berhari hari hariku begitu lambat kurasakan. fikiran tidak karuan, hati tidak tenang, dan yang paling kurasakan tidak kuat adalah rasa bersalahku padanya yang sangat menyiksaku. karna kutelah menyakiti seorang wanita yang begitu tulus mencintaiku. Astaghfirullah....aku merasa menjadi orang terkejam didunia ini.
berkali kali aku mengucapkan maafku padanya. tapi rasanya itu tidak cukup walau seribu kali kuucapkan. namun saat malam ku bersimpuh memohon pada-Nya tiba tiba aku berfikir entah ini petunjuk dari Allah atau hanya gumamku saja. "aku sudah berkata jujur padanya, dan jujur itulah pilihan yang terbaik yang kulakukan, karena jika aku tidak jujur, pasti suatu saat nanti dia akan lebih sakit hati kalau dia tau ternyata aku menikah dengan orang lain, dan dia sudah menunggu dan telah terlanjur menolak ikhwan lain yang datang meminangnya karena menungguku. hmm, ini semua juga diluar kendaliku, kan kuserahkan ini semua pada Allah, Insya Allah aku akan selalu mendoakannya dalam setiap shalatku" pikirku
alhamdulillah...pada suatu sore aku chating di fb dengan Vita. saat itu aku belum menceritakan tentang hubunganku denganku dengan Nia.
"mas, kulihat distatus mas, sepertinya mas sedang gundah"kata Vita
"iya, oya vit aku mau tanya sesuatu."kataku
"iya tanya apa?jawabnya
"tentang rencanamu memperkenalkg tuamu setahun lagi, apakah itu berati kamu menerima tawaranku waktu itu?tanyaku ingin memastikan
"jika Allah mengizinkan...iya"jawabnya
"kalau begitu ku rasa tak perlu ada lagi rahasia. o ya aku mau cerita sesuatu padamu. tapi sebelumnya aku minta maaf"kataku
"iya mas. silahkan" jawabnya
"aku dulu sempat memikirkan tentang ucapanmu soal cadangan. jujur, saat itu aku memulai sebuah hubungan dengan seorang wanita aktivis dakwah dumay, tapi dalam hal keistiqomahan dan ilmu insya Allah tak diragukan lagi. dan saat kau punya rencana untuk memperkenalkan aku pada ortumu itu, aku benar benar kaget dan bingung bagaimana caranya aku harus menjelaskan ini padanya. beberapa hari yang lalu aku beranikan diri untuk berkata jujur padanya. aku lihat dari tanggapannya sepertinya dia bisa menerima, tapi tak kusangka dia begitu sakit hati padaku dan kecewa. dia meremove aku dari fb. dan enggan untuk berkomunikasi denganku"jawabku
"masya Allah. trus gimana mas? aku bisa merasakan perasaannya, karena aku pun juga seorang wanita, bolehkah aku minta maaf padanya? ini semua juga salahku karena aku terlalu membiarkan mas lama menungguku" jawabnya
"silahkan, terserah kamu aja" jawabku
"ehm...mas aja tolong sampaikan maafku padanya? bisa gak? jawabnya
"ok. Insya Allah" jawabku
Beberapa hari kemudian aku sampaikan permohonan maaf Vita pada Nia. Ku yakin dia bisa memaafkannya, tapi aku tidak tahu apakah hatinya ridho atau tidak.
setelah perkacapan itu aku agak merasa sedikit lega karena akhirnya aku sudah berkata jujur apa adanya kepada mereka berdua. memang ini mnyakitkan, tapi menurutku yang namanya suatu kebenaran itu harus disampaikan walaupun itu menyakitkan.
seperti seorang anak tiri yang tidak tau bahwa ternyata dia hanyalah anak angkat. pasti dia akan lebih sakit hati bila dia tahu sendiri akan jati dirinya daripada orang tua angkatnya yang menjelaskan secara jujur dan langsung padanya.
aku hanya ingin mencari jalan keluar yang terbaik. dan menurutku kejujuran adalah pilihan yang paling tepat yang kulakukan saat itu. mungkin aku dengan Nia saling kenal hanya untuk menjadi saudara, kakak dan adik, dan mencintai selayaknya saudara sesama muslim. karena yang ku tahu kesempurnaan iman seseorang itu belum terpenuhi sebelum mampu mencintai saudaranya. seperti disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik rodhiallohu ‘anhu pelayan Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tidaklah sempurna keimanan salah seorang di antara kamu sehingga ia mencintai bagi saudaranya (sesama muslim) segala sesuatu yang dia cintai bagi dirinya sendiri.” (HR. Bukhori dan Muslim)
di setiap sujudku, ku selalu mendoakan untuk kebahagiaannya. semoga mendapatkan pengganti yang jauh lebih baik dariku, yang bisa melindunginya, yang mampu mencintainya sepenuh hati, dan yang mampu menjadi imam yang baik dan bertanggung jawab akan keluarganya. dan aku yakin suatu saat nanti dia pasti akan mendapatkannya, dan dia memang pantas untuk mendapatkannya.
mungkin banyak kejanggalan yang ada dalam cerita ini, bisa dikatakan belum selesai, namun inilah akhir cerita kisah ini, dan apa boleh dikata ini diluar kendali manusia. dan mungkin sudah takdir Yang Maha Kuasa.
