Anakku terkasih, ketika melihat wajah lelapmu saat tidur, membuatku berkeinginan untuk memelukmu lagi karena perasaan sayang yang teramat dalam, namun karena rasa sayang jualah yang membuatku tidak jadi memelukmu karena takut mengganggu tidurmu sehingga membangunkanmu dari mimpi indahmu. Suatu hari saat dewasamu, jangan pernah lupakan kewajibanmu kepada kami orangtuamu, jadilah engkau anak yang shaleh dan shalehah.
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (QS Al Ahqaaf 46 : 15)
Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?" Nabi Saw menjawab, "ibumu...ibumu...ibumu, kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu." (Mutafaq'alaih)
Anakku sayang, lihatlah untaian indah rambutmu, suatu hari disaat dewasamu, akan banyak lelaki menyukai rambut indahmu ini andai tidak kau tutupi sebagaimana yang diajarkan Rasulullah dalam Kitab dan Sunnah yang telah beliau tinggalkan untuk jadi pegangan kita yang sangat beruntung menjadi ummatnya.
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al Ahzaab 33 : 59)
Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.
“Wahai Asma’ sesungguhnya seorang wanita itu apabila telah baligh (haidl) maka tidak boleh baginya menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini, seraya menunjukkan wajah dan telapak tangannya.” [HR. Abu Dawud]
Menatap matamu, anakku, membuatku tersenyum, teringat saat mata indahmu yang besar menatapku memohon agar diizinkan untuk membeli es krim kesukaanmu, padahal saat itu cuaca berangin dan mendung, sehinggaku takut tubuh kecilmu menjadi rentan karena dinginnya es krim tersebut.ku sayang padamu anakku, namun bukan berartiku harus mengikuti semua maumu kan? Suatu hari disaat engkau dewasa, pasti akan memahami, kenapa tidak setiap kehendakmuku kabulkan.
Buah hatiku sayang, melihat bibir mungilmu yang suka berkicau laksana burung, membuatku kelabakan untuk menjawab setiap pertanyaanmu yang tak pernah berhenti, dan kadang kadang membuatku kaget harus berfikir keras untuk menjawab pertanyaanmu yang diluar dugaanku, dan tidak sesuai untuk anak seusiamu. Namun mengingat sunnah Rasulullah yang mewajibkan orang tua buat mendidik anak anaknya dengan baik, maka biasanya aku akan mengangkatmu kepangkuan sambil menjelaskan semua jawaban atas pertanyaanmu dengan menyesuaikan jawabannya untuk anak seusiamu.
Imam Ibnu Jarir berkata, “Wajib bagi kita mengajarkan anak-anak kita tentang agama dan kebaikan, beserta perkara adab yang dibutuhkannya.” (Lihat Tafsir ini semua dalam kitab Fathul Qadir)
Anakku sayang, kelak dewasa gunakanlah bibir mungilmu ini untuk mengucapkan kata kata yang baik dan bermanfaat. Aku berdo’a kepada Alalh subhanahu wata’ala agar lidahmu yang lembut itu tidak membuat seseorang tersakiti karenanya.
Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang diridhai Allah subhanahu wata’ala yang dia mengira tidak akan mendapatkan demikian sehingga dicatat oleh Allah keridhaanNya bagi orang tersebut, sampai nanti hari Kiamat. Dan seorang lelaki mengucapkan satu kata yang dimurkai Allah subhanahu wata’ala yang tidak dikiranya akan demikian maka Allah mencatat yang demikian itu sampai hari Kiamat. (HR Tirmidzi dan dia berkata hadits hasan shahih dan juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah)
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, (QS Al Ahzaab 33 : 70)
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Islam mengajak umat agar senantiasa menjaga lisan. Dengan begitu lisan digunakan untuk sesuatu yang baik dan tidak bertentangan dengan kehendak Allah subhanahu wata’ala. Lisan orang yang berakal muncul dari balik hati nuraninya. Maka ketika hendak berbicara terlebih dahulu dia kembali pada nuraninya.Apabila ada manfaat baginya, dia berbicara dan apabila berbahaya maka dia menahan diri.Sementara hati orang yang bodoh berada dimulut, dia berbicara sesuai dengan apa saja yang dia maui. (HR Bukhari Muslim)
Anakku sayang, lihatlah kepalan tangan mungilmu ini, suatu hari nanti kepalannya ikut tumbuh bersama usiamu yang juga meningkat dewasa, karena itu jangan biarkan tanganmu ini nanti menjawab pertanyaan Allah di Padang Mahsyar saat kita semua diadili kelak, dengan jawaban yang membuatmu dihempaskan ke Jahannam, akibat kelalaianmu selama hidup didunia yang mengambil hak orang lain atau menyakiti orang lain karena kemarahanmu yang tak terkendali.
Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa merampas hak seorang muslim dengan sumpahnya, maka Allah mewajibkan dia masuk neraka dan mengharamkan baginya surga,” maka salah seorang bertanya,”Meskipun sedikit, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab,”Ya, meskipun hanya setangkai kayu sugi (siwak).” [HR Muslim]
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa ada seseorang berkata: Wahai Rasulullah, berilah aku nasehat. Beliau bersabda : "Jangan marah”.Lalu orang itu mengulangi beberapa kali, dan beliau bersabda: "Jangan marah" (Riwayat Bukhari)
Anakku, dari kecilmu kutimang timang dengan lagu kasih sayang, agar besar nanti, engkau tumbuh menjadi anak yang pemurah dan penuh kasih terhadap sesama. Aku mencintaimu dengan harapan agar engkau memiliki hati yang lembut yang mudah tersentuh dengan kebaikan dan mendapat kemudahan karena akhlak yang engkau tunjukkan. Jika dirimu ingin dihormati orang, Nak, maka belajarlah untuk menghargai orang lain juga. Dan andaikan engkau ingin diperlakukan dengan baik, maka perlakukanlah orang lain dengan kebaikan juga. Karena sesungguhnya anakku, prilaku yang kita tunjukkan mencerminkan akhlak yang ada dalam diri.
