Kamis, 24 November 2011

Muslimah


Muslimah itu ibarat bunga, cantik indahnya pada pandangan mata hanya sementara. Yang kekal menjadi pujaan manusia, hanyalah muslimah yang mulia akhlaknya.

Seorang Muslimah itu 

Yang lembut itu fitrah tercipta, halus kulit, manis tuturnya, lentur hati… tulus wajahnya, setulus rasa membisik di jiwa, di matanya cahaya, dalamnya ada air, sehangat cinta, sejernih suka, sedalam duka, ceritera hidupnya. 

Seorang Muslimah itu 

Hatinya penuh manja, penuh cinta, sayang semuanya, cinta untuk diberi…  cinta untuk dirasa… Namun manjanya bukan untuk semua, bukan lemah, atau kelemahan dunia … Dia boleh kuat, boleh menjadi tabah, boleh ampuh menyokong pahlawan-pahlawan dunia… begitu unik tercipta, lembutnya bukan lemah, tabahnya tak perlu pada jasad yang gagah
.
Seorang Muslimah itu 

Teman yang setia, buat Adam dialah Hawa, tetap di sini…  dari indahnya jannah, hatta ke medan dunia, hingga kembali mengecap nikmatNya
.
Seorang Muslimah itu 

Boleh seteguh Khadijah, yang suci hatinya, tabah & tenang sikapnya, teman Rasul, pengubat duka & laranya… bijaksana, menyimpan i­lmu, si teman bicara, dialah Ãishah, penyeri taman Rasulullah, dialah Hafsah, penyimpan mashaf pertama kalamullah
.
Seorang Muslimah itu 

Boleh setabah Maryam, meski dicaci meski dikeji, itu hanya cercaan manusia, namun sucinya ALLah memuji… Seperti Fatimah kudusnya, meniti hidup seadanya, puteri Rasulullah… kesayangan ayahanda, suaminya si panglima agama, di belakangnya dialah pelita, cahaya penerang segenap rumahnya, ummi tersayang cucunda Baginda… dia segagah Nailah, dengan dua tangan tegar melindung khalifah, meski akhirnya bermandi darah, meski akhirnya khalifah rebah, syahid menyahut panggilan Allah.
.
Seorang Muslimah itu

Perlu ada yang membela, agar mereka terdidik jiwa, agar mereka terpelihara… dengan mengenali Rabbnya, dengan cinta Rasulnya… dengan yakin Deennya, dengan teguh aqidahnya, dengan utuh cinta yang terutama, Allah jua RasulNya, dalam ketaatan penuh setia . Pemelihara maruah dirinya, agama, keluarga & ummahnya
.
Seorang Muslimah itu 

Melenturnya perlu kasih sayang, membentuknya perlu kebijaksanaan, kesabaran dan kemaafan, keyakinan & penghargaan, tanpa jemu & tanpa bosan, memimpin tangan, menunjuk jalan
.
Seorang Muslimah itu 

Yang hidup di alaf ini, gadis akhir zaman, era hidup perlu berdikari… dirinya terancam dek fitnah, sucinya perlu tabah, cintanya tak boleh berubah, tak boleh terpadam dek helah, dek keliru fikir jiwanya, kerna dihambur ucapkata nista, hanya kerana dunia memperdaya… kerna seorang gadis itu, yang hidup di zaman ini… perlu teguh kakinya, mantap iman mengunci jiwanya, dari lemah & kalah, dalam pertarungan yang lama… dari rebah & salah, dalam perjalanan mengenali Tuhannya, dalam perjuangan menggapai cinta, nikmat hakiki seorang hamba, dari Tuhan yang menciptakan, dari Tuhan yang mengurniakan. Seorang gadis itu,  anugerah istimewa kepada dunia!
.
Seorang Muslimah itu

Tinggallah di dunia, sebagai  mujahidah, pejuang ummah… anak ummi & ayah, muslimah yang solehah… kelak jadi ibu, membentuk anak-anak ummah, rumahnya taman ilmu, taman budi & marifatullah
.
Seorang Muslimah itu 

Moga akan pulang, dalam cinta & dalam sayang, redha dalam keredhaan, Tuhan yang menentukan…  seorang gadis itu dalam kebahagiaan! Moga Al – Rahman melindungi, merahmati dan merestui, perjalanan seorang gadis itu… menuju cintaNYA yang ABADI.

Untuk Kita Ya Ukhti Fillah...

“Rasulullah bersabda : “Janganlah seorang di antara kamu mengharapkan kematian dan jangan pula memohonnya sebelum kematian itu datang menjemputnya.” (HR. Muslim) 

“Musibah, yang diterima karena Allah semata, lebih baik bagimu daripada nikmat yang membuat lupa mengingat-Nya.”

“Keberuntungan terbesar didunia ini adalah engkau menyibukkan diri dengan segala hal yang lebih utama dan lebih bermanfaat untuk hari esok.

“Jika hidupnya badan akan membuatnya lancar dalam beraktifitas maka hidupnya hati akan membuatnya bahagia dunia dan akhirat.”

