Rabu, 02 Maret 2011

Perhiasan Suami Istri

Wahai SUAMI..
renungkanlah

Pernikahan atau perkawinan menyingkap tabir rahasia

Istri yang kamu nikahi tidaklah semulia Khadijah
Tidaklah setaqwa Aisyah
Tidaklah setabah Fatimah

Justeru,
Istrimu hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi solehah..
Pernikahan atau perkawinan mengajar kita kewajiban bersama
Istri menjadi tanah, kamu langit penaungnya
Istri ladang tanaman, kamu pemagarnya
Istri kiasan ternakan, kamu gembalanya
Istri adalah murid, kamu mursyidnya
Istri bagaikan anak kecil, kamu tempat bermanjanya

Saat istri menjadi madu, kamu teguklah sepuasnya
Ketika istri menjadi racun, kamulah penawar bisanya

Seandai istri tulang yang bengkok, berhati-hatilah
meluruskannya.

Pernikahan atau perkawinan menginsafkan kita,
perlunya iman dan taqwa
Untuk belajar meniti sabar dan redho ALLAH s.w.t
karena
Memiliki istri yang tak sehebat mana

Justeru
Kamu akan tersentak dari alpa
Kamu bukanlah Rasulullah s.a.w
Pun bukanlah Sayyidina Ali Karamallahhuwajhah

Cuma
Suami akhir zaman yang berusaha menjadi SOLEH..
Amin..

Wahai ISTRI pula.
renungkanlah

Pernikahan atau perkawinan
membuka tabir rahasia

Suami yang menikahi kamu tidaklah semulia Muhammad s.a.w.
Tidaklah setaqwa Ibrahim
Tidak setabah Ayyub
Tidak segagah Musa
Apalagi setampan Yusuf

Justeru
Suamimu hanyalah lelaki akhir zaman yang punya
cita-cita
membangun keturunan yang soleh.

Pernikahan atau perkawinan mengajar kita kewajiban
bersama
Suami menjadi pelindung, kamu penghuninya
Suami nakhoda kapal, kamu pengemudinya
Suami bagaikan pelakon yang nakal, kamu adalah
penonton kenakalannya
Saat suami menjadi raja kamu nikmati anggur
singgahsananya
Ketika suami menjadi bisa, kamulah penawar obatnya

Seandainya suami bengis lagi lancang, sabarlah
memperingatkannya.

Pernikahan ataupun perkawinan mengajarkan kita
perlunya iman dan taqwa
Untuk belajar meniti sabar dan redho ALLAH s.w.t.
karena
Memilik suami yang tak segagah mana..

Justeru
Kamu akan tersentak dari alpa
Kamu bukanlah Khadijah yang begitu sempurna di dalam menjaga
Bukanlah Hajar yang begitu setia dalam sengsara
Cuma wanita akhir zaman yang berusaha menjadi SOLEHAH

Amin.

Justeru itu wahai SUAMI dan ISTRI
Jangan menuntut terlalu tinggi
Seandainya diri sendiri jelas tidak berupaya

SUAMI dan ISTRI ingatlah:

Mengapa mendambakan istri sehebat Khadijah
Andai diri tidak semulia Rasulullah s.a.w.
Tidak perlu istri secantik Balqis
Andai diri tidak sehebat Sulaiman

Mengapa mengharapkan suami setampan Yusuf
Seandai kasih tak setulus Zulaikha
Tidak perlu mencari suami seteguh Ibrahim
Andai diri tidak sekuat Hajar dan Sarah..

 TERCIPTANYA KITA BUKAN TANPA TUJUAN PASTI ADA BALASAN DI AKHIR SEMUA INI  HIDUP TIDAK MEMBERIKAN KESEMPATAN YANG KEDUA KALI MAKA JADIKAN DUNIA INI UKIRAN AMAL YANG TIDAK TERNILAI 

0 komentar:

Posting Komentar