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS An Nahl 16 : 90)
Menurut definisi yang dikemukakan oleh Al-Ghazali, akhlak adalah : suatu sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia) yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan, tanpa telalu banyak pertimbangan dan pemikiran yang lama.
"Mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya " (HR. Tarmizi)
Cahaya mataku, waktu berlalu begitu cepat, dan aku yakin suatu hari nanti tanpa pernahku sadari, waktu akan memakan masa kecilmu menuju masa remajamu, Nak, sebagaimana waktu juga memakan masa mudaku. Saat engkau mekar sebagai bunga, maka kumbang kumbangpun akan melirikmu disebabkan daya tarikmu yang mulai keluar untuk menggoda iman para lelaki, karena itulah nak, tundukkan pandanganmu, jangan melihat lkawan jenismu dengan pandangan menggoda, serta berbicaralah dengan cara biasa agar pemuda tidak merasakan alunan suaramu ditelinga seperti musik yang mendayu, karena setiap gerak gerik dari anggota tubuhmu Nak, akan menyebabkan panggilan syahwat bagi para lelaki yang tidak membungkus diri mereka dengan keimanan.
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman : "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS An Nuur 24 : 30 – 31)
Kelak jika hatimu disentuh oleh suatu rasa terhadap lawan jenismu, nak, jangan engkau biarkan perasaan itu berkembang tanpa kendali, karena agama Islam yang telah disempurnakan Allah subhanahu wata’ala ini, tidak membolehkan pacaran bagi insan yang berlawanan jenis, karena dapat menimbulkan hal hal yang tidak baik, yaitu mendekati zina. Bahkan berduaan saja dengan yang bukan muhrim bagi wanita dan pria, tidak diperbolehkan, anakku, karena neraka jahannam akan menantimu kelak dihari pembalasan.
Berhati hatilah anakku terhadap tubuhmu, karena setiap anggota tubuhmu yang tidak mengikuti aturan yang syar’i, akan menjerumuskanmu keperbuatan zina. Ingat ingatlah pesan Rasulullah dalam sebuah hadits shahih sayangku.
Berbagai bentuk perzinaan anggota tubuh yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu : “Telah ditulis bagi setiap Bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia akan melakukannya, kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lidah (lisan) zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya adalah melangkah, sementara kalbu berkeinginan dan berangan-angan, maka kemaluan lah yang membenarkan atau mendustakan.”
Hadits ini menunjukkan bahwa memandang wanita yang tidak halal untuk dipandang meskipun tanpa syahwat adalah zina mata . Mendengar ucapan wanita (selain istri) dalam bentuk menikmati adalah zina telinga. Berbicara dengan wanita (selain istrinya) dalam bentuk menikmati atau menggoda dan merayunya adalah zina lisan. Menyentuh wanita yang tidak dihalalkan untuk disentuh baik dengan memegang atau yang lainnya adalah zina tangan. Mengayunkan langkah menuju wanita yang menarik hatinya atau menuju tempat perzinaan adalah zina kaki. Sementara kalbu berkeinginan dan mengangan-angankan wanita yang memikatnya, maka itulah zina kalbu. Kemudian boleh jadi kemaluannya mengikuti dengan melakukan perzinaan yang berarti kemaluannya telah membenarkan; atau dia selamat dari zina kemaluan yang berarti kemaluannya telah mendustakan. (Lihat Syarh Riyadhis Shalihin karya Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, pada syarah hadits no. 16 22)
Buah hati cintaku, dunia kian lapuk dimakan usia, karena itu janganlah engkau melupakan kewajibanmu untuk menunaikan perintah Allah subhanahu wata’ala yang telah diwariskan melalui Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.Setiap tarikan nafasmu anakku, akan dimintai pertanggung jawabannya oleh Allah, untuk apakah usiamu dihabiskan dan apa saja yang telah engkau lakukan dengan usiamu sayangku.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS Al Baqarah 2 : 164)
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda : Dua kaki seorang hamba tidak dapat bergerak pada hari qiyamat, hingga ia ditanya tentang empat hal. Tentang umurnya, untuk apa ia gunakan. Ilmunya yang mana saja yang telah ia amalkan. Hartanya darimana ia mendapatkannya sekaligus ia gunakan untuk apa. Dan tubuhnya untuk apa ia manfaatkan". (HR At Tirmidzi)
pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS An Nuur 24 : 24)
Banyak lagi yang inginku sampaikan anakku, namunku tidak ingin tergesa gesa untukmu, karena aku mau meskipun sedikit yang kukatakan, engkau amalkan tanpa pernah engkau lalaikan. Karena aku selalu mendo’akan agar suatu hari engkau menjadi hamba hamba Allah yangShalihah, yang dicintaiNya dalam RahmanNya ... Aamiin Ya Rabb ...
0 komentar:
Posting Komentar