Sabtu, 02 April 2011

Balita Dan TV

TV dan balita merupakan diskusi sengit di antara para orang tua, dan antara orang tua dengan pengasuh bayi. Belum lama ini, BBC menerbitkan artikel mengenai riset tentang balita yang menonton TV, mengaitkan pemakaian TV yang tinggi dengan kinerja mereka yang buruk di sekolah dan kesehatan yang buruk dalam jangka panjang.

Riset ini diterbitkan dalam jurnal, Archives of Pediatrics dan Adolescent Medicine, dipimpin oleh Dr Linda Pagani, dari University of Montreal, yang mengatakan, "Masa dini pada anak-anak adalah periode yang sangat menentukan perkembangan otak dan pembentukan perilaku. …Tingkat pemakaian TV yang tinggi selama periode ini bisa menuntun ke kebiasaan yang tidak sehat di waktu mendatang."

"Akal sehat akan menyarankan bahwa menonton televisi menghabiskan waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk melakukan kegiatan lain yang memperkaya pengembangan dan tugas-tugas yang memupuk pengembangan kognitif, perilaku dan motorik."

Namun demikian, ini bukan sesuatu yang baru jika ahli anak telah menganjurkan bahwa orang tua membatasi tontonan TV bagi anak-anak mereka untuk waktu yang lama. Pada studi terdahulu tahun 2005, para ahli riset AS dari University of Washington mengaitkan konsumsi TV balita dengan kerusakan kemampuan anak untuk belajar di waktu mendatang.

Hal yang menakutkan. Namun demikian, memanfaatkan TV sebagai babysitter, diakui, memang praktis. Khususnya apabila tidak ada orang dewasa di rumah untuk mengawasi anak Anda, dan Anda harus melakukan hal lain, seperti membalas email penting, membayar tagihan, atau menyiapkan makan malam, TV memang merupakan anugerah yang menyenangkan. Apa lagi jika yang ditonton adalah program pendidikan, hal itu sedikit mengurangi keburukan (dan rasa bersalah Anda), membiarkan balita Anda menonton TV.

Berikut ini sejumlah saran untuk mencegah agar TV tidak menjadi hiburan utama bagi anak Anda:

• Bersepakat dengan pasangan Anda dan pengasuh bayi soal TV; pada usia berapa si anak diperbolehkan menonton TV.

• Tentukan batas maksimum tontonan TV yang diperbolehkan bagi anak Anda dalam satu hari. Kadang, pengasuh bayi menyerah pada TV, karena mereka perlu istirahat. Pelajari, apakah hal ini disebabkan anak Anda merasa bosan dan kurang stimulasi. Kalau itu sebabnya, sediakan mainan yang lebih menantang.

• Pilih program yang bermutu untuk usianya, sejalan dengan nilai-nilai yang Anda anut, kemudian penuhi tujuan pendidikan bagi anak Anda.

• Menonton acara TV bersama anak Anda bilamana memungkinkan, dan ajukan pertanyaan mengenai acara yang disaksikan. Hal ini akan membantu peran serta anak Anda, menambah aspek interaktif sosial saat menonton TV, dan memastikan seberapa banyak hal yang sungguh-sungguh dipahaminya.

• Rencanakan dan upayakan untuk menonton TV pada saat Anda benar-benar membutuhkan istirahat, atau harus melakukan hal lain, sehingga Anda tidak melampaui kuota waktu TV bagi anak Anda.

• Membeli atau menyewa DVD alih-alih menonton program TV, sehingga ada akhir "waktu TV" yang pasti, dan anak Anda tidak disuguhi iklan.

• Dorong anak Anda untuk bermain sendiri sebentar dan jadwalkan waktu untuk bermain di luar ruangan.

0 komentar:

Posting Komentar