Jumat, 20 Mei 2011

Surat Untuk Anakku

Bismillah,

Untuk anakku yang tercinta…

Nak, walaupun engkau belum bisa baca, belum sepenuhnya mengerti, namun ummi ingin mengatakan, ummi amat mencintaimu. Ketika kau masih dalam kandungan, seringkali ummi elus perut ummi, karena sayangnya ummi padamu, tak sabar ingin menggendong dan membelaimu. Terbayang ketika kau baru lahir…tangisanmu mengiringi tangis bahagia ummi. Ketika kau ummi gendong, tak terhitung elusan, kecupan dan tatapan sayang ummi padamu. Engkau benar-benar anugrah terindah yang diberikan Allah bagi ummi. Ummi lewati hari-hari dengan penuh warna, dan berharap agar kau dapat tumbuh kembang dengan baik.

Ketika bayi, ummi pengen cepat kau bisa makan, ummi pengen segera menyuapimu. Tapi ketika sudah cukup usiamu untuk makan, seringkali ummi tak sabaran ketika kau tiba-tiba males makan.

Sebelum jalan, ummi berharap bisa segera menuntunmu. Tapi ketika kau mulai bisa jalan dan selalu bergerak kesana kemari, kadang ummi meraa kerepotan dan kurang sabar dengan hasratmu yang selalu mencari tahu dan mencoba sesuatu.

Ketika kau belum pandai bicara, ummi pengen cepat berkomunikasi denganmu. Tapi ketika kau mulai berceloteh dan mulai berkata-kata, ummi kadang merasa pening dan kerepotan menjawab pertanyaan-pertanyaanmu tentang segala sesuatu.

Maafkan ummi kalau ummi kadang kurang sabar merawatmu…Maafkan ummi kalau ummi kadang kurang perhatian padamu…

Kadang ummi disibukkan sesuatu, sehingga mungkin kau merasa sering ummi abaikan.

Ummi sayang engkau tapi kadang ummi mebentakmu…Ummi sayang engkau tapi kadang tangan ummi ini tak sengaja memukulmu, menyubitmu…

Walau mungkin tidak keras, tapi pasti tetap terasa sakit di tubuh mungilmu, bahkan mungkin hatimu lebih sakit ini lagi…

Ummi sayang engkau, tapi kadang ummi jengkel jika kau rewel, ummi sayang engkau, tapi tak jarang air mata mengalir di mata beningmu…Ummi membuatmu menangis…

Padahal engkau adalah titipan Allah, engkau amanah dari Allah untuk ummi!

Maafkan ummi nak, ummi belum bisa jadi ibu terbaik bagimu…

Tapi insyaAllah nak, mulai detik ini, ummi berusaha untuk jadi ummi yang lebih baik lagi.

Karena ummi pengen kau menjadi anak shalih, kebanggaan umat. Karena kau bukan hanya anak ummi, tapi generasi penerus perjuangan kami. Ummi akan buat kau cinta dengan agama ini…Ummi akan buat kau faham dengan Islam, dan ummi akan buat kau bangga dengan agama ini.

Apalagi nak, rintangan dihadapanmu semakin kuat dan beraneka macam. Bahaya mengancam dari berbagai arah…kau bisa kebawa arus atau jadi korbannya.

Ya Allah…apa yang terjadi pada masa depan anak-anak kami jika situasinya seperti ini terus? Apakah mereka bisa sekolah dan apakah kami bisa menyekolahkannya? Listrik terus saja naik, minyak tanah semakin mahal dan semakin langka. Apakah nanti anak-anak kami kembali mundur ke belakang, dengan penerangan oncor dan memakai kayu bakar?

Nak, ditanganmulah masa depan umat ini. Lewat kalianlah kami harapkan kebangkitan umat ini. Hancurkan kapitalisme! Hancurkan liberalisme! Jangan takut celaan orang-orang yang mencela… Terapkan Islam! Tegakkan Syari’at Allah! Agar kehidupanmu berkah dalam ridlo-Nya. Ummi yakin kau pasti bisa, ummi yakin kau pasti mampu, ummi yakin kau pasti sanggup. Karena kau buah hati ummi, permata hati ummi, generasi penerus perjuangan kami. Dengan pertolongan Allah dan do’a dari kami Insya Allah kau akan berhasil mengembalikan kemuliaan Islam dan kaum muslimin di muka bumi ini.

Aamiin…

Rabbii hablii minasshoolihiin… Rabbii hablii minasshoolihiin… Rabbii hablii minasshoolihiin…

(eramuslim.com)

0 komentar:

Posting Komentar