Cinta memang tak harus memiliki, dan ada kalanya cinta juga harus memilih diantara pilihan yang ada. pilihlah dengan memanjatkan doa kepada Allah untuk diberikan petunjuk yang terbaik diantara pilihan itu, dan mintalah untuk dimantapkan hati pada salah satu hati. semoga pembaca bisa mengambil hikmah dari kisah ini. aamiin
afwan wa syukron
..:: ♥ TAMAT ♥ ::..
berkali kali aku mengucapkan maafku padanya. tapi rasanya itu tidak cukup walau seribu kali kuucapkan. namun saat malam ku bersimpuh memohon pada-Nya tiba tiba aku berfikir entah ini petunjuk dari Allah atau hanya gumamku saja. "aku sudah berkata jujur padanya, dan jujur itulah pilihan yang terbaik yang kulakukan, karena jika aku tidak jujur, pasti suatu saat nanti dia akan lebih sakit hati kalau dia tau ternyata aku menikah dengan orang lain, dan dia sudah menunggu dan telah terlanjur menolak ikhwan lain yang datang meminangnya karena menungguku. hmm, ini semua juga diluar kendaliku, kan kuserahkan ini semua pada Allah, Insya Allah aku akan selalu mendoakannya dalam setiap shalatku" pikirku
alhamdulillah...pada suatu sore aku chating di fb dengan Vita. saat itu aku belum menceritakan tentang hubunganku denganku dengan Nia.
"mas, kulihat distatus mas, sepertinya mas sedang gundah"kata Vita
"iya, oya vit aku mau tanya sesuatu."kataku
"iya tanya apa?jawabnya
"tentang rencanamu memperkenalkg tuamu setahun lagi, apakah itu berati kamu menerima tawaranku waktu itu?tanyaku ingin memastikan
"jika Allah mengizinkan...iya"jawabnya
"kalau begitu ku rasa tak perlu ada lagi rahasia. o ya aku mau cerita sesuatu padamu. tapi sebelumnya aku minta maaf"kataku
"iya mas. silahkan" jawabnya
"aku dulu sempat memikirkan tentang ucapanmu soal cadangan. jujur, saat itu aku memulai sebuah hubungan dengan seorang wanita aktivis dakwah dumay, tapi dalam hal keistiqomahan dan ilmu insya Allah tak diragukan lagi. dan saat kau punya rencana untuk memperkenalkan aku pada ortumu itu, aku benar benar kaget dan bingung bagaimana caranya aku harus menjelaskan ini padanya. beberapa hari yang lalu aku beranikan diri untuk berkata jujur padanya. aku lihat dari tanggapannya sepertinya dia bisa menerima, tapi tak kusangka dia begitu sakit hati padaku dan kecewa. dia meremove aku dari fb. dan enggan untuk berkomunikasi denganku"jawabku
"masya Allah. trus gimana mas? aku bisa merasakan perasaannya, karena aku pun juga seorang wanita, bolehkah aku minta maaf padanya? ini semua juga salahku karena aku terlalu membiarkan mas lama menungguku" jawabnya
"silahkan, terserah kamu aja" jawabku
"ehm...mas aja tolong sampaikan maafku padanya? bisa gak? jawabnya
"ok. Insya Allah" jawabku
Beberapa hari kemudian aku sampaikan permohonan maaf Vita pada Nia. Ku yakin dia bisa memaafkannya, tapi aku tidak tahu apakah hatinya ridho atau tidak.
setelah perkacapan itu aku agak merasa sedikit lega karena akhirnya aku sudah berkata jujur apa adanya kepada mereka berdua. memang ini mnyakitkan, tapi menurutku yang namanya suatu kebenaran itu harus disampaikan walaupun itu menyakitkan.
seperti seorang anak tiri yang tidak tau bahwa ternyata dia hanyalah anak angkat. pasti dia akan lebih sakit hati bila dia tahu sendiri akan jati dirinya daripada orang tua angkatnya yang menjelaskan secara jujur dan langsung padanya.
aku hanya ingin mencari jalan keluar yang terbaik. dan menurutku kejujuran adalah pilihan yang paling tepat yang kulakukan saat itu. mungkin aku dengan Nia saling kenal hanya untuk menjadi saudara, kakak dan adik, dan mencintai selayaknya saudara sesama muslim. karena yang ku tahu kesempurnaan iman seseorang itu belum terpenuhi sebelum mampu mencintai saudaranya. seperti disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik rodhiallohu ‘anhu pelayan Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tidaklah sempurna keimanan salah seorang di antara kamu sehingga ia mencintai bagi saudaranya (sesama muslim) segala sesuatu yang dia cintai bagi dirinya sendiri.” (HR. Bukhori dan Muslim)
di setiap sujudku, ku selalu mendoakan untuk kebahagiaannya. semoga mendapatkan pengganti yang jauh lebih baik dariku, yang bisa melindunginya, yang mampu mencintainya sepenuh hati, dan yang mampu menjadi imam yang baik dan bertanggung jawab akan keluarganya. dan aku yakin suatu saat nanti dia pasti akan mendapatkannya, dan dia memang pantas untuk mendapatkannya.
mungkin banyak kejanggalan yang ada dalam cerita ini, bisa dikatakan belum selesai, namun inilah akhir cerita kisah ini, dan apa boleh dikata ini diluar kendali manusia. dan mungkin sudah takdir Yang Maha Kuasa.
Cinta memang tak harus memiliki, dan ada kalanya cinta juga harus memilih diantara pilihan yang ada. pilihlah dengan memanjatkan doa kepada Allah untuk diberikan petunjuk yang terbaik diantara pilihan itu, dan mintalah untuk dimantapkan hati pada salah satu hati. semoga pembaca bisa mengambil hikmah dari kisah ini. aamiin
afwan wa syukron
..:: ♥ TAMAT ♥ ::..
0 komentar:
Posting Komentar