Jumat, 04 November 2011

Maa sya'a Allah

Ketika saya sedang belajar di luar negeri,  seorang sahabat dari Pakistan bertanya, "Erwin, kamu sudah punya anaka berapa?". "Empat," jawabku lagi. "Maa sya'a Allah," respon sahabat tersebut dengan muka gembira.

Saya agak terkejut sedikit. Lah sudah punya anak empat, kok direspon dengan Masya Allah. Apa punya anak banyak menjadi musibah di matanya? Ternyata selidik punya selidik, maksud Masya Allah yang saya pahami selama ini ternyata salah.

Kebanyakan orang di negara kita mengaitkan kata Masya Allah apabila mereka melihat atau mendengar suatu kejelekan ataupun maksiat.

Masya Allah, tega benar orang itu memakan badan orang yang dibunuhnya.
Masya Allah, kenapa ustadz itu menyamakan al-Quran dengan kitab porno.
Masya Allah, kasihan anak itu ya, otaknya tidak punya tempurung.
Masya Allah, Buku Petunjuk bagi Pedofilia Dijual Bebas di Amazon.com.
Masya Allah! Rombongan DPR yang Pergi ke Makkah 67 Orang.
Masya-Allah pemahaman ini sungguh berbahaya.
Masya Allah, bebal nian dikau mas.
Masya Allah kulihat di TV tulisan Front Pembela Islam diganti menjadi Front Pembela Iblis.

Dan banyak contoh lainnya.

Saya dulunya dan kebanyakan orang, salah memahami arti dari Maa sya'a Allah. Padahal maksud kata tersebut lebih keterkejutan melihat atau mendengar suatu berita gembira atau ajaib. Ibn Kathir menyatakan bahawa terdapat dikalangan salaf apabila melihat perkara yang ajaib mengenai harta dan anak akan menyebut "Maa-Syaa-aAllah La Quwata illa billlah".

Jadi mengaitkan Maa sya'a Allah dengan perkara-perkara buruk, seolah-olah menyatakan "Apa boleh buat, memang Allah sudah menakdirkan berbuat maksiat" adalah salah kaprah. Kata yang lebih tepat kalau melihat kemaksiatan adalah Astagfirrullahhalazim (Aku mohon ampun kepadamu Ya Allah).

Sedangkan kesalahan kedua adalah dengan menyebut Ma secara pendek sambil menyatuka dengan Sya yang menjadi MaSyaa (مشاء الله). Kalau anda menyebut Masya Allah, ini berati "Penyebar adalah Allah". Kan bahaya tuh. Masakan perkara jelek itu disebarkan oleh Allah. Yang betul adalah dengan menyebut Maa secara panjang dan penulisannya terpisah dari Sya. Jadi tulisan yang betul adalah Maa sya'a Allah (ما شاء الله). Coba bandingkan tulisan Arabnya. Anda akan segera menemukan perbedaanya.

0 komentar:

Posting Komentar