Saat itu di Telaga Kautsar yang penuh keni`matan...
Rosululloh saw menyambut para ummat tercinta penuh kesenangan..
"Ahlan.. ahlan ummati.. Minumlah di telaga ini.. Tak ada lagi kehausan sepanjang zaman.."
Senang tiada tara saat meilhat sang ummat tercinta berbondong-bondong meminumnya penuh kebahagiaan.. Tiba-tiba... Rosululloh saw terhenyak kaget.. di seberang sana sekelompok orang terharamkan meminumnya..
"Bukankah itu Ummatku??? "Gumam Rosul yang mulia..
Alloh Swt menjawab dengan kasih sayangNYa yang Mulia..
"Wahai Rosul Pujaan.. Janganlah kau tercengang.. Kau memang tidak tahu.. Apa yang terjadi pada mereka, saat kau tinggalkan dunia yang hina.."
"Ya Robb, mereka berubah??? Mereka menggantinya??? Mereka meninggalkannya??? Ohhh.. Engkau Maha Mengetahui Segala Sesuatu tanpa sisa.."
"Ya.. ya.. Mereka berubah... mereka mengganti semua yang KUanugerahkan kepada mereka.. Mereka meninggalkan tuntunan yang Kusampaikan kepadamu penuh cinta.."
Saudaraku...
Ingat-ingatlah siapa diri kalian di saat kegelapan zaman meliputi dunia..
Kalian tidak lebih hina dari binatang purba.. Penyembah berhala dengan berbagai rupa..
Kalian memakan bangkai tanpa merasa hina.. Tapi kalian berikan makanan mulia kepada berhala..
Kalian zinahi ibu kalian di tengah jalan.. Ibu tercinta yang melahirkan kalian..
Kalian kubur anak suci hidup-hidup di kuburan.. Tanpa otak yang kalian pikirkan..
Kalian bebas telanjang seperti binatang jalang.. Miskin papa terhina di lorong-lorong jalan..
Kalian bangga menumpahkan darah sesama kalian.. hanya membela kehendak syeithan..
Lalu... tidakkah kalian ingat... Wahai orang-orang yang malang...
Dia.. Dia yang kalian kenal.. datang membawa hidayah dari Ar Rahman...
Merubah Kalian Menjadi tiang-tiang kebenaran.. membawa panji-panji kemuliaan..
Berhala??? Kalian binasakan tanpa ampunan.. Kalian persembahkan kepada Alloh saja segala kehidupan...
Makanan kalian barang-barang halal penuh kebaikan..
Orang-orang tua kalian dijunjung tinggi penuh kehormatan..
Anak-anak kalian menghirup udara Islam dengan akhlak mulia penuh kasih sayang...
Kalian tutup aurot kalian dengan junjungan tinggi perintah Ketuhanan..
Kemudian... Gelap...gelap.. Dia meninggalkan kalian... Sohabat-sohabat mulia beliaupun menyusulnya ke alam barzakh bersama beliau...
"Tetapi Umatku... bukankah kutitipkan bekal untuk keselamatan dan kemuliaan kalian...
Kitabulloh dan sunnahku... Ingat fahamilah itu dengan tuntunan orang-orang yang aku rekomendasikan...
Muhajirin... Anshor... Tabi`in.. Tabi`ut Tabi`in (semua yang tergolong as sabiqun awwalun walladzinat Taba`uhum bi ihsan).."
Tapi Rosulpun terhenyak.. karena ada umat beliau yang diharamkan meminum telaga Kautsar...
Jawabnya.. Berubah hai Rosul... Mereka berubah.. Mereka kembali ke zaman kegelapan..
Saat jahiliyah meliputi zaman...
"Kau tahu agamamu yang dahulunya Islam... terbangun dalam fondasi sunnah dan jama`ah..
Kini mereka menjadi syiah.. khowarij.. murji`ah.. mu`tazilah.. filsafat murni.. tasawwuf moderen... taoriqot.. dan nama-nama lain yang beraneka ragam.."
"Kitabmu bebas mereka tafsirkan... padahal kau sudah bersusah payah menjaga dan memurnikannya dengan para sohabatmu yang mulia.."
"Tuntunanmu hanya ditonton.. sedangkan mimpi para pengkhayal menjadi penuntun.. kitab-kitab primbon dijunjung-junjung.. filsafat yunani kufur diagung-agung..
Tauhid yang kau dakwahkan dianggap fundamentalisme... tetapi syirik oh. Oh. Seperti inti kemurnian penghambaan.. Keris... kuburan.. kembang dan air.. bubur tujuh rupa.. buah-buahan di atap rumah.. burung-burung pertanda sial.. dukun-dukun pemegang gaib.. keramat-keramat tempat dipuja.. oh.oh apa ini semua... berubah??? Ya berubah..."
"Al Qur`an dan Sunnahmu yang dahulu kau daulatkan dalam negara... Kini disingkirkan penuh petaka... diganti undang-undang belanda, perancis atau buatan para berhala...
Saudaraku... ya.. ya.. kini kau lihat kegelapan zaman yang sama di jahiliyyah pertama..
Kejahilan... Kelengahan.. Kesesatan merajalela..?
.
Kini Beliau saw bertanya...: " Kemana Umatku...? Kemana Umatku..? Umatku tercinta...
Kau umatku.. kalian umatku... !!!"
Tanyalah pada diri kita sekalian...
0 komentar:
Posting Komentar