Ibnul Qayyim: “Amal yang dilakukan tanpa ikhlas dan pasrah bagai musafir yang membawa pasir sehingga memberatkan dan tidak bermanfaat apa-apa.”

“Cobaan demi cobaan senantiasa menimpa seorang mukmin dan mukminah pada diri dan anaknya hingga ia bertemu Allah pada hari Kiamat tanpa membawa kesalahan.”

Rasulullah: “Siapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya dan ia terbebas dari 3 hal pasti masuk surga: dari sombong khianat dan dari hutang.”

Rasulullah bersabda: “Tidaklah dikatakan orang beriman seandainya dia suka melaknat, mencerca dan suka berkata kotor dan keji.”

“Mulailah untuk dirimu, bersedekahlah untuk dirimu. Jika masih tersisa,maka berinfaklah pada keluargamu dan jika masih tersisa, maka berinfaklah pada kerabatmu.”

“Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (AnNisaa’:148).

Rasulullah: “Dan Allah juga tidak menyukai dalam hal tiga perkara yaitu: banyak bicara banyak bertanya serta menyia-nyiakan harta.”

“Barang siapa yang mempelajari ilmu, dari ilmu mencari wajah Allah, tidaklah ia mempelajarinya kecuali untuk mencari tujuan duniawi, ia tidak akan mencium bau surga pada hari kiamat, yaitu harumnya surga”. (HR. Abu Daud )

“Tidurlah dengan mengingat kematian, dan bangun dengan pikiran bahwa engkau tidak akan hidup lama. (Uwais al-Qarni)

“Tiadalah seorang Muslim itu menderita kelelahan atau penyakit atau kesusahan (kerisauan hati) hingga tertusuk duri melainkan semua itu akan menjadi penebus kesalahan-kesalahannya.” (Bukhari - Muslim)

“Neraka tertutup oleh berbagai syahwat dan hawa nafsu sedangkan surga tertutup oleh berbagai kesukaran dan keberatan.” (Bukhari - Muslim)

“Barangkali kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (Qs. An-Nisa:19)

“Dan siapapun tidaklah mengetahui apa yang akan dia lakukan besok, dan siapapun tidaklah mengetahui di bumi mana dia kan mati” (QS. Luqman: 34)

“Dan musibah apa saja yang menimpa kamu, maka disebabkan oleh perbuatan kamu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar kesalahan kamu.” (QS. Asy-Syuuraa: 30)

“Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu, hanyalah berkata padanya ‘jadilah’, maka jadilah ia.” (QS. Yasin: 82)

“Dan apa saja yang diberikan kepadamu, itulah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya, sedang apa yang ada di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal”. (QS. Al-Qashash: 60)

“Jika Allah menimpakan suatu mudharat kepadamu, maka tidak ada yang mampu menghilangkannya selain Dia” (Q.S Al-An’am: 17)

“Tidak ada anugerah yang diberikan kepada seseorang yang nilainya lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran”. (HR. Bukhari)

”Shalat lima waktu, (dari) shalat Jum’at ke Jum’at berikutnya, Ramadhan ke Ramadhan berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya, selama dosa besar dijauhi”.(HR. Imam Muslim)

“Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Barang siapa memperhitungkannya dia masuk surga. (Artinya, mengenalnya dan melaksanakan hak-hak nama-nama itu)” ( HR. Bukhari)

“Orang yang pandai membaca Al Qur’an akan bersama malaikat yang mulia lagi berbakti, dan yang membaca tetapi sulit dan terbata-bata maka dia mendapat dua pahala”(HR. Bukhari dan Muslim)

“Orang yang dalam benaknya tidak ada sedikitpun dari Al Qur’an ibarat rumah yang bobrok”  (Mashabih Assunnah)

“Barang siapa mengulas Al Qur’an tanpa ilmu pengetahuan maka bersiaplah menduduki neraka.” (HR. Abu Dawud)

“Barang siapa membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya satu pahala dan satu pahala diganjar sepuluh kali lipat.” (HR. Tirmidzi)

“Akan datang satu masa, hati seorang mukmin cair sebagaimana cairnya timah dalam api disebabkan melihat bala dan peristiwa yang merugikan agamanya tetapi dia tidak mampu merubahnya” (Aththusi)

“Yang menyebabkan agama cacat ialah hawa nafsu. “(HR Asysyihaab)

“Umatku dibebaskan (dari tuntutan) disebabkan kesalahan (yang tidak disengaja), lupa dan terhadap apa yang dipaksakan kepada mereka.”  (HR. Ath Thobari)

“Iman paling afdol ialah apabila kamu mengetahui bahwa Allah selalu menyertaimu dimanapun kamu berada. “(HR. Ath Thobari)

“Pokok segala urusan ialah Al Islam dan tiangnya adalah shalat, dan puncaknya (atapnya) adalah berjihad”  (HR. Tirmidzi)

“Tiada lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tiada lurus hatinya sehingga lurus lidahnya”  (HR. Ahmad)