Selasa, 19 April 2011

Wanita dan Agama

Tak ada agama maka Tak ada hak : kenapa saya khuruj fi sabilillah......
Kehidupan indah adalah kehidupan dalam agama.
Bahkan susah payahnya binatang dalam kehidupannya tidak dijanjikan kebahagiaanya oleh Allah SWT.

Lihatlah siklus hidup hewan dia punya anak, kemudian anaknya diajari cari makan, anaknya besar kawin, makan tidur kemudian punya anak lagi, diajari cari makan lagi, kawin lagi.....tak pernah fikirkan perintah Allah bagaimana dia dapat amalkan dan juga orang lain mampu amalkan juga..

Contoh,
Burung betina bertelur begitu susah payah, ia siapkan sarang yang kokoh untuk meletakan telurnya, setiap hari terbang bawa rumput, ranting, dahan hanya untuk sekedar buat sarang.
Saat telur sudah jadi, ia sibuk menjaga agar telur tidak dimangsa musuhnya, dia letakan sarang di tempat yang aman.

Kemudian saat dia menetas sang induk tak makan berhari-hari bahkan ad yg berbulan-bulan. Setelah jadi anak, sang induk mencarikan makan bolak balik ke sarangnya, kalau jumlah anaknya 4 ekor maka sang induk 4 kali balik untuk menyuapinya.
Tapi, setelah anak burung dewasa maka sang anak tak perlu tau siapa ayahnya, ibunya, saudaranya, dan sebagainya.

Bahkan kepada ibunya tak ada ucapan terima kasih yang ia haturkan.
Bertemu tak saling sapa burung tadi.
Bahkan Allah SWT tak hargai pengorbanan induk tadi yang membesarkan anaknya dengan susah payah.
Bahkan juga tak jarang sang anak berebut makanan dengan ibunya, tapi anak burung tadi tak berdosa dan sang ibu pun tak ber-pahala dan Allah SWT tak murka kepada anak-anak burung tadi, kenapa?
Karena burung tidak ada agama..

Sedang apabila ada agama maka agama membayar dan menghargai pengorbanan seorang ibu, agama juga tunaikan hak dari seorang ibu atas anaknya, suaminya dan juga sebaliknya.

Agamalah yang beri kita hak, tapi hak agama melebihi hak semua orang maka lebihlah di perlukan memenuhi hak agama. Hari ini agama yatim yang terbesar, banyak rumah yang tak mau terima agama.

Hari ini wanita menuntut hak mereka turun ke jalan jalan dan dirikan komnas wanita dan menuntut gender, persamaan hak, dan sebagainya. Mengapa demikian?

Ini semua karena suami mereka tak amalkan agama sehingga dirumah mereka telah di rampas hak kewanitaanya.

Lihatlah...
Ketika agama tak di amalkan maka wanita telah kehilangan hak, kenapa?
Karena adanya hak wanita karena adanya agama.
Dahulu sebelum agama islam datang para wanita dalam kehinaan.

Di gambarkan oleh al quran:
"Apabila diberi kabar gembira tentang kelahiran anak wanita wajah mereka langsung hitam karena malu dan mereka marah...(An Nahl:59)

Orang punya anak wanita malu sehingga hanya ada 2 (dua) pilihan yang mereka buat,yakni:
"Mereka di asingkan dalam kehinaan atau di pendam hidup-hidup". (An Nahl: 59).

Dahulu Wanita hina sekali sebelum islam datang. Orng romawi dahulu telah jadikan wanita sebagai barang dagangan diperjual belikan.
Di Bali bahkan ada agama yang tak beri wanita harta warisan.

Lantas bagaimana Soal Fir'aun yang membunuh laki-laki? Dan membiarkan wanita hidup?
Apakah Fir'aun memuliakan wanita?
Tentu tidak, tapi Fir'aun berbuat demikian karena takut dengan mimpi yang dia yakini dimana akan lahir seorng bayi yang akan menghancurkan kerajaanya.
Firaun membiarkan wanita hidup untuk jadi budak sex tentaranya dan dipajang di istananya.

Jadi Islamlah yang mengangkat hak wanita dengan diturunkannya sebuah ayat :
"Allah yang memberikan kelahiran anak wanita dan Allah yang memberi kelahiran anak laki-laki. (Assyura: 50)

Wanita disebut lebih dahulu dari laki-laki untuk menghormatinya. Ahli dunia saja yang mengatakan ingin derajat wanita tak ada, yang menulis laki-laki dahulu baru wanita: WC laki-laki / perempuan, suami istri, putra putri, pria dan wanita.

Sedang Al-Quran justru menyebut perempuan dahulu baru laki-laki, bahkan turun suatu surat An-Nisa yang artinya perempuan sedang arrijal tak ada!

Dalam hadist banyak disebutkan hak wanita yang harus di penuhi:
* Diberi makan jika kamu makan, diberi pakaian jika kamu berpakaian dan diberi tempat tinggal jika kamu  berumah.
*Bahkan Nabi SAW mengatakan bahwa sebaik baik kalian adalah orang yang paling baik kepada istrinya
*Nafkah seorang kepada keluarga sama dengan jihad fi sabilillah
*Tidak boleh memukul muka istri kamu
*Seorang suami memandang wajah istrinya dengan kasih sayang dan istri memandang wajah suami dengan kasih sayang maka Allah SWT akan memandangnya dengan kasih sayang.

