Sabtu, 02 April 2011

Cara Untuk Mengatakan 'Tidak'

Mengatakan "Tidak" kepada anak bisa lebih cepat daripada yang Anda perkirakan. Situasi ini bisa muncul sebelum anak berusia satu tahun – saat dia sengaja melontarkan makanannya ke dinding – dan akan berlanjut selama masa kecilnya. Tidak lama lagi, Anda mendapatkan diri Anda seperti Oscar si Cerewet dalam acara Sesame Street, mengatakan Tidak untuk setiap hal yang diminta oleh anak Anda. Namun, pada saat yang sama, Anda tidak ingin mengatakannya, karena Anda tahu anak Anda akan merengek dan memelas.

Perhatikan, seberapa sering Anda mengatakan tidak, dan bagaimana Anda mengatakannya, karena kata ini akan berbalik kepada Anda saat Anda tidak menduganya! Bagi anak yang kosa-katanya terbatas, kata "Tidak" adalah kata pertama yang mereka ingat, khususnya jika mereka sering mendengar Anda mengatakannya, dan mereka menyadari bahwa hal itu bisa membuat Anda jengkel. Misalnya:

"Pakai sepatumu."

"Tidak."

"Pakai sepatumu, kita nanti terlambat."

"Tidak!"

"Sepatu merah atau biru?"

"Tidak, tidak, tidak!"

Mari kita sepakati bersama – ada kalanya mengatakan "Tidak" harus disampaikan dengan tegas dan jelas, karena anak berada pada situasi yang bisa membahayakannya atau orang lain. Misalnya, jika ia bermain-main dengan stop-kontak listrik atau akan memasukkan benda tajam ke dalam mulutnya. Tetapi, mengatakan "Tidak" bukan cara Anda untuk menunjukkan kekuasaan sebagai orangtua terhadap anak Anda.

Perlu kreativitas untuk membantu memvariasikan cara Anda mengatakan 'Tidak' kepada anak Anda.

1.Mengalihkan perhatian

Skenario: Bayi Anda ingin mengambil sesuatu yang bukan untuknya dan mulai rewel, karena dia tidak dapat meraihnya.

Apa yang dilakukan: Anda perlihatkan benda lain yang aman baginya untuk bermain. Pada bayi, siasat ini memang ampuh, tapi saat anak bertambah besar, maka mengalihkan perhatiannya akan tampak seperti merendahkan dirinya.

2.Tawarkan alternatif yang bisa diterima

Skenario: Anda sedang di toko mainan, dan anak Anda melihat mainan yang disukainya. Dia tidak mau melepaskan mainan itu. Anda tidak mau membelinya, karena mainan itu tidak sesuai untuk usianya.

Apa yang dilakukan: Perlihatkan mainan yang sesuai untuk usianya, dan Anda tidak keberatan untuk membelinya, serta jelaskan mengapa mainan ini jauh lebih baik. "Mainan ini ada kancing yang bisa ditekan, dan warnanya macam-macam!" dsb.

3. Membenarkan dan menyampaikan dengan cara yang berbeda

Skenario: Anda tahu bahwa mengatakan 'Tidak' akan menimbulkan kemarahan, karena anak Anda sangat menginginkan sesuatu. Tapi Anda tidak dapat mengabulkannya. 

Apa yang dilakukan: Membenarkan perasaan si anak dan tunjukkan bahwa Anda memahami kekesalannya karena tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Sering kali mereka tidak bermaksud melawan, tetapi mereka belum cukup dewasa untuk menyikapi kekecewaan karena tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Bicarakanlah permasalahannya sambil membujuknya, "Saya tahu kamu sangat menginginkan mainan ini...memang mainan ini bagus, tapi sekarang bukan saat yang tepat untuk membelinya". Kadang hal ini perlu diulang-ulang sampai Anda bosan, tapi apabila si anak merasa bahwa Anda memahaminya dan bukan memperdayainya, si anak bisa lebih kooperatif. Jangan menjanjikan apa pun yang tidak dapat Anda penuhi!

0 komentar:

Posting Komentar