Rabu, 27 April 2011

7 HARI YANG TELAH LALU DAN MUNGKIN AKAN TERULANG

Hari pertama, tahajudku tetinggal
Dan aku begitu sibuk akan duniaku
Hingga zuhurku, kuselesaikan saat ashar mulai memanggil
Dan sorenya kulewati saja masjid yang mengumandangkan azan magrib
Dengan niat kulakukan bersama isya itupun terlaksana setelah acara tv selesai

Hari kedua, tahajudku tertinggal lagi
Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana hari pertama

Hari ketiga aku lalai lagi akan tahujudku
Temanku memberi hadiah novel best seller yang lebih dari 200 hlmn
Dalam waktu tidak sampai satu hari aku telah selesai membacanya
Tapi… enggan sekali aku membaca Al-qur’an walau cuma satu juzz
Al-qur’an yang 114 surat, hanya 1,2 surat yang kuhapal
itupun dengan terbata-bata
Tapi… ketika temanku bertanya tentang novel tadi betapa mudah dan lancarnya
aku menceritakan

Hari keempat kembali aku lalai lagi akan tahajudku
Sorenya aku datang ke selatan Jakarta dengan niat mengaji
Tapi kubiarkan ustazdku yang sedang mengajarkan kebaikan
Kubiarkan ustadzku yang sedang mengajarkan lebih luas tentang agamaku
Aku lebih suka mencari bahan obrolan dengan teman
yang ada disamping kiri dan kananku
Padahal bada' magrib tadi betapa sulitnya aku merangkai
Kata-kata untuk kupanjatkan saat berdoa

Hari kelima kembali aku lupa akan tahajudku
Kupilih shaf paling belakang dan aku mengeluh
saat imam sholat jum’at kelamaan bacaannya
Padahal betapa dekat jaraknya aku dengan televisi dan betapa nikmat,
serunya saat perpanjangan waktu sepak bola favoritku tadi malam

Hari keenam aku semakin lupa akan tahajudku
Kuhabiskan waktu di mall dan bioskop bersama teman-temanku
Demi memuaskan nafsu mata dan perutku sampai puluhan ribu tak terasa keluar
Aku lupa.. waktu diperempatan lampu merah tadi
Saat wanita tua mengetuk kaca mobilku
Hanya uang dua ratus rupiah kuberikan itupun tanpa menoleh

Hari ketujuh bukan hanya tahajudku tapi shubuhku pun tertinggal
Aku bermalas-malasan ditempat tidurku menghabiskan waktu
Selang beberapa saat dihari ketujuh itu juga
Aku tersentak kaget mendengar khabar temanku kini
Telah terbungkus kain kafan padahal baru tadi malam aku bersamanya
dan malam tadi dia dengan misscallnya mengingatkan aku ttg tahajud

kematian kenapa aku baru gemetar mendengarnya?
Padahal dari dulu sayap-sayapnya selalu mengelilingiku dan
Dia bisa hinggap kapanpun dia mau

22 tahun lebih aku lalai….
Dari hari ke hari, bulan dan tahun
Yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang sunah
Kurang mensyukuri walaupun KAU tak pernah meminta
Berkata kuno akan nasehat kedua orang tuaku
Padahal keringat dan airmatanya telah terlanjur menetes demi aku
Tuhan andai ini merupakan satu titik hidayah
Walaupun imanku belum seujung kuku hitam
Aku hanya ingin detik ini hingga nafasku yang saat nanti tersisa
Tahajud dan sholatku meninggalkan bekas
Saat aku melipat sajadahku…..

0 komentar:

Posting Komentar