Jumat, 15 Juli 2011

♥.:| Ketika Cinta Harus Memilih bag. 3|:. ♥

Setelah kepulanganku dari posko pengungsi, aku kembali ke kampus bersama teman2 ku satu tim. sesampainya dikampus aku pun bergegas mencari temanku dari panitia pusat untuk meminta kunci motorku karena sebelum berangkat kesana motorku dipinjam olehnya. namun ternyata temanku sedang mengantarkan relawan untuk pergantian shift.

aku pun menunggu di ruang basecamp salah satu organisasi dakwah kampus yang aku ikut di dalamnya. setelah lama menunggu akhirnya dia datang
"assalamu'alaikum" kata mas Bondi
"wa'alaikum salam warah matullah" jawabku
"sorry ya boy, aku tadi nganterin relawan dulu" kata mas bondi
"ok, gak papa mas. aku langsung pulang dulu ya" kataku
"o ya, hati hati" jawabnya
aku pun pulang ke masjid tempat aku tinggal, kebetulan aku tidak nge kos karena aku takut terpengaruh dengan anak anak kos yang sering bergaul terlalu bebas. yah sekalipun tidak semua, lebih baik mencegah daripada sudah terlanjur kan.

sampai dimasjid, aku masuk kamar dan langsung merebahkan badanku. letih capek ngantuk campur aduk jadi satu. sambil tepar di kasur aku tiba tiba aku berpikir sesuatu, tentang anak anakku disana dan juga tentang Vita.
"ah, semoga aja bapak bapak dari FKAM dapat mendampingi anak anak itu. ehm kalo Vita?? kenapa aku mikirin dia. astaghfirullah...." gumamku dalam hati
"oh iya, ku sms aja dia. aku ngirim sms ke dia "harus kenal. Zaini" pesanku singkat
"oh iya mas, afwan tadi gak sempat pamitan" balasnya
"iya gak pa2"jawabku

suatu malam aku pernah mengajak dia diskusi tentang pacaran anak anak muda. ternyata dia adalah salah satu wanita yang tak setuju akan pacaran karena dalam Islam tidak diperbolehkan. dan dia juga belum pernah sekalipun yang namanya pacaran sama seperti aku, padahal menurutku kalo dia mau jadi playgirl sekalipun dia pasti bisa. sampai sampai dia cerita kadang kadang bingung bagaimana cara menolak lelaki yang mengajak dia pacaran

hari hari ku selanjutnya ku jalani seperti biasa. karena masih libur sampae waktu yang tidak ditentukan aku pun pulang ke kampung halamanku yang masih disalah satu kabupaten di jogja. aku masih berhubungan dengan dia tapi hanya sebatas saling sms nasihat saja, gak lebih dari itu.

singkat cerita suatu hari Vita tiba tiba mengirimkan pesan singkat padaku.
"assalamu'alaikum"
"wa'alaikum salam" balasku
"mas boleh tanya sesuatu?" tanya dia
"boleh, silahkan..."jawabku
"dulu mas pertama kali sms aku "harus kenal" begitu, apa ada yang belum sempat tersampaikan??" tanya dia
"ehm. gak kok. memangnya kenapa?" jawabku
"oh gak cuma tanya aja. o ya mas boleh aku minta bantuan mas?"
"boleh. bantuin apa ya?" jawabku
"gini mas, aku baru saja diajak pacaran dengan seorang lelaki namanya Luki, aku sudah menolaknya tapi dia tetap gak mau terima, mas mau gak kirim dia sms mas ngaku kalo mas adalah pacarku, aku udah bingung banget harus berbuat apa"katanya
"waduh gimana ya, emm... mana nomernya. tapi aku gak enak e. aku bayangin kalo posisiku ada pada orang itu. pasti dia bakalan sakit hati banget."
"ini mas nomernya 08XXXXXXX, tolong ya mas, dosa nya aku yang nanggung"jawabnya
aku pun langsung menuruti permitaannya mengirimkan sms pada orang yang disebutkan tadi. ternyata dugaanku benar, sepertinya dia begitu kecewa. tapi apa boleh buat. karena sepertinya saat itu ada kesempatan untuk sekedar memberikan suatu tawaran padanya. aku pun memberanikan diri untuk mengatakan sesuatu padanya
"o ya vit. btw sudah berapa orang yang sudah kamu tolak? tanyaku
"gak tau mas, banyaklah."jawabnya
"kalo aku daftar, udah urutan keberapa? tanyaku
"ehm. ah mas ini ikut ikutan juga" jawabya
"tapi aku berbeda dari mereka yag mengajakmu pacaran. aku mengajakmu untuk menikah suatu saat nanti. ya seperti katamu tidak ada pacaran dalam Islam"jawabku
"ehm...beri aku waktu mas, aku belum bisa menjawab sekarang. untk saat ini kita jadi saudara saja ya" jawabnya
"ok. gak papa. Insya Allah aku sabar menunggu jawabanmu. lagi pula planing untuk sampai disana juga masih lama" jawabku
"iya mas. mas istikharah aja dulu. aku pun juga begitu" jawabnya
"ok. Insya Allah"

setelah percakapan itu. kami jarang berhubungan, cuma seperti biasa kadang kadang kalo punya sms nasihat kami sering saling mengingatkan.

0 komentar:

Posting Komentar