih keimanan sekalipun hanya seberat biji sawi".
Di ceritakan pula dari Anas ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Keluar dari neraka setiap orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallaah dan di dalam hatinya ada kebaikan sebesar kacang (gandum), keluar pula dari neraka orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallaah dan di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji sawi, juga keluar dari neraka orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallaah dan dalam hatinya ada kebaikan seberat semut kecil. (HR. Imam Bukhari dan Muslim)
Jadi, umat Islam yang di dalam hatinya ada iman serta tidak pernah mempersekutukan Allah dengan yang lain, walaupun ia sering atau pernah melakukan kesalahan, baik dosa besar atau kecil, kecuali syirik, waktu hidup di dunia, maka baginya layak masuk surga.
0 komentar:
Posting Komentar