Jadi wanita akan menerima haknya ketika agama wujud dalam kehidupan.
Sekarang karena agama tak berwujud banyak orang Islam meninggalkan amalan agama, maka banyak wanita yang kehilangan hak.

Memang ada perbedaan dan persamaan antara laki-laki dan wanita, tetapi kesamaanya adalah laki-laki dan wanita perlu belajar iman dan ilmu agama, serta bermujahadah melawan nafsu untuk mendapatkn iman dan ilmu.

Syech Abdul Wahab mengatakan: Kehidupan tanpa agama seperti pasar dimana orang dihargai karena uangnya bukan karena amal kebaikanya.

Begini kalau orang-orang tinggalkan dakwah...Begitulah tak ada agama maka tak ada hak
Carilah untuk kamu wanita dan atau pria sholeh agar dia bisa tunaikan hak kamu dengan baik.
Insya Allah...

Agama Islamlah yang mampu tunaikan hak manusia dengan baik........
Telah Allah letakkan kejayaan umat manusia pada amal agama yang sempurna, tidak ada kejayaan selain itu......

Kita sebagai umat Muhammad bila ingin diakui sebagai umatnya tak boleh berhenti berdakwah.....Nabi telah contohkan bahwa dia tidak pernah berhenti berdakwah, bahkan dakwah Nabi itu ibarat orang yang berenang jika berhenti akan tenggelam......sejak ayat Ya Ayuyuhal Mudatsir turun, beliau SAW langsung melipat bister tempat tidur dan katakan: La roihata Ba'dal Yaum(sejak hari ini tidak ada lagi istirahat).

Nabi di hantar untuk seluruh manusia,Wama 'arsalnaka illa kaafata linnas, sedangkan Allah adalah Robbinas (Tuhan) bagi seluruh manusia..dan Al quran adalah hudallinnas (petunjuk) bagi seluruh manusia

Dalam sejarah nubuwwah Nabi SAW hanya berumur 63 tahun, dan hanya 2 (dua) kali meninggalkan tempat tinggalnya yaitu ketika ke Thaif dan ketika ke Tabuk, pertanyaannya bagaimana agama akan sampai pada Manusia ?

Apakah angin yang membawa? atau burung? Tentu tidak!!!
Agama dibawa oleh sahabat ke seluruh alam, itulah sebabnya Allah berfirman tentang ummat ini:
" Kalian adalah sebaik-baik ummat yang di keluarkan (dilahirkan) untuk manusia.."(Ali imran 110)

Fal yuballigh syahidinu mingkumul ghoib (hendaklah yang tidak hadir sampaikan kepada yang hadir).

Sejak saat itu sahabat pergi kemana dia mengarah.
Yang di barat terus berjalan ke barat, yang ke timur pergi ke timur. Mereka tidak lagi berfikir pulang dulu kerumah, mereka membawa dakwah Rasulullah...SAW.

Sehingga makam mereka bertebaran di seluruh muka bumi dan bila kita pergi haji hanya ada kurang lebih 10.000 orang yang di makamkan di Madinah. Yang lainnya jauh dari tempat lahir mereka 3600 ada di Yordan, Amru bin Naqsya ada di Shakarpursind Pakistan.
Sampai-sampai di Pulau Sumatera Utara ada makam sahabat bertuliskan 38 hijriyah.
Itulah alasan kenapa kita harus khuruj Fi Sabilillah.........agar kebatilan tidak tersebar dan agar islam tidak lagi asing.......
Sampaikan..sampaikan..sampaikan......atau ilmu kita akan kena hisab di akhirat kelak...

INSYA ALLAH............
Sebagaimana Rasulullah katakan:
"Seandainya matahari di tangan kanan dan bulan di tangan kiri, ........ saya tidak akan berhenti kerjakan dakwah,... sampai agama ini tegak atau saya hancur....".

Itulah alasan da'i tinggalkan anak istri ..bukan untuk menzalimi mereka tapi untuk mengisi catatan amal istri mereka....kita tinggalkan anak istri agar kita tak menjadi asbab kerusakan di muka bumi....tinggalkan anak istri untuk selamatkan dari pembantaian syetan di dalam rumah..tinggalkan anak istri sebagai naib Rasulullah...tinggalkan anak istri karena pewaris kitab....tinggalkan anak istri untuk mentransfer fikir Rasulullah SAW dalam kehidupan keluarga muslim..tinggalkan anak istri karena ciri-ciri laki-laki dalam Al-Quran karna tugas lelaki banyak di luar rumah..kita khuruj fisabilillah untuk wujudkan 4 amal anbiya secara serentak...kita tinggalkan anak istri untuk tunaikan hak secara adil dimana ada agama maka ada hak tertunaikan secara adil......

Ketika hadir cinta yang menggebu kepada istriku...maka itulah saat aku pergi meninggalkannya khuruj fi sabilillah...
Aku berhutang cinta kepada istriku di dunia...untuk aku sempurnakan di surga dengan cinta yang Abadi....

0 komentar:

Posting Komentar