Selasa, 24 Mei 2011

Bergurulah Kepada Bayi


sahabat, kalian pasti pernah lihat uang koin.  di samping material pembentuknya yang padat ternyata koin juga punya dua sisi yang berbeda. ga pernah sama dan punya makna tersendiri yang saling melengkapi.

bagai malam yang semakin lama semakin gelap sebelum munculnya cahaya yang menyinari bumi ini, hidup kita pun tak lepas dari adanya gelap dan terang. tapi sayangnya jarang di antara kita yang sadar bahwa kelamnya kehidupan yang mungkin sedang kita hadapi sebenarnya sedang menuju pada kehidupan yang penuh dengan cahaya. namun karena kita sering berkompromi dengan keputusasaan membuat kita tak kunjung menemukan titik terang dari segala masalah yang sedang di hadapi.

banyak orang bilang ” klo mau belajar, belajarlah pada orang yang lebih tua, karena mereka sudah pernah mengalami masa-masa yang sedang dan akan kita alami esok hari” . ga ada yang salah sih. memang umumnya orang yang lebih tua lebih berpengalaman, lebih banyak makan asam-garam kehidupan di banding kita. tapi apa ga mungkin kita berguru kepada orang yang jauh lebih muda dari kita? bahkan mungkin yang belum bisa jalan, bicara, atau yang bisanya cuma nangis seperti bayi, apa mungkin kita berguru kepada seorang bayi.

Sahabat, coba perhatikan apa yang bisa kita pelajari dari seorang bayi.

pasti di antara kalian ada yang pernah melihat atau bahkan mempunyai adik bayi. Nah coba sahabat perhatikan ketika seorang bayi mulai belajar berjalan, belajar berbicara coba kalian perhatikan. walaupun akalnya belum berkembang, matanya belum bisa membedakan warna dengan jelas, pita suara belum sempurna sehingga pengucapan kalimat juga masih terbata-bata,  tapi dia memiliki naluri  yang  jarang di miliki oleh kebanyakan kita pada umumnya. sebuah naluri yang tak kenal putus asa untuk bisa berjalan walaupun berkali-kali terjatuh,  sebuah naluri yang tak pernah putus asa belajar memahami kata demi kata yang di ajarkan sang ibu hingga akhirnya ia hanya berhasil mengucapkan kata “mama” dan “papa”. ga ada ceritanya bayi yang ngambek gara-gara terjatuh terus ga mau belajar berjalan lagi. inilah sebuah naluri lahiriyah dari seorang bayi yang harusnya kita miliki. inilah naluri yang tak kenal putus asa dari seorang bayi.

sahabat, selalu ada jalan keluar dari setiap masalah. selalu ada celah bagi goa yang rapat, selalu ada sinar dari rumah yang sempit. ga mungkin seorang guru memberikan soal-soal yang dia sendiri mustahil bisa mengerjakan. segala masalah yang terjadi pada diri kita sudah di desain oleh sang pencipta beserta jalan keluarnya seperti penyakit yang pasti ada obatnya. jangan pernah putus asa, jadilah seorang bayi yang tak pernah putus asa untuk mencoba dan terus mencoba sampai akhirnya kita bisa meraihnya.

0 komentar:

Posting